Anda di halaman 1dari 10

Lembaran Kerja Mahasiswa

SWAMEDIKASI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI (S1)


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Dosen : Septi Muharni, M.Farm, Apt


IDENTITAS MAHASISWA
Nama Rezy Syaputri
NIM 1801113
No urut absen 29
Pertemuan ke 5
Hari/Tanggal Selasa 16 Maret 2021
Topik Pelayanan swamedikasi demam, common cold dan salesma

TATA TERTIB PERKULIAHAN


1 Mahasiswa mengerjakan Lembar Kerja Mahasiswa masing-masing mahasiswa sesuai
dengan topik yang ditetapkan
2 Tiap mahasiswa dalam satu kelompok tersebut diberi tugas dengan topik yang sama.
3 Tiap mahasiswa wajib membuat LKM
4 Sistematika isi LKM dibuat sebagai berikut :

SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)


A. Tugas
Dosen menyiapkan soal-soal sesuai dengan topik dan sub topik
Mahasiswa mengerjakan soal-soal sesuai dengan topik dan sub topik
B. Keywords/Terminologi
Mahasiswa menemukan kata kunci yang berkaitan dengan tugas dan mencari
penjelasan terkait keywords tersebut dari referensi.
C. Resume (Penetapan Learning Objective)
Mahasiswa membuat tujuan pembelajaran dari topik tersebut. LO harus tergambar
dalam peta konsep. Pada LKM ditulis seperti contoh ini :
Berdasarkan peta konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
yang diperoleh dari topik ini adalah sebagai berikut :
1. menjelaskan beda .......
2. menjelaskan pengertian .......
3. menjelaskan alur atau proses .......
4. menjelaskan sifat .......
5. menjelaskan mekanisme .......
PROSES PERKULIAHAN
Perkuliahan dimulai dengan cara sebagai berikut :
1 Sesi I, Mahasiswa mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas sesuai dengan
LKM
1) Mahasiswa mendownload tugas
2) Mahasiswa mengerjakan tugas sesuai perintah dalam LKM
3) Mahasiswa mengumpulkan LKM 40 menit setelah perkuliahan berjalan
melalui link
2 Sesi II, Diskusi
1) Sesi diskusi dilakukan oleh seluruh mahasiswa beserta dosen pengampu mata
kuliah
2) Hasil diskusi dituliskan pada LKM yang sudah disiapkan di sesi I dan
diharapkan dapat menjawab LO topik pembelajaran
3) Sekretaris (atau yang ditunjuk) melalukan pengisian lembar check list penilain
diskusi
4) Selama diskusi dalam kelompok, dosen mengamati secara seksama jalannya
diskusi, membantu meluruskan arah diskusi sesuai LO serta memberikan
catatan.
3 Sesi III, Pengumpulan Tugas Akhir
1) Seluruh mahasiswa mengisi kembali LKM dengan menambahkan isi pada
kolom Diskusi dan Kesimpulan
2) LKM diserahkan kembalai kepada penanggungjawab mata kuliah
TUGAS
1 Seorang ibu datang ke apotek membeli Decolsyn sirup untuk anaknya berusia 5 tahun
yang sedang sakit dirumah. Beliau menyampaikan anaknya batuk pilek sejak 2 hari
yang lalu dan tidak nafsu makan dan badan anak terasa sedikit hangat. Sebelumnya
pasien sudah menggunakan kompres demam dirumah. Anak masih bisa beraktivitas
seperti biasa, namun selalu rewel. Sebelumnya kakaknya yang berusia 8 tahun juga
mengalami sakit yang sama dan sembuh dengan obat yang sama tersebut.
2 Seorang laki-laki dewasa datang ke apotek datang meminta obat untuk batuk, pilek,
yang dirasakannya sudah 3 hari yang lalu. Hidung berair dan tersumbat serta sedikit
sakit kepala. Pasien sudah minum air jahe, namun tidak ada perubahan.
3 Seorang ibu datang ke apotek membeli obat untuk demam, batuk dan pilek untuk
anaknya yang berusia 4 tahun. Pasien menyampaikan anaknya terlihat lemah dan lesu,
batuk pilek yang tak kunjung sembuh sejak 3 hari yang lalu walaupun sudah minum
pimtrakol sirup, pasien menyampaikan kalau makan kadang anak terlihat sesak dan
sulit tidur karena hidung tersumbat. Nafsu makan juga hilang sejak batuk dan pilek
tersebut. Ibu tersebut memintakan obat yang cocok buat anaknya.
JAWABAN TUGAS
1 Aassesmen dengan metode ASSMETHODE:
1. A= Usia: 5 tahun
2. S=Untuk anaknya
3. S= Gejala: batuk pilek sejak 2 hari yang lalu dan tidak nafsu makan dan badan
anak terasa sedikit hangat.
4. M= Pengobatan: tidak ada (hanya menggunakan kompres demam dirumah)
5. E=Pengobatan tambahan=-
6. T= lama waktu= batuk pilek 2 hari yang lalu
7. H=Riwayat keluarga: Sebelumnya kakaknya yang berusia 8 tahun juga
mengalami sakit yang sama dan sembuh dengan obat yang sama tersebut.
8. O=Gejala lainnya: rewel
9. D=gejala berbahaya=-

Pemilihan Terapi dan informasi obat


Berdasarkan keluhan : batuk pilek,tidak nafus makan dan badan sedikit terasa hangat
- Pemberian informasi : Pasien datang ke apotek untuk membeli Decolsyn sirup
- Decolsyn sirup : mengandung zat aktif Paracetamol, Guaiphenesin,
Phenylpropanolamine, Pseudoephedrine HCL, Chlorpheniramine maleat, dan
Dextromethorphan HBr.
- Dexolsin sirup memliki 4 cara kerja:
1) Antitusif dan ekspektoran: meredakan batuk.
2) Analgesik dan antipiretik: menurunkan demam.
3) Dekongestan hidung: meredakan hidung tersumbat.
4) Antihistamin: meredakan hidung gatal dan bersin-bersin.
Dengan demikian, maka obat ini dapat digunakan untuk mengatasi gejala flu
seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin dan hidung tersumbat yang disertai
batuk.
• Dosis
Dewasa : 2-4 sendok takar 5 mL;
Anak 7-12 tahun : 1-2 sendok takar 5 mL,
Anak 2-6 tahun : sesuai petunjuk dokter.
Semua dosis diiberikan 3-4 x sehari.
• Kontra indikasi :
Hipertiroidisme, hipertensi, penyakit jantung; terapi MAOI; nefropati.
• Efek samping :
Efek samping yang dapat timbul adalah mengantuk, gangguan pencernaan, mulut
kering dan jantung berdetak kencang.
• Apoteker :
menyarankan untuk pemberian obat lain karna pasien masih berumur 5 tahun yang
mana decosyn syirup diberikan sesuai petunjuk dokter sedangkan pasien tidak
berdasarkan rujukan dokter
Jadi saran pengganti obat :
• ALCO PLUS DMP SIRUP mengandung Pseudoephedrin, Brompheniramine Maleat
dan Dextromethorphan HBr
• digunakan untuk mengatasi gejala pilek seperti bersin-bersin, hidung tersumbat serta
batuk.
• Dosis :
Dewasa dan anak >12 tahun : 1 sendok takar 5 mL,
Anak 6-12 tahun : 0.5 sendok takar 5 mL,
Anak 2-6 tahun : 0.25 sendok takar 5 mL,
Semua dosis diberikan 3 x sehari.
• Aturan Pakai :
Sebelum atau sesudah makan.
• Waktu pemakaian :
apabila gejala sudah tidak timbul maka penggunaan obat di hentikan.
• Hal yang diperhatikan :
tidak di anjurkan mengkonsumsi minuman dingin dan makanan berminyak
(gorengan)
• Hal yang dilakukan jika lupa mengkonsumsi obat :
diminum segara
• Cara penyimpanan obat yang baik :
disuhu ruang dan terhindar dari sinar matahari.
• Cara membedakan obat yang masih baik dan rusak :
jika obat sudah berbau tengik, dianjurkan tidak digunakan. Karena kemungkinan
obat sudah tidak baik

2 Assesment dengan metode ASSMETHOD


1. A= Usia: Dewasa
2. S=Untuk diri sendiri
3. S= Gejala: batuk, pilek 3 hari yg lalu, hidung berair dan tersumbat serta sedikit
sakit kepala
4. M= Pengobatan: minum air jahe
5. E=Pengobatan tambahan=-
6. T= lama waktu= batuk pilek 3 hari yang lalu
7. H=Riwayat keluarga:-
8. O=Gejala lainnya: -
9. D=gejala berbahaya=-

Penilaian kasus : pasien terkena common cold

Rekomendasi terapi
 Terapi farmakologi
Flucadex tablet
Komposisi tab
 Acetaminophen 500 mg,
 glyceril guaiacolate 50 mg,
 phenylpropanolamin 15 mg,
 dextrometrophan 15 mg,
 ctm 1mg Dosis

Pemberian informasi
1. Nama obat dan deskripsi obat :
Golongan: Obat Bebas Terbatas
 Flucadex tablet mengandung zat aktif Paracetamol, Guaiphenesin,
Phenylpropanolamine HCl, Chlorpheniramine maleat, dan
Dextromethorphan HBr.
 Obat ini diguakan untuk mengatasi seperti, sakit kepala, dan hidung
tersumbat yang disertai batuk.
 Obat ini menyebabkan kantuk. Sebaiknya jangan mengendarai
kendaraan bermotor dan menjalankan mesin ketika mengkonsumsi
obat
 Paracetamol berfungsi untuk menurunkan demam, dan meredakan
nyeri ringan.
 Gliseril Guaikolat berfungsi untuk meredakan batuk dan
mengencerkan dahak.
 Fenilpropanilamin HCl berfungsi untuk melegakan hidung tersumbat.
 Dekstrometorphan HBr berfungsi untuk meredakan batuk kering.
 Chlorpheniramine Maleate berfungsi untuk mengobati pilek, bersin-
bersin

2. Indikasi dan manfaat


Flucadex digunakan untuk meredakan batuk dan gejala flu, seperti
demam, pilek, dan hidung tersumbat.

3. Dosis
Dewasa = 1 kaplet tiga kali sehari
Anak 6-12 tahun = 1/2 kaplet, tiga kali sehari
4. Petunjuk khusus -
5. Cara pemakaian obat : oral
6. Waktu pemakaian obat : setelah makan
7. Lama penggunaan obat :
8. Hal yang harus di perhatikan saat minum obat
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal, glaukoma, hipertrofiprostat, hipertiroid, dan retensi urin. Tidak
dianjurkan penggunaan pada anak dibawah 6 tahun, wanita hamil dan
menyusui.
9. Efek samping
Efek samping penggunaan Flucadex yang mungkin terjadi adalah: Mulut
kering Gangguan saluran pencernaan Aritmia (gangguan irama jantung)
Mengantuk Takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit)
10. Interaksi/KI obat dan cara mengatasinya:
Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Flucadex adalah:
Metoclopramide: meningkatkan efek analgetik paracetamol.
Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin: meningkatkan potensi
kerusakan hati. Kolestiramin dan lixisenatide: mengurangi efek
farmakologis paracetamol. Penggunaan bersama anti depresan tipe
penghambat MAO dapat mengakibatkan krisis hipertensi.
11. Cara monitoring diri sendiri: sakit kepala, batuk, pilek, dan hidung
tersumbat yang berkurang.
12. Aktivitas/makanan yg harus dihindari selama penggunaan obat: Obat ini
menyebabkan kantuk, sebaiknya jangan mengendarai kendaraan bermotor
dan menjalankan mesin ketika mengkosumsi obat ini
13. Cara penyimpanan obat yg baik:
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.
14. Cara memperlakukan obat yang masih tersisa:
Simpan dengan baik
15. Apa yg harus dilakukan ketika minum obat:
minum obat sesuai dosis dan anjuran.
16. Cara membedakan obat yg masih baik dan rusak:
perubahan warna dan bentuk dari obat.
 Terapi non farmakologi
Tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala common cold tanpa
pengobatan meliputi antara lain (BPOM, 2006):
1. Beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan.
2. Meningkatkan gizi makanan. Makan dengan kalori dan protein yang
tinggi serta buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin akan
meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering di
tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam

3 Assessment pasien: Metode ASSMETHOD


1. Age: 4th
2. Self or some one else: ibu pasien
3. Symptoms: lemah dan lesu, batuk pilek sejak 3 hari yang lalu walaupun sudah
minum pimtrakol sirup, makan kadang anak terlihat sesak dan sulit tidur
karena hidung tersumbat, nafsu makan menurun.
4. Medication: Pimtrakol sirup
5. Extra medicine: -
6. Time persisting: 3 hari setelah minum Pimtrakol sirup (batuk pilek belum
sembuh)
7. History: -
8. Other Symptoms: -
9. Danger: -

Penilaian kasus: pasien menderita commond cold


Pemilihan terapi :
anjurkan pasien untuk memeriksakan diri ke dokter, karena gejala masih berlanjut
walaupun telah konsumsi obat selama tiga hari. Commond cold adalah jenis infeksi
yang disebabkan oleh virus. Terapi non farmakologi yang tepat akan sangat
mendukung pemulihan pasien.
Farmakologi:
Pimtrakol sirup dan vitamin.
Non farmakologi:
Tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala common cold tanpa pengobatan
meliputi antara lain (BPOM, 2006):
1. Beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan.
2. Meningkatkan gizi makanan. Makan dengan kalori dan protein yang tinggi serta
buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin akan meningkatkan daya
tahan tubuh.
3. Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering di tenggorokan,
mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam
4. Untuk meredakan hidung tersumbat, dapat diberikan terapi tambahan salin nasal
spray atau dekongestan (hubungi dokter jika gejala bertahan 7-10 hari dari
pengobatan)

• Untuk mengurangi gejala sulit tidur pasien dapat diberikan nasal spray dekongestan
dan gunakan antihistamin pada malam hari.
• Rekomendasi nasal spray:

Pemberian Informasi Obat:


1. Nama dan deskripsi obat:
Pim-Tra-Kol sirup mengandung zat aktif paracetamol, guaiphenesin, ephedrine
hydrochloride, dan chlorpheniramine maleate.
2. Indikasi dan manfaat:
Paracetamol adalah obat penurun demam (antipiretik) dan pereda nyeri
(analgesik) untuk meringankan rasa sakit ringan hingga sedang.
Guaiphenesin adalah obat pengencer dahak yang bertujuan agar dahak mudah
dikeluarkan saat batuk.
Ephedirne HCl bertujuan untuk meringankan hidung tersumbat,
chorpheniramine maleat bekerja dengan meredakan reaksi alergi yang dapat
menjadi salah satu penyebab flu.
3. Dosis:
Dewasa: 3-4 x sehari 15 ML Anak 2-6 Tahun: 3-4 x sehari 5 ML Anak 6-12
Tahun: 3-4 x sehari 10 ML
4. Petunjuk khusus/ perhatian saat penyiapan: simpan pad suhu ruang
5. Cara pemakaian: oral
6. Waktu pemakaian: setelah makan
7. Lama penggunaan: Hentikan penggunaan jika demam tidak menurun setelah
mengonsumsinya selama 3 hari atau nyeri tidak hilang setelah 5 hari.
8. Hal yg harus diperhatikan saat minum obat: Selama minum obat ini tidak boleh
mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin karena obat memiliki
efek samping kantuk.
9. Efek samping dan cara mengatasinya:
• Sakit kepala.
Pastikan Anda beristirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu
banyak alkohol. Jika sakit kepala terjadi selama satu minggu lebih, mintalah
rekomendasi obat penghilang rasa sakit kepada apoteker.
• Mengantuk.
Beristirahatlah dan jangan mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin
ketika mengantuk.
• Mual atau muntah.
Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Jika mengalami buang
air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau
menyengat, hubungi dokter Anda.
• Mulut kering.
Cobalah untuk mengonsumsi permen atau permen karet bebas gula.
Penggunaan dosis tinggi dapat menyebabkan risiko terjadinya perdarahan
pada lambung.
• Gangguan gerakan yang disebabkan karena keadaan jiwa.
• Gangguan irama jantung (aritmia).
• Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati.
• Jantung berdebar-debar (palpitasi).
• Kesulitan mengeluarkan urine (retensi urine).
• Sakit kepala yang membuat penderita mengalami sensasi seperti berputar
(vertigo).
10. Interaksi/ KI obat dan cara mengatasinya:
Tidak untuk dikonsumsi oleh penderita yang hipersensitif terhadap komponen
obat ini. Pasien yang mempunyai gangguan fungsi hati yang berat. Pasien yang
memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti, efedrin dan
fenilefrin.
11. Cara monitoring diri sendiri:
penurunan suhu tubuh, perbaikan nafsu makan, rasa sesak, batuk dan pilek yang
berkurang.
12. Aktivitas/makanan yg harus dihindari selama penggunaan obat:
alkohol, obat penekan susunan saraf pusat, obat antikoagulan.
13. Cara penyimpanan obat yg baik: dalam wadah tertutup rapat dan suhu ruang
14. Cara memperlakukan obat yang masih tersisa:
15. Apa yg harus dilakukan ketika minum obat:
minum obat sesuai dosis dan anjuran.
16. Cara membedakan obat yg masih baik dan rusak:
perubahan warna dan bentuk dari larutan obat.

DISKUSI
Hasil Diskusi
NB: Setiap yang didiskusikan pada sesi diskusi dicatat dengan lengkap oleh mahasiswa di
kolom ini.
1 KASUS 1
 Penilaian kasus :
Seorang anak ber usia 5 tahun, mengalami gejala common cold, ibu nya ingin
membeli obat decolsin syrup

Gejala yang dialami oleh anak tersebut : batuk pilek sejak 2 hari yang lalu dan
tidak nafsu makan dan badan anak terasa sedikit hangat
 Sehingga pasien di perkirakan pasien terkena common cold, karena pada kasus
ini pasien tidak mengalami demam, badan pasien ganya terasa hangat, suhu
tubuuh < 38 oC dan tidak disertai dengan nyeri
 Perbedaan common cold dengan influenza
 Common dan influenza : sama-sama kemungkinan muncul gejala batuk
dan pilek
 Pada Influenza : terjadi demam (saat suhu tubuh >38 C) , nyeri kepala, otot
nyerinya kuat
 Namun pada common cold tidak mengalami demam, suhu tubuh hanya
hangat dan tidak disertai nyeri

 Common cold gejala bahayanya jika tidak di obati akan menimbulkan infeksi
sekunder, otitits media, infeksi sal napas bawah, jika pilek sudah berwarna
hijau hal ini menandakan adanya infeksi bakteri, sehingga perlu memakai
antibiotik
 Obat yang diminta pasien : Decolsin syrup
Komposisi decolsin
Per 5 mL susp
- Paracetamol 150 Mg
- Phenylpropanolamine Hcl 6.25 Mg
- Ethylephedrine Hcl 6.25 Mg
- Chlorpheniramine Maleate 0.75 Mg
- Dextromethorphan Hbr 5 Mg
- Guaifenesin 50 Mg
 Apakah decolsin tepat obat ?
- Batuk pilek tidak selalu berdahak , namun umumnya berdahak, bisa
dengan pemberian guaiafenisin sebagai ekspektoran dan sebagai
antitusiv / batuk tidak berdahak dextromethorphan Hbr
- Hidung tersumbat : butuh dekongestan = pada decolsin ada
phenylpropanolamin
- Perlu penambahan anti kolinergik = Chlorpheniramine Maleate
- Paracetamol untuk pasien ini : tidak diperlukan, karena pasien tidak
mengalami demam, tubuhnya hanya terasa hangat, dan pasien tidak
mengalami nyeri

 Kalau susah tidur, ctm bisa sedatifnya untuk istirahat


 Pemilihan zat aktif dipilih berdasarkan gejala yang cocok dengan gejala
tersebut
 Kurang nafsu makan
pada anak akan berhaya karna dalam masa pertumbuhan, disarankan untuk
pemberian vitamin, pilih bentuk sediaan vitamin yang mudah di terima oleh
pasien,, bisa bentuk syrup
 Terkait pio kepada pasien, Komunikasi efektif kalau sama2 paham
 Informasi yg di perikan adalah terkait cara penyimpanan obat : terlindung dari
cahaya, jangan di dalam kulkas, Tahan berapa lama, cara buang gimana,
kemasan baik gimana, rusak gimana, dan hal lainnya yang berkaitan dengan
pengobatan pasien

2
3
KESIMPULAN
Kesimpulan
NB: Mahasiswa mencatat kesimpulan dari topik yang dibicarakan
1 Dalam melakukan swamedikasi, penggalian informasi pasien sangat penting untuk
dilakukan, dalam pemilihan terapi obat untuk pasien obat yang dipilihkan harus
sesuai dengan gejala yang dialami oleh pasien
2 Farmasis harus bisa melakukan diagnosa diferential untuk menentukan penyakit apa
yang dialami oleh pasien, dengan melihat gejala yang dialami oleh pasien
3 Penyakit yang dapat di obati dalam swamedikasi ini adalah penyakit- penyakit ringan
dan biasanya dapat sembuh sendiri saat system imun tubuh sudah meningkat
4 pada kasus 1 pasien terkena common cold, dimana common cold hamper sama
dengan influenza, perbedaannya adalah sebagai berikut :
 Common dan influenza : sama-sama kemungkinan muncul gejala batuk
dan pilek
 Pada Influenza : terjadi demam (saat suhu tubuh >38 C) , nyeri kepala, otot
nyerinya kuat
 Namun pada common cold tidak mengalami demam, suhu tubuh hanya
hangat dan tidak disertai nyeri

Common cold gejala bahayanya jika tidak di obati akan menimbulkan infeksi
sekunder, otitits media, infeksi sal napas bawah, jika pilek sudah berwarna
hijau hal ini menandakan adanya infeksi bakteri, sehingga perlu memakai
antibiotic

Dalam swamedikasi pasien ingin membeli decolsin


Komposisi decolsin Per 5 mL susp
Paracetamol 150 Mg, Phenylpropanolamin, Hcl 6.25 Mg, thylephedrine Hcl
6.25 Mg, Chlorpheniramine Maleate 0.75 Mg , Dextromethorphan Hbr 5 Mg
Dan Guaifenesin 50 Mg

- Batuk pilek tidak selalu berdahak , namun umumnya berdahak, bisa dengan
pemberian guaiafenisin sebagai ekspektoran dan sebagai antitusiv / batuk tidak
berdahak dextromethorphan Hbr
- Hidung tersumbat : butuh dekongestan = pada decolsin ada phenylpropanolamin
- Perlu penambahan anti kolinergik = Chlorpheniramine Maleate
- Paracetamol untuk pasien ini : tidak diperlukan, karena pasien tidak mengalami
demam, tubuhnya hanya terasa hangat, dan pasien tidak mengalami nyeri

Anda mungkin juga menyukai