Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH INFEKSI SALURAN REPRODUKSI (ISR)

DAN

ASKEP RADANG PANGGUL

Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu : Eny Pujiati.,S.KM.M.Kes

Disusun oleh kelompok 2

1. Amalia Mitha P. (2017’1316)

2. Bella Tresiana P. (2017’1317)

3. Ika Liling Tristiarum (2017’1319)

4. Kholishotun Ni’mah (2017’1320)

5. Lilik Dian Fariha (2017’1321)

2B D3 KEPERAWATAN

AKPER KRIDA HUSADA KUDUS

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, pencipta alam semesta yang masih memberi

kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan

judul “Infeksi Saluran Reproduksi” dengan semaksimal mungkin sesuai

pengetahuan yang dimiliki. Tak lupa pula salawat dan salam semoga selalu

tercurahkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan dalam

kehidupan ini.

Dari penyusunan makalah penulis kami banyak menghadapi masalah-

masalah yang sulit untuk dipecahkan. Namun, berkat bantuan dan kerjasama dari

teman-teman dan pihak lain makalah ini dapat terselesaikan dengan sempurna.

Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang luput dari kekhilafan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami mengharapkan saran, kritik

dan masukan dari para pembaca yang sifatnya membangun sehingga menjadi

motivasi serta mengurangi kesalahan-kesalahan pada pembuatan laporan

selanjutnya.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Kudus, 16 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 4

BAB II PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

B. Tujuan ........................................................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian ISR .............................................................................................. 7

B. Tanda dan komplikasi ................................................................................... 7

C. Jenis-jeni ISR ............................................................................................... 8

D. Akibat dan dampak negatif ISR ..................................................................... 9

E. Pencegahan ................................................................................................ 10

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 12

B. Saran .......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang

utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal

yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta

proses- prosesnya. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi berarti orang dapat

mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka

memiliki kemapuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan

apakah mereka ingin melakukannya, bilamana dan seberapa seringkah.

Termasuk terakhir ini adalah hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi

dan mempunyai akses terhadap cara-cara keluarga berencana yang aman,

efektif dan terjangkau, pengaturan fertilitas yang tidak melawan hukum, hak

memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan kesehatan yang

memungkinkan para wanita dengan selamat menjalani kehamilan dan

melahirkan anak, dan memberikan kesempatan untuk memiliki bayi yang sehat.

Sejalan dengan itu pemeliharaan kesehatan reproduksi merupakan suatu

kumpulan metode, teknik dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan

kesejahteraan reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah

kesehatan reproduksi. Ini juga mencakup kesehatan seksual, yang bertujuan

meningkatkan status kehidupan dan hubungan-hubungan perorangan, dan

bukan semata-mata konseling dan perawatan yang bertalian dengan reproduksi

dan penyakit yang ditularkan melalaui hubungan seks.

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) semakin disadari telah menjadi masalah

kesehatan dunia yang berdampak kepada laki-laki dan perempuan. Dampaknya

4
mulai dari kemandulan, kehamilan ektopik (di luar kandungan), nyeri kronis

pada panggul, keguguran, meningkatkan risiko tertular HIV, hingga kematian.

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) berkait erat dengan Penyakit menular

seksual (PMS). Penularan Infeksi Saluran Reproduksi ini tidak hanya melalui

hubungan seksual saja, tetapi bisa disebabkan berlebihnya pertumbuhan

organisme aman, kelahiran enggak aman dan pemasangan alat kontrasepsi

(IUD) yang tidak steril.

5
BAB II

PERMASALAHAN

1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat di ambil dari latar belakang di atas adalah

sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Infeksi saluran Reproduksi ?

2. Apa gejala dan komplikasi ISR ?

3. Sebutkan jenis-jenis Infeksi Saluran Reproduksi !

4. Apa akibat dan dampak negatif ISR ?

5. Bagaimana pencegahan ISR ?

2. Tujuan

1. Untunk mengetahui pengertian ISR

2. Untunk mengetahui gejala dan komplikasi ISR

3. Untunk mengetahui jenis-jenis Infeksi Saluran Reproduksi

4. Untunk mengetahui akibat dan dampak negatif ISR

5. Untunk mengetahui pencegahan ISR

6
BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah masuk dan berkembangbiaknya

kuman penyebab infeksi kedalam saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi

tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit.

Perempuan lebih mudah terkena ISR dibandingkan laki-laki, karena saluran

reproduksi perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. ISR pada

perempuan juga sering tidak diketahui , karena gejalanya kurang jelas

dibandingkan laki-laki.

2. Gejala dan komplikasi

ISR sering tanpa gejala, khususnya pada perempuan. Hingga kini belum ada

informasi yang cukup rinci tentang ISR apalagi mengenai Perawatan yang dapat

dilakukan oleh pengidap Penyakit ini. Beberapa infeksi yang terjadi dapat

menyebabkan ketidak suburan, setiap ISR, Seperti chancroid, herpes: dan

sipilis dapatkan kemungkinan lebih besar (Lande, 1993).

Penyakit-penyakit infeksi. pada, organ reproduksi bila tidak diobati dengan

sempurna, akan menimbulkan komplikasi berupa penyakit radang panggul

(PRP) dan bisa berdampak kemadulan, gangguan pada kehamilan (abortus,

lahir prematur) atau bahkan menyebabkan bayi lahir cacat, serta kemungkinan

terjadinya kanker leher rahim. Menurut penelitian Prof Sumapradja, sekitar 42

persen penyebab kemandulan pada perempuan adalah akibat, dari faktor

saluran telur (tuba), karena adanya infeksi saluran telur (komplikasi ISR)

7
sehingga menyebabkan perlengketan atau penyumbatan saluran telur, hingga

sel telur dan sperm menjadi sulit bertemu.

3. Jenis-jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR)

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah terminologi umum yang digunakan

untuk tiga jenis infeksi pada saluran reproduksi:

a. ISR Endogen, mungkin merupakan jenis ISR yang pa-ling umum di dunia.

Timbul sebagai akibat dari pertumbuhan tidak normal organisme yang

seharusnya tumbuh normal di dalam vagina. Masuk dalam jenis ini adalah

vaginosis bakteridan kandidiasis yang dapat dengan mudah disembuhkan.

ISR endogen juga dihubungkan dengan persalinan prematur dan bayi berat

lahir rendah (BBLR).

b. ISR Iatrogenik atau yang berhubungan dengan prosedur medis timbul ketika

penyebab infeksi (bakteri atau mikroorganisme lainnya) masuk ke dalam

saluran reproduksi melalui prosedur medis yang kurang/tidak steril. Misalnya

induksi haid, aborsi, pemasangan AKDR (IUD), saat melahirkan, atau bila

infeksi yang sudah ada di saluran reproduksi bagian bawah menyebar

melalui mulut rahim hingga ke saluran reproduksi bagian atas.

Beberapa gejala yang mungkin timbul antara lain:

a) Rasa sakit di sekitar panggul

b) Demam tinggi secara tiba-tiba

c) Menggigil Haid tidak teratur

d) Cairan vagina yang tidak normal

e) Timbul rasa sakit saat berhubungan seksual

8
c. Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang cara penularannya

terutama melalui hubungan seksual, baik secara heteroseksual maupun

homoseksual. PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin yang ditularkan

melalui hubungan seksual yang menyerang sekitar alat kelamin.Penyakit

Menular Seksual (PMS) disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit mikroor-

ganisme yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seks dengan

pasangan yang telah terinfeksi. Beberapa di antaranya dapat diobati akan

tetapi banyak pula yang tidak dapat diobati seperti HIV/AIDS. PMS dapat

menyerang laki-laki maupun perempuan, dan juga dapat ditularkan dari

seorang ibu kepada anaknya selama kehamilan dan persalinan.

4. Akibat dan Dampak negatif ISR

Akibat ISR Pada perempuan dapat menyebabkan

a) kehamilan diluar kandungan

b) kemandulan

c) kanker leher rahim

d) meningkatkan resiko HIV

e) kelainan pada janin (BBLR, infeksi bawaan sejak lahir, bayi lahir mati dan

bayi lahir belum cukup umur).

Dampak negatif ISR sangat serius, terutama bagi perempuan, antara lain

(Buzsa, 1999):

1) Komplikasi kehamilan

9
2) Penyakit Radang Panggul (PRP) yang dapat berkembang dan

menyebabkan kemandulan, kehamilan di luar kandungan, serta rasa sakit

yang berkepanjangan.

3) Meningkatkan risiko penularan HIV.

4) Banyak ISR yang gejala dan tanda-tandanya tidak dirasakan, terutama

pada perempuan, hingga terlambat untuk menghindari kerusakan pada

organ reproduksi.

5) 30-70% kasus Human Papilloma Virus (HPV) berakhir dengan kanker mulut

rahim (serviks) yang merupakan kanker terbanyak yang ditemukan pada

perempuan, yaitu 370.000 kasus baru tiap tahunnya, dan 80% di antaranya

di negara berkembang.

ISR dan berbagai penyakit yang ditimbulkannya tidak hanya berpengaruh

terhadap kesehatan tetapi juga tingkat produktivitas dan kualitas hidup

perempuan maupun laki-laki, yang pada akhirnya seluruh masyarakat.

ISR tidak seperti infeksi lainnya, mereka sangat lekat dengan stigma dan

merefleksikan adanya ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki.

5. Pencegahan

Strategi terbaik adalah mencegah infeksi baru dengan memutus jalur

penularannya.

 ISR endogen dapat dicegah melalui peningkatan kebersihan individu

(misalnya dengan menghindari penggunaan vaginal douching atau

pembasuh/pembersih vagina). Dampak negatifnya dapat dikurangi melalui

peningkatan akses pada fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan

promosi perilaku mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan.

10
 ISR iatrogenik dapat dicegah melalui sterilisasi peralatan medis yang

digunakan, kedisiplinan untuk mengikuti protokol standar penggunaan

peralatan yang steril selama pemeriksaan, serta skrining atau pengobatan

terhadap ISR sebe-lum melaksanakan prosedur medis.

 PMS dapat dicegah dengan menghindari hubungan seks atau mengadopsi

strategi perilaku "seks yang aman", termasuk perilaku monogami, seks tanpa

penetrasi (seks oral), dan penggunaan kondom pria dan/atau kondom wanita

yang benar dan konsisten.

11
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah masuk dan berkembangbiaknya

kuman penyebab infeksi kedalam saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi

tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit.

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) adalah terminology umum yang digunakan

untuk tiga jenis infeksi pada saluran reproduksi yaitu ISR endogen, ISR

iatrogenic atau yang berhubungan dengan prosedur medis, penyakit menular

seksual (PMS).

Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang cara penularannya

terutama melalui hubungan seksual, baik secara heteroseksual maupun

homoseksual. PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin yang ditularkan

melalui hubungan seksual yang menyerang sekitar alat kelamin.

2. Saran

a) Perlunya perhatian pendidikan terhadap para kaum remaja tentang

kesehatan reproduksi. Hal ini sebagai salah satu menjaga kesehatan

reproduksinya dari Penyakit Menular Seksual.

b) Penyuluhan terpadu dari berbagai pihak, apakah itu dari petugas kesehatan,

ulama, pemuka masyarakat terhadap masyarakat tentang

pentingnyakebersamaan dalam menjaga kesehatan, termasuk kesehatan

reproduksinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

nugroho, t., & utama, b. i. (2014). masalah kesehatan reproduksi. yogyakarta: nuha

medika.

Widyastuti, y., & Rahmawati, a. (2009). Kesehatan Reproduksi. yogyakarta:

Fitramaya.

Doengoes, Marilyn. E. 2001. Rencana Keperawatan. Jakarta. EGC.

Busza ,1999

13
ASUHAN KEPERAWATAN RADANG PANGGUL

A. Definisi

Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah suatu kumpulan radang pada

saluran genital bagian atas oleh berbagai organisme, yang dapat menyerang

endometrium, tuba fallopi, ovarium maupun miometrium secara

perkontinuitatum maupun secara hematogen ataupun sebagai akibat hubungan

seksual. (widyastuti, rahmawati, & purnamaningrum, 2009)

Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas.

Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim),

saluran tuba, indung telur, miometrum (otot rahim), parametrium dan rongga

panggul..Penyakit radang pelvis adalah suatu istilah umum bagi infeksi genital

yang telah menyebar kedalam bagian-bagian yang lebih dalam dari alat

reproduksi wanita, seperti rahim, tuba fallopi dan/atau ovarium.

B. Etiologi

Mekanisme infeksi menjalar saat, menstruasi, persalinan dan abortus,

operasi ginekologi, disebab kan oleh bakteri :

a. GO (Gonorhoe)

b. Kuman-kuman lain streptococcus, aerob, maupun yang anaerob

stapylococus.

c. Chlamydia, mycoplasma, ureaplasma, virus, jamur dan parasit. (widyastuti,

rahmawati, & purnamaningrum, 2009)

Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital

bagian bawah, yang menyebar keatas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam

hitungan hari atau minggu untuk seorang wanita menderita penyakit radang

panggul. Bakteri penyebab tersering adalah Neisseria Gonorhoeae dan

14
Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan

jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher rahim maupun

vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini adalah kuman penyebab

PMS. Proses menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena

hilangnya lapisan endometrium yang menyebabkan berkurangnya pertahanan

dari rahim, serta umenyediakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri

(darah menstruasi).(widyastuti, rahmawati, & purnamaningrum, 2009)

C. Tanda dan gejala

Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi. Penderita

merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan

disertai oleh mual dan muntah. Biasanya infeksi akan menyumbat tuba fallopi.

Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya

bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur da

kemandulan.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada PID :

a. Keluar cairan dari vagina dengan warna, konsistensi dan bau yang abnormal.

b. Demam

c. Perdarahan menstruasi yang tidak teratur atau spotting (bercak-bercak

kemerahan di celana dalam)

d. Kram Karena menstruasi

e. Nyeri ketika melakukan hubungan seksual

f. Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual

g. Nyeri punggung bagian bawah

h. Kelelahan

i. Nafsu makan berkurang

15
j. Sering berkemih

k. Nyeri ketika berkemih (Nugroho & Utama, 2014)

D. Diagnosa keperawatan yang kemungkinan muncul

1) Hipertermia b/d efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus,

perubahan pada regulasi temperatur

2) Gangguan perfusi jaringan b/d sepsis akibat infeksi

3) Disfungsi seksual b/d kesehatan seksual

4) Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada pelvis

5) Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi

16
ASUHAN KEPERAWATAN

I. Pengkajian

1. Biodata :

a. Umur : biasanyaa terjadi pada usia produktif yaitu pada usia

dibawah 16 tahun

b. Pekerjaan : sering terjadi pada wanita yang berganti-ganti pasangan

(PSK)

2. Keluhan Utama : Demam, mual muntah, perdarahan menstruasi yang tidak

teratur, kram karena menstruasi, nyeri BAK, nyeri saat hubungan, sakit pada

perut bagian bawah, lelah, nyeri punggung bagian bawah, nafsu makan

berkurang.

3. Riwayat penyakit sekarang : Metroragia, Menoragia.Menderita penyakit

kelamin, keputihan, menggunakan alat kontrasepsi spiral.

4. Riwayat penyakit dahulu : KET, Abortus Septikus, Endometriosis.Pernah

menderita penyakit kelamin, abortus, pernah kuret, aktivitas seksual pada

masa remaja, berganti-ganti pasangan seksual, pernah mengunakan AKDR.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

6. Riwayat menstruasi: Perdarahan menstruasi yang tidak teratur, Disminore,

Fluor albus.

7. Riwayat obstetric dan KB: Pernah abortus, kuretase, keguguran,Pernah atau

sedang menggunakan AKDR

8. Riwayat Ginekologi: Kaji keluhan yang pernah dirasakan berkaitan dengan

organ reproduksi, berapa lama keluhan ibu rasakan, ada tidaknya upaya yang

17
dilakukan untuk mengatasi keluhan itu. Seperti menanyakan apakah ibu

pernah mengalami keputihan yang berbau dan gatal, operasi yang dialami.

9. Riwayat kesehatan: Kaji penyakit-penyakit yang pernah diderita ibu, suami,

dan keluarga baik dari ibu maupun suami seperti : penyakit jantung, hipertensi,

DM, TBC, asma dll. Kaji apakah ibu pernah kontak dengan penderita

HIV/AIDS, TBC, hepatitis.

II. Pemeriksaan fisik

1) Pemeriksaan Kepala dan Wajah

Kaji keadaan mata, hidung, mulut dan bibir ibu

2) Pemeriksaan pada leher

Periksa apakah ada pembesaran kelenjar pada leher seperti kelenjar limfe,

tiroin atau pelebaran pembluh vena.

3) Pemeriksaan Dada dan Payudara

Inspeksi: lihat berntuk payudara (simetris/ asimetris), warna (kemerahan atau

normal), pengeluaran, puting susu (menonjol, datar, masuk), retraksi.

4) Pemeriksaan Abdomen:

Kaji adaya masa atau benjolan dan nyeri tekan pada abdomen, jaringan

parut , bekas luka operasi.

5) Pemeriksaan Anogenital

Kaji pengeluaran pervaginam : jumlah, warna, konsistensi dan bau kaji

adanya tanda-tanda infeksi pada daerah genital, perhatikan ada tidaknya

varises dan oedema pada genetalia, inspikulo, dinding vagina (rugae vagina

less), karsinoma. Portio.Lakukan pemeriksaan adneksa dengan menekan

daerah shympisis , apakah terasa nyeri atau tidak .

6) Pemeriksaan Genitalia

18
a. Ada cairan flour albus yang berbau, dan berwarna kehijauan

b. Nyeri pada servik, uterus dan kedua adnexa saat pemeriksaan bimanual.

c. Terdapat masa iflamatoris daerah pelvis

III. Pemeriksaan penunjang

1. Periksa darah lengkap : Hb, Ht, dan jenisnya, LED.

2. Urinalisis

3. Tes kehamilan

4. USG panggul

IV. Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut b/d proses infeksi

Definisi : Pengalaman sensori dan emosional yg tidak menyenangkan yg

muncul akibat kerusakan jaringan yg aktual/potensial

Batasan Karakteristik :

1) Perubahan TD

2) Perubahan frekwensi jantung dan pernafasan

3) Perilaku distraksi

4) Gangguan tidur

5) Dilatasi pupil

6) Melaporkan nyeri verbal

7) Perubahan posisi untuk menghindari nyeri

8) Sikap tubuh melindungi

Faktor yg berhubungan :

agen cidera

19
V. Intervensi NOC-NIC

N Dx. Tujuan Intervensi

o Keperawatan

1. Nyeri akut b/d Kontrol Nyeri(1605) Manajemen nyeri (1400)

proses infeksi Setelah dilakukan asuhan a. observasi reaksi

keperawatan selama 2x24 nonverbal dari

jam diharapkan nyeri ketidaknymanan

menurun dengan kriteria hasil b. lakukan pengkajian

: nyeri secara

1. Penggunaan tindakan komprehensif

pengurangan nyeri non c. gunakan teknik

analgetik dapat terpenuhi komunikasi terapeutik

2. Penyebab serangan nyeri d. tingkatkan istirahat

dapat diketahui e. kontrol lingkungan yg

3. Mengetahui cara dapat mempengaruhi

mengontrol nyeri dan nyeri

pencegahannya f. pilih dan lakukan

penanganan nyeri

g. kolaborasi dg dokter jika

ada keluhan

20
VI. Evaluasi Keperawatan

1. Klien dapat meningkatkan kesehatan di buktikan dengan bertambahnya

kemampuan dan pemahaman klien dalam berperilaku hidup bersih dan

sehat.

2. klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang.

3. Klien memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam menigkatkan

kemampuannya dalam memelihara kesehatan.

21
PENUTUP

1. Kesimpulan

Penyakit radang Panggul adalah keadaan terjadinya infeksi pada

genetalia interna, yang disebabkan berbagai mikroorganisme dapat menyerang

endometrium, tuba, ovarium parametrium, dan peritoneum panggul, baik secara

perkontinuinatum dan organ sekitarnya, secara homogen, ataupun akibat

penularan secara hubungan seksual.

Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, dimana bakteri

masuk melalui vagina dan bergerak ke dalam rahim lalu ke tuba fallopi 90 – 95

% kasus PID disebabkan oleh bakteri yang juga menyebanbkan terjadinya

penyakit menular seksual (misalnya klamidia, gonare, mikroplasma,

stafilokokous, streptokus).

Gejala biasanya muncul segera setalah siklus menstruasi. Penderita

merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan

disertai oleh mual atau muntah.

Biasanya infeksi akan menyumbat tuba fallopi. Tuba yang tersumbat bisa

membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun,

perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan, infeksi bisa

menyebar ke struktur di sekitarnya, menyebabkan terbentuknya jaringan perut

dan perlengketan fibrosa yang abnormal diantara organ – organ perut serta

menyebabkan nyeri menahun.

2. Saran

Jadi lindungi diri kita sendiri karena masa depan yang cerah sedang menanti

kita semua.

22
DAFTAR PUSTAKA

nugroho, t., & utama, b. i. (2014). masalah kesehatan reproduksi. yogyakarta: nuha

medika.

taber, b.-z. (1994). kapita selekta kedaruratan obstetri dan ginekologi. jakarta: buku

kedokteran EGC.

Widyastuti, y., & Rahmawati, a. (2009). Kesehatan Reproduksi. yogyakarta:

Fitramaya.

Doengoes, Marilyn. E. 2001. Rencana Keperawatan. Jakarta. EGC.

Nursing Interventions Classification (NIC) edisi keenam

Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi kelima

Nanda,20175-2017.Diagnosa Keperawatan edisi 10.jakarta EGC

23

Anda mungkin juga menyukai