SWAMEDIKASI
Rekomendasi terapi
Terapi farmakologi
Flucadex tablet
Komposisi tab
Acetaminophen 500 mg,
glyceril guaiacolate 50 mg,
phenylpropanolamin 15 mg,
dextrometrophan 15 mg,
ctm 1mg Dosis
Pemberian informasi
1. Nama obat dan deskripsi obat :
Golongan: Obat Bebas Terbatas
Flucadex tablet mengandung zat aktif Paracetamol, Guaiphenesin,
Phenylpropanolamine HCl, Chlorpheniramine maleat, dan
Dextromethorphan HBr.
Obat ini diguakan untuk mengatasi seperti, sakit kepala, dan hidung
tersumbat yang disertai batuk.
Obat ini menyebabkan kantuk. Sebaiknya jangan mengendarai
kendaraan bermotor dan menjalankan mesin ketika mengkonsumsi
obat
Paracetamol berfungsi untuk menurunkan demam, dan meredakan
nyeri ringan.
Gliseril Guaikolat berfungsi untuk meredakan batuk dan
mengencerkan dahak.
Fenilpropanilamin HCl berfungsi untuk melegakan hidung tersumbat.
Dekstrometorphan HBr berfungsi untuk meredakan batuk kering.
Chlorpheniramine Maleate berfungsi untuk mengobati pilek, bersin-
bersin
3. Dosis
Dewasa = 1 kaplet tiga kali sehari
Anak 6-12 tahun = 1/2 kaplet, tiga kali sehari
4. Petunjuk khusus -
5. Cara pemakaian obat : oral
6. Waktu pemakaian obat : setelah makan
7. Lama penggunaan obat :
8. Hal yang harus di perhatikan saat minum obat
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal, glaukoma, hipertrofiprostat, hipertiroid, dan retensi urin. Tidak
dianjurkan penggunaan pada anak dibawah 6 tahun, wanita hamil dan
menyusui.
9. Efek samping
Efek samping penggunaan Flucadex yang mungkin terjadi adalah: Mulut
kering Gangguan saluran pencernaan Aritmia (gangguan irama jantung)
Mengantuk Takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit)
10. Interaksi/KI obat dan cara mengatasinya:
Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Flucadex adalah:
Metoclopramide: meningkatkan efek analgetik paracetamol.
Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin: meningkatkan potensi
kerusakan hati. Kolestiramin dan lixisenatide: mengurangi efek
farmakologis paracetamol. Penggunaan bersama anti depresan tipe
penghambat MAO dapat mengakibatkan krisis hipertensi.
11. Cara monitoring diri sendiri: sakit kepala, batuk, pilek, dan hidung
tersumbat yang berkurang.
12. Aktivitas/makanan yg harus dihindari selama penggunaan obat: Obat ini
menyebabkan kantuk, sebaiknya jangan mengendarai kendaraan bermotor
dan menjalankan mesin ketika mengkosumsi obat ini
13. Cara penyimpanan obat yg baik:
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.
14. Cara memperlakukan obat yang masih tersisa:
Simpan dengan baik
15. Apa yg harus dilakukan ketika minum obat:
minum obat sesuai dosis dan anjuran.
16. Cara membedakan obat yg masih baik dan rusak:
perubahan warna dan bentuk dari obat.
Terapi non farmakologi
Tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala common cold tanpa
pengobatan meliputi antara lain (BPOM, 2006):
1. Beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan.
2. Meningkatkan gizi makanan. Makan dengan kalori dan protein yang
tinggi serta buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin akan
meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering di
tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam
• Untuk mengurangi gejala sulit tidur pasien dapat diberikan nasal spray dekongestan
dan gunakan antihistamin pada malam hari.
• Rekomendasi nasal spray:
DISKUSI
Hasil Diskusi
NB: Setiap yang didiskusikan pada sesi diskusi dicatat dengan lengkap oleh mahasiswa di
kolom ini.
1 KASUS 1
Penilaian kasus :
Seorang anak ber usia 5 tahun, mengalami gejala common cold, ibu nya ingin
membeli obat decolsin syrup
Gejala yang dialami oleh anak tersebut : batuk pilek sejak 2 hari yang lalu dan
tidak nafsu makan dan badan anak terasa sedikit hangat
Sehingga pasien di perkirakan pasien terkena common cold, karena pada kasus
ini pasien tidak mengalami demam, badan pasien ganya terasa hangat, suhu
tubuuh < 38 oC dan tidak disertai dengan nyeri
Perbedaan common cold dengan influenza
Common dan influenza : sama-sama kemungkinan muncul gejala batuk
dan pilek
Pada Influenza : terjadi demam (saat suhu tubuh >38 C) , nyeri kepala, otot
nyerinya kuat
Namun pada common cold tidak mengalami demam, suhu tubuh hanya
hangat dan tidak disertai nyeri
Common cold gejala bahayanya jika tidak di obati akan menimbulkan infeksi
sekunder, otitits media, infeksi sal napas bawah, jika pilek sudah berwarna
hijau hal ini menandakan adanya infeksi bakteri, sehingga perlu memakai
antibiotik
Obat yang diminta pasien : Decolsin syrup
Komposisi decolsin
Per 5 mL susp
- Paracetamol 150 Mg
- Phenylpropanolamine Hcl 6.25 Mg
- Ethylephedrine Hcl 6.25 Mg
- Chlorpheniramine Maleate 0.75 Mg
- Dextromethorphan Hbr 5 Mg
- Guaifenesin 50 Mg
Apakah decolsin tepat obat ?
- Batuk pilek tidak selalu berdahak , namun umumnya berdahak, bisa
dengan pemberian guaiafenisin sebagai ekspektoran dan sebagai
antitusiv / batuk tidak berdahak dextromethorphan Hbr
- Hidung tersumbat : butuh dekongestan = pada decolsin ada
phenylpropanolamin
- Perlu penambahan anti kolinergik = Chlorpheniramine Maleate
- Paracetamol untuk pasien ini : tidak diperlukan, karena pasien tidak
mengalami demam, tubuhnya hanya terasa hangat, dan pasien tidak
mengalami nyeri
2
3
KESIMPULAN
Kesimpulan
NB: Mahasiswa mencatat kesimpulan dari topik yang dibicarakan
1 Dalam melakukan swamedikasi, penggalian informasi pasien sangat penting untuk
dilakukan, dalam pemilihan terapi obat untuk pasien obat yang dipilihkan harus
sesuai dengan gejala yang dialami oleh pasien
2 Farmasis harus bisa melakukan diagnosa diferential untuk menentukan penyakit apa
yang dialami oleh pasien, dengan melihat gejala yang dialami oleh pasien
3 Penyakit yang dapat di obati dalam swamedikasi ini adalah penyakit- penyakit ringan
dan biasanya dapat sembuh sendiri saat system imun tubuh sudah meningkat
4 pada kasus 1 pasien terkena common cold, dimana common cold hamper sama
dengan influenza, perbedaannya adalah sebagai berikut :
Common dan influenza : sama-sama kemungkinan muncul gejala batuk
dan pilek
Pada Influenza : terjadi demam (saat suhu tubuh >38 C) , nyeri kepala, otot
nyerinya kuat
Namun pada common cold tidak mengalami demam, suhu tubuh hanya
hangat dan tidak disertai nyeri
Common cold gejala bahayanya jika tidak di obati akan menimbulkan infeksi
sekunder, otitits media, infeksi sal napas bawah, jika pilek sudah berwarna
hijau hal ini menandakan adanya infeksi bakteri, sehingga perlu memakai
antibiotic
- Batuk pilek tidak selalu berdahak , namun umumnya berdahak, bisa dengan
pemberian guaiafenisin sebagai ekspektoran dan sebagai antitusiv / batuk tidak
berdahak dextromethorphan Hbr
- Hidung tersumbat : butuh dekongestan = pada decolsin ada phenylpropanolamin
- Perlu penambahan anti kolinergik = Chlorpheniramine Maleate
- Paracetamol untuk pasien ini : tidak diperlukan, karena pasien tidak mengalami
demam, tubuhnya hanya terasa hangat, dan pasien tidak mengalami nyeri