Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN PENYAKIT STROKE HEMORAGIK


DIRUANG ALAMANDA 1 RSUD DR GONDO SUWARNO
UNGARAN

Disusun Oleh :

NAMA : AULIA KAMILA


NPM : 2020181060
PRODI : D3 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


TAHUN 2021
A.    DEFINISI
Stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan
sehingga mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan otak tidak terpenuhi dengan
baik. Stroke dapat juga diartikan sebagai kondisi otak yang mengalami kerusakan karena
aliran atau suplai darah ke otak terhambat oleh adanya sumbatan (ischemic stroke) atau
perdarahan (haemorrhagic stroke) (Arum, 2015). Ischemic stroke (non hemoragik)/cerebro
vaskuler accident (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya
suplai darah ke bagian otak disebabkan karena adanya thrombus atau emboli (Oktavianus,
2014).
Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab
lain selain vaskular (Ode, 2012).
B. ETIOLOGI
1. Trombosis Cerebral
Trombosis Cerebral terjadi pada pembuluh darah yang mengalami
oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan udema dan kongesti
di sekitarnya.
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan trombosis otak :
a. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau
elastisitas dinding pembuluh darah.
1) Hypercoagulasi pada polysitemia
Hypercoagulasi pada polysitemia merupakan keadaan dimana
darah bertambah kental, peningkatan viscositas atau hematokrit
dapat memperlambat aliran darah serebral. 2) Arteritis (peradangan pada arteri)
2 Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak
oleh bekuandarah,lemakdanudara.Padaumumnyaemboliberasaldari
trombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. 3 Haemoragi
Haemoragi atau perdarahan dapat terjadi karena atherosklerosis dan hypertensi. Akibat pecahnya
pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat
mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan
sehingga terjadi infark, udema dan mungkin herniasi otak.
4 Hypoksia Umum
a. Hipertensi yang parah
b. Cardiac pulmonary arrest (henti curah jantung - paru) c. Curah jantung turun akibat aritmia
5 HipoksiaSetempat
a. Spasme arteri serebral yang disertai peradangan subarachnoid
b. Vasokonstriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain (Nugroho,
Putri & Kirana, 2016).
C.   FAKTOR RISIKO
1 Faktor Risiko Medis
Faktor risiko medis yang memperparah stroke, antara lain : a. Arterosklerosis atau pengerasan
pembuluh darah
b. Adanya riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturunan) c. Migrain atau sakit kepala sebelah
d. Hipertensi
e. DiabetesMilitus
f. Penyakitjantung
g. Penyakit vaskuler perifer
2 Faktor Risiko Perilaku
a. Kebiasaan merokok
b. Mengkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol
c. Kebiasaan menyantap makanan cepat saji (fast food dan junk food) d. Kurangnya aktivitas
gerak atau olahraga
e. Stres
f. Kontrasepsioral
g. Narkoba
h. Obesitas (Pudiastuti, 2011).

D.    KOMPLIKASI
1 Gangguan Komunikasi
a. Disfasia Reseptif
Disfasia Reseptif adalah kesulitan memahami perkataan orang lain walaupun perkataan tersebut
sering kali digunakan oleh pas
b. Disfasia Ekspresif
Disfasia Ekspresif adalah keadaan dimana penderita stroke
mengerti perkataan lawan bicara, tetapi mengalami kesulitan ketika
mengekspresikan apa yang akan dikatakan.
c. Disartria
Disartria adalah kesulitan berbicara pada penderita stroke seperti tercekat di lidah dan tidak bisa
diungkapkan atau bisa diungkapkan tapi terdengar aneh, seperti orang mabuk.
d. Disleksia
Disleksia adalah kesulitan dalam mengeja kata dan membaca.
e. Preservasi
Preservasi adalah kesulitan dalam mengungkapkan kata-kata
yang runtut dan bervariasi sehingga terjadi pengulangan kata-kata
yang tidak sesuai.
2 Kesulitan Menelan
Beberapa pasien setelah mengalami stroke terjadi permasalahan ketika mengunyah, kemudian
merasa sakit ketika harus menelan makanan tersebut bahkan tak jarang akan menimbulkan
aspirasi.
3 Inkontinensia
Inkontinensia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol
eliminasi urin maupun alvi. Inkontinensia terjadi akibat kerusakan pada bagian otak yang
mengatur eliminasi urin dan alvi sehingga menyebabkan hilangnya kontrol sadar terhadap
kedua kegiatan tersebut.
E.     PATOFISIOLOGI

Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. Luasnya infark
bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya
sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai
darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (trombus,
emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau karena gangguan umum (hipoksia karena
gangguan paru dan jantung). Faktor pencetus pada stroke non hemoragik dapat berupa
adanya trombus, embolus, udara dan plak aterosklerotik sedangkan untuk stroke hemoragik
hipertensi menjadi faktor pencetus utama. Trombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah
terbawa sebagai emboli dalam aliran darah yang mengakibatkan iskemia jaringan otak yang
disupalai oleh pembuluh darah yang bersangkutan, edema, kongesti disekitar area dan
nekrosis (Nugroho, 2016).
F.     PENATALAKSANAAN
a. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan melakukan
pengisapan lendir.
b. Pemberian oksigen
c. Mengendalikan tekanan darah klien dalam batas normal
d. Memperbaiki aritmia jantung
e. Perawatan kandung kemih
f. Memberikan kenyamanan pada klien dengan pemberian posisi yang
tepat dan lakukan perubahan posisi tiap 2 jam
g. Lakukan latihan gerak aktif maupun pasif (Muttaqin, 2008)
h. Kurangi asupan kolesterol dan lemak jenuh
i. Kontrol diabetes dan berat badan.
j. Koreksi adanya adanya kelainan gas darah
k. Perhatikan pemenuhan nutrisi (kalori) dan keseimbangan cairan
elektrolit.
l. Posisikan kepala dengan ditinggikan 30° (Nugroho, 2011).

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A.  PENGKAJIAN
1.      Identitas pasien
a.       Nama:
b.      Umur:
c.       Alamat:
d.      Perkerjaan:
e.       Tanggal masuk:
f.       Status:
2.      Riwayat kesehatan
  Riwayat masuk. Berapa jam sesak sebelum masuk RS; Onset 12 jam
  Riwayat kesehatan saat ini keluhan pasien, seperti:
  Sesak
  Udema
  Nyeri dada
  Riwayat kesehatan keluarga: tanyakan pada angota keluarganya adakah anggota keluarganya
yang mengalami penyakit yang sama dengan pasien saat ini. Serta riwayat penyakit lainnya
seperti:
  Darah tinggi
  Diabetes
  Penyakit jantung
  Riwayat kesehatan masa lalu: tanyakan pada pasien apakah pernah mengalami penyakit yang
sama dengan yang dialami saat ini atau penyakit lain seperti:
  Riwayat asma
  Diabetes
  Stroke
  Gastritis
  Alergi
3.      Pemeriksaan fisik
  Keadaan umum:
  Kesadaran:
4.      Pemeriksaan penunjang:
a.       Pemeriksaan Laboratorium
  Hematologi: Terjadi peningkatan leukosit
  Cardiac enzyms: Terjadi peningkatan enzim
b.      Elektrokardiografi:
a.       Detak jantung ………..
b.      Ekokardiografi: Pergerakan dinding jantung dan struktur jantung.

B.  DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hambatan mobilitas fisik b.d hemiparase/hemiplegia.

2. Kerusakan komunikasi verbal b.d disartria,disfasia/afasia

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan


menelan/reflek menelan turun.
C. INTERVENSI
1.      a. Kebutuhan klien terhadap pergerakan dapat dipenuhi
b. Klien mampu melakukan mobilisasi
c. Kekuatan otot meningkat
d. Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang
terganggu
2. a. Kaji tipe disfungsi, seperti afasia reseptif (tidak mengerti tentang kata-kata atau afasia ekspresif
(sulit berbicara)
b. Monitor kecepatan bicara, tekanan, kuantitas, volume dan diksi
c. Perintahkan klien untuk menyebutkan nama benda yang diperlihatkan
d. Instruksikan pasien untuk berbicara pelan
3. a.Monitor intake nutrisi dan cairan secara tepat
b. Bantu pasien untuk duduk tegak (sebisa mungkin mendekati 90o
untuk makan/latihan makan)
c. Anjurkan klien untuk menggunakan sedotan ketika meminum air
untuk menurunkan resiko tersedak
d. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam menentukan asupan kalori harian
yang diperlukan untuk mampertahankan BB

D. IMPLEMENTASI
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan oleh perawat terhadap
pasien

E. EVALUASI
a.       Nyeri berkurang atau hilang.
b.      Pola nafas pasien teratur
c.       Cairan dalam tubuh pasien dalam keadaan normal
d.      Nutrisi pasien terpenuhi
e.       Aktifitas pasien meningkat (normal)
f.       Ansietas berkurang atau hilang
Daftar Pustaka
Affandi,Indra Gunawan & Panggabean Reggy. 2016. Pengelolaan Tekanan Tinggi
Intrakranial pada Stroke. CDK-238/ vol.43 no.3, th. 2016.
Arifianto,Aji Seto, Sarosa,Moechammad, Setyawati,Onny. 2014. Klasifikasi Stroke
Berdasarkan Kelainan Patologis dengan Learning Vector Quantization. Jurnal EECCIS Vol.8,
No.2.
Arum, Seria Puspita. 2015. Stroke : Kenali Cegah dan Obati. Yogyakarta : Notebook
Batticaca,Fransisca B. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta : Salemba Medika
Bulecheck, et al. Nursing Interventions Classification (NIC). Edisi 6. 2016 . Singapore : Elsevier
Haryanto,Ghoffar Dwi Agus, Setyawa Dody & Kusuma,Muslim Argo Bayu. 2014. Pengaruh
Terapi AIUEO terhadap Kemampuan Bicara pada Pasien Stroke yang Mengalami Afasia
Motorik di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK).
Herdman Heather T & Kamitsuru Shigemi. Nursing Diagnoses : Definitions and Classification
2015-2017. Edisi 10. 2015. Jakarta : EGC
Moorhead et al. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5. 2016. Singapore : Elsevier
Muttaqin Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta : Salemba Medika
Nugroho Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah dan Penyakit Dalam.
Yogyakarta : Nuha Medika
Nugroho Taufan, Putri,Bunga Tamara & Putri,Dara Kirana. 2016. Teori Asuhan Keperawatan
Gawat Darurat. Yogyakarta : Nuha Medika
Ode,Sarif La. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Salemba Medika
Oktavianus. 2014. Asuhan Keperawatan pada Sistem Neurobehavior. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika Pudiastuti.
2011. Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta : Nuha Medika

Rekam Medis RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Tahun 2015.

Anda mungkin juga menyukai