Anda di halaman 1dari 3

Faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kinerja seorang pekerja (Effendy, 1998):

1. Beban kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan pekerja
harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kemampuan pekerja. Beban kerja yang
terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang
pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
2. Kapasitas kerja yang banyak tergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran
jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya. Kondisi fisik atautingkat
kesehatan pekerja sebagai modal awal seseorang untuk melakukan pekerjaan harus
pula mendapat perhatian.
3. Lingkungan kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik,
ergonomik, maupun aspek psikososial. Kondisi lingkungan dapat menjadi beban
tambahan terhadap pekerja. Beban beban tambahan tersebut secara sendiri atau
bersama sama dapa menimbulkan gangguan atau penyakit akibat kerja.
Kapasitas, beban, dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama dalam
kesehatan kerja, dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut
akan menghasilkan kerja yang baik dan optimal.
Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang berusaha menyerasikan pekerjaan dan lingkungan
terhadap orang dan sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi
yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin.
Penerapan ergonomi atau ruang lingkup ergonoimi meliputi; (Setyaningsih & Yuliani,
2002)
1. Pembebanan kerja fisik
Beban fisik yang dibenarkan umumnya tidak melebihi 30 40% kemampuan
maksimum seorang pekerja dalam waktu 8 jam perhari. Pengukuran denyut nadi dapat
digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui kemampuan kerja maksimum seorang
pekerja yang disahakan tidak melebihi 30 40 kali per menit diatas denyut nadi
sebelum bekerja.
2. Lingkungan kerja
Faktor lingkungan

sangat

berpengaruh

dalam

meningkatkan

efisiensi

dan

produktifitas kerja. Berbagai faktor lingkungan yang berengaruh misalnya suhu yang
nyaman untuk bekerja adalah 24 26o C.
3. Sikap tubuh dalam bekerja

Sikap pekerja harus selalu diupayakan agar merupakan sikap yang ergonomik. Untuk
membantu tercapainya sikap tubuh yang ergonomik sering diperlukan tempat duduk
dan meja yang kriterianya disesuaikan dengan ukuran antrhopometri pekerja.
4. Sistem manusia mesin
Penyesuaian manusia-mesin sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan
efisiensi kerja. Perencanaan sistem ini dimulai sejak tahap awal dengan
memperhatikan kelebihan dan keteratasan manusia dan mesin yang digunakan
interaksi mesin manusia memerlukan beberapa hal khusus yang diperhatikan,
misalnya :
a. Adanya informasi yang komunikatif
b. Tombol dan alat pengendali baik
c. Perlu standard mengukuran anthropometri yang sesuai untuk pekerjanya
5. Kebutuhan kalori
Konsumsi kalori sangat bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan. Semakin berat
kegiatan yang dilakukan semakin besar kalori yang diperlukan. Selain itu pekerja pria
juga membutuhkan kalori yang berbeda dari pekerja wanita. Dalam hal ini perlu
diperhatikan juga saat dan frekuensi pemberian kalori pada pekerja.
a. Pekerja pria
- Pekerjaan ringan
: 2400 kal/hari
- Pekerjaan sedang
: 2600 kal/hari
- Pekerjaan berat
: 3000 kal/hari
b. Pekerja wanita
- Pekerjaan ringan
- Pekerjaan sedang
- Pekerjaan berat

: 2000 kal/hari
: 2400 kal/hari
: 2600 kal/hari

6. Pengorganisasian kerja
Pengorganisasian kerja berhubungan dengan waktu kerja, saat istirahat, pengaturan
waktu gilir (shift) dari periode saat bekerja yang disesuaikan dengan irama faal tubuh
manusia. Waktu kerja dalam 1 hari antara 6 8 jam. Dengan waktu istirahat jam
sesudah 4 jam bekerja. Perlu juga diperhatikan waktu makan dan beribadah. Termasuk
juga di dalamnya kerjasama antar pekerja dalam melakukan suatu pekerjaan serta
pencegahan pekerjaan yang berulang.
7. Olahraga dan kesegaran jasmani
Kegiatan olahraga dan pembinaan kesegaran jasmani dibutuhkan untuk meningkatkan
produktivitas. Oleh karena itu, tes kesehatan sebelum bekerja/tes kesegaran jasmani
perlu dilakukan sebagai tahap seleksi karyawan.

8. Dekorasi dan musik


Musik dapat meningkatkan

kegairahan

dan

produktivitas

kerja

dengan

mempertimbangkan jenis, saat, lama dan sifat pekerjaan. Dekorasi dan pengaturan
warna dapat memberikan kesan jarak, kejiwaan, dan suhu. Misalnya :
a. Biru ; jarak jauh dan sejuk
b. Hijau ; menyegarkan
c. Merah ; dekat, hangat, merangsang
d. Orange : sangat dekat, merangsang
9. Kelelahan
Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh terhindar dari kerusakan lebih
lanjut dan memerlukan terjadinya proses pemulihan. Sebab kelelahan diantaranya
adalah monotomi kerja, beban kerja yang berlebihan,

lingkungan kerja jelek,

gangguan kesehatan dan kurang gizi.


DAFTAR PUSTAKA
Effendy, N. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat, edisi 2. Jakarta: EGC.
Setyaningsih, & Yuliani. (2002). Pengantar ergonomi dalam Kumpulan Materi Kuliah
Program Matrikulasi. Semarang: FKM UNDIP.

Anda mungkin juga menyukai