OLEH:
Hari/tanggal :
Judul : Range Of Motion
Waktu :
Sasaran : Perawat
Sasaran utama : Perawat, pasien dan keluarga
Tempat : Ruang Merak RSAU dr.M.Salamun
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah penyuluhan perawat, pasien dan keluarga dapat memahami tentang
Range Of Motion (ROM)
2. Tujuan Khusus
Setelah penyuluhan orang tua dan keluarga dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian Range Of Motion (ROM)
b. Menjelaskan tentang tujuan Range Of Motion (ROM)
c. Menjelaskan tentang manfaat Range Of Motion (ROM)
d. Menyebutkan klasifikasi Range Of Motion (ROM)
e. Menyebutkan prinsip dasar latihan Range Of Motion (ROM)
f. Menjelaskan indikasi dilakukan Range Of Motion (ROM)
g. Melakukan gerakan dalam latihan Range Of Motion (ROM)
D. Metode Penyuluhan
Desiminasi, resosialisasi,redemonstrasi, resimulasi, dan coaching,
E. Media Penyuluhan
Poster dan leaflet
F. Evaluasi
1. Sebutkan pengertian Range Of Motion (ROM)
2. Sebutkan tujuan Range Of Motion (ROM)
3. Sebutkan manfaat Range Of Motion (ROM)
4. Sebutkan klasifikasi Range Of Motion (ROM)
5. Sebutkan prinsip dasar latihan Range Of Motion (ROM)
6. Sebutkan indikasi dilakukan Range Of Motion (ROM)
7. Sebutkan gerakan dalam latihan Range Of motion (ROM)
d. Setting Tempat
Keterangan :
= Penyaji
= Pembimbing Klinik
= Fasilitator
RENTANG GERAK/ RANGE OF MATION (ROM)
A. Pengertian
Rentang Gerak/ Range Of Mation (ROM) adalah tindakan atau
latihan otot, persendian yang di berikan kepada pasien yang mobilitas
sendinya terbatas karena penyakit, diablitas, atau trauma ( Dewi dan
Sawija, 2017).
Menurut (Yurida, dkk 2013). ROM merupakan latihan yang
digunakan untuk mempertahakan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan untuk mengerakan persendian secara normal dan lengkap
sehingga dapat meningkatkna massa otot dan tonus otot. Jadi pada
prinsipnya ROM adalah latihan yang digunakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan otot dan sendi yang terbatas sehingga dapat
mencegah kekakuan otot dan sendi serta memperlancar peredaran darah.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari ROM sebagai berikut,
a) Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekauan otot
b) Memelihara mobilitas persendian
c) Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
C. Manfaat
Menurut Nurhidayah, dkk (2014) manfaat ROM adalah
a) Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
b) Mengakaji tulang, sendi dan otot
c) Mencegah terjadinya kekakuan sendi
d) Memperlancar sirkulasi darah
e) Memperbaiki Tonus otot
f) Meningkatkan mobilitasi sendi
g) Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
D. Klasifikasi ROM
Menurut Irma (2016) ROM dapat diklasifikasikan
a) Latihan ROM pasif, Yaitu latihan ROM yang dilakukan pasien
dengan bantuan dari orang lain, perawat, ataupun alat bantu setiap kali
melakukan pergerakan.
Indikasi: Pasien Usia Lanjut dengan mobilitas terbatas, pasien tirah
baring total, kekuatan otot 50%.
b) Latihan ROM aktif yaitu latihan ROM yang dilakukan mandiri oleh
pasien tanpa bantuan perawat pada setiap melakukan gerakan.
Indikasi : mampu melakukan rom sendiri dan kooperatif, kekuatan otot
75%.
E. Prinsip dasar latihan ROM (Suratun, dkk 2008)
a) ROM harus diulang sekitar 8x dan dikejarkan minimal 2x sehari
b) ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan
pasien
c) Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan room adalah leher,
Jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
d) ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit.
e) Melakukan ROM harus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan.
F. Indikasi dilakukan ROM
Indikasi dilakukan ROM meliputi
a) Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
Stroke merupakan penyakit pada otak berupa gangguan fungsi saraf,
gangguan fungsi saraf pada stroke disebakan oleh gangguan peredaran
darah otak nontromatik. Gangguan sensori dan motorik mengakibatkan
gangguan keseimbangan termasuk kelemahan otot, penurunan
fleksibilitas jaringan lunak, serta gangguan kontrol motorik pada
pasien stroke mengakibatkan hilangya koordinasi, hilangnya
kemampuan keseimbangan tubuh dan menimbulkan cacat fisik yang
permanen. Cacat fisik menyebabkan seseorang kurang produktif .oleh
karena itu pasien stroke memerlukan rehabilitasi untuk meminimalkan
cacat fisik agar dapat menjalani aktifitas fisik secara normal. Salah
satu rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien stroke adalah latihan
gerak atau yang sering disebut range of mation untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan untuk
mengerakan persendian untuk meningkatkan masa otot dan tonus otot.
b) Klien dengan tirah baring lama
Pasien dengan tirah baring lama mengalami gangguan mobilitas seperti
(Pasien stroke, fraktur tulang belakang. Penyakt degenerative).
Imobilisasi atau tirah baring adalah keadaan dimana seseorang tidak
dapat bergerak secara aktif atau bebas karena kondisi yang menganggu
pergerakan. Penyebab lain terjadiya imobilisasi yaitu gangguan sendi
dan tulang, penyakit rheumatik (pengakuran tulang atau patah tulang
yang menghambat pergerakan) penyakit saraf adanya stroke, penyakit
perkinson, penyakit jantung, penyakit pernapasan dan sebagainya.
Pasien- pasien tersebut memerlukan tindakan rehabilitas( intervensi
keperawata ) berupa pelatihan gerak sendi dan otot (ROM) untuk dapat
meningkatkan dan mempertahankan kekuatan otot.
G. Gerakan dalam pelaksanaan latihan ROM
Menurut Hidayat (2011) terdapat berbagai macam gerakan ROM
meliputi;
a) Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian.
b) Estensi, yaitu bertambahnya sudut persendian
c) Hiperekstensi, yaitu estensi yang lebih lanjut
d) Abduksi, yaitu gerakan menjauhi tubuh
e) Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tenggah tubuh
f) Rotasi, yaitu gerakan memutari pusat dari tulang
g) fersi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian luar bergerak
membentuk sudut persendian
h) Infersi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak
membentuk sudut persendian
i) Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permuakaan tangan
bergerak ke bawah
j) Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permuakaan tangan
bergerak ke atas
k) Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari jari tangan
pada tangan yang sama.
Siku
Lengan bawah
Gerakan Tipe Penjelasan Rentang Otot-otot Utama
Sendi
Supinasi Memutar lengan 70-900 Supinator,
bawah dan bisepbrakhil
tangan sehingga
telapak tangan
menghadap ke
Pifotal
atas
(Putar)
Pronasi Memutar lengan 70-900 Pronatorteres,
bawah sehingga pronatorquadratus
telapak tangan
menghadap ke
bawah
Pergelagan tangan
Jari-jari tangan
Pinggul
Lutut
Alimul Asis. A, Hidayat dan Musrifatul, Uliah. (2011). Praktik kebutuhan dasar
manusia (KDM). Surabaya; health books publising
Irma putri ananda. (2016). pengaruh range of mation (ROM) terhadap kekuatan
otot pada lansia bedrest di PTSW budi mulia 3 margaguna Jakarta
selatan. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULA.
Program studi ilmu keperawatan: diakses pada tanggal 19 Februari
2019