DAN
2B D3 KEPERAWATAN
Segala puji bagi Allah SWT, pencipta alam semesta yang masih memberi
pengetahuan yang dimiliki. Tak lupa pula salawat dan salam semoga selalu
tercurahkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan dalam
kehidupan ini.
masalah yang sulit untuk dipecahkan. Namun, berkat bantuan dan kerjasama dari
teman-teman dan pihak lain makalah ini dapat terselesaikan dengan sempurna.
Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang luput dari kekhilafan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami mengharapkan saran, kritik
dan masukan dari para pembaca yang sifatnya membangun sehingga menjadi
selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERMASALAHAN
B. Tujuan ........................................................................................................... 6
E. Pencegahan ................................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 12
B. Saran .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal
proses- prosesnya. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi berarti orang dapat
mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka
Termasuk terakhir ini adalah hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi
efektif dan terjangkau, pengaturan fertilitas yang tidak melawan hukum, hak
melahirkan anak, dan memberikan kesempatan untuk memiliki bayi yang sehat.
4
mulai dari kemandulan, kehamilan ektopik (di luar kandungan), nyeri kronis
seksual (PMS). Penularan Infeksi Saluran Reproduksi ini tidak hanya melalui
5
BAB II
PERMASALAHAN
1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat di ambil dari latar belakang di atas adalah
sebagai berikut :
2. Tujuan
6
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian
reproduksi perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. ISR pada
dibandingkan laki-laki.
ISR sering tanpa gejala, khususnya pada perempuan. Hingga kini belum ada
informasi yang cukup rinci tentang ISR apalagi mengenai Perawatan yang dapat
dilakukan oleh pengidap Penyakit ini. Beberapa infeksi yang terjadi dapat
lahir prematur) atau bahkan menyebabkan bayi lahir cacat, serta kemungkinan
saluran telur (tuba), karena adanya infeksi saluran telur (komplikasi ISR)
7
sehingga menyebabkan perlengketan atau penyumbatan saluran telur, hingga
a. ISR Endogen, mungkin merupakan jenis ISR yang pa-ling umum di dunia.
seharusnya tumbuh normal di dalam vagina. Masuk dalam jenis ini adalah
ISR endogen juga dihubungkan dengan persalinan prematur dan bayi berat
b. ISR Iatrogenik atau yang berhubungan dengan prosedur medis timbul ketika
induksi haid, aborsi, pemasangan AKDR (IUD), saat melahirkan, atau bila
8
c. Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang cara penularannya
Menular Seksual (PMS) disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit mikroor-
tetapi banyak pula yang tidak dapat diobati seperti HIV/AIDS. PMS dapat
b) kemandulan
e) kelainan pada janin (BBLR, infeksi bawaan sejak lahir, bayi lahir mati dan
Dampak negatif ISR sangat serius, terutama bagi perempuan, antara lain
(Buzsa, 1999):
1) Komplikasi kehamilan
9
2) Penyakit Radang Panggul (PRP) yang dapat berkembang dan
yang berkepanjangan.
organ reproduksi.
5) 30-70% kasus Human Papilloma Virus (HPV) berakhir dengan kanker mulut
perempuan, yaitu 370.000 kasus baru tiap tahunnya, dan 80% di antaranya
di negara berkembang.
ISR tidak seperti infeksi lainnya, mereka sangat lekat dengan stigma dan
5. Pencegahan
penularannya.
10
ISR iatrogenik dapat dicegah melalui sterilisasi peralatan medis yang
strategi perilaku "seks yang aman", termasuk perilaku monogami, seks tanpa
penetrasi (seks oral), dan penggunaan kondom pria dan/atau kondom wanita
11
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
untuk tiga jenis infeksi pada saluran reproduksi yaitu ISR endogen, ISR
seksual (PMS).
2. Saran
b) Penyuluhan terpadu dari berbagai pihak, apakah itu dari petugas kesehatan,
reproduksinya.
12
DAFTAR PUSTAKA
nugroho, t., & utama, b. i. (2014). masalah kesehatan reproduksi. yogyakarta: nuha
medika.
Fitramaya.
Busza ,1999
13
ASUHAN KEPERAWATAN RADANG PANGGUL
A. Definisi
saluran genital bagian atas oleh berbagai organisme, yang dapat menyerang
saluran tuba, indung telur, miometrum (otot rahim), parametrium dan rongga
panggul..Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital
yang telah menyebar kedalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat
B. Etiologi
a. GO (Gonorhoe)
stapylococus.
Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital
bagian bawah, yang menyebar keatas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam
hitungan hari atau minggu untuk seorang wanita menderita penyakit radang
14
Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan
vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini adalah kuman penyebab
dari rahim, serta umenyediakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri
merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan
disertai oleh mual dan muntah. Biasanya infeksi akan menyumbat tuba fallopi.
Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya
kemandulan.
a. Keluar cairan dari vagina dengan warna, konsistensi dan bau yang abnormal.
b. Demam
h. Kelelahan
15
j. Sering berkemih
16
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
1. Biodata :
dibawah 16 tahun
(PSK)
teratur, kram karena menstruasi, nyeri BAK, nyeri saat hubungan, sakit pada
perut bagian bawah, lelah, nyeri punggung bagian bawah, nafsu makan
berkurang.
Fluor albus.
organ reproduksi, berapa lama keluhan ibu rasakan, ada tidaknya upaya yang
17
dilakukan untuk mengatasi keluhan itu. Seperti menanyakan apakah ibu
pernah mengalami keputihan yang berbau dan gatal, operasi yang dialami.
dan keluarga baik dari ibu maupun suami seperti : penyakit jantung, hipertensi,
DM, TBC, asma dll. Kaji apakah ibu pernah kontak dengan penderita
Periksa apakah ada pembesaran kelenjar pada leher seperti kelenjar limfe,
4) Pemeriksaan Abdomen:
Kaji adaya masa atau benjolan dan nyeri tekan pada abdomen, jaringan
5) Pemeriksaan Anogenital
varises dan oedema pada genetalia, inspikulo, dinding vagina (rugae vagina
6) Pemeriksaan Genitalia
18
a. Ada cairan flour albus yang berbau, dan berwarna kehijauan
b. Nyeri pada servik, uterus dan kedua adnexa saat pemeriksaan bimanual.
2. Urinalisis
3. Tes kehamilan
4. USG panggul
Batasan Karakteristik :
1) Perubahan TD
3) Perilaku distraksi
4) Gangguan tidur
5) Dilatasi pupil
Faktor yg berhubungan :
agen cidera
19
V. Intervensi NOC-NIC
o Keperawatan
: nyeri secara
penanganan nyeri
ada keluhan
20
VI. Evaluasi Keperawatan
sehat.
21
PENUTUP
1. Kesimpulan
masuk melalui vagina dan bergerak ke dalam rahim lalu ke tuba fallopi 90 – 95
stafilokokous, streptokus).
merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan
Biasanya infeksi akan menyumbat tuba fallopi. Tuba yang tersumbat bisa
membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun,
dan perlengketan fibrosa yang abnormal diantara organ – organ perut serta
2. Saran
Jadi lindungi diri kita sendiri karena masa depan yang cerah sedang menanti
kita semua.
22
DAFTAR PUSTAKA
nugroho, t., & utama, b. i. (2014). masalah kesehatan reproduksi. yogyakarta: nuha
medika.
taber, b.-z. (1994). kapita selekta kedaruratan obstetri dan ginekologi. jakarta: buku
kedokteran EGC.
Fitramaya.
23