Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR &


SEMI PADAT

SUSPENSI

Dosen Pengampu :
Dra Suhartinah, M.Sc., Apt.

Disusun Oleh:
Anisa Nur Rohmah (22164958A)
Eli Wahyuni (22164959A)
Sonia Destarina (22164960A)
Asis Gusbiantoro (22164961A)
Waskito Adi (22164963A)

UNIVERSITAS SETIA BUDI


SURAKARTA
2018
I.TUJUAN

Untuk mengetahui suspending agent dan cara evaluasi stabilitas bentuk sedian suspensi

II. DASAR TEORI

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut, misal terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran
pelarut yang saling bercampur. (Anonim, 2004)
Larutan merupakan sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, sebagai
pelarut digunakan air suling, kecuali dinyatakan lain. (Anief, M, 2005)
Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka
zat padat tadi terbagi secara molekuler dalam cairan tersebut. Pernyataan kelarutan zat
dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20o, kecuali dinyatakan lain
menunjukan 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian
volume tertentu pelarut. Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah
kelarutan pada suhu kamar. (Anief, M., 2005)
Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka
penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan
keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik, jika larutan diencerkan atau
dicampur. (Anonim, 1995)
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. Sediaan yang digolongkan sebagai suspensi adalah sediaan
seperti tersebut di atas dan tidak termasuk kelompok suspensi yang lebih spesifik, seperti
suspensi oral, suspensi topikal, dan lain- lain. Beberapa suspensi dapat langsung
digunakan, sedangkan yang lain berupa sediaan padat yang harus dikonstitusikan terlebih
dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan.
Suspensi topikal adalah sediaan cair mengandung partikel yang terdispersi dalam
pembawa cair yang bertujuan untuk penggunaan pada kulit.
Beberapa suspensi yang diberi etiket sebagai lotio termasuk dalam golongan ini.
(Anonim, 1995)
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang trdispersi harus halus, tidak
boleh cepat mengendap, dan bila digojok perlahan- lahan, endapan harus segera
terdispersi kembali. Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi
tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah digojok dan dituang.
Suspensi sering disebut pula mikstur gojog (mixtura agitandae). Bila obat dalam
suhu kamar tidak larut dalam pelarut yang tersedia maka harus dibuat mikstur gojog atau
disuspensi. (Anief, 2006)
Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi ialah :
1. Ukuran partikel
Semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya (dalam volume
yang sama ). Sedangkan semakin besar luas penampang partikel daya tekan keatas cairan
akan semakin memperlambat gerakan partikel untuk mengendap, sehingga untuk
memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.
2. Kekentalan (viscositas)
Dengan menambah viscositas cairan maka gerakan turun dari partikel yang
dikandungnya akan diperlambat. Tatapi perlu diingat bahwa kekentalan suspensi tidak
boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.
3. Jumlah partikel (konsentrasi)
Makin besar konsentrasi pertikel, makin besar kemungkinan terjadi endapan
partikel dalam waktu yang singkat.
4. Sifat / muatan partikel
Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari babarapa macam campuran
bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi
interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan
tersebut. Karena sifat bahan tersebut sudah merupakan sifat alam, maka kita tidak dapat
mempengaruhinya.( Anonim, 2004 )
Cara Mengerjakan Obat Dalam Suspensi

1. Metode pembuatan suspensi


 Metode dispersi
Dengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilago yang telah
terbentuk kmudian baru diencerkan.
 Metode praesipitasi
Zat yang hendak didispersi dilarutkan dahulu dalam pelarut organik yang hrndak
dicampur dengan air. Setelah larut diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air.
2. Sistem pembentukan suspensi
 System flokulasi
1. partikel merupakan agregat yang bebas
2. sedimentasi terjadi capat
3. sediment terbentuk cepat
4. sediment tidak membentuk cake yang keras dan padat dan mudah terdispersi
kembali seperti semula
5. wujud suspensi kurang menyenangkan sebab sedimentasi terjadi cepat dan
diatasnya terjadi daerah cairan yang jernih dan nyata.
 System deflokulasi
1. partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain
2. sedimentasi yang terjadi lambat masing-masing partikel mengendap terpisah
dan ukuran partikel adalah minimal
3. sediment terbentuk lambat
4. akhirnya sediment akan membentuk cake yang keras dan sukar terdispersi lagi.
( Anonim, 2004 )
Keuntugan sediaan suspensi antara lain sebagai berikut :
a. Bahan obat tidak larut dapat bekerja sebagai depo, yang dapat
memperlambat terlepasnya obat .
b. Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuk larutan.
c. Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih enak dibandingkan dalam larutan,
karena rasa obat yang tergantung kelarutannya.

Kerugian bentuk suspensi antara lain sebagai berikut :


a. Rasa obat dalam larutan lebih jelas.
b. Tidak praktis bila dibandingkan dalam bentuk sediaan lain, misalnya
pulveres, tablet, dan kapsul.
c. Rentan terhadap degradasi dan kemungkinan terjadinya reaksi kimia antar
kandungan dalam larutan di mana terdapat air sebagai katalisator .( Anief, M., 1987 )
DAFTAR PUSTAKA

Anief M., 2000, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, UGM Press, Yogyakarta.

Anief M., 1987, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, UGM Press, Yogyakarta.

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, III, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, IV, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai