Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

FEBRIS (Demam)

Disusun Oleh :

Fahmi muhaemin ramdani

Nim : J1614901028

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ILMU

KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

TASIKMALAYA 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : FEBRIS (Demam)


Sub pokok bahasan : Pengertian Febris/Demam

Sasaran : Orang tua pasien/keluarga

Hari/tanggal : Senin, 28 November 2016

Waktu/jam : 15 menit / 14.00-14.15 WIB

Tempat : RSUD dr.soekardjo

Peserta : Orang tua pasien/keluarga

Penyuluh : Fahmi Muhaemin Ramdani

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum : setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua/pasien mampu mengetahui
tentang Febris/Demam

2. Tujuan khusus :

· Menjelaskan pengertian Febris/Demam

· Menjelaskan penyebab Febris/Demam

· Menjelaskan tentang tanda dan gejala

· Menjelaskan pencegahan Demam/Febris

· Menjelaskan cara mengatasi demam/febris

B. MATERI

1. Pengertian febris/demam

2. Penyebab febris/demam

3. Tanda dan gejala febris/demam

4. Menjelaskan cara pencegahan

5. Menjelaska cara mengatasi demam/febris

C. MEDIA

· Leaflet

D. METODE PENYULUHAN
· Diskusi

E. KEGIATAN PENYULUHAN

NO

WAKTU

KEGIATAN PENYULUH

RESPON PENYULUH

1.

3 Menit

Pembukaan:

• Memberi salam

• Menjelaskan tujuan pembelajaran

• Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

Memperhatikan dan mendengarkan.

2.

7 Menit

Pelaksanaan:

• Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur

Materi:

1. Pengertian febris/demam

2. Penyebab febris, dll

Mendengarkan dan memperhatikan.

3.

3 Menit

Evaluasi:
• Meminta orang tua/keluarga pasien menjelaskan atau menyebutkan kembali yang sudah di
sampaikan.

Bertanya, dan menjawab pertanyaan

4.

2 Menit

Penutup:

• Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam

Menjawab salam

F. EVALUASI

Memberikan pertanyaan secara langsung tentang materi yang sudah diajarkan :

a. Menjelaskan pengertian febris/demam

b. Menjelaskan tentang penyebab febris/demam

c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala febris/demam

d. Menjelaskan cara pencegahan

e. Menjelaskan cara mengatasi demam/febris

MATERI PENGAJARAN

A. Pengertian Febris/Dema

Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi normal. Temperatur normal tubuh berkisar antara 36-
38 derajat celcius. Anak mengalami demam apabila dengan pengukuran suhu temperatur :

· Termometer pada rektum atau anus melebihi 38 derajat celcius


· Termometer pada mulut melebihi 37,5 derajat celcius

· Termometer pada ketiak melebihi 37 derajat celcius

Demam adalah keluhan pada anak yang paling sering dijumpai, sekitar 10-30% dari semua keluhan yang
diketemukan pada instalasi gawat darurat di rumah sakit atau dalam praktek dokter sehari-hari. Sampai
usia 2 tahun rata rata anak menderita demam sekitar empat sampai enam kali serangan. Sebagai
manifestasi klinis, maka demam terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang ringan dan serius, dari
demam saja tak dapat dipakai untuk memprediksi beratnya penyakit. Memang sebagian besar kejadian
demam pada anak mudah didiagnosa, namun telah diketahui juga demam pada kelompok yang beresiko
tinggi, untuk diagnosa memerlukan evaluasi lebih ekstensif.

B. Penyebab Gastritis

Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas disusul infeksi saluran
pencernaan. Hal tersebut dapat dimengerti karena infeksi saluran pernafasan merupakan penyakit anak
yang paling sering didapatkan. Diagnosa banding anak dengan demam bisa amat banyak mulai akibat
infeksi saluran nafas yang sederhana, sampai keadaan penyakit yang serius seperti bakteriemi, sepsis,
meningitis, dan sebagainya. Untuk menetapkan diagnosa dari keadaan demam yang kadang
membingungkan, memang diperlukan keahlian dan pengalaman.

C. Tanda dan Gejala

tanda dan gejala demam antara lain :

1. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8 C – 40 C)

2. Kulit kemerahan

3. Hangat pada sentuhan

4. Peningkatan frekuensi pernapasan

5. MenggigiL

6. . DehidrasI

7. Kehilangan nafsu makan

Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia dan somlolen. Batasan
mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 ºC-40ºC, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan
karakteristik minor yang muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan,
menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit
kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan berkeringat.
D. Cara Pencegahan

1. Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan karena akan
mengakibatkan produksi asam lambung meningkat.

2. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang merangsang kerja lambung.
Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi.

3. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan berolahraga yang baik
bagi tubuh.

4. Tidak merokok.

5. Tidak mengkonsumsi alcohol.

6. Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung misalnya aspirin.

E. PENATALAKSANAAN

1. Secara Fisik

Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah
anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik
ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan
berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai
oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup
dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.

a. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan

b. Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan

c. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan
berakibat rusaknya sel – sel otak.

d. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknyaMinuman yang diberikan dapat berupa
air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh
yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.

e. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang.

f. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha.

Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan
tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan
menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat
keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).
g. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres air hangat
atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa
suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak
supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan
membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-
pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.

2. Obat-obatan Antipiretik

Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik
berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase
sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah
memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk
pemberian antipiretik:

· Bayi 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamol

· Anak 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup parasetamol.

· Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup parasetamol.

Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh manis. Obat
penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap
sendoknya. Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan
sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis
kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam.Obat-obat anti
inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda
dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya
menurunkan set point hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan
menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivat para -aminofenol yang bekerja
menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik
antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari Pada
umumnya dosis ini dapat d itoleransi dengan baik.Dosis besar jangka lama dapat menyebabkan
intoksikasi dan kerusakkan hepar.Pemberiannya dapat secara per oral maupun rektal.Turunan asam
propionat seperti ibuprofen juga bekerja meneka n pembentukanprostaglandin.Obat ini bersifat
antipiretik, analgetik dan antiinflamasi.Efek samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan
perdarahan, tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin.Efek samping hematologis yang berat meliputi
agranulositosis dan anemia aplastik.Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama bila
dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8
jam.Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin.

Mempunyai efek antipiretik, analgetik da n antiinflamasi. Efek samping pemberiannya berupa


agranulositosis, anemia aplast ik dan perdara han saluran cerna. Dosis terap eutik 10 mgr/kgBB/kali tiap
6 -8 jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang dari 6 bulan.Pemberiannya secara per oral,
intramuskular atau intravena. Asam mefenamat suatu obat gol ongan fenamat.Khasiat analgetiknya
lebih kuat dibandingkan sebagai antipiretik.Efek sampingnya berupa dispepsia dan
anemiahemolitik.Dosis pemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis. Pemberiannya secara per oral
dan tidak boleh diberikan anak usia kurang dari 6 bulan.

Fahmi Ramdani at 04:36

Satuan Acara penyuluhan (SAP) Kompres Hangat Pada Pasien Demam

Topik Penyuluhan : Kompres

Pokok Bahasan : Kompres Air Hangat pada pasien demam

Waktu : 1 X 30 menit (Pukul 09.00-09.30)

Hari/Tanggal : Rabu 18 januari 2012

Tempat : ????

Penyuluh : Mahasiswa

A. Latar Belakang

Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat (30ºC).
Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh
dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit.
Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan
alkohol karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.

B. Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para pasien mampu mengetahui dan memahami cara
mengompres dengan air hangat.

C. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan mampu :

1. Menjelaskan pengertian tepid sponging

2. Menjelaskan tentang manfaat dari tepid spnging


3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk tepid sponging

4. Menjelaskan tentang tehnik tepid sponging

D. Strategi Pelaksanaan.

1. Metode

a. Ceramah

b. Tanya jawab

2. Media

a. Leflet

b. Baskom mandi

c. Pantum

d. Waslap

e. Air hangat suhu 37 C

f. Handuk pengering

g. termometer

3. Materi

a. Menjelaskan pengertian tepid sponging

b. Menjelaskan tentang manfaat dari tepid spnging

c. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk tepid sponging

d. Menjelaskan tentang tehnik tepid sponging

E. Kegiatan Penyuluhan

No

WAKTU

KEGIATAN PENYLUHAN

KEGIATAN PESERTA

1
3 mnt

Pembukaan :

o Membuka kegiatan dengan mengucap salam

o Memperkenalkan diri

o Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

o Menyebutkan materi yang akan diberikan

o Menjawab salam

o Mendengarkan

o Memperhatikan

o memperhatikan

15 menit

Pelaksanaan :

o menjelaskan tentang materi tepid sponging

o pengertian tepid sponging

o menjelaskan tentang manfaat tepid sponging

o Menjelaskan alat dan bahan tepid sponging.

o menjelaskan tentang tehnik melakukan tepid sponging

o memperhatikan

o bertanya

o memperhatikan

10 menit

Evaluasi:

o Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada peserta
yang dapat menjawa pertanyaan.
o Kesimpulan

o Menjawab pertanyaan

2 menit

Terminasi:

o mengucapkan terima kasih atas pran serta peserta

o mengucapkan salam penutup

o mendengarkan

o menjawab salam

F. Pengorganisasian

Jumlah anggota 12 orang dengan susunan sebagai berikut :

1. Moderator :

2. Penyaji :

3. Anggota Fasilitator :

4. Observer :

5. Seksi kosumsi :

6. Seksi dokumentasi :

Pembagian tugas sebagai berikut :

1. Moderator :

a.Mengatur jalannya penyuluhan

b. Sebagai pengarah

c. Memandu proses saat penyuluhan berlangsung

2. Penyaji :

Memberikan penjelasan tentang materi yang akan disampaikan

3. Fasilitator :
a. Memfasilitasi Peserta

b. Membimbing Ibu-Ibu peserta penyuluhan

c. Memperhatikan respon ibu

d. Mengajak ibu untuk ikut mendemontrasikan

4. Observer

a. Mengawasi jalannya penyuluhan

b. Mencatat proses penyuluhan disesuaikan dengan rencana

c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses saat penyuluhan

d. Menyusun laporan dan menilai hasil penyuluhan dengan dibantu oleh moderator dan fasilitator.

Lampiran Materi :

A. Pengertian

Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat (30ºC). Usahakan
perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air
hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian
atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol karena toxic dan
uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.

Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan pada air
hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.

Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi.

Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah memandikannya dengan air hangat.
"Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus
dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak
dengan handuk hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat.
Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."

B. Tujuan

meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan.

C. Manfaat

1. dapat memberikan rasa nyaman

2. menurunkan suhu tubuh yang demam


3. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh
lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah.

D. Alat dan bahan

1. Baskom mandi

2. Waslap

3. Air hangat suhu 37 C

4. Thermometer

5. Handuk pengering

E. Teknik

a. Beri tau klien, dan siapkan alat,klien dan lingkungan

b. Cuci tangan

c. Ukur suhu tubuh

d. Pertahankan selimut mandi di atas tubuh yang tidak dikompres

e. Periksa suhu air

f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan paha

g. Secara perlahan tangan dan kaki dikompres selama 5 menit

h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong selama 3-5 menit

i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan

j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap keringat

F. Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.

Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui
sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem
effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran
pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah
pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini
menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan
akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.
SAP DEMAM BALITA

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Demam Pada Anak Balita

Sub Poko Bahasan : Pengobatan demam di rumah

Hari/Tanggal :

Waktu/Tempat :

A. LATAR BELAKANG

Usia Balita adalah usia yang paling rawan dalam pertumbuhan, dikarenakan pada usia tersebut anak
mulai berinteraksi dan berskplorasi dengan lingkungan sehingga meningkatkan resiko terkena paparan
beberapa penyakit baik itu dari virus, bakteri ataupun jamur.

Demam adalah keluhan pada anak yang paling sering dijumpai, sekitar 10-30% dari semua keluhan yang
diketemukan pada instalasi gawat darurat di rumah sakit atau dalam praktek dokter sehari-hari maupun
di puskesmas. Sampai usia 2 tahun rata rata anak menderita demam sekitar empat sampai enam kali
serangan. Sebagai manifestasi klinis, maka demam terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang
ringan dan serius, dari demam saja tak dapat dipakai untuk memprediksi beratnya penyakit. Memang
sebagian besar kejadian demam pada anak mudah didiagnosa, namun telah diketahui juga demam pada
kelompok yang beresiko tinggi, untuk diagnosa memerlukan evaluasi lebih ekstensif.

B. TUJUAN
TUJUAN UMUM

· Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan mengerti tentang
demam.

TUJUAN KHUSUS

· Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan

tentang :

Ø pengertian demam

Ø penyebab demam

Ø perawatan demam dirumah

Ø tindakan untuk mengurangi demam

Ø kapan harus membawa anak ke tenaga kesehatan

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Judul Kegiatan : Demam

2. Sasaran/Target : orang tua yang memiliki anak balita

3. Metode : - Ceramah

- Tanya Jawab

4. Media : - Flipchart

5. Materi : Terlampir
6. Setting Tempat

7. Pelaksanaan

a. Penyaji :

b. CI Puskesmas :

c. Moderator :

d. Fasilitator :

e. Observer :

8. Tugas Pelaksanaan

a. Moderator Bertugas :

- Membuka dan Menutup acara

- Memperkenalkan diri beserta anggota penyuluhan

- Menetapkan tata tertib acara penyuluhan

- Menjaga kelancaran acara Penyuluhan

b. Penyaji Bertugas :

- Menyajikan materi penyuluhan

- Bersama fasilitator menjalin kerjasama dalam acara penyuluhan


c. Observer Bertugas :

- Mengamati jalannya kegiatan

- Mengevaluasi kegiatan

- Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan

d. Fasilitator Bertugas :

- Bersama moderator menjalin kerjasama dalam menyajikan materi penyuluhan

- Memotivasi peserta kegiatan dalam bekerja.

9. STRATEGI PELAKSANAAN

No.

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Audiens

3 menit

Pembukaan:
1. Memberikan salam

· Menjelaskan tujuan pembelajaran

· Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang di sampaikan

1.

· Menjawab salam,

· Mendengarkan

· mendengarkan dan memperhatikan

10 menit

Pelaksanaan materi:

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur :

· pengertian demam

· penyebab demam

· perawatan demam dirumah

· tindakan untuk mengurangi demam

· kapan harus membawa anak ke tenaga kesehatan

· Memperhatikan

· Memperhatikan

· Memperhatikan

· Memperhatikan

· Memperhatikan

3
5 menit

Evaluasi :

· Menyimpulkan isi penyuluhan

· Memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya

· Memberikan kesempatan kepada audience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

· Memperhatikan dan mendengarkan

· Audiens bertanya tentang materi yang telah disampaikan.

· Audiens bisa menjawab pertanyaan

2 menit

Penutup:

Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam

Menjawab salam

10. Evaluasi

- Evaluasi Struktur

§ Menyiapkan SAP

§ Menyiapkan materi dan media

§ Kontrak waktu dengan sasaran


§ Menyiapkan tempat

§ Menyiapkan pertanyaan

- Evaluasi Proses

a. Waktu penyuluhan dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 10.00 WIB ,peserta
mendengarkan dan mengajukan pertanyaan tentang Demam dan perawatannya.

b. Selama penyuluhan tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.

c. Selama kegiatan peserta tidak ada meninggalkan tempat.

- Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat :

· Menjelaskan pengertian demam

· Menjelaskan penyebab demam

· Menjelaskan perawatan demam dirumah

· Menjelaskan tindakan untuk mengurangi demam

· Menjelaskan kapan harus membawa anak ke tenaga kesehatan

MATERI PENYULUHAN

DEMAM PADA ANAK BALITA


PENGERTIAN

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38°C (100,4°F), diukur pada
oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F). (Schmitt, 1984). Sedangkan menurut NAPN
(National Association of Pediatrics Nurse) disebut demam bila bayi berumur kurang dari 3 bulan suhu
rektal melebihi 38° C. Pada anak umur lebih dari 3 bulan suhu aksila dan oral lebih dari 38,3° C.

Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan tingkat sitokin
pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang, misalnya terhadap toksin bakteri,
peradangan, dan ransangan pirogenik lain. Bila produksi sitokin pirogen secara sistemik masih dalam
batas yang dapat ditoleransi maka efeknya akan menguntungkan tubuh secara keseluruhan, tetapi bila
telah melampaui batas kritis tertentu maka sitokin ini membahayakan tubuh. Batas kritis sitokin pirogen
sistemik tersebut sejauh ini belum diketahui. (Sherwood, 2001).

PENYEBAB

Demam merupakan gejala bukan suatu penyakit. Demam adalah respon normal tubuh terhadap adanya
infeksi. Infeksi adalah keadaan masuknya mikroorganisme kedalam tubuh. Mikroorganisme tersebut
dapat berupa virus, bakteri, parasit, maupun jamur. Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi virus.
Demam bisa juga disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan (overhating), dehidrasi atau
kekurangan cairan, alergi maupun dikarenakan

gangguan sistem imun (Lubis, 2009).

Penyebab-penyebab lain: penyakit rheumatoid, penyakit otoimun, Juvenile rheumatoid arthritis, Lupus
erythematosus, Periarteritis nodosa, infeksi HIV dan AIDS, Inflammatory bowel disease, Regional
enteritis, Ulcerative colitis, Kanker, Leukemia, Neuroblastoma, penyakit Hodgkin, Non-Hodgkin's
lymphoma

PERAWATAN RUMAH
Jika demam ringan dan tidak ada masalah-masalah lain yang timbul, tidak diperlukan obat-obatan.
Minum cairan yang banyak dan istirahat. Jika seorang anak masih dapat bermain dan nyaman, minum
cairan yang banyak dan dapat tidur maka obat-obatan tidak diperlukan.

Ambil langkah-langkah untuk menurunkan demam jika kita atau anak kita merasa tidak nyaman,
muntah, dehidrasi, atau sulit tidur. Tujuannya adalah menurunkan, bukan menghilangkan demam.

TINDAKAN UNTUK MENGURANGI DEMAM

· Jangan membungkus orang yang menderita demam.

· Singkirkan baju atau selimut yang berlebihan.

· Lingkungan sebaiknya sejuk nyaman. Contoh, satu lapis baju tipis dan satu selimut tipis untuk
tidur. Jika ruangan panas, nyalakan AC atau kipas angin.

· Mandi atau menyeka tubuh dengan air hangat kuku dapat membantu mendinginkan seseorang
dengan demam. Ini efektif terutama setelah diberikan obat penurun panas kalau tidak suhu tubuh akan
kembali naik.

· Jangan mandi dengan air dingin atau kompres dengan alkohol. Ini akan mendinginkan kulit tetapi
seringkali membuat situasi menjadi lebih buruk karena menyebabkan menggigil yang mana dapat
meningkatkan suhu dalam tubuh. air kompres terlalu dingin akan mengerutkan pembuluh darah anak.
Akibatnya, panas tubuh tidak mau keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk mempertahankan
keseimbangan suhu tubuhnya.

· Banyak minum untuk mencegah dehidrasi. Sekitar 7-8 gelas sehari.

HUBUNGI DOKTER ATAU TENAGA KESEHATAN JIKA :

· Bayi berusia kurang dari 90 hari dengan suhu rektal lebih dari 37.9°C. Pada bayi usia muda ini
mereka akan mudah menjadi sakit parah dalam waktu sangat cepat.

· Bayi berusia 3 – 6 bulan dengan demam lebih dari 38.3°C.

· Bayi berusia 6 – 12 bulan dengan demam lebih dari 39.4°C.

· Anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 24 – 48 jam.
· Demam yang berlangsung lebih dari 48 – 72 jam pada anak yang lebih tua dan pada orang dewasa.

· Demam tinggi (lebih dari 40.5°C) pada usia berapapun juga.

· Terdapat gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan. Contoh: gelisah, kesadaran menurun, tampak
sakit berat, kesulitan bernafas, kaku kuduk, tidak dapat menggerakan lengan atau tungkai, kejang
pertama kali, timbul bintik-bintik atau bercak ungu kemerahan-merahan (perdarahan bawah kulit),
demam disertai muntah terus-menerus, diare, sulit/nyeri pada saat menelan ludah atau minum, sangat
rewel (misalnya menangis terus-menerus bila disentuh atau dipindahkan), terdapat tanda-tanda
dehidrasi (mulut sangat kering, tidak buang air kecil lebih dari 6 jam, dll).

· Mempunyai penyakit kronik yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh.

Referensi :

1. Sumarmo S, Buku Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi 1, Tahun 2002, Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

2. Dr. Tony Smith, dr. Sue Davidson (editor). Demam pada Anak-anak. Buku “Dokter di Rumah Anda”
(terjemahan). Tahun 2009. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.

3. Luszczak M. Evaluation and management of infants and young children with fever. Am Fam Phys.
2001

4. Victor Nizet, Vinci RJ, Lovejoy FH. Fever in children. Pediatr Rev. 1994

Anda mungkin juga menyukai