Disusun Oleh:
Kelompok 7
Wahyudin, S.Kep
Erhasmi Rezkiawan, S.Kep
Siti Niswatin H, S.Kep
Arbainah, S.Kep
Intan Nur Karimah, S.Kep
Yuvita Indria, S.Kep
Siti Khumairoh, S.Kep
Ramadhayanti, S.KeP
Nadiyah, S.Kep
Yuliana Pratiwi, S.Kep
Rima Astuti, S.Kep
RONDE KEPERAWATAN
Wahyudin, S.Kep
Erhasmi Rezkiawan, S.Kep
Siti Niswatin H, S.Kep
Arbainah, S.Kep
Intan Nur Karimah, S.Kep
Yuvita Indria, S.Kep
Siti Khumairoh, S.Kep
Ramadhayanti, S.KeP
Nadiyah, S.Kep
Yuliana Pratiwi, S.Kep
Rima Astuti, S.Kep
Mengetahui,
Preseptor Akademik Pembimbing Klinik
B. PENGERTIAN
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat di samping melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus
tertentu harus dilaksanakan oleh perawat dan/atau konselor, kepala ruangan dan
perawat tim yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan
(Nursalam, 2002).
Karakteristik antara lain sebagai berikut :
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan focus kegiatan
3. Perawat tim dan konselor melakukan diskusi bersama
4. Konselor memfasilitasi kreativitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat tim dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis dan diskusi.
Tujuan Khusus :
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
D. MANFAAT
1. Mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak.
2. Meningkatkan kepuasan pasien
3. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat.
4. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
5. Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan
6. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar
7. Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde keperawatan akan
mendapat pengalaman secara nyata dilapangan
E. KRITERIA PASIEN
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka
F. METODE
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Feed Back
G. ALAT BANTU
1. Sarana diskusi: buku, pulpen, LCD, laptop
2. Status/ dokumentasi keperawatan pasien
Tahap Pre-Rounds PP
1. Penetapan Pasien
2. Penetapan Pasien
Informed Consent
Hasil Pengkajian/
Validasi data
Tahap Pelaksanaan di
Nurse Station
3. Penyajian Masalah Apakah diagnose
keperawatan?
Apakah data yang
mendukung?
Bagaimana intervensi
yang sudah dilakukan?
Apakah hambatan
ditemukan?
Keterangan:
1. Pre-Rounds
a. Menentukan kasus dan topic (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
b. Menentukan tim ronde.
c. Mencari sumber atau literature.
d. Membuat proposal.
e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
f. Diskusi: Apa diagnose keperawatan? Apa data yang mendukung? Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?
2. Pelaksanaan Rounds
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat tim yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat tim atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta tindakan yang akan dilakukan.
3. Post-Rounds
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis; intervensi keperawatan
selanjutnya.
J. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
a. Persyaratan administrative (informed consent, alat dan lainnya)
b. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
2) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
3) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
6) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
8) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Tempat
Pasien
1 hari Pre-rounds Pre-rounds : Penanggung DI RSUD ULIN
BAB 2
IMPLEMENTASI
2.1.2 Pelaksanaan
2.1.2.1 Perawat mengisi format pengkajian fisik
2.1.2.2 Perawat melaksanakan intervensi untuk mengatasai keluhan
pasien
2.1.2.3 Ronde keperawatan telah dilakukan pada tanggal 04 April 2016
2.1.3 Evaluasi
2.1.3.1 Pengisian format pengkajian masih belum lengkap
2.1.3.2 Tidak semua tim medis hadir dalam ronde keperawatan
2.1.3.3 Tidak semua anggota memahami alur ronde keprawatan
2.1.3.4 Setelah ronde keperawatan dilakukakan disepakati beberapa hal
untuk mengatasai keluhan pasien seperti kolaborasi dengan tim
medis untuk mengatasi kelemahan ekstemitas bawah
2.2 Pengorganisasian
1. Kepala ruangan : Herryanoor , S.Kep
2. Ketua Tim : 1) Yogi setiawa, S.Kep
2) Perdmadi Ahmad Ismail, S.Kep
3. Perawat pelaksana : 1) Ery Agustin Hanyi, S.Kep
2) Tyas Kumala Sari, S.Kep
3) Hadijah, S.Kep
4) Budhi Anggraini, S.Kep
5) Magdalena M.G, S.Kep
6) Sufia Hasanah, S.Kep
7) Sri Wulandari T, S.Kep
2.3 Metode
Metode yang digunakan yaitu :
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Feed Back
2.4 Media
Media yang digunakan yaitu :
1. LCD
2. Laptop
BAB 3
EVALUASI DAN SARAN
3.1 Evaluasi
3.1.1 Struktur (Input)
Pelaksaaan ronde keperawatan telah sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan bersama preseptor klinik dan preseptor akademik.
3.1.2 Proses
Pelaksaaan ronde keperawatan diikuti oleh peserta yang di undang seperti
kepala ruangan, preseptor klinik, preseptor akademik, ketua Tim
diruangan, dokter dan farmasi
3.1.3 Hasil.
Disepakati intervensi selanjutnya untuk mengatasi masalah keperawatan
yang belum teratasi seperti pemberian transfusi darah sebanyak 2 kolf
perhari untuk menaikkan Hb Pasie.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi mahasiswa
Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat diketahui masalah-
masalah yang ada di RSUD ULIN terutama berkaitan dengan pelaksanaan
ronde keperawatan sehingga meningkatkan mutu pelayanan, memperbaiki
dan mempertahankan status kesehatan masyarakat.
3.2.2 Perawat dapat mengimplementasikan kegiatan ronde keperawtan ini
secara optimal dengan ditunjang dengan media yang telah tersedia untuk
memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA