Anda di halaman 1dari 18

Lembaran Kerja Mahasiswa

Pengelolaan Sediaan Farmasi

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Dosen : apt. Fina Aryani, M. Sc
Pokok Bahasan : Kasus Pengelolaan Obat Apotek
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Aidil Fitrah Syah, S.Farm 2202109
Amylia Muthi’ah, S.Farm 2202112
Annisa Amalyah, S.Farm 2202113
Diyah Tuah Utami, S.Farm 2202117
Dwi Nurma Yunita, S.Farm 2202118
Galuh Khairunnisa. R, S.Farm 2202121
Hasnah Alysa Putri, S.Farm 2202122
Mhd Azhari Annur, S.Farm 2202127
Muslimaini, S.Farm 2202129
Nofrita Marli, S.Farm 2202132
Nurvani Dwi Saputri, S.Farm 2202135
Robiatun Adawiyah, S.Farm 2202142
Wisnu Wati, S.Farm 2202148
Yolla Jufanda, S.Farm 2202149
Yunita Safitri, S.Farm 2202150
No urut absen 03
06
07
11
12
15
16
21
23
26
29
36
42
43
44
Kelompok 3
Pertemuan ke III
Hari/Tanggal Jumat/ 10 Februari 2023
Topik Kasus Pengelolaan Obat Apotek
TATA TERTIB PERKULIAHAN
1 Mahasiswa dibagi tas tiga kelompok besar (A, B dan C) yang dibagi menurut urutan
absen kuliah. Misal, jika jumlah mahasiswa 40 orang, maka mahasiswa nomor urut
absen 1 s/d 13 menjadi kelompok A, nomor urut absen 14 s/d 26 menjadi kelompok
B, dan sisanya kelompok C
2 Tiap mahasiswa dalam satu kelompok tersebut diberi studi kasus dengan topik yang
sama dan tiap kelompok memperoleh studi kasus dengan topik yang berbeda

3 Tiap mahasiswa wajib membuat LKM. Sebaiknya diketik dalam kertas HVS A4,
huruf Times New Roman 12, 1 spasi dan dibawa pada saat kuliah.
4 Sistematika isi LKM dibuat sebagai berikut :

SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)


A. Kasus

Kasus Kelompok A
Apotek Silka Farma mengalami penundaan pengantaran obat oleh beberapa PBF di
kotanya. Hal ini berdampak pada pelayanan seperti banyaknya resep yang tidak
terlayani, pelayanan swamedikasi yang tidak berjalan dan omset semakin berkurang.
Selain itu banyaknya nilai yang hilang akibat obat rusak dan ED. Tiga bulan
belakangan, apoteker melakukan penelusuran tentang kinerja pemasok. Berikut hasil
kinerja pemasok.

Laporan Kinerja PBF


di Apotek Silka Farma

No Nama Lama Waktu Kelengkapan Jatuh Kebijakan ED


PBF Tunggu obat Tempo
1 A 14 hari √√√ 30 hari 1 bulan sebelum ED
2 B 7 hari √ 30 hari 6 bulan sebelum ED
3 C 14 hari √√ 30 hari 6 bulan sebelum ED
4 D 10 hari √√ 60 hari 3 bulan sebelum ED
5 E 1 bulan √ 30 hari 3 bulan sebelum ED
6 F 2 bulan √√ 30 hari 1 bulan sebelum ED
7 G 3 bulan √ 60 hari 1 bulan sebelum ED
Ket : √√√ = sangat baik, √√ = baik, √ = kurang

a. Identifikasi masalah, penyebab dan solusi masing-masing pemasok di Apotek


Silka Farma.
b. Jika harus direduksi jumlah pemasok yang bekerjasama hanya 3 pemasok,
pemasok apa saja yang menjadi pilihan dan apa alasannya?
c. Buat SPO tentang pemilihan pemasok.

Kasus Kelompok B
Analisis kebutuhan SDM berdasarkan jurnal menggunakan metode WISN.
Kasus Kelompok C

Daftar Obat Rusak dan Kadaluarsa


Apotek Sindu Farma

No Nama Obat Tgl ED Ket Jumlah Biaya


1 JANUMET 50/500 Jan 2023 ED 186 tablet Rp. 1.473.120
2 CONCOR 5 MG Jan 2023 ED 59 tablet Rp. 461.557
3 OSTEOKOM TABLET Jan 2023 ED 150 tablet Rp. 900.000
4 TRAJENTA TAB Jan 2023 ED 100 tablet Rp. 1.774.200
5 PROPEPSA SYR 200 ML Jan 2023 ED 15 botol Rp. 1.275.000
6 Novomix injeksi Jan 2023 R 24 pc Rp.2.421.120
7 BLOPRESS 16 MG Jul 2024 R 100 tablet Rp. 218.800
8 NORVASK 10 MG Ags 2024 R 50 tablet Rp. 118.800
9 Codipront syrup Des 2024 R 10 botol Rp. 1.000.000
Total Rp. 11.485.997
Ket :
ED : expired date
R : Rusak

Apoteker di Apotek Sindu Farma melakukan kalkulasi Obat Rusak dan Kedaluwarsa
pada 31 Januari 2023 dengan hasil rekapitulasi diatas.
a. Hitung kerugian dari obat kadaluarsa dan obat rusak.
b. Identifikasi masalah, penyebab dan solusi tentang obat yang sudah rusak dan
kadaluarsa pada apotek Sindu Farma.
c. Buat Berita Acara Pemusnahan untuk obat-obat tersebut.
Buat SPO untuk Pemusnahan Obat di Apotek Sindu Farma.
B. Keywords/Terminologi Farmasi
1. ED (expired date) : jangka waktu suatu obat aman untuk dikonsumsi. Jika
waktu kadaluwarsa obat hanya dinyatakan dalam bulan dan tahun, maka
waktu kadaluwarsa adalah hari terakhir bulan yang dinyatakan. Artinya jika
kadaluwarsa obat yang tertera di kemasan obat adalah Januari 2019, maka
obat masih aman dikonsumsi hingga tanggal 31 Januari 2019 (Awal Bros,
2023).
2. Obat rusak : kondisi obat bila konsentrasinya sudah berkurang antara 25-
30% dari konsentrasi awalnya serta bentuk fisik yang mengalami perubahan,
obat yang bentuk atau kondisinya tidak dapat digunakan lagi.
3. Pemusnahan obat : suatu tindakan perusakan dan pelenyapan terhadap obat,
kemasan, dan/atau label yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan
keamanan, khasiat, mutu, dan label sehingga tidak dapat digunakan lagi
(BPOM, 2021).
4. Berita Acara Pemusnahan (BAP) : catatan laporan tentang pemusnahan
obat terkait waktu pemusnahan, tempat, keterangan, dan petunjuk lain tentang
pemusnahan tersebut.
5. SPO (Standar Prosedur Operasional) : menjamin mutu pelayanan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan (Permenkes no 73 tahun 2016).
6. Kartu stok : kartu yang digunakan untuk mencatat sirkulasi keluar masuknya
obat meliputi penerimaan, pengeluaran, obat hilang, obat rusak atau
kadaluarsa.
7. Penyimpanan obat : suatu kegiatan pengaturan obat agar terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia, agar aman dan mutunya terjamin.
Penyimpanan obat harus mempertimbangkan berbagai hal, yaitu bentuk dan
jenis sediaan, mudah atau tidaknya meledak/terbakar, stabilitas dan narkotika
dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus (Permenkes RI, 2014).
8. Pengelolaan obat : sebuah rangkaian pengendalian obat mulai dari proses
seleksi, pengadaan, distribusi, hingga penggunaan. Pengelolaan obat
berhubungan erat dengan anggaran dan belanja instalasi kesehatan seperti
rumah sakit, puskesmas, dan apotek.
9. FEFO (First Expired First Out): metode penyimpanan obat yang didasarkan
pada waktu datang suatu obat dimana obat yang datang lebih dulu akan
dikeluarkan lebih dulu.
10. FIFO (First In First Out) : metode penyimpanan obat berdasarkan obat yang
terakhir masuk dikeluarkan lebih dahulu.
C.
1. Kerugian dari obat kadaluarsa dan obat rusak
 Total kerugian obat kadaluarsa adalah:
No Nama Obat Tgl ED Ket Jumlah Biaya
1 JANUMET 50/500 Jan 2023 ED 186 tablet Rp. 1.473.120
2 CONCOR 5 MG Jan 2023 ED 59 tablet Rp. 461.557
3 OSTEOKOM TABLET Jan 2023 ED 150 tablet Rp. 900.000
4 TRAJENTA TAB Jan 2023 ED 100 tablet Rp. 1.774.200
5 PROPEPSA SYR 200 ML Jan 2023 ED 15 botol Rp. 1.275.000
Total Kerugian Obat Kadaluarsa Rp. 5.883.877

 Total kerugian obat rusak adalah:


No Nama Obat Tgl ED Ket Jumlah Biaya
1 Novomix injeksi Jan 2023 R 24 pc Rp. 2.421.120
2 BLOPRESS 16 MG Jul 2024 R 100 tablet Rp. 218.800
3 NORVASK 10 MG Ags 2024 R 50 tablet Rp. 118.800
4 Codipront syrup Des 2024 R 10 botol Rp. 1.000.000
Total Kerugian Obat Rusak Rp. 3.758.720

 Total kerugian obat kadularsa dan obat rusak


= Rp. 5.883.877 + Rp. 3.758.720
= Rp. 9.642.597
2. Identifikasi masalah, penyebab dan solusi tentang obat yang sudah rusak
dan kadaluarsa pada apotek Sindu Farma.

a. Masalah
1. Kurangnya peresepan obat-obat tersebut dari dokter sehingga terjadi
penumpukan di ruangan penyimpanan menyebabkan obat kadaluarsa dan
rusak
2. Adanya obat dengan tanggal kadaluarsa yang terlalu pendek
3. Tidak sesuainya permintaan serta penerimaan obat dari apotek Sindu Farma
4. Kurangnya ketelitian TTK dan Apoteker di apotek saat penerimaan obat
terkait waktu kadaluarsa
5. Kurang baiknya pengelolaan obat pada tahap penyimpanan sehingga
menyebabkan obat kadaluarsa dan rusak
b. Penyebab
1. Apoteker dan TTK kurang mengontrol kartu stock obat dengan barang yang
tersedia di Apotek Sindu Farma
2. Kurangnya pengawasan petugas serta media komunikasi antara Apoteker dan
TTK sehingga pengelolaan sediaan farmasi di Apotek belum berjalan secara
optimal
3. Ditemukan obat rusak saat proses penerimaan dari PBF namun tidak dapat
langsung dikembalikan karena alasan prosedur yang sulit
4. Terlalu banyak jenis obat yang ada dan kasus penyakit yang jarang
menggunakan obat sehingga terjadi obat kadaluarsa dan rusak
5. Adanya penambahan jenis obat yang memiliki kandungan dan khasiat yang
sama namun dengan merk dagang dan sediaan yang berbeda sehingga
meningkatkan jumlah obat yang kadaluarsa dan rusak
6. Adanya peresepan dokter yang bervariasi sehingga obat-obatan berubah
akibatnya banyak obat yang tidak keluar atau tidak digunakan dan menumpuk
yang akhirnya menyebabkan obat kadaluarsa dan rusak
7. Adanya faktor internal dan eskternal yang menyebabkan obat rusak, seperti :
 Internal : perubahan bentuk dari obat, perubahan warna atau terdapat
partikel asing.
 Eksternal : ruangan penyimpanan obat dengan sirkulasi udara yang
mrtidak baik dapat mempengaruhi kelembaban udara sehingga obat
menjadi cepat rusak.
c. Solusi
1. Melakukan pembinaan, pelatihan, pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan SDM dan menjaga hubungan baik antara TTK
dan Apoteker, sehingga terbentuknya komunikasi yang lancar antara kedua
belah pihak di Apotek Sindu Farma
2. Apoteker melakukan perencanaan pengadaan obat sesuai dengan metode
morbiditas (banyaknya penyakit)
3. Apoteker bekerja sama dengan dokter untuk meresepkan obat sesuai dengan
morbiditas dan epidemiologi
4. Melakukan penyimpanan sesuai dengan suhu dan kelembaban yang sesuai
5. Melakukan pengecekan kartu stock minimal 3 bulan sekali
6. Teliti dalam melakukan permintaan dan penerimaan obat
7. Melakukan pengecekan ED obat yang baru datang dari suplier min 1 tahun
sebelum ED dari barang datang
8. Menggunakan metode pengelolaan obat FEFO (First Expired First Out)
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan pengelolaan
D. Peta Konsep/Mind Map

- Kurangnya peresepan - Apoteker dan TTK kurang - Melakukan pembinaan,


obat-obat tersebut dari mengontrol kartu stock pelatihan dan pendidikan
dokter sehingga terjadi obat dengan barang yang untuk TTK dan Apoteker.
tersedia di Apotek Sindu - Apoteker melakukan
penumpukan di ruangan Farma.
penyimpanan perencanaan pengadaan
menyebabkan obat - Kurangnya pengawasan obat sesuai dengan metode
petugas serta media morbiditas (banyaknya
kadaluarsa dan rusak. komunikasi antara penyakit)
- Adanya obat dengan Apoteker dan TTK. - Apoteker bekerja sama
tanggal kadaluarsa - Ditemukan obat rusak dengan dokter untuk
yang terlalu pendek saat proses penerimaan meresepkan obat sesuai
dari PBF namun tidak dapat dengan morbiditas dan
- Tidak sesuainya langsung dikembalikan epidemiologi
permintaan serta karena alasan prosedur
penerimaan obat dari - Melakukan penyimpanan
yang sulit sesuai dengan suhu dan
apotek Sindu Farma. - Terlalu banyak jenis obat kelembaban yang sesuai
- Kurangnya ketelitian yang ada dan kasus - Melakukan pengecekan
TTK dan Apoteker di penyakit yang jarang kartu stock minimal 3 bulan
apotek saat penerimaan menggunakan obat. sekali
obat terkait waktu - Adanya penambahan jenis - Teliti dalam melakukan
kadaluarsa obat yang memiliki permintaan dan
kandungan dan khasiat penerimaan obat
- Kurang baiknya yang sama namun dengan
pengelolaan obat pada merk dagang dan sediaan - Melakukan pengecekan
tahap penyimpanan yang berbeda ED obat yang baru datang
sehingga menyebabkan dari suplier min 1 tahun
- Adanya peresepan dokter sebelum ED dari barang
obat kadaluarsa dan yang bervariasi - datang
rusak - Adanya faktor internal dan - Menggunakan metode
eskternal yang pengelolaan obat FEFO
menyebabkan obat rusak (First Expired First Out)
- Melakukan pencatatan
dan pelaporan seluruh
kegiatan pengelolaan
E. Resume (Penetapan Learning Objective)
Mahasiswa membuat tujuan pembelajaran dari topik tersebut. LO harus tergambar
dalam peta konsep. Pada LKM ditulis seperti contoh ini :
Berdasarkan peta konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
yang diperoleh dari topik ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan perbedaan obat rusak dan obat kadaluarsa
2. menjelaskan pengertian obat rusak dan obat kadaluarsa
3. menjelaskan alur atau proses penyelesaian masalah terkait obat rusak dan
obat kadaluarsa
4. memahami perhitungan kerugian dari obat kadaluarsa dan obat rusak
5. menjelaskan berita acara pemusnahan obat
F. Daftar Pustaka
Awal Bros. 2023. Mengenali Waktu Kadaluwarsa Obat.
https://awalbros.com/farmakologi/mengenali-waktu-kadaluwarsa-obat/
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasan Di Apotek. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
PerBPOM. 2021. Penarikan dan Pemusnahan Obat Yang Tidak Memenuhi Standar
dan/atau Persyaratan Keamanan, Khasiat, Mutu, dan Label.

PROSES PERKULIAHAN
Perkuliahan dimulai dengan cara sebagai berikut :
1 Sesi I, Diskusi dalam Kelompok (30 menit)
a. Mahasiswa duduk per kelompok A, B atau C
b. Tiap kelompok menunjuk satu orang sebagai ketua kelompok yang bertugas
memimpin diskusi kelompok
c. Hasil diskusi dituangkan dalam lembar kertas chart dalam bentuk peta
konsep yang diharapkan dapat menjawab LO topik pembelajaran
d. Selama diskusi dalam kelompok, dosen mengamati secara seksama jalannya
diskusi, membantu meluruskan arah diskusi sesuai LO serta memberikan
catatan atau penilaian sesuai rubrik penilaian (form 4) yang menjadi bahan
bagai dosen untuk disampaikan saat diskusi pleno.
2 Sesi II, diskusi antar kelompok (2 x 25 menit)
a. Kertas chart ditempel didinding kelas dekat kelompok yang dituju berada
b. Diskusi Putaran 1 :
a) Tiap anggota kelompok tetap duduk di kelompok masing-masing seperti
saat diskusi dalam kelompok sesi I.
b) Presenter 1 dan co-presenter 1 kelompok A menuju kelompok B, Presenter
1 dan co-presenter 1 kelompok B menuju kelompok C, dan Presenter 1 dan
co-presenter 1 kelompok C menuju kelompok A.
c) Diskusi dipimpin oleh co presenter yang dimulai dengan presentasi oleh
presenter 1 tiap kelompok. Misalnya presenter 1 kelompok A memaparkan
kertas chart kelompoknya kepada anggota kelompok B dan dilanjutkan
dengan tanya jawab. Co presenter 1 mencatat nama dan pertanyaan penanya
dan dijawab oleh presenter dibantu oleh co- presenter 1.
d) Selesai diskusi, presenter 1 dan co-presenter 1 bergabung kembali dengan
kelompok masing-masing
e) Kelompok melakukan penilaian terhadap penampilan/presentasi
presenter/co presenter kelompok lain
f) Selama diskusi berlangsung dosen juga melakukan pengamatan dan
mencatat hasil pengamatan
c. Diskusi Putaran 2
a) Anggota kelompok tetap duduk di kelompok masing-masing
b) Presenter 2 dan co-presenter 2 kelompok A menuju kelompok C, Presenter
2 dan co-presenter 2 kelompok B menuju kelompok A dan Presenter 2 dan
co-presenter 2 kelompok C menuju kelompok B.
c) Diskusi dimulai dan dilakukan kembali seperti putaran 1 dan diakhiri juga
dengan pengamatan dan penilaian.
3 Sesi III, diskusi Kelas (20 menit)
a. Semua dokumen masing-masing kelompok dikumpul di map kelompok
masing-masing dan diserahkan kepada dosen
b. Dosen memimpin diskusi kelas dengan terlebih dahulu memberikan evaluasi
atau review terhadap jalannya diskusi kelompok sehingga pada pertemuan
berikutnya terjadi perbaikan diskusi yang lebih baik
c. Selanjutnya dosen memberikan rangkuman secara umum terhadap pokok
bahasan/topik pembelajaran dan menjelaskan apakah diskusi sudah sesuai
dengan LO yang telah ditetapkan. Jika memungkinkan, dosen dapat
meluruskan atau menjelaskan kembali hal-hal yang terkait pembahasan
skenario berdasarkan catatan dosen
d. Diakhir pembelajaran, dosen menyampaikan topik untuk pertemuan
berikutnya atau memberikan tugas mandiri kepada mahasiswa sesuai topik
pembelajaran
BERITA ACARA PEMUSNAHAN OBAT KADALUARSA/RUSAK

Pada Hari Selasa tanggal 9 bulan Februari Tahun 2023 sesuai dengan Peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek, kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Apoteker Pengelola Apotek : Apt. Aidil Fitrah Syah, M.Sc
Nomor SIPA : 2202109/SIPA-2022/2023
Nama Apotek : SINDU FARMA
Alamat Apotek : jl. Kamboja, Simp. Baru, Tampan, Pekanbaru, Riau
Dengan disaksikan oleh
1. Nama : Apt. Rabiatul Adawiyah, S.Farm
NIP : 2202142/SIPA-2022/2023
Jabatan : Apoteker Pendamping
2. Nama : Yolla Jufanda, S.farm
NIP : 2202149/SIPA-2022/2023
Jabatan : Tenaga Teknis Kefarmasian

Telah melakukan pemusanahan obat dengan cara dilarutkan dan dibakar dengan insenerator
sebagaimana tercantum dalam daftar terlampir.
Tempat dilakukan pemusanahan : Apotek Sindu Farma
Demikianlah berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung jawab.
Berita acara ini dibuat rangkap 4 (Empat) dan dikirim kepada :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2. Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4. Arsip di Apotek

09 Februari 2023
Saksi – saksi Yang membuat berita acara:

1. Apt. Rabiatul Adawiyah, S.Farm Apt. Aidil Fitrah Syah, M.Sc


NIP. 2202142/SIPA-2022/2023 No.SIPA:22021/SIPA-2022/2023

2. Yolla Jufanda, S.farm


NIP.2202149/SIPA-2022/2023
DAFTAR OBAT YANG DIMUSNAHKAN
No Nama Obat Jumlah Alasan Pemusnahan
1 Janumet 50/500 mg 186 Tablet ED
2 Concor 5 mg 59 Tablet ED
3 Osteokom Tab 150 Tablet ED
4 Trajenta Tab 100 Tablet ED
5 Propepsa syr 200 ml 15 Botol ED
6 Novomix Injeksi 24 Pc Rusak
7 Blopress 16 mg 100 mg Rusak
8 Norvask 10 mg 50 Tablet Rusak

09 Februari 2023
Saksi – saksi Yang membuat berita acara

3. Apt. Rabiatul Adawiyah, S.Farm Apt. Aidil Fitrah Syah, M.Sc


NIP. 2202142/SIPA-2022/2023 No. SIPA: 22021/SIPA-2022/2023

4. Yolla Jufanda, S.farm


NIP.2202149/SIPA-2022/2023
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMUSNAHAN OBAT KADALUWARSA/ RUSAK

Nomor Dokumen : Nomor Revisi: Halaman :


SINDU FARMA 1/XII/2023 A ½

Tanggal Terbit : Ditetapkan


Apoteker Penanggung Jawab
SPO
31 januari 2023

Pengertian Pemusnahan adalah suatu tindakan perusakan dan pelenyapan


terhadap obat, kemasan, dan atau label yang tidak memenuhi standard
dan atau persayatan keamanan, khasiat, mutu dan label sehingga tidak
dapat dipergunakan lagi.

Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pemusnahan


obat yang telah rusak dan kadaluarsa agar tidak disalah gunakan

Kebijakan Permenkes 72 tahun 2016

Unit Terkait Apotek

Prosedur 1. Menyiapkan administrasi (data-data mengenai obat yang akan


dimusnahkan)
2. Menetapkan jadwal, cara atau metode, dan tempat pemusnahan
3. Menyiapkan tempat pemusnahan
4. Simpan obat yang akan dimusnahkan diruang karantina dan
diberi label “dimusnahkan”
5. Keluarkan obat yang akan dimusnahkan dari persediaan gudang
6. Pemusnahan dilakukan dengan cara diencerkan menggunakan air
kemudian dibuang disaluran ipal, untuk obat obatan tablet
dienkapsulasi
7. Buat berita acara pemusnahan
8. Berita acara pemusnahan ditanda tangani oleh apoteker
penanggung jawab dan saksi
A. Pemusnahan sediaan solid

Isi dikeluarkan dari Sediaan kapsul maka


kemasan dan Kemasan Primer serbuk dalam
dihaluskan cangkang kapsul
dikeluarkan

Enkapsulasi Dihancurkan
(dicampur dengan dengan cara Diencerkan kemudian
semen dan kapur disobek dan cangkang kapsul
dan air didalam dibuang ditempat ditimbun dalam tanah.
drum sampah non medis

B. Pemusnahan Sediaan Liquid (Sirup Emulsi, Elixir, Suspensi, Emulsi, Dll)


Isi diencerkan dan Kemasan (botolnya
dibuang disaluran Ditimbun dalam
dipecah) tanah
IPAL

C. Novomix injeksi

limbah benda tajam obat dikeluarkan dan


dikumpulkan menjadi satu diencerkan

limbah benda tajam ditempatkan


pada kontainer yang tidak tembus
beri label pael pada bagian
dan dapat dibuang melalui
luar kantong
perusahaan pengelola limbah B3
media berizin
BERITA ACARA PEMUSNAHAN NARKOTIKA
Nomor : 0001/1002/2023

Pada hari ini Selasa tanggal 31 bulan Januari tahun 2023 sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan dan
Pemusnahan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi, kami yang bertandatangan di
bawah ini:

Nama Apoteker / Pimpinan : apt. Aidil Fitrah Syah, M.Sc.


SIPA / SIK : 2202109
Nama Sarana : Apotek Sindu Farma
Alamat Sarana : Jl. Kamboja

Dengan disaksikan oleh :


1. Nama : apt. Mhd. Azhari Annur, S.Farm. (saksi dari Kemenkes)
Jabatan : Staf bidang Farmalkes
NIP : 2202127

2. Nama : apt. Annisa Amalyah, S.Farm. (saksi dari Badan POM)


Jabatan : Kepala Bidang Sendik
NIP : 2202113

3. Nama : apt. Muslimaini, S.Farm. (saksi dari sarana bersangkutan)


Jabatan : Apoteker Pendamping
SIPA / SIKTTK : 2202129

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa pada pukul 15.00 WIB bertempat di halaman
Apotek Sindu Farma kami telah memusnahkan seumlah Narkotika sebagaimana tersebut
dalam lampiran.
Pemusnahan ini kami lakukan dengan cara insinerator
Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat), dan dikirimkan kepada:
1. Kementrian Kesehatan RI c.q. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
2. Badan POM
3. Dinas Kesehatan Provinsi Riau
4. Pertinggal
Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sesungguhnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Pekanbaru, 31 Januari 2023


Mengetahui :
Direktur Apoteker Penanggung Jawab

(apt. Diyah Tuah Utami, M.Farm.) (apt. Aidil Fitrah Syah, M.Sc.)
No.SIPA:2202117/SIPA-2022/2023 No.SIPA:2202109/SIPA-2022/2023

Saksi-saksi:
1. Petugas Kementrian Kesehatan RI,

(apt. Mhd. Azhari Annur, S.Farm.)

2. Petugas Badan POM

(apt. Annisa Amalyah, S.Farm.)

3. Petugas Sarana yang bersangkutan

(apt. Muslimaini, S.Farm.)


Lampiran Berita Acara Pemusnahan Narkotika:
Nomor : 0001/1002/2023

Daftar Narkotika yang dimusnahkan:


No. Keterangan
Nama Obat Satuan Jumlah Harga
Urut (Rusak / Expire)
9. Codipront syrup botol 10 botol Rp. 1.000.000 Rusak

Mengetahui : Pekanbaru, 31 Januari 2023


Direktur Apoteker Penanggung Jawab

(apt. Diyah Tuah Utami, M.Farm.) (apt. Aidil Fitrah Syah, M.Sc.)
No.SIPA:2202117/SIPA-2022/2023 No.SIPA:2202109/SIPA-2022/2023

Saksi-saksi:
1. Petugas Kementrian Kesehatan RI,

(apt. Mhd. Azhari Annur, S.Farm.)

2. Petugas Badan POM

(apt. Annisa Amalyah, S.Farm.)

3. Petugas Sarana yang bersangkutan

(apt. Muslimaini, S.Farm.)


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMUSNAHAN OBAT NARKOTIK KADALUARSA/
RUSAK

Nomor Dokumen : Nomor Revisi: Halaman :


SINDU FARMA 1/XII/2023 A 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan


Apoteker Penanggung Jawab
SPO
31 januari 2023

Pengertian Pemusnahan adalah suatu tindakan perusakan dan pelenyapan


terhadap obat, kemasan, dan atau label yang tidak memenuhi
standard dan atau persayatan keamanan, khasiat, mutu dan label
sehingga tidak dapat dipergunakan lagi.

Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan


pemusnahan obat narkotik yang telah rusak dan tentunya sudah
tidak memenuhi standar, agar obat tidak disalahgunakan.

Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3


Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi

Unit Terkait Apotek


DINKES
BPOM
Prosedur 1. Menyiapkan administrasi (data-data mengenai obat yang
akan dimusnahkan)
2. Menetapkan jadwal, cara atau metode, dan tempat
pemusnahan
3. Menyiapkan tempat pemusnahan
4. Buat surat permohonan ke dinas kesehatan kab/kota dan
balai BPOM setempat
5. Simpan obat narkotik yang akan dimusnahkan diruang
karantina dan diberi label “dimusnahkan”
6. Keluarkan obat yang akan dimusnahkan dari persediaan
gudang
7. Dilakukan pemastian kebenaran obat narkotik oleh saksi
secara organoleptis
8. Pemusnahan dilakukan dengan cara diencerkan
menggunakan air dan dibuang diipal
9. Buat berita acara pemusnahan
10. Berita acara pemusnahan ditanda tangani oleh apoteker
penanggung jawab, saksi dari DINKES dan BPOM
11. BAP dibuat dalam 3 rangkap dan tembusannya disampaikan
ke Dimkes dan BPOM
SKEMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMUSNAHAN OBAT NARKOTIK KADALUARSA/RUSAK

Konfirmasi
Uji Organoleptis
Dinkes Kab/Kota
Pengajuan Surat (pemastian kebeneran
atau BPOM
Permohonan obat)
dengan
Saksi menunjuk saksi

Disimpan di ruang
karantina Dilakukan oleh
penanggung /APJ
jawab fasilita
Perlakua
n
Disaksikan oleh
Dinkes Kab/Kota
atau BPOM

Cair

Dilarutkan

Dibuang dengan
proses pengolahan
libah

Berita acara

Arsip Dinas Kesehatan BPOM


Kab/Kota

Anda mungkin juga menyukai