(SAP)
FEBRIS (Demam)
Disusun Oleh :
Nim : J1614901028
TASIKMALAYA 2016
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum : setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua/pasien mampu mengetahui
tentang Febris/Demam
2. Tujuan khusus :
B. MATERI
1. Pengertian febris/demam
2. Penyebab febris/demam
C. MEDIA
· Leaflet
D. METODE PENYULUHAN
· Diskusi
E. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
RESPON PENYULUH
1.
3 Menit
Pembukaan:
• Memberi salam
2.
7 Menit
Pelaksanaan:
Materi:
1. Pengertian febris/demam
3.
3 Menit
Evaluasi:
• Meminta orang tua/keluarga pasien menjelaskan atau menyebutkan kembali yang sudah di
sampaikan.
4.
2 Menit
Penutup:
Menjawab salam
F. EVALUASI
MATERI PENGAJARAN
A. Pengertian Febris/Dema
Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi normal. Temperatur normal tubuh berkisar antara 36-
38 derajat celcius. Anak mengalami demam apabila dengan pengukuran suhu temperatur :
Demam adalah keluhan pada anak yang paling sering dijumpai, sekitar 10-30% dari semua keluhan yang
diketemukan pada instalasi gawat darurat di rumah sakit atau dalam praktek dokter sehari-hari. Sampai
usia 2 tahun rata rata anak menderita demam sekitar empat sampai enam kali serangan. Sebagai
manifestasi klinis, maka demam terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang ringan dan serius, dari
demam saja tak dapat dipakai untuk memprediksi beratnya penyakit. Memang sebagian besar kejadian
demam pada anak mudah didiagnosa, namun telah diketahui juga demam pada kelompok yang beresiko
tinggi, untuk diagnosa memerlukan evaluasi lebih ekstensif.
B. Penyebab Gastritis
Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan bagian atas disusul infeksi saluran
pencernaan. Hal tersebut dapat dimengerti karena infeksi saluran pernafasan merupakan penyakit anak
yang paling sering didapatkan. Diagnosa banding anak dengan demam bisa amat banyak mulai akibat
infeksi saluran nafas yang sederhana, sampai keadaan penyakit yang serius seperti bakteriemi, sepsis,
meningitis, dan sebagainya. Untuk menetapkan diagnosa dari keadaan demam yang kadang
membingungkan, memang diperlukan keahlian dan pengalaman.
2. Kulit kemerahan
5. MenggigiL
6. . DehidrasI
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia dan somlolen. Batasan
mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 ºC-40ºC, kulit hangat, takichardi, sedangkan batasan
karakteristik minor yang muncul yaitu kulit kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan,
menggigil/merinding perasaan hangat dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit
kepala verigo), keletihan, kelemahan, dan berkeringat.
D. Cara Pencegahan
1. Jaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan karena akan
mengakibatkan produksi asam lambung meningkat.
2. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari makanan yang merangsang kerja lambung.
Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi.
3. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan rasa stress dengan berolahraga yang baik
bagi tubuh.
4. Tidak merokok.
E. PENATALAKSANAAN
1. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah
anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik
ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan
berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai
oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup
dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.
c. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan
berakibat rusaknya sel – sel otak.
d. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknyaMinuman yang diberikan dapat berupa
air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh
yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.
Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan
tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan
menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat
keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).
g. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres air hangat
atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa
suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak
supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan
membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-
pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.
2. Obat-obatan Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di hipotalamus. Antipiretik
berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cyclooxygenase
sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah
memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk
pemberian antipiretik:
· Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 5oo mg atau 2 sendok the sirup parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh manis. Obat
penurun panas in diberikan 3 kali sehari.Gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap
sendoknya. Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan
sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis
kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam.Obat-obat anti
inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda
dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya
menurunkan set point hipotalamus melalui pencegahan pembentukan prostaglandin dengan jalan
menghambat enzim cyclooxygenase. Asetaminofen merupakan derivat para -aminofenol yang bekerja
menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik
antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari Pada
umumnya dosis ini dapat d itoleransi dengan baik.Dosis besar jangka lama dapat menyebabkan
intoksikasi dan kerusakkan hepar.Pemberiannya dapat secara per oral maupun rektal.Turunan asam
propionat seperti ibuprofen juga bekerja meneka n pembentukanprostaglandin.Obat ini bersifat
antipiretik, analgetik dan antiinflamasi.Efek samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan
perdarahan, tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin.Efek samping hematologis yang berat meliputi
agranulositosis dan anemia aplastik.Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama bila
dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8
jam.Metamizole (antalgin) bekerja menekan pembentukkan prostaglandin.
Tempat : ????
Penyuluh : Mahasiswa
A. Latar Belakang
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat (30ºC).
Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh
dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit.
Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan
alkohol karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para pasien mampu mengetahui dan memahami cara
mengompres dengan air hangat.
D. Strategi Pelaksanaan.
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media
a. Leflet
b. Baskom mandi
c. Pantum
d. Waslap
f. Handuk pengering
g. termometer
3. Materi
c. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk tepid sponging
E. Kegiatan Penyuluhan
No
WAKTU
KEGIATAN PENYLUHAN
KEGIATAN PESERTA
1
3 mnt
Pembukaan :
o Memperkenalkan diri
o Menjawab salam
o Mendengarkan
o Memperhatikan
o memperhatikan
15 menit
Pelaksanaan :
o memperhatikan
o bertanya
o memperhatikan
10 menit
Evaluasi:
o Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada peserta
yang dapat menjawa pertanyaan.
o Kesimpulan
o Menjawab pertanyaan
2 menit
Terminasi:
o mendengarkan
o menjawab salam
F. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Anggota Fasilitator :
4. Observer :
5. Seksi kosumsi :
6. Seksi dokumentasi :
1. Moderator :
b. Sebagai pengarah
2. Penyaji :
3. Fasilitator :
a. Memfasilitasi Peserta
4. Observer
d. Menyusun laporan dan menilai hasil penyuluhan dengan dibantu oleh moderator dan fasilitator.
Lampiran Materi :
A. Pengertian
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat (30ºC). Usahakan
perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air
hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian
atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol karena toxic dan
uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan pada air
hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi.
Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah memandikannya dengan air hangat.
"Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus
dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak
dengan handuk hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat.
Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Baskom mandi
2. Waslap
4. Thermometer
5. Handuk pengering
E. Teknik
b. Cuci tangan
f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan paha
h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong selama 3-5 menit
i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan
j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap keringat
F. Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus melalui
sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem
effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran
pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah
pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini
menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan
akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali.
SAP DEMAM BALITA
SAP
Hari/Tanggal :
Waktu/Tempat :
A. LATAR BELAKANG
Usia Balita adalah usia yang paling rawan dalam pertumbuhan, dikarenakan pada usia tersebut anak
mulai berinteraksi dan berskplorasi dengan lingkungan sehingga meningkatkan resiko terkena paparan
beberapa penyakit baik itu dari virus, bakteri ataupun jamur.
Demam adalah keluhan pada anak yang paling sering dijumpai, sekitar 10-30% dari semua keluhan yang
diketemukan pada instalasi gawat darurat di rumah sakit atau dalam praktek dokter sehari-hari maupun
di puskesmas. Sampai usia 2 tahun rata rata anak menderita demam sekitar empat sampai enam kali
serangan. Sebagai manifestasi klinis, maka demam terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang
ringan dan serius, dari demam saja tak dapat dipakai untuk memprediksi beratnya penyakit. Memang
sebagian besar kejadian demam pada anak mudah didiagnosa, namun telah diketahui juga demam pada
kelompok yang beresiko tinggi, untuk diagnosa memerlukan evaluasi lebih ekstensif.
B. TUJUAN
TUJUAN UMUM
· Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan mengerti tentang
demam.
TUJUAN KHUSUS
tentang :
Ø pengertian demam
Ø penyebab demam
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
3. Metode : - Ceramah
- Tanya Jawab
4. Media : - Flipchart
5. Materi : Terlampir
6. Setting Tempat
7. Pelaksanaan
a. Penyaji :
b. CI Puskesmas :
c. Moderator :
d. Fasilitator :
e. Observer :
8. Tugas Pelaksanaan
a. Moderator Bertugas :
b. Penyaji Bertugas :
- Mengevaluasi kegiatan
d. Fasilitator Bertugas :
9. STRATEGI PELAKSANAAN
No.
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audiens
3 menit
Pembukaan:
1. Memberikan salam
1.
· Menjawab salam,
· Mendengarkan
10 menit
Pelaksanaan materi:
· pengertian demam
· penyebab demam
· Memperhatikan
· Memperhatikan
· Memperhatikan
· Memperhatikan
· Memperhatikan
3
5 menit
Evaluasi :
2 menit
Penutup:
Menjawab salam
10. Evaluasi
- Evaluasi Struktur
§ Menyiapkan SAP
§ Menyiapkan pertanyaan
- Evaluasi Proses
a. Waktu penyuluhan dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 10.00 WIB ,peserta
mendengarkan dan mengajukan pertanyaan tentang Demam dan perawatannya.
b. Selama penyuluhan tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.
- Evaluasi Hasil
MATERI PENYULUHAN
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38°C (100,4°F), diukur pada
oral >37,8°C, dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F). (Schmitt, 1984). Sedangkan menurut NAPN
(National Association of Pediatrics Nurse) disebut demam bila bayi berumur kurang dari 3 bulan suhu
rektal melebihi 38° C. Pada anak umur lebih dari 3 bulan suhu aksila dan oral lebih dari 38,3° C.
Demam mengacu pada peningkatan suhu tubuh yang berhubungan langsung dengan tingkat sitokin
pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang, misalnya terhadap toksin bakteri,
peradangan, dan ransangan pirogenik lain. Bila produksi sitokin pirogen secara sistemik masih dalam
batas yang dapat ditoleransi maka efeknya akan menguntungkan tubuh secara keseluruhan, tetapi bila
telah melampaui batas kritis tertentu maka sitokin ini membahayakan tubuh. Batas kritis sitokin pirogen
sistemik tersebut sejauh ini belum diketahui. (Sherwood, 2001).
PENYEBAB
Demam merupakan gejala bukan suatu penyakit. Demam adalah respon normal tubuh terhadap adanya
infeksi. Infeksi adalah keadaan masuknya mikroorganisme kedalam tubuh. Mikroorganisme tersebut
dapat berupa virus, bakteri, parasit, maupun jamur. Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi virus.
Demam bisa juga disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan (overhating), dehidrasi atau
kekurangan cairan, alergi maupun dikarenakan
Penyebab-penyebab lain: penyakit rheumatoid, penyakit otoimun, Juvenile rheumatoid arthritis, Lupus
erythematosus, Periarteritis nodosa, infeksi HIV dan AIDS, Inflammatory bowel disease, Regional
enteritis, Ulcerative colitis, Kanker, Leukemia, Neuroblastoma, penyakit Hodgkin, Non-Hodgkin's
lymphoma
PERAWATAN RUMAH
Jika demam ringan dan tidak ada masalah-masalah lain yang timbul, tidak diperlukan obat-obatan.
Minum cairan yang banyak dan istirahat. Jika seorang anak masih dapat bermain dan nyaman, minum
cairan yang banyak dan dapat tidur maka obat-obatan tidak diperlukan.
Ambil langkah-langkah untuk menurunkan demam jika kita atau anak kita merasa tidak nyaman,
muntah, dehidrasi, atau sulit tidur. Tujuannya adalah menurunkan, bukan menghilangkan demam.
· Lingkungan sebaiknya sejuk nyaman. Contoh, satu lapis baju tipis dan satu selimut tipis untuk
tidur. Jika ruangan panas, nyalakan AC atau kipas angin.
· Mandi atau menyeka tubuh dengan air hangat kuku dapat membantu mendinginkan seseorang
dengan demam. Ini efektif terutama setelah diberikan obat penurun panas kalau tidak suhu tubuh akan
kembali naik.
· Jangan mandi dengan air dingin atau kompres dengan alkohol. Ini akan mendinginkan kulit tetapi
seringkali membuat situasi menjadi lebih buruk karena menyebabkan menggigil yang mana dapat
meningkatkan suhu dalam tubuh. air kompres terlalu dingin akan mengerutkan pembuluh darah anak.
Akibatnya, panas tubuh tidak mau keluar. Anak jadi semakin menggigil untuk mempertahankan
keseimbangan suhu tubuhnya.
· Bayi berusia kurang dari 90 hari dengan suhu rektal lebih dari 37.9°C. Pada bayi usia muda ini
mereka akan mudah menjadi sakit parah dalam waktu sangat cepat.
· Anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 24 – 48 jam.
· Demam yang berlangsung lebih dari 48 – 72 jam pada anak yang lebih tua dan pada orang dewasa.
· Terdapat gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan. Contoh: gelisah, kesadaran menurun, tampak
sakit berat, kesulitan bernafas, kaku kuduk, tidak dapat menggerakan lengan atau tungkai, kejang
pertama kali, timbul bintik-bintik atau bercak ungu kemerahan-merahan (perdarahan bawah kulit),
demam disertai muntah terus-menerus, diare, sulit/nyeri pada saat menelan ludah atau minum, sangat
rewel (misalnya menangis terus-menerus bila disentuh atau dipindahkan), terdapat tanda-tanda
dehidrasi (mulut sangat kering, tidak buang air kecil lebih dari 6 jam, dll).
Referensi :
1. Sumarmo S, Buku Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi 1, Tahun 2002, Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
2. Dr. Tony Smith, dr. Sue Davidson (editor). Demam pada Anak-anak. Buku “Dokter di Rumah Anda”
(terjemahan). Tahun 2009. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
3. Luszczak M. Evaluation and management of infants and young children with fever. Am Fam Phys.
2001
4. Victor Nizet, Vinci RJ, Lovejoy FH. Fever in children. Pediatr Rev. 1994