Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH FARMASI INSTRUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Farmasi Instrumen Dosen
Pengampu : 1. Tovani Sri, M.Si., Apt
2. Apt. Shandra Isasi Sutiswa, S.Farm., M.S.Farm

Oleh :
M. GILANG HAEKAL HASYBI
NIM P20630121030
Jurusan Farmasi
Tingkat 1A

PRODI D-III FARMASI


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
I. No. Praktikum 06
II. Judul Praktikum : Laporan Praktikum Farmasi Instrumen Disolution Tester Dan
Sentrifuge Hematokrit
III. Hari/Tanggal : Kamis, 3 Maret 2022
IV. Tujuan :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara mengoperasikan Disolution Tester Dan
Sentrifuge Hematokrit
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara perawatan Disolution Tester Dan Sentrifuge
Hematokrit
V. Dasar Teori :
Disolution Tester
Disolusi adalah suatu proses pelarutan senyawa aktif dari bentuk sediaan padat ke dalam
media pelarut. Pelarut suatu zat aktif sangat penting artinya karena ketersediaan suatu obat
sangat tergantung dari kemampuan zat tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum
diserap ke dalam tubuh. Sediaan obat yang harus diuji disolusinya adalah bentuk padat atau
semi padat yaitu bentuk kapsul, tablet, salep (Martin, 1993).
Uji disolusi yang diterapkan pada sediaan obat bertujuan untuk mengukur serta
mengetahui jumlah zat aktif yang terlarut dalam media pelarut yang diketahui volumenya pada
waktu dan suhu tertentu menggunakan alat yang didesain untuk uji parameter disolusi atau
disebut dissolution tester. Dissolution tester adalah alat yang digunakan sebagai simulasi
lambung manusia. Medium disolusi yang digunakan adalah medium yang menggambarkan
keadaan lambung dan usus, biasanya menggunakan HCl 0,1 N atau buffer fosfat. Uji disolusi
sendiri dilakukan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam
masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet
harus dikunyah (Kemenkes, 2014)
Disolusi adalah salah satu peristiwa kerja yang berhubungan dengan zat aktif dalam
sediaan obat dan berfungsi sebagai tahap atau proses terapi pada saat obat masuk ke dalam
tubuh. Pengujian disolusi biasanya dilakukan untuk mengetahui pelepasan suatu zat aktif dari
obat dalam bentuk sediaan menjadi bentuk terlarut secara in vitro. Proses disolusi berhubungan
dengan objek mutu obat yaitu usaha suatu sediaan obat dalam mencapai tujuan, karena obat
akan efektif jika zat aktif dalam obat dapat sampai dengan reseptor dalam jumlah yang cukup.
Prinsip penentuan disolusi bahan aktif suatu sediaan obat yaitu dengan menentukan
banyaknya jumlah bahan aktif yang terlarut pada setiap pergantian waktu tertentu. Pengukuran
disolusi ini dapat dilakukan terhadap 5 tablet, setelah itu di ukur satu per satu menggunakan
dissolution tester.
Dissolution tester atau yang biasa disebut dengan nama lain yaitu, alat uji disolusi,
dissolution test atau alat disolusi. Secara umum, dissolution tester adalah suatu alat
laboratorium dalam bidang farmasi yang digunakan untuk mengetahui proses kelarutan suatu
zat aktif yang terkandung dalam obat dan dialui dengan metode Uji disolusi. Menurut
Farmakope Indonesia Edisi IV, uji disolusi merupakan penetapan kesesuaian sediaan dengan
persyaratan disolusi yang tertera.
Sentrifuge Hematokrit
Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemisahan pada suatu
larutan/komponen zat dengan proses pengendapan, hingga terbagi menjadi dua fase, yakni
supernatan dan pellet.Alat centrifuge ini sering digunakan pada laboratorium-laboratorium
umum. Terutama untuk memisahkan plasma dari sel darah pada proses analisis darah seperti
pemeriksaan hematologi.
Alat sentrifuge menerapkan gaya sentrifugal untuk memisahkan partikel, unsur / butir
yang terselubung seperti sel, dari suatu cairan atau memisahkan cairan dari kepadatan yang
berbeda.
Alat centrifuge ini sering disebut juga dengan sentrifugasi, atau yang juga memiliki arti
pemisahan. Selain itu, centrifuge ini juga bekerja dengan cara memutar suatu sampel pada
kecepatan tinggi, sehingga hal ini akan memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar
tabung, nah ini dia yang juga disebut dengan gravitasi pada proses pengendapan.
Centrifuge ini ditemukan pada tahun 1864 oleh seorang ilmuwan bernama Antonin
Prandtl. Pada saat itu, Antonin menemukan alat yang digunakan pertama kali untuk
memisahkan krim dari sediaan susu. Dalam prosesnya, susu tersebut akan dilakukan pemisahan
secara berkali-kali. Dari penelitian ini juga, Antonin mulai mengembangkannya hingga akhirya
centrifuge menjadi alat laboratorium yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan saat ini bagi dunia
laboratorium.
VI. Prosedur dan Hasil Penelitian
- Foto Instrumen

Dissolution Tester

Sentrifuge Hematokrit
- Cara Pengoperasian
Dissolution Tester
1. Siapkan bahan utama sampel seperti media yang akan di uji disolusinya. Sebaiknya,
sebelum pengujian dimulai anda sudah mengetahui teori tentang alat dissolution tester.
2. Masukkan air atau aquadest ke dalam chamber atau wadah sampai batas yang sudah
ditentukan.
3. Kemudian pasang vessel pada chamber sesuai dengan kebutuhan. Pastikan chamber
yang sudah terpasang dengan baik dan terkunci rapat supaya tidak jatuh saat alatnya
bekerja. Biasanya, pada alat dissolution tester, chamber berjumlah 6 sampai 8.
4. Pasangkan drive shaft (batang pengaduk), dayung (paddle) atau keranjang (basket) dan
komponen lainnya sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.
5. Turunkan kepala alat secara perlahan dan hati-hati hingga batas yang telah ditentukan.
6. Setting letak posisi drive shaft (batang pengaduk) pada posisi tengah dengan ketinggian
sekitar 2,5cm. sebaiknya, pemasangan komponen tersebut sesuai dengan manual book
yang sudah disediakan.
7. Masukan media sampel yang akan di uji disolusinya dengan jumlah volume maksimal
sebanyak 900 mL atau sesuai dengan kebutuhan.
8. Kemudian hidupkan alat dissolution tester dengan cara menekan tombol on. lalu atur
suhu (berkisar di 37°C), kecepatan putaran dan lama waktu pengadukan sesuai dengan
ketentuan analisa.
9. Ketika suhu pada temperatur controller menunjukan di kisaran 37°C, masukan sediaan
obat secara bersamaan dan tekan tombol start untuk memulai proses.
10. Tutup semua bagian vessel untuk mencegah kotoran atau benda asing masuk kedalam
vessel.
11. Setelah mencapai waktu yang telah ditentukan, ambil sampel secara bersamaan dengan
hati hati. Lalu sampel tersebut bisa digunakan untuk dilakukan pengujian analisa
selanjutnya menggunakan alat spektrofotometer di laboratorium.

- Cara membersihkan intrumen


1. Pastikan alat disintegration tester dalam keadaan mati ya. Atau sedang tersambung
dengan listrik.
2. Bersihkan gelas beaker secara berkala setiap sehabis penggunaannya. Jangan lupa
untuk membersihkan seluruh komponen luar dengan lap.
3. Selalu ganti air waterbath dengan air bersih.
4. Jika ingin membersihkan auto basket, anda bisa melatih alat disintegration test lalu isi
air dalam beaker glass. Setelah itu, masukkan bahan yang akan diuji.
Sentrifuge Hematokrit
Cara menggunakan alat ini sebenarnya tidak terlalu rumit, hanya saja membutuhkan
ketelitian yang tinggi, karena biasanya sampel yang digunakan adalah sampel yang sangat
rentan akan kontaminasi dari luar, seperti darah, bakteri, virus hingga bahan patogen lainnya.
Tahapan cara menggunakan centrifuge ini cukup Panjang. Hal ini karena, saat
menggunakan, kita tak hanya langsung memasukkan sampel tersebut ke dalam tube lalu
dimasukkan ke dalam. Dalam prosesnya, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Salah
satu tahapan yang dilakukan ada penambahan media. Dalam penambahan media ini harus
dilakukan dalam lingkungan yang steril. Lingkungan kerja steril yang dimaksud disini adalah
dengan menggunakan instrumen laboratorium bio safety cabinet (BSC). Untuk Bio Safety
Cabinet akan dibahas pada artikel yang berbeda.
Tahapan Umum Penggunaan

Ada beberapa tahapan umum yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan.


Preparasi Sampel
Pertama, mempersiapkan sampel larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan dalam wadah
yang sesuai (tabung atau microtube). Pada tahap ini, tube yang dipakai bisa berbeda-beda
ukurannya, ada yang kecil maupun besar sesuai dengan jenis sampel dan banyaknya sampel itu
sendiri.
• Menyalakan Alat
Kedua, menyalakan centrifuge dan tekan tombol open untuk membuka penutup centrifuge.
Memasukkan Larutan
Ketiga, masukan larutan sampel ke dalam setiap lubang pada rotor centrifuge.
Jangan lupa untuk memperhatikan letak dari sampel larutan yang akan disentrifugasi. Jika
lubang pada rotor pada alat ini tidak terpakai seluruhnya, maka kita harus menyeimbangkan
rotor dengan memasukkan sampel lain pada lubang rotor. Jika tidak ada sampel, bisa masukkan
air.
• Menutup Centrifuge
Selanjutnya yang keempat, tutup lid/penutup centrifuge serta atur waktu dan kecepatan rotasi
yang diperlukan. Setelah itu, anda bisa menekan tombol on, dan centrifuge pun akan bekerja.
Tahapan yang lebih rinci. Cara Kerja Centrifuge di Laboratorium
1. Pertama-tama, persiapkan tube terlebih dahulu. Selanjutnya masukkan sampel ke dalam
tabung dengan volume yang sama. Jika sudah, jangan lupa letakkan tabung di dalam
rotor dengan posisi yang berseberangan ya.
2. Hal selanjutnya yang harus diperhatikan, usahakan permukaan kerja harus rata dan
kuat. Jangan mengoperasikan/menggunakan centrifuge pada permukaan yang
tidak/miring ya. Karena akan mempengaruhi hasil dari pemisahan.
3. Yang perlu diingat, selalu sisakan ¼ bagian pada tube, hal ini dilakukan agar proses
pemutaran dapat berjalan sempurna.
4. Selanjutnya, tutup penutup centrifuge sampai rapat. Untuk hal ini, pastikan untuk
mengecek nya dua kali ya.
5. Jika sudah, atur kecepatan dan waktu yang diinginkan. Kecepatan yang digunakan
disini disebut Rpm. Apa itu Rpm? Rpm adalah singkatan dari Revolution Per Minute,
atau kecepatan suatu alat tersebut bekerja dalam hitungan menit.
6. Tekan start pada alat centrifuge, dan proses pemisahan pun akan berjalan.
7. Tungu sesuai waktu yan telah ditemtukan. Jika alat sudah selesai bekerja, buka tutup
alat secara perlahan, tunggu beberapa saat, kemudian ambil tube satu persatu.
8. Terakhir, ambil tabung dari centrifuge. Pada tahap ini, hasil pemisahan sampel akan
terbagi dua, yakni supernatan dan pellet.

- Cara membersihkan Centrifuge :


1. Buka penutup centrifuge dan buka Rotor secara perlahan dan hati-hati, kemudian
bersihkan bagian luar dan dalam centrifuge dengan menggunakan pembersih khusus
(Cleaning Solution / Neutral Detergent).
2. Pastikan semua sudut dan bagian tersempit terjangkau oleh anda, untuk menghilangkan
kotoran yang menumpuk
pada satu titik tertentu yang cukup sulit dijangkau, bersihkan juga rotor yang sudah
dilepas
3. Dalam kondisi tertentu seperti penumpukan garam (kristal) atau ada bercak sampel
yang sulit hilang, jangan ragu untuk membersihkannya dengan sabun dan sikat lembut.
4. Penumpukan garam atau kristal pada rotor atau pada permukaan logam di centrifuge
dapat menyebabkan karat dan
tentunya mengurangi masa pakai komponen tersebut. Setelah dicuci, kemudian bilas
dengan aquades, setelah itu
dikeringkan. Kalau centrifuge yang anda gunakan rutin dipakai untuk bahan bahan yang
infeksius, maka perlu
diberikan desinfektan, tepatnya setelah dikeringkan, kemudian seluruh bagian
centrifuge diseka dengan
menggunakan Alkohol 70%. Caranya dengan menyiapkan kain lembut yang kering,
setelah itu tuang sedikit alkohol
70% sampai kain agak lembab, dan usapkan ke seluruh permukaan centrifuge, rotor,
dll.
5. Tahap terakhir yaitu lubrikasi, kita perlu menambahkan kembali cairan atau gel
pelumas pada tempat tempat yang rentan bergesekan.
6. Setelah semua sudah terlumaskan dengan baik,pasang kembali komponen-komponen
tersebut ke tempatnya, pastikan semua baut atau pengunci sudah terpasang dengan
benar dan kencang.

VII. Pembahasan
Dissolution Tester
➢ Fungsi Dissolution Tester zat aktif larut dalam cairan tubuh (simulasi) pada sediaan
obat. Pada bidang industri farmasi, dissolution tester memiliki fungsi untuk
menjelaskan atau menghasilka
➢ Alat dissolution tester adalah alat yang digunakan untuk mengetahui banyaknya jumlah
n bentuk dosis obat dan mengembangkan spesifikasi kualitas mutu sediaan. Dissolution
test merupakan suatu pengujian biofarmasetik yang sangat penting dilakukan untuk
menjamin efektifitas obat dan memiliki korelasi (nilai kekuatan) dengan bidang
farmakokinetik.
Laju disolusi obat sangat diperlukan karena menyangkut tentang waktu yang dibutuhkan
untuk pelepasan zat aktif pada suatu sediaan obat dalam bentuk sediaan dan di absorbsi di
dalam tubuh. Jadi, semakin cepat disolusinya maka akan semakin cepat pula obat atau sediaan
memberikan efek terapi kepada tubuh.
➢ Prinsip Kerja Dissolution Tester
Secara umum, alat dissolution tester ini memiliki prinsip kerja yaitu dengan memberikan
suatu tekanan (kompresi) pada tablet dan mengukur pada tekanan dengan menentukan berapa
jumlah tablet yang retak atau hancur. Menurut Dirjen POM Tahun 1995, prinsip kerja alat
dissolution tester dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

Alat dissolution tester ini terdiri dari sebuah wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau
bahan transparan yang inert, dengan suatu batang logam yang digerakkan oleh mesin dan
keranjang yang berbentuk silinder dan dipanaskan dengan tangas air pada suhu 37°C.
Jenis alat laboratorium yang digunakan adalah yang terdiri dari daun sebagai dayung dan
batang sebagai pengaduk. Batang berada pada posisi sedemikian, sehingga sumbunya tidak
lebih dari 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertical wadah dan berputar halus tanpa goyangan.
➢ Jenis-Jenis Dissolution Tester
• Jenis Keranjang (Basket)
Dissolution tester jenis keranjang ini pada mulanya diusulkan oleh Pernarowski pada tahun
1968. Metode keranjang ini dapat menunjukkan suatu upaya dengan membatasi posisi bentuk
sediaan untuk memberikan hasil yang maksimum antara suatu permukaan solid dengan cairan
yang tetap.
Namun, dissolution tester ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu memiliki kemungkinan
besar terjadinya penyumbatan pada zat menyumbat kasa keranjang, sangat peka terhadap gas
terlarut dalam media disolusi, kecepatan aliran yang kurang memadai ketika partikel
meninggalkan keranjang dan mengapung dalam media disolusi, serta kesulitan dalam
melakukan konstruksi saat proses disolusi. Metode keranjang ini sering disebut sebagai metode
alat 1.
• Komponen Dissolution Jenis Keranjang (Basket)
- Sebuah wadah tertutup menyerupai waterbath yang digunakan untuk menampung air
dan suhunya diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai suhu tubuh sekitar 37°C.
- Terdapat 6 buah chamber atau wadah yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain
yang bersifat inert dan digunakan sebagai penampung medium disolusi yang digunakan
sesuai ketentuan zat aktif dalam suatu obat.
- Motor atau poros penggerak yang bekerja dengan cara memutar batang logam saat
proses pengujian disolusi berlangsung.
- Suatu batang logam yang digerakkan oleh motor atau poros penggerak. Batang logam
berada pada posisi yang sudah ditentukan sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm
pada setiap titik dari sumbu vertikal wadah, berputar dengan halus tanpa goyangan.
- Sebuah keranjang yang berbentuk silinder.
- Suatu alat pengatur kecepatan yang digunakan untuk memilih kecepatan putaran yang
diinginkan dan mempertahankan kecepatan seperti yang terdapat dalam masing
masing daftar dalam batas lebih kurang 4%.
• Jenis Dayung (Paddle)
Dayung pertama kali dibuat oleh Peneliti asal Amerika Serikat yang bernama Poole pada
tahun 1969. Metode ini sangat berguna dalam mengatasi keterbatasan metode keranjang saat
berputar. Metode ini sangat baik digunakan pada sistem otomatis.
Alat Jenis dayung ini sama seperti jenis keranjang (basket), yang membedakan adalah pada
jenis dayung yang terdiri dari daun atau baling baling (propellor) dan batang sebagai pengaduk.

• Mekanisme Kerja Jenis Dayung


Proses kerja jenis dayung yaitu daun (propellor) melewati diameter batang sehingga dasar
baling baling dan batang posisinya rata. Jarak 25 mm ± 2mm antara daun dan bagian dalam
dasar wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Dan juga digunakan sepotong kecil
bahan inert seperti gulungan kawat berbentuk spiral yang bertujuan untuk mencegah
pengapungan pada sediaan. Adapun prosedur uji yang dilakukan pada dissolution tester tipe
ini, yaitu:
- Masukkan air ke dalam wadah seperti water bath pada suhu 37°C.
- Kemudian masukkan medium disolusi yang akan digunakan dengan volume yang sudah
diatur sekitar 900 atau 1000 mL dalam masing-masing chamber.
- Setelah suhu dalam chamber sudah mencapai 37°C , masukkan sediaan tablet atau
kapsul yang akan diuji pada chamber, dan diamkan hingga tenggelam di dasar chamber.
➢ Bagian-Bagian Dari Alat Dissolution Tester
• Pannel Controller
Panel kontrol merupakan bagian dari alat dissolution tester dan memiliki bentuk yang berbeda-
beda. Penggunaan panel kontrol pada dissolution tester bertujuan untuk mengatur kecepatan
putaran, lamanya proses pengadukan, dan temperatur atau suhu dari bath vessel tersebut.
• Drive Shaft
Drive shaft pada alat dissolution biasa disebut sebagai batang pengaduk. Bagian ini pada
dasarnya berfungsi sebagai konektor antara motor penggerak dan dayung atau basket. Batang
pengaduk ini bisa di naik turunkan untuk mengatur ketinggian pada vessel.

• Vessel
Vessel merupakan bagian dari alat dissolution tester yang digunakan sebagai wadah
menampung cairan pelarut. Jenis vessel yang sering ditemui biasanya memiliki daya tampung
sebanyak 1 liter. Namun pada beberapa alat laboratorium, terdapat vessel dengan ukuran yang
lebih kecil. Paddle
Paddle atau biasa disebut sebagai “dayung” merupakan bagian penting yang digunakan pada
alat dissolution tester. Anda bisa memilih tipe dayung, basket atau tipe-tipe yang lainnya.
Pastikan juga anda mengerti dan mengetahui cara menggunakan dissolution tester sebelum
memilih jenis paddle.

• Keranjang (Basket)
Perbedaan yang paling utama ketika menggunakan alat dissolution tester dengan tipe paddle
dan basket adalah penempatan suatu sediaan obat yang akan diuji. Pada dissolution tipe basket,
obat akan disimpan di dalam keranjang. Perlahan lahan, obat akan larut dan habis sehingga
akan keluar dari keranjang tanpa bisa di amati. Sedangkan pada tipe paddle atau dayung akan
terlihat jelas pada bagian vessel.

• Disk Holder
Disk holder merupakan salah satu bagian dari dissolution tester yang menjadi komponen
penting saat digunakan. Komponen disk holder ini memiliki fungsi sebagai penahan sediaan
obat supaya tidak masuk pada posisi dasar vessel.

• Rubber Seal
Rubber seal merupakan salah satu bagian dari alat dissolution tester yang berfungsi sebagai
pelindung vessel dari chamber. Umumnya, vessel dan chamber pada dissolution tester terbuat
dari bahan kaca yang transparan dan bersifat inert. Karena bahan kaca mudah pecah, maka
media rubber atau seal digunakan sebagai pelindung dan penyangga atau pelapis. Selain
sebagai penyangga dan pelindung, rubber seal juga digunakan sebagai media pengunci yang
dapat menjaga vessel terhadap chamber.

• Cannula
Cannula memiliki bentuk yang mirip dengan suntikan, tak heran jika cannula sering disebut
sebagai syringe. Bagian ini berfungsi untuk mengambil sampel larutan atau cairan pada alat
dissolution tester secara manual. Biasanya, sampel cairan dapat diambil dengan volume
maksimal sebanyak 20 mL.
• Resident Probe
Resident probe merupakan bagian dari alat dissolution tester yang memiliki fungsi serupa
dengan cannula, yaitu untuk mengambil sampel cairan atau larutan. Yang membedakan
keduanya adalah, cannula hanya bisa digunakan secara manual sedangkan resident probe ini
sudah bisa digunakan secara otomatis sehingga penggunaannya cukup mudah dan tidak
memakan banyak waktu.
• Temperature Sensor
Temperature sensor merupakan bagian dari alat dissolution tester yang berperan sebagai media
monitor suhu di dalam chamber. Suhu tersebut sangat mempengaruhi laju kecepatan larutnya
zat aktif pada sediaan obat yang mengandalkan kecepatan putaran pada alat. Sentrifuge
Hematokrit
➢ Prinsip Kerja Centrifuge
Menurut beberapa sumber, gaya sentrifugal adalah suatu gaya yang dipengaruhi oleh
gravitasi. Pada proses ini, semakin cepat putaran yang dihasilkan, maka akan semakin tinggi
juga gaya gravitasi yang dihasilkan. Gaya sentrifugal akan bekerja ketika kita mulai menyalan
mesin alat centrifuge.
Komponen utama yang sangat penting pada centrifuge ini disebut motor. Motor ini yang
akan bekerja memutar alat centrifuge. Di dalam komponen motor, ada dua bagian pendukung,
yakni disebut rotor dan stator. Rotor dan stator tadi akan menimbulkan medan magnet jika alat
sudah dinyalakan dan tersambung ke dalam listrik.

Alat centrifuge adalah alat yang sangat penting, karena alat centrifuge ini dapat memisahkan
kandungan dalam suatu sampel, seperti larutan atau zat dengan proses memutar ribuan kali.
Dan jika dilakukan secara manual, proses ini akan memakan banyak waktu saat
berlangsungnya penelitian, belum lagi hasilnya yang kurang efektif. Sehingga, alat ini menjadi
sangat penting dalam dunia penelitian dan laboratorium.
➢ Fungsi Centrifuge di Laboratorium
Alat ini sangat berperan penting dalam dunia laboratorium. Karena, centrifuge seringkali
digunakan pada berbagai mata kuliah di prodi saintek (sains dan teknologi) dalam perkuliahan
seperti bidang kimia, farmasi, biologi, hingga kedokteran. Tak hanya itu, alat ini juga sangat
dibutuhkan dalam dunia laboratorium umum dan klinik.
Fungsi centrifuge adalah untuk memisahkan sampel menjadi dua fase, dengan memutarnya
pada kecepatan tinggi. Dengan putaran tersebut, sampel larutan yang memiliki massa zat lebih
berat akan terkumpul di bawah, atau disebut juga dengan bagian pellet. Dan bagian lainnya
yang memiliki massa lebih rendah akan berada di atas, atau disebut juga dengan supernatam.
Pemisahan ini menjadi suatu komponen yang sangat penting dalam suatu penelitian dengan
sampel darah di laboratorium. Tak hanya itu, centrifuge juga digunakan untuk meneliti partikel
virus, DNA, RNA dalam tubuh.
Fungsi centrifuge juga berbeda-beda pada setiap laboratorium.
• Fungsi Centrifuge di Laboratorium Klinik
Dalam dunia laboratorium klinik, biasanya centrifuge ini paling sering digunakan dalam
pemeriksaan dengan sampel darah. Seperti pada pemeriksaan hematologi, atau cabang ilmu
kedokteran yang mempelajari darah dan gangguan pada darah. Diantaranya ada untuk
memisahkan komponen sel darah, pengolahan sampel urine, memisahkan serum dan
pemeriksaan Ht (Hematokrik) atau pemeriksaan kadar sel darah merah dalam dalam tubuh,
pemeriksaan parasitologi (seperti gula pekat dan garam pekat) dan memisahkan sampel air.

• Fungsi Centrifuge dalam Laboratorium Kimia


Dalam laboratorium kimia, alat ini sudah sering digunakan. Fungsi centrifuge dalam
laboratorium kimia biasanya digunakan untuk melakukan pemisahan pada sampel mikroba.
Mikroba yang dimaksud diantaranya ada bakteri, jamur, spora, dan yang lainnya.
Sampel-sampel tersebut biasanya dilakukan pemisahan untuk mendapatkan hasil ekstraksi
yang diinginkan untuk keberlangsungan penelitian.
Tak hanya itu, dalam dunia kimia, kita juga bisa menggunakan centrifuge untuk menganalisis
berbagai macam sampel yang ada di lingkungan. Misalnya seperti analisis perak (Ag) yang ada
di lingkungan pertambangan.
• Fungsi Centrifuge dalam Laboratorium Farmasi
Selanjutnya ada fungsinya dalam laboratorium farmasi. Pada dasarnya, centrifuge memiliki
fungsi yang sama, yakni untuk memisahkan suatu komponen atau zat menjadi dua fase.
Biasanya, sampel-sampel yang digunakan berupa ekstrak tanaman ataupun mikroba seperti
kimia. Sebagai contoh, dalam penggunaan sampel bakteri endofit tanaman.
• Fungsi Centrifuge dalam Dunia Kedokteran
Dalam dunia kedokteran, alat ini digunakan untuk memisahkan partikel-partikel pada
pengujian yang menggunakan sampel darah, hingga urine. Sampel darah yang dimaksud disini
bisa berupa serum ataupun plasma darah. Darah yang sudah dilakukan pemisahan dengan alat
ini bertujuan untuk melakukan pengujian hemoglobin maupun hematokrit. Tak hanya itu,
dalam melakukan pengujian kadar antibodi dalam tubuh dengan alat microplate reader pun,
harus menggunakan sampel darah yang telah disentrifugasi terlebih dahulu.
• Fungsi Centrifuge dalam Bidang Pangan
Alat ini juga memiliki fungsi dalam bidang pangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Rosalinda et al (2019), centrifuge berfungsi sebagai alat untuk melakukan pemisahan hasil
ekstraksi pati jagung. Dalam penelitiannya, ekstraksi pati jagung tersebut bertujuan untuk
menghitung optimalisasi pemisahan sampel ekstrak pati jagung, dan menghitung kecepatan
waktu centrifuge yang berbeda.

➢ Jenis-Jenis Centrifuge
• General Purpose
Sesuai dengan namanya, yakni general, centrifuge jenis ini merupakan yang paling umum
digunakan di laboratorium. Jenis general purpose ini sudah didesain agar bisa ditaruh di atas
meja. Jenis ini biasanya digunakan untuk melakukan pemisahan pada sampel yang berkaitan
dengan analisis kesehatan seperti pemeriksaan pada cairan urine dan serum.
Jenis general purpose ini memiliki kecepatan antara 0-3000 rpm, juga bisa menampung
sampel dari mulai 5-100 ml. Pada dunia kedokteran dan analis kesehatan, jenis general purpose
lah yang sering digunakan.
• Speciality Centrifuge
Salah satu contoh dari speciality centrifuge adalah hematocrit centrifuge. Jenis ini dapat
digunakan untuk sampel yang ukurannya lebih spesifik. Biasanya, sampel ini banyak
digunakan pada bidang kedokteran, karena sangat dibutuhkan pada pemeriksaan serologis.
Serologis merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui antibodi dalam darah.
• Ultra and Refrigerated
Refrigerated centrifuge merupakan jenis centrifuge dengan tambahan pendingin di
dalamnya. Pendinginan disini berfungsi untuk mengatasi adanya perubahan suhu pada saat
proses pemisahan dilakukan. Centrifuge jenis ini biasa digunakan pada kebutuhan laboratorium
seperti farmasi, kimia, biologi hingga kedokteran. Jenis ini memiliki kecepatan tinggi, yakni
sekitar 50.000-20.000 rpm.
Mengapa pada instansi pendidikan lebih banyak menggunakan jenis ini? Karena,
refrigerated centrifuge dilengkapi dengan sistem pendingin, yang dimana jenis ini akan
membantu untuk memisahkan bahan-bahan kimia, baik ekstrak tanaman maupun mikroba.
Karena sistem pendingin ini akan menjaga suhu sampel larutan di dalam alat. Sehingga, sampel
akan terjaga dan terhindar dari kontaminasi.
Dan sesuai dengan namanya, refrigerate atau bagian pendinginan adalah bagian yang
sangat penting dalam laboratorium. Refrigerated centrifuge ini memiliki suhu antara -20 hingga
40 derajat celcius. Dengan rentan suhu tersebut, refrigerated ini juga cocok digunakan untuk
analisis antibodi dalam tubuh, seperti RNA dan DNA.
• Micro Centrifuge
Microcentrifuge atau microfuges ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding jenis yang
lainnya. Microcentrifuge dapat menampung sampel larutan sampel ukuran yang kecil, yakni
antara 0,5 ml-2,0 ml dalam microtubes. Tube yang digunakan pada microcentrifuge berukuran
lebih kecil dari tube biasanya. Jadi, jika anda sedang menggunakan jenis ini, harus lebih teliti
dan hati-hati. Karena micro centrifuge bisa digunakan untuk berbagai macam sampel dengan
bobot yang sedikit. Dalam bidang penelitian, jenis ini biasa digunakan pada sampel darah.
VIII. KESIMPULAN
Dissolution Tester
Dissolution tester merupakan salah satu peralatan keshatun klavunya farmasi yang
digunakan ummuk pengujian proses melarutnya zat atau senyawa aktif dalam media pelarut
untuk diabsortisi (penyerapan). Uji disolusi tablet yaitu untuk menentukan kesesuaian dengan
persyaratan disolusi yang terteni dalam masing masing monografi (missal Fannkope) untuk
sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah.
Sentrifuge Hematokrit
Sentrifuge adalah sebuah peralatan, umumnya digerakkan oleh motor listrik (beberapa
model lama yang berputar dengan tangan, yang menempatkan obyek di rotani sekitar sumbu
tetap menerapkan kekuatan untuk tegak lurus sumbu. Centrifuge bekerja menggunakanprinsip
sedimentasi dimana percepatan sentripetal menyebabkan zat padat untuk memisahkan
sepanjang arah radial (bagian bawah tabung). Oleh objek yang sama ringan tanda akan
cenderung bergerak ke atas (tabung, dalam gambar berputar, pindah ke pusat).
IX. DAFTAR PUSTAKA
Analita.co.id, 2021. Dissolutiom tester pengertian dan cara penggunaan. Bogor, Indonesia.
https://analitika.co.id/dissolution-tester/ . Diakses pada tanggal 10 maret 2022
Analitika.co.id, 2021. Centrifuge pengertian dan cara menggunakan.
https://analitika.co.id/centrifuge/. Diakses pada tanggal 10 maret 2022
Atiqah lumaira, 2022. Hematokrit centrifuge.
https://www.slideshare.net/atiqahhumaira/laporan-hematokrit-centrifuge-62919139.
Diakses pada tanggal 10 maret 2022
https://www.academia.edu/51832021/Laporan_Anafarma_Uji_Disolusi_Obat_SMTI_Y
ogyakarta_Nisya_Radhwa_Matreya_12KAC

Anda mungkin juga menyukai