Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS COMPOUNDING AND DISPENSING

“MANAJERIAL PBF”

Dosen Pengampu :
apt. Jamilah Sarimanah, M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 3 (C4)
1. Wahyu Rintya Dwi Tanti (2120414682)
2. Waskito Adhi (2120414683)

PROGRAM PROFESI APOTEKER ANGKATAN 41


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
1. DASAR TEORI

PBF (Pedagang Besar Farmasi) merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang
memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah
besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PBF bertugas untuk menyalurkan
obat kepada PBF lain, apotek, puskesmas, hingga rumah sakit. Setiap PBF harus memiliki
apoteker penanggung jawab yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan ketentuan
pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat dan/ bahan obat. Apoteker penanggung jawab
harus memiliki izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Kemenkes 2009). Oleh
karena itu Apoteker harus melaksanakan prinsip-prinsip mengenai Cara Distribusi Obat yang
Baik (CDOB). Prinsip tersebut dijalankan agar obat yang disalurkan kepada pasien memiliki
kualitas yang sama dengan yang dikeluarkan oleh industri serta perlu adanya dokumentasi
yang mencakup seluruh kegiatan di apotek tersebut. Proses pengadaan obat, penyimpanan,
sampai pada saat penyerahan obat kepada pasien harus terdokumentasi sesuai prinsip-prinsip
dari CDOB (Kemenkes 2011).

Adapun prinsip-prinsip umum CDOB menurut PerBPOM No.6 Tahun 2020 sebagai
berikut:

1. Prinsip-prinsip Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) berlaku untuk aspek pengadaan,
penyimpanan, penyaluran termasuk pengembalian obat dan/ atau bahan obat dalam rantai
distribusi.

2. Semua pihak yang terlibat dalam distribusi obat dan/ atau bahan obat bertanggung jawab
untuk memastikan mutu obat dan/ atau bahan obat dan mempertahankan integritas rantai
distribusi selama proses distribusi.

3. Prinsip-prinsip CDOB berlaku juga untuk obat donasi, baku pembanding dan obat jadi
klinis.

4. Semua pihak yang terlibat dalam proses distribusi harus menerapkan prinsip hati-hatian
(due diligence) dengan mematuhi prinsip CDOB, misalnya dalam prosedur yang terkait
dengan kemampuan telusur dalam identifikasi resiko.

5. Harus ada kerja sama antara semua pihak termasuk pemerintah, bea dan cukai, lembaga
penegak hukum, pihak yang berwenang, industri farmasi, fasilitas distribusi dan pihak
yang bertanggung jawab untuk penyediaan obat, memastikan mutu dan keamanan obat
serta mencegah paparan obat palsu terhadap pasien.
2. KASUS 3

PBF PEKERTI merupakan PBF yang sudah berdiri lebih dari 10 tahun. PBF tersebut
menyalurkan berbagai macam obat. Pada bulan ini, PBF tersebut bermaksud mengirim barang
ke apotek - apotek yang sudah memesan obat, tetapi dalam perjalanan kendaraan pengangkut
obat tersebut mengalami kecelakan. Berikut daftar obat-obat yang diangkut dan kondisinya;
NO NAMA OBAT KONDISI JUMLAH
1 Pyrantel pamoat Rusak 120 Strip
2 CTM Baik 300 trip
3 Cefixime syrup Rusak 70 botol
4 Pen insulin Hilang 20 Box
5 Proneuron Rusak 60 Strip
6 Alganax Rusak 10 Strip
7 Intunal F tab Baik 100 Tablet
8 Amitriptilin tablet Rusak 3 Box
9 Opineuron Rusak 12 Box
10 Primadex Baik 10 box
11 Losartan Baik 10 box
12 Bronchitin syrup Baik 30 botol
13 Tramadol tablet Baik 200 strip
14 Tremenza tablet Rusak 100 strip
15 Dextrometorphan tab Baik 10 fls

TUGAS
1. Buatlah catatan/dokumen/berita acara yang diperlukan untuk menindaklanjuti
kejadian tersebut

Penyelesaian:
Berita Acara Kehilangan
a. Setiap kehilangan Obat mengandung Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
selama pengiriman wajib dilengkapi dengan laporan kehilangan dari polisi. Selanjutnya
hal tersebut dilaporkan kepada Badan POM selambat-lambatnya 5 lima hari kerja setelah
terjadinya kehilangan dan hasil investigasi dilaporkan selambatnya-lambatnya 1 satu bulan
oleh Industri Farmasi sebagai pengirim.
b. Setiap kerusakan obat mengandung Narkotika, Psikotropika, dan Prekusor Farmasi selama
pengiriman menjadi tanggung jawab Industri Farmasi pengirim.
BERITA ACARA KECELAKAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : apt. Waskito Adhi S.Farm
Jabatan : Apoteker PBF Pakerti
Menerangkan dengan sebenarnya bahwa telah terjadi kecelakaan yang menimpa karyawan atas nama :
Nama : Aris Susilo
Alamat : Mojosongo Solo Jawa Tengah
Jabatan : Pengirim Barang
Adapun uraian kejadian sebagai berikut :
1. Kecelakaan terjadi pada hari minggu pukul 10.00 WIB, Tanggal 28-02-2021
2. Lokasi kecelakaan terjadi di Jebres Solo Jawa Tengah
3. Kendaraan karyawan berterubukan dengan kendaraan lain yang ingin menyebrang jalan
Adapun obat-obat yang rusak atau hilang akan dikirim kembali ke apotek secepatnya ( 1 minggu )
antara lain :

No Nama Obat Kondisi Jumlah


1 Pyrantel pamoat Rusak 120 strip
2 Cefixime syrup Rusak 70 botol
3 Proneuron (Psikotropik) Rusak 60 strip
4 Alganax (Psikotropik) Rusak 10 strip
5 Amitriptilin (OOT) Rusak 3 box
6 Opineuron (Psikotropik) Rusak 12 box
7 Tremenza tablet (Prekusor) Rusak 100 strip
8 Pen insulin Hilang 20 box
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagai mana mestinya

Surakarta, 28-02-2021
Yang Menerangkan SAKSI 1 SAKSI 2

(apt. Waskito Adhi, S.Farm) (apt. Wahyu Rintya Dwi tanti, S.Farm) (apt. Muhamad aris, S.Farm )

Laporan Berita Acara Kerusakan Dalam Pengiriman Narkotika/Psikotropika dan Prekusor


Surakarta, 28 Februari 2021
Nomor : 1/II/2021
Lampiran :
Perihal : LaporanKehilanganObatMengandungNarkotika/Psikotropika

KepadaYth.
Direktur Pengawasan Napza
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat

Dengan Hormat
Bersama ini kami melaporkan bahwa kami telah kehilangan Psikotropika sebagai berikut :

Nama Produk Jumlah No. Bets Kadaluarsa Keterangan


Proneuron 60 strip 16SJ03 10 Okt 2023 Rusak
Alganax 10 strip 1NCT27 10 Okt 2023 Rusak
Opineuron 12 box 86LDH10 10 Okt 2023 Rusak

Psikotropika sejumlah tersebut diatas diketahui telah rusak di Surakarta pada tanggal 28 Februari
2021
Demikian laporan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Apoteker Penanggung Jawab
Cap dan ttd

apt.Wahyu Rintya Dwi Tanti, S.Farm

No. SIPA. 12/IX/1106/2020

Tembusan :
1. Dirjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI
2. Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota Surakarta
3. Kepala Balai Besar/Balai POM di Surakarta
Laporan Berita Acara Kerusakan Dalam Pengiriman Narkotika/Psikotropika dan Prekusor
Surakarta, 28 Februari 2021
Nomor : 2/II/2021
Lampiran :
Perihal : LaporanKehilanganObatMengandungNarkotika/Psikotropika dan Prekusor

KepadaYth.
Direktur pengawasan Napza
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat

Dengan Hormat
Bersama ini kami melaporkan bahwa kami telah kehilangan Prekursor sebagai berikut :

Nama Produk Jumlah No. Bets Kadaluarsa Keterangan


Tremenza tab 100 strip 2JJH14 10 Okt 2023 Rusak

Prekusor sejumlah tersebut diatas diketahui telah rusak di Surakarta pada tanggal 28 Februari 2021
Demikian laporan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkanterima kasih.

Hormat kami,
Apoteker Penanggung Jawab
Cap dan ttd

apt. Waskito Adhi, S. Farm


No. SIPA
13/IX/1207/2020

Tembusan :
1. Dirjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI
2. Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota Surakarta
3. Kepala Balai Besar/Balai POM di Surakarta

Laporan Berita Acara Kerusakan Dalam Pengiriman Obat-obatan Tertentu


Surakarta, 28 Februari 2021
Nomor : 3/II/2021
Lampiran :
Perihal : LaporanKehilanganObatMengandungNarkotika/Psikotropika, Prekusor, dan OOT

KepadaYth.
Direktur Pengawasan Napza
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat

DenganHormat
Bersama ini kami melaporkanbahwa kami telah kehilangan OOT sebagai berikut :

Nama Produk Jumlah No. Bets Kadaluarsa Keterangan


Amitriptilin 3 box 4LHJ04 10 Okt 2023 Rusak

OOT sejumlah tersebut diatas diketahui telah rusak di Surakarta pada tanggal 28 Februari 2021
Demikian laporan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Apoteker Penanggung Jawab
Cap dan ttd

apt. Wahyu Rintya Dwi Tanti, S. Farm

No. SIPA. 12/IX/1106/2020

Tembusan :
1. Dirjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI
2. Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota Surakarta
3. Kepala Balai Besar/Balai POM di Surakarta

Laporan Berita Acara Kerusakan Dalam Pengiriman Obat


Surakarta, 28 Februari 2021
Nomor : 4/II/2021
Lampiran :
Perihal : Laporan Kerusakan/Kehilangan obat

KepadaYth.
Direktur Pengawasan Napza
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta Pusat

Dengan Hormat
Bersama ini kami melaporkan bahwa kami telah kehilangan sebagai berikut :

Nama Produk Jumlah No. Bets Kadaluarsa Keterangan


Cefixim syr 70 botol 16SJ050 29Sept 2023 Rusak
Pirantel Famoat 120 strip 20NCT20 29Sept 2023 Rusak
Pen insulin 12 box 19LDH86 29Sept 2023 Hilang

Obat sejumlah tersebut diatas diketahui telah rusak dan hilang di Surakarta pada tanggal 28 Februari
2021
Demikian laporan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Apoteker Penanggung Jawab
Cap dan ttd

apt. Waskito Adhi, S. Farm

No. SIPA 13/IX/1207/2020


Tembusan :
1. Dirjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI
2. Direktur Pengawasan Distribusi PT dan PKRT
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota Surakarta
3. Kepala Balai Besar/Balai POM di Surakarta

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2020,. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan
Makanan Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis
Cara Distribusi Obat Yang Baik. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,
Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI, 2011. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 1148/MENKES/PER/VI/2011. Tentang Pedagang Besar Farmasi.
Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI, 2009. Peratyran Pemerintah Republik Indonesia Nomor


51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Kementrian Kesehatan RI.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai