PADA GLAUKOMA
Disusun oleh :
Telp (0291)4248655
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
memberikan dukungan dan membantu dalam pembuatan makalah ini, serta rekan-
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna mengingat penulis masih tahap belajar dan oleh karna itu
mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN
A. GLAUKOMA
1. Pengertian ............................................................................................... 7
2. Klasifikasi ............................................................................................... 8
3. Etiologi .................................................................................................... 9
5. Patofisiologi .......................................................................................... 11
7. Komplikasi ............................................................................................ 14
9. Penatalaksanaan .................................................................................... 17
3
3. Pemeriksaan Diagnostik ........................................................................ 23
4. Diagnosa Keperawatan.......................................................................... 24
A. Kesimpulan ........................................................................................... 28
B. Saran ...................................................................................................... 28
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mata adalah alat indera kompleks yang berevolusi dari bintik – bintik peka
cahaya ke reseptor tersebut, dan sistem saraf yang menghantarkan impuls dari
reseptor ke otak.
Glaukoma adalah salah satu penyakit yang menyerang mata yang menjadi
B. RUMUSAN MASALAH
5
8) Apa pemeriksaan penunjang dan diagnostik penyakit Glaukoma?
C. TUJUAN
Tujuan umum :
Tujuan khusus :
glaucoma
6
BAB II
KONSEP TEORI
A. GLAUKOMA
1. Pengertian
tekanan okular pada papil saraf optik. Yang menyebabkan defek lapang
sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena
saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata
akan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di
belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran
7
2. Klasifikasi
a. Glaukoma Primer
bentuk :
congestive glaukoma).
glaucoma).
b. Glaukoma Sekunder
mata, disebabkan :
1) Kelainan lensa(Luksasi,Pembengkakan/intumesen,Fakoltik)
2) Kelainan uvea(Uveitis,Tumor)
c. Glaukoma Kongenital
lain.
8
d. Glaukoma Absolut
3. Etiologi
a. Umur
d. Obat-obatan
4. Anatomi Glaukoma
Glaukoma akut hanya terjadi pada mata yang sudut bilik mata depannya
1) Faktor Pre-Disposisi
Pada bilik mata depan yang dangkal akibat lensa dekat pada iris
maka akan terjadi hambatan aliran akuos humor dari bilik mata
2) Faktor pencetus
9
Peningkatan jumlah akuos humor yang mendadak di bilik mata
3) Dilatasi pupil
Apabila pupil melebar, iris bagian tepi akan menebal ; sudut bilik
siliar dan kornea yang suram. Bilik mata depan dangkal dapat
hampir total.
10
trabekulum yang sempit, hingga akuos humor tidk dapat keluar dari
d. Glaukoma Sekunder
6) Glaukoma Kongesif
5. Patofisiologi
aliran keluar humor aquelus melalui sudut bilik mata depan juga
11
terjadi peningkatan tekanan intraokular, akan timbul penggaungan dan
optik yang merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada
bola mata. Bagian tepi papil saraf otak relatif lebih kuat dari pada
belum jelas.
Terdapat tiga faktor penting yang menentukan tekanan bola mata, yaitu :
meshwork-kanalis Schlem.
2-2,5 ul/menit mengalir dari kamera okuli posterior, lalu melalui pupil
12
Aliran akuos humor akan melewati jaringan trabekulum sekitar 90%.
Sebagian kecil akan melalui struktur lain pada segmen anterior hingga
sklera yang intak atau serabut saraf maupun pembuluh darah yang
et.al., 2008). Tekanan bola mata yang umum dianggap normal adalah 10-
21 mmHg.
EE, et.al, 2008). Proses kerusakan papil saraf optik (cupping) akibat
tekanan intra okuli yang tinggi atau gangguan vaskular ini akan
13
anterior, dengan distorsi lempeng lamina kribrosa dan interupsi aliran
konstan, tidak tergantung TIO dan variasi tekanan darah. (Svern P, et.al.,
2008)
6. Manifestasi Klinis
e. Visus menurun.
f. Edema kornea.
g. Bilik mata depan dangkal (mungkin tidak ditemui pada glaukoma sudut
terbuka).
7. Komplikasi
penutupan sudut akut adalah suatu kedaruratan medis. agens topikal yang
14
merugikan, terutama pada lansia. Efek ini dapat berupa perburukan kondisi
8. Pemeriksaan Penunjang
untuk glaukoma.
1) Tonometri
2) GONIOSKOPI
3) OFTALMOSKOPI
glaukoma yang kronik. Papil saraf optik yang dinilai adalah warna
15
berhasil atau tidak dapat dilihat dari ekskavasi yang luasnya tetap
tengah.
sebagai berikut:
16
jika terdapat kerusakan dapat segera dideteksi sebelum terjadi
242-248)
Penatalaksanaan Pembedahan
a. Iridektomi perifer.
Dilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari 50% atau gagal dengan
17
aliran humor aqueous, juga
(Phospoline Iodide)
(Betagan)
(Epitrate, Mucocoll)
Dipivefrin (Propine)
18
Carbonic anhydrase Menghambat produksi humor
inhibitors : aqueous
Acetazolamide (Diamox)
Ethoxzolamide (Cardrase)
Dichlorhenamide
(Daramide)
Methazolamide (Neptazane)
Mannitol (Osmitrol)
10. Pencegahan
a. Deteksi dini
serangan akut.
19
b. Nutrisi yang adekuat (banyak mengandung vitamin A dan Beta
Karoten)
c. Gaya Hidup (Life style) yang sehat seperti menghindari merokok dan
sedikit.
1) Mengurangi stress
melebar (dilatasi)
5) Pembatasan kafein
6) Mencegah konstipasi
20
8) Menempatkan pasien dalam posisi supinasi dapat membantu
dari iris yang mengurangi blok pupil. (Sidarta Ilyas, 2002 : 242-
248)
11. Pathway
21
B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA GLAUKOMA
1. Pengkajian Fokus
a. Anamnesis
Istiqomah, 2004).
2. Pemeriksaan Fisik
a. Neurosensori
22
kehilangan penglihatan perifer, fotfobia (galukoma akut) bahan
b. Nyeri/ kenyamanan
2) Nyeri tiba- tiba / berat menetap atau tekanan pada dan sekitar mata,
3. Pemeriksaan Diagnostik
c. Lapang penglihatan
23
d. Terjadi penurunan disebabkan oleh CSV, masa tumor pada hipofisis /
e. Pengukuran tonografi
g. Pengukuran gonoskopi
i. Tes provokatif
meningkat ringan.
k. Pemeriksaan aftalmoskop
r. Menentukan adanya DM
4. Diagnosa Keperawatan
perifer
24
d. Kurang pengetahuan b.d kurang mengingat, salah interpretasi
informasi
5. Intervensi Keperawatan
Kriteria hasil :
pengontrolan nyeri.
Intervensi :
yang diharapkan.
nyeri
perifer
25
Kriteria hasil :
lanjut.
Intervensi :
intervensi.
lebih lanjut
sistemik.
Intervensi:
26
2) Berikab informasi yang akurat dan jujur
perasaan
informasi
Intervensi:
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar
dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata
akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya
saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.
B. Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Sidarta, 2002, Ilmu Penyakit Mata, Ed. 2, Jakarta : CV. Sagung Seto.
Ilyas, Sidarta, 2004, Ilmu Perawatan Mata, Jakarta : CV. Sagung Seto.
Oka, P.N, 1993, Buku Penuntun – Ilmu Perawatan Mata, Surabaya : Airlangga
University Press.
Smeltzer, Suzzane C. , 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Tamsuri, Anas, 2010, Klien Gangguan Mata dan Penglihatan, Jakarta : EGC.
29