Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM


BIOKIMIA

DOSEN PENGAMPU :
dr. Zahrah Febianti M. Biomed

OLEH :

Nano Triyoga Oderino 192010101085


Rafli Rahmantio Guntoro 192010101087
Dimas Hibatullah Ridlwan 192010101089
Hammam Arif Shabri 192010101104
Lanang Satria Lucky 192010101174
BAB I

 PENDAHULUAN

1.1.  Latar belakang
 Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk
keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian atau pun
praktikum terutama dalam proses praktikum biokimia. Ada banyak sekali alat-alat
yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing di dalam bidang keilmuan
atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. Alat-alat
laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik
dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal
ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data yang
tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium akan dijelaskan
secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Pada
umumnya kegiatan praktek laboratorium diarahkan pada upaya agar mahasiswa
dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah
yang sudah dijelaskan oleh dosen, asisten dosen atau buku teks.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah sebagai
berikut :
1.        Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang
dibutuhkan dalam pengujian biokimia.
2.        Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganan agar
dapat berfunsgsi dengan benar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk
keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun
proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam
prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar
pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik
dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit  mungkin hal
ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar, data–data yang
tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak
mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk
memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut
sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam
waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang
memadai (Koesmadja, 2006).
Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan berupa
data kuantitatif, dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Seringkali kita
membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Peralatan
yang digunakan dalam pengamatan biasanya digunakan untuk mengukur atau
mengamati objek-objek yang  ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera
manusia. Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan secara hati-hati agar
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama peralatan laboratorium.
Dalam menggunakan peralatan laboratorium kamu harus memiliki keterampilan,
kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu
mengenali bagian-bagian dan cara kerja dari alat tersebut. Berikut akan disampaikan
beberapa alat yang sering digunakan dalam pengamatan dan
praktikum (Puspita,rohima 2009).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran
sains. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata
dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia
pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan
dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah
dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan
bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).
                                                                          
                                    
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat Dan Waktu


        Praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium Biokimia
dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember
pada hari Selasa, tanggal 12 November 2019 pada pukul 09.40 -

3.2. Bahan dan Alat


        Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu ,gelas kimia, gelas
ukur, tabung reaksi, erlenmeyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe,
cawan petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu Bunsen, jarum ose, timbangan
analitik, autoclave, dan shaker water bath.
3.3. Prosedur kerja
             Proses kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat laboratorium
adalah adalah sebagai berikut :
1.    Menyiapkan dan mengenali alat-alat laboratorium mikrobiologi dasar.
2.    Mengenali fungsi dan kegunaan alat-alat laboratorium mikrobiologi
dasar.
3.    Dokumentasi alat-alat laboratorium mikrobiogi dasar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Pembahasan

A. Syringe Pipet

Fungsi: untuk menyedot cairan

Prosedur penggunaan:

1. Memasang syringe pipet pump pada pangkal pipet ukur dengan agak menekan
dan memutar hingga keduanya benar-benar terpasang rapat.
2. Memasukkan pipet ukur dan syringe pipet pump ke dalam larutan yang akan
disedot.
3. Memutar thumb wheel atau dial untuk menyedot cairan sesuai dengan volume
yang dibutuhkan. Memutar ke bawah untuk menyedot cairan sedangkan ke
atas untuk mengurangi cairan jika volume cairan yang disedot berlebihan.
4. Memindahkan pipet ukur dan syringe pipet pump yang telah terisi cairan ke
tempat yang akan digunakan (tabung reaksi, gelas beker, tabung erlenmeyer,
dll).
5. Menekan exhaust valve untuk mengeluarkan cairan yang berada dalam pipet
ukur.
6. Apabila masih terdapat sisa cairan di dalam pipet ukur, maka untuk
mengosongkannya dapat dilakukan dengan menekan plunger.

B. Tri-valve pump

Fungsi: untuk menyedot cairan

Prosedur penggunaan:

1. Menekan tombol A atau air valve untuk membuang udara pada bulb.
2. Memasang tri-valve pump pada pangkal pipet ukur dengan menekan dan
memutar hingga keduanya benar-benar terpasang rapat.
3. Memasukkan pipet ukur dan tri-valve pump ke dalam larutan yang akan
disedot.
4. Menekan tombol S atau suction valve untuk menyedot cairan sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan. Apabila jumlahnya berlebihan, dapat dikurangi
dengan menekan tombol E arau exhaust valve.
5. Memindahkan pipet ukur dan tri-valve pump yang telah terisi cairan ke
tempat yang akan digunakan (tabung reaksi, gelas beker, tabung erlenmeyer,
dll).
6. Menekan tombol E atau exhaust valve untuk mengeluarkan cairan yang
berada dalam pipet ukur.
7. Apabila masih terdapat sisa cairan di dalam pipet ukur, maka untuk
mengosongkannya dapat dilakukan dengan menekan tombol S atau suction
valve bersamaan dengan menekan bulb.

C. Pipet Elektronik

Untuk menggunakan pipet volume, dibutuhkan elektronik pipet kontroler.


Elektronik pipet kontroler memiliki fungsi yang sama dengan trivalve dan syringe,
yaitu menghisap larutan pada pipet volume. Tetapi kontroler ini bekerja secara
elektronik.
Berikut cara menggunakan pipet elektronik :
1. Pasang/hubungkan pipet volume dengan elektronik pipet kontroler. Pastikan
terpasang dengan benar.
2. Ambil larutan yang ingin dipindahkan,sesuaikan volumenya dan pindahkan ke
wadah yang diinginkan

D. Waterbath
Fungsi :
a. Pemanasan pada suhu rendah 30°-100°c
b. Menguapkan zat/larutan dengan suhu tidak terlalu tinggi
c. Menginkubasi kultur mikrologi
Prosedur penggunaan waterbath :
1. Air dimasukkan ke dalam bejana
2. Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath
3. Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air ( untuk tangas air )
letakkan benda pada salah satu lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang lain
yang tidak digunakan tetap ditutup.

E. Mikropipet

Fungsi : Alat untuk memindahkan cairan dengan volume cukup kecil, biasanya 1000 µl.
Mikropipet dibedakan berdasarkan warna ujung yang menandakan rentang yang dapat
diambil oleh mikropipet tersebut.

Cara kerja :
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan
lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke
dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob
maka cairan akan masuk ke tip. f. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang
diinginkan.
6. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal
mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
7. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip
akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang
berfungsi mendorong tip keluar

F. Centrifuge

Fungsi : Untuk memisahkan padatan, larutan, dan gas berdasarkan densitas dengan
memanfaatkan gerak memutar.
Cara kerja :
1. Untuk mengoperasikan colokkan alat pada stop kontak
2. Siapkan sample yang akan diputar dan letakkan pada tempatnya secara
simetris dan seimbang
3. Jika persiapan sample telah selesai nyalakan mesin
4. Kemudian set TIMER pada waktu yang dikehendaki dengan memutar
knob,timer akan berhenti dengan sendirinya sesuai dgn capaian waktunya
5. Pilih kecepatan dengan memutar SPEED
6. Alat akan langsung berputar ditandai dengan lampu operation menyala.
7. Tunggu sampai alat berhenti berputar lalu keluarkan sampel
8. Matikan alat dengan menekan tombol POWER
9. Untuk mengoperasikan colokkan alat pada stop kontak
10. Siapkan sample yang akan diputar dan letakkan pada tempatnya secara
simetris dan seimbang
11. Jika persiapan sample telah selesai nyalakan mesin
12. Kemudian set TIMER pada waktu yang dikehendaki dengan memutar
knob,timer akan berhenti dengan sendirinya sesuai dgn capaian waktunya
13. Pilih kecepatan dengan memutar SPEED
14. Alat akan langsung berputar ditandai dengan lampu operation menyala.
15. Tunggu sampai alat berhenti berputar lalu keluarkan sampel
16. Matikan alat dengan menekan tombol POWER

G. Vortex Mixer

Fungsi : Menghomogenkan (mencampurkan) larutan dalam wadah kecil. Wadah kecil


yang dimaksud di sini biasanya ependorf, tabung sentrifuse, falkon, tabung reaksi,
dan lain-lain.
Cara kerja :
1. Sambungkan kabel ke sumber listrik.
2. Tekan saklar di posisi 'ON'.
3. Atur kecepatan putaran sesuai keinginan. Nanti alatnya akan mulai berputar
secara kontinyu.
4. Pegang sampel dalam wadah yang kuat, kemudian tempelkan (tekan) ke
bagian Vortex Mixer yang berputar, bisa di tengah atau di samping, untuk
menghomogenkan larutan yang ada di dalamnya.
H. Spektrofotometer

(Spektrofotometer Konvensional) (Spektrofotometer Auto)

Spektrofotometer alat yang digunakan untuk mengukur jumlah intensitas


radiasi yang diserap oleh sampel (absorbansi) saat sampel dikenai cahaya/ radiasi
elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu.
Alat atau instrument yang satu ini dilengkapi dengan sumber cahaya
(gelombang elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak
(visible). Masing-masing cahaya pada alat ini berguna untuk menangkap objek
dengan panjang gelombang yang berbeda.
Sinar UV digunakan untuk mengukur sampel yang terbaca dengan panjang
gelombang di bawah 400 nano meter (nm). Sedangkan visible light untuk mengukur
sampel dengan panjang gelombang 400-700 nm. Beberapa contoh sampel yang dapat
dibaca dengan alat yang berorientasi pada pengukuran kepekatan warna dengan
panjang gelombang ini adalah DNA/RNA (260 nm), protein (280 nm), kultur sel
bakteri, ragi/yeast (600 nm) dan lain-lain.
Prinsip kerja alat ini berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitan
adalah perbandingan intensitas cahaya yang ditransmisikan ketika melewati sampel
(It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io).
Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain:
1. Radiasi yang digunakan harus monokromatik,
2. Energi radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia,
3. Sampel (larutan) yang mengabsorbsi harus homogen,
4. Tidak terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan indeks refraksi tidak
berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harus encer).

Prosedur penggunaan spektrofotometer

1. Hubungkan spektrofotometer ke sumber arus


2. Nyalakan spektrofotometer dengan menekan tombol ON pada main
spektrofotometer
3. Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses inisiasi
sedang berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai dengan munculnya
warna hijau dan tertulis status ready
4. Membuat blanko dengan menggunakan cairan aquades yang dimasukkan ke
kuvet (untuk spektrofotometer konvensional pegang kuvet di sisi buram,
bersihkan sisi bening dengan tisu kemudian masukkan dengan sisi segitiga
menghadap ke depan, untuk spektrofotometer auto langsung masukkan cairan
tanpa menggunakan kuvet)
5. Atur Panjang gelombang
6. Tekan 0 ABS, kemudian tunggu sampai angka berhenti
7. Di spektrofotometer konvensional hanya muncul hasil konsentrasi absrobsi,
sedangkan spektrofotometer auto langsung menghasilkan konsentrasi larutan.
I. Magnetic Stirrer

Batang
Display Magnetik

Tombol
pengatur

Tombol

Fungsi :
Menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
Prosedur penggunaan :
1. Tancapkan kabel power ke sumber listrik.
2. Masukkan batang magnetik kedalam larutan.
3. Aktifkan hotplate dengan menekan tombol ON/OFF.
4. Atur suhu yang diinginkan dengan memutar tombol pengaturan suhu.
5. Suhu tersebut akan muncul pada display.
6. Atur putaran yang diinginkan dengan memutar tombol pengaturan kecepatan dari 0
hingga 1500 rpm.
7. Setiap nilai yang ditetapkan akan dipertahankan apabila perangkat dimatikan atau
terputus dari hubungan listrik.
8. Setelah selesai pengadukkan, atur tombol pengaturan suhu pada posisi OFF dan
tombol pengaturan kecepatan pada posisi 0.
9. Non-aktifkan hotplate dengan menekan tombol ON/OFF.
10. Cabut kabel stop kontak dari sumber listrik.
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
       Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.        Alat yang di gunakan dalam melakukan pratikum ini adalah mikropipet,
syringe pipet, tri-valve pump, pipet elektronik, sentrifuse, water bath, magnetic stirrer,
vortex mixer, spektrofotometer.
2.        Masing-masing alat pratikum memiliki fungsi dan pengguunaan yang
berbeda-beda. Seperti mikropipet mempunyai fungsi seperti pipet tetes, yaitu untuk
memindahkan cairan atau larutan, mikropipet dapat menyerap cairan yang
terukur. Sentrifiuse berfungsi untuk menghomogenkan suatu zat dan juga untuk
memisahkan cairan dengan padatan. Water bath berfungsi untuk menciptakan suhu yang
konstan dan digunakan untuk inkubasi.
5.2. Saran 
       Saran kami, Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan suatu hal
yang sangat penting karena merupakan suatu dasar dari praktikum agar tidak terjadi
kesalahan dan diharapkan agar praktikan dalam perawatan alat-alat laboratorium
lebih ditingkatkan lagi, sehingga alat-alat laboratorium bisa digunakan dalam waktu
yang lebih lama. Praktikum pengenalan alat merupakan praktikum yang sangat
penting karena alat-alat yang akan digunakan kita selaku praktikan wajib terlebih
dahulu mengetahuinya, maka dari itu praktikan wajib memahami serta dapat
menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium biokimia agar tidak ada kesalahan-
kesalahan pada saat praktikum. dan diharapkan alat yang akan digunakan untuk
praktikum pengenalan alat bisa lebih banyak lagi agar para praktikan tidak
berdesakan hanya untuk melihat alat yang hanya ada satu atau sedikit.

Anda mungkin juga menyukai