Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ANALISIS RONDE KEPERAWATAN

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Wahyudin, S.Kep
Erhasmi Rezkiawan, S.Kep
Siti Niswatin H, S.Kep
Arbainah, S.Kep
Intan Nur Karimah, S.Kep
Yuvita Indria, S.Kep
Siti Khumairoh, S.Kep
Ramadhayanti, S.KeP
Nadiyah, S.Kep
Yuliana Pratiwi, S.Kep
Rima Astuti, S.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
2020
HALAMAN PENGESAHAN

RONDE KEPERAWATAN

Disusun Oleh Kelompok 7 :

Wahyudin, S.Kep
Erhasmi Rezkiawan, S.Kep
Siti Niswatin H, S.Kep
Arbainah, S.Kep
Intan Nur Karimah, S.Kep
Yuvita Indria, S.Kep
Siti Khumairoh, S.Kep
Ramadhayanti, S.KeP
Nadiyah, S.Kep
Yuliana Pratiwi, S.Kep
Rima Astuti, S.Kep

Banjarmasin, 18 Juni 2020

Mengetahui,
Preseptor Akademik Pembimbing Klinik

Dewi Setya Paramitha, Ns.,M.Kep Ressa Fatmawati, S.Kep.,Ns

ANALISIS RONDE KEPERAWATAN


A. PENDAHULUAN
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model
asuhan keperawatan professional yang efektif dan efisien.

Metode keperawatan tim merupakan salah satu metode pemberian pelayanan


keperawatan dimana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu
suatu metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah
keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan
yang dilakukan oleh perawat tim, konselor, kepala ruangan dan seluruh tim
keperawatan dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan.

Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas


lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar
bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif
dan psikomotor. Kepekaan dan cara berfikir kritis perawat akan tumbuh dan
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori ke
dalam praktik keperawatan.

B. PENGERTIAN
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat di samping melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus
tertentu harus dilaksanakan oleh perawat dan/atau konselor, kepala ruangan dan
perawat tim yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan
(Nursalam, 2002).
Karakteristik antara lain sebagai berikut :
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan focus kegiatan
3. Perawat tim dan konselor melakukan diskusi bersama
4. Konselor memfasilitasi kreativitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat tim dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis dan diskusi.

Tujuan Khusus :
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

D. MANFAAT
1. Mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak.
2. Meningkatkan kepuasan pasien
3. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat.
4. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
5. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan
6. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar
7. Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde keperawatan akan
mendapat pengalaman secara nyata dilapangan

E. KRITERIA PASIEN
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka

F. METODE
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Feed Back

G. ALAT BANTU
1. Sarana diskusi: buku, pulpen, LCD, laptop
2. Status/ dokumentasi keperawatan pasien

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

Langkah-langkah dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut:

Tahap Pre-Rounds PP

1. Penetapan Pasien

2. Penetapan Pasien
 Informed Consent
 Hasil Pengkajian/
Validasi data

Tahap Pelaksanaan di
Nurse Station
3. Penyajian Masalah  Apakah diagnose
keperawatan?
 Apakah data yang
mendukung?
 Bagaimana intervensi
yang sudah dilakukan?
 Apakah hambatan
ditemukan?

4. Validasi Data di Bed


Rounds
Pasien
Tahap Pelaksanaan di Kamar
Pasien
PP, Konselor, KARU

Post-rounds 6. Kesimpulan dan 5. Lanjutan-Diskusi di


(nurse station)
Rekomendasi Solusi Masalah Nurse Station

Keterangan:
1. Pre-Rounds
a. Menentukan kasus dan topic (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f. Diskusi: Apa diagnose keperawatan? Apa data yang mendukung? Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?
2. Pelaksanaan Rounds
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat tim yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat tim atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta tindakan yang akan dilakukan.
3. Post-Rounds
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis; intervensi keperawatan
selanjutnya.

I. PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM


1. Peran Perawat Tim
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawata utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
f. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.
2. Peran Perawat Konselor dan Tenaga Kesehatan Lainnya
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.

J. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
a. Persyaratan administrative (informed consent, alat dan lainnya)
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Tempat
Pasien
1 hari Pre-rounds Pre-rounds : Penanggung DI RSUD ULIN

sebelum 1. Menentukan kasus dan jawab


ronde topic
2. Menentukan tim ronde
3. Menentukan literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan
pasien dengan
pemberian informed
consent
5 Menit Rounds Pembukaan : Kepala Nurse Station
(Nurse 1. Salam pembuka Ruangan
Station) 2. Memperkenalkan tim
ronde
3. Menjelaskan tujuan
ronde
4. Memperkenalkan
masalah pasien secara
spintas
30 Menit Penyajian Masalah: KATIM Mendengarkan Nurse Station
1. Memberi salam dan
memperkenalkan
pasien dan keluarga
kepada tim ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien
3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menerapka prioritas
yang perlu dilakukan
Validasi Data (Bed
Pasien)
4. Mencocokan dan Karu, Memberikan Ruang
menjelaskan kembali Perawat tim, respon dan Perawatan
data yang telah
Perawat menjawab
disampaikan dengan
Konselor pertanyaan
wawancara, observasi
dan pemeriksaan
keadaan pasien secara
langsung dan melihat
dokumentasi
5. Diskusi antara anggota
tim dan pasien tentang
masalah keperawatan
tersebut di bed pasien
6. Pemberian justifikasi
oleh perawat primer
atau konselor atau
kepala ruangan tentang
tentang masalah pasien
10 Menit Post-rounds 1. Melanjutkan diskusi Karu, - Nurse Station
(Nurse dan masukkan dari Perawat tim,
Station) tim. Perawat
2. Menyimpulkan untuk
Konselor,
menentukan tindakan
Pembimbing
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
3. Merekomendasikan
intervensi
keperawatan
4. Penutup

K. alasan pemilihan pasien


Nn. RD dengan diagnosa Anemia + Post Hematomesis usia 18 tahun masuk
dengan keluhan utama muntah darah dan BAB darah. Riwayat penyakit
terdahulu sampai sekarang dibawa ke RS Ulin. Pasie pernah dirawat di RS
Pelaihari, masuk dengan keluahan muntah darah. Dirumah pasien sempah
muntah darah sebanyak setengan kantong plastik kecil BAB darah. Di RS
pelaihari pasien dirawat selama 5 hari. Konjungtiva pasien tampak anemis, Hb
terakhir 6.7 diperiksa pada tanggal 03-04-2016 dan sudah diberikan transfusi
darah sebanyak 2 kolf. Pasien tampak lemah, untuk gambaran EKGnya pasien
mengalami sinus tachikardi, intervensi yang telah dilakukan pasien masih
terpasang O2 menggunakan NRM 3 lpm. Setiap hari transfusi sebanyak 2 kolf.
Jika Hb sudah naik dihentikan. Masalah yang belum teratasi Hb belum ada
peningkatan, dengan Hb awal 7.7 akan tetapi mengalami penurunan menjadi 6.8
disebabkan pasien masih mengalami perdarahan dimana melena masih keluar
berwarna kehitaman sebanyak 200 cc ± 2 kali. Pada hari berikutnya darah segar
yang keluar dari jam 12 malam sampai jam 5. Pada hari senin tgl 04-04-2016 ada
BAB tidak melena lagi akan tetapi berwarna kekuningan konsistensinya cair.
Awal perdarahan diperkirakan karena gangguan gastrointestinal akan tetapi dari
hasil USG ditemukan HCC hepatis dg varises esoafus plenomegali. Pasien
terpasang NGT berwarna kuning pekat pada waktu dilakukan bilas lambung per
8 jam berwarna kuning jernih. Intervensi yang telah dilakukan memantau
terjadinya syok hipovolemik, didapatkan massa didaerah abdomen, BAB 4 kali
dalam waktu 4 jam, perdarahan berkurang dalam 2 hari ini. Dilakukan diet
hepatasol 6 x 200 cc. untuk diagnosa syok hipovolemik b.d perdarahan. Untuk
diagnosa kerusakan integritas kulit b.d keadaan sering BAB dan kelembapannya
didaerah punggung dengan riwayat memiliki lecet dan sudah dilakukan ADLnya
mika-miki dan mengoleskan baby oil agar kulit tetap lembab.terapi yang sudah
diberikan terapi 2 kolf/hari, Nacl 90 tetes/jam, omeprazol diberikan 8 mg/jam,
inj ceftriaxone 3x4 mg/jam, calnex 3x40 mg, dexametason, obat oral sulparpat
3x10 cc diberikan setelah bilas lambung.

BAB 2
IMPLEMENTASI

2.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Discharge Planning


2.1.1 Persiapan
2.1.1.1 Menentukan pasien yang akan dipilih untuk melakukan ronde
keperawatan
2.1.1.2 Membuat lembar persetujuan dan melakukan persiapan untuk
melakukan pengkajian
2.1.1.3 Menentukan hari untuk melakukan ronde keperawatan

2.1.2 Pelaksanaan
2.1.2.1 Perawat mengisi format pengkajian fisik
2.1.2.2 Perawat melaksanakan intervensi untuk mengatasai keluhan
pasien
2.1.2.3 Ronde keperawatan telah dilakukan pada tanggal 04 April 2016

2.1.3 Evaluasi
2.1.3.1 Pengisian format pengkajian masih belum lengkap
2.1.3.2 Tidak semua tim medis hadir dalam ronde keperawatan
2.1.3.3 Tidak semua anggota memahami alur ronde keprawatan
2.1.3.4 Setelah ronde keperawatan dilakukakan disepakati beberapa hal
untuk mengatasai keluhan pasien seperti kolaborasi dengan tim
medis untuk mengatasi kelemahan ekstemitas bawah

2.2 Pengorganisasian
1. Kepala ruangan : Herryanoor , S.Kep
2. Ketua Tim : 1) Yogi setiawa, S.Kep
2) Perdmadi Ahmad Ismail, S.Kep
3. Perawat pelaksana : 1) Ery Agustin Hanyi, S.Kep
2) Tyas Kumala Sari, S.Kep
3) Hadijah, S.Kep
4) Budhi Anggraini, S.Kep
5) Magdalena M.G, S.Kep
6) Sufia Hasanah, S.Kep
7) Sri Wulandari T, S.Kep
2.3 Metode
Metode yang digunakan yaitu :
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Feed Back

2.4 Media
Media yang digunakan yaitu :
1. LCD
2. Laptop

2.5 Mekanisme Kegiatan


Pelaksanaan Ronde Keperawatan
Tahap Kegiatan Waktu Pelaksana
Pre-Rounds Pra-ronde : 30 Menit Penanggung jawab
1. Menentukan kasus dan
topic
2. Menentukan tim ronde
3. Menentukan literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien
dengan pemberian
informed consent
Rounds Pembukaan : 5 Menit Kepala Ruangan
(Nurse Station) 1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan tim
ronde
3. Menjelaskan tujuan ronde
4. Memperkenalkan
masalah pasien secara
spintas
Penyajian Masalah: 30 Menit KATIM
1. Memberi salam dan
memperkenalkan pasien
dan keluarga kepada tim
ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien
3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menerapka prioritas yang
perlu dilakukan
Validasi Data (Bed Pasien)
4. Mencocokan dan
menjelaskan kembali data
yang telah disampaikan
dengan wawancara,
observasi dan
pemeriksaan keadaan
pasien secara langsung Karu, Perawat tim,
dan melihat dokumentasi
Perawat Konselor
5. Diskusi antara anggota
tim dan pasien tentang
masalah keperawatan
tersebut di bed pasien
6. Pemberian justifikasi
oleh perawat pelaksana
atau konselor atau kepala
ruangan tentang tentang
masalah pasien

Post Rounds 1. Melanjutkan diskusi dan 20 menit Karu, Perawat tim,


masukkan dari tim.
(Nurse Station) 2. Menyimpulkan untuk Perawat Konselor,
menentukan tindakan Pembimbing
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
3. Merekomendasikan
intervensi keperawatan
4. Penutup

BAB 3
EVALUASI DAN SARAN
3.1 Evaluasi
3.1.1 Struktur (Input)
Pelaksaaan ronde keperawatan telah sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan bersama preseptor klinik dan preseptor akademik.
3.1.2 Proses
Pelaksaaan ronde keperawatan diikuti oleh peserta yang di undang seperti
kepala ruangan, preseptor klinik, preseptor akademik, ketua Tim
diruangan, dokter dan farmasi
3.1.3 Hasil.
Disepakati intervensi selanjutnya untuk mengatasi masalah keperawatan
yang belum teratasi seperti pemberian transfusi darah sebanyak 2 kolf
perhari untuk menaikkan Hb Pasie.

3.2 Saran
3.2.1 Bagi mahasiswa
Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat diketahui masalah-
masalah yang ada di RSUD ULIN terutama berkaitan dengan pelaksanaan
ronde keperawatan sehingga meningkatkan mutu pelayanan, memperbaiki
dan mempertahankan status kesehatan masyarakat.
3.2.2 Perawat dapat mengimplementasikan kegiatan ronde keperawtan ini
secara optimal dengan ditunjang dengan media yang telah tersedia untuk
memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.

DAFTAR  PUSTAKA

Nursalam, (2007). Manajemen Keperawatan:Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta:Salemba Medika.
Nursalam. (2011). ManajemenKeperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai