Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI TORCH

TORCH merupakan singkatan dari toxoplasma, rubella, citomegalovirus (CMV), dan


herpes simplex virus (HSV) yaitu penyakit infeksi kongenital yang dapat menyebabkan
morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada neonatus. Penyakit ini disebabkan oleh
protozoa atau parasit darah dan virus. Agen pembawa penyakit ini adalah hewan yang ada di
sekitar kita, seperti kucing, tikus, ayam, burung, kambing, anjing, sapi dan lainnya. Ada dua
cara penularan TORCH kepada manusia, yaitu aktif (didapat) dan pasif (bawaan). Penularan
secara aktif terjadi bila menelan oosista dan sista, sedangkan penularan secara pasif terjadi
melalui plasenta dari ibu ke anak. Penularan secara aktif antara lain, makan daging setengah
matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi (mengandung sista) misalnya daging domba,
sapi, kambing, kerbau, ayam, kelinci, babi, dan lainnya. Kemungkinan terbesar penularan
TORCH ke manusia melalui jalur ini. Sebagai misal, makan sate setengah matang atau
masakan lain yang dagingnya tidak dimasak sempurna. (Juanda,2008)
Menurut Sunaryo (2006), infeksi TORCH di Indonesia pada kehamilan menunjukkan
prevalensi cukup tinggi, berkisar antara 5,5% sampai 84%. Beberapa penelitian di Indonesia
memperoleh, dari ibu yang menderita Toxoplasmosis, sebanyak 56% bayi dapat menderita
Toxoplasmosis kongenital bila ibu tersebut tidak diberi pengobatan selama kehamilan. Infeksi
TORCH oleh Cornain dan kawan kawan (1994) pada 67% wanita kasus infertilitas
didapatka sebanyak 10,3 Toxoplasma, 13,8% positif Rubella, 13,8% positif infeksi CMV.
Prevalensi toxoplasmosis di Jakarta sebesar 61,6%, Bandung 74,5%, Surabaya 55,5%,
Yogyakarta 55,4%, Denpasar 23,0%, dan Semarang 44,0%
Insiden kelainan bawaan di Indonesia tahun 2009 berkisar 15 per 1.000 kelahiran.
Angka kejadian ini akan menjadi 4 5% bila bayi diikuti terus sampai berusia 1 tahun.
Menurut Maryuni tahun 2009, angka kejadian kelainan kongenital dibeberapa rumah sakit di
Indonesia yaitu RSCM Jakarta tahun 1975 1979 sebanyak 11,61 per 1.000 kelahiran hidup
dan RS Pirngadi Medan tahun 1977 1980 sebanyak 3,3 per 1.000 kelahiran hidup.
TORCH merupakan akronim dari keempat jenis penyakit infeksi sama-sama berbahaya
bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil. Infeksi TORCH bersama dengan paparan
radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa
kecacatan janin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain
kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi
motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya. Jika infeksi ini terjadi pada awal kehamilan dapat
menyebabkan abortus, premature, lahir mati, atau kelainan kongenital berupa hydrocephalus,

mikrosephalus, mikrophtalmia, dan endophtalmia. Jika infeksi terjadi pada akhir kehamilan
dapat menyebabkan retardasi mental, retinokoroiditis, dan lesi pada organ tubuh.
TORCH (toksoplasma, rubela, cytomegalovirus, dan herpes simplex) adalah
sekolompok infeksi yang dapat ditularkan dari ibu hamil kepada bayinya. Infeksi ini biasanya
tidak bergejala, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes serum
darah. Jika infeksi ini diketahui di awal masa kehamilan, risiko penularan dari ibu pada janin
bisa dikurangi sehingga cacat bawaan bisa dicegah.
Berikut penjelasan singkat mengenai TORCH (toksoplasma, rubela, cytomegalovirus,
dan herpes simplex) :
1.

Toksoplasmosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa dan parasit
obligat intraseluler Toxoplasma gondii. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi
tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma
yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul demam, rasa lelah,
malaise, dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Infeksi Toxoplasma berbahaya
bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat
penekan respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang
dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi
menderita Toxoplasmosis bawaan.

2.

Rubela juga dikenal dengan Campak Jerman yang merupakan anggota dari keluarga
Togaviridae. Infeksi ini sering diderita anak-anak. Rubela yang dialami ibu hamil pada
tri semester pertama dapat menyebabkan tuli, kebutaan, keterbelakangan mental,
kelainan jantung, bahkan keguguran. Ibu hamil disarankan untuk tidak berdekatan
dengan orang yang sedang sakit campak Jerman.

3.

Cytomegalovirus (CMV) merupakan keluarga virus herpes. Infeksi CMV disebabkan


oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Jika ibu
hamil terinfeksi, maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga
mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, ketulian, retardasi mental, kuning,
ekapuran otak, dan lain-lain.

4.

Herpes simplex Virus herpes terdiri dari 2 jenis, yaitu herpes simplex 1 (HSV-1) dan
herpes simplex virus 2 (HSV 2). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar
melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom. Bayi
yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada

kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV
II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal.

Daftar Pustaka
Pizzo, Jeannine D. 2011. Focus on Diagnostic : Congenital Infection (TORCH). American
Academy of Pediatrics

Anda mungkin juga menyukai