Oleh:
Kelompok V
3. Prinsip-prinsip tindakan
Prinsip dari tindakan suction adalah steril karena orofaring dan trakea
dianggap steril. Adapun mulut dianggap bersih, maka tindakan suction
pada mulut dilakukan setelah orofaring dan trakea dengan menggunakan
kateter suction yang berbeda. Keseluruhan prosedur dari memasukkan
kateter suction sampai mengeluarkannnya tidak boleh lebih dari lima belas
detik karena oksigen tidak dapat mencapai paru-paru selama pengisapan.
Sebelum melakukan suction, kebutuhan oksigenasi klien ditingkatkan
menjadi 100% pada ventilator atau dinaikkan 3 tingkat lebih tinggi pada
penggunaan O2 nasal kanul/masker non breathing. Kecuali pada distres
pernpasan, klien harus dibiarkan istirahat di antara pemasukan kateter
suction. Apabila klien menggunakan kanul atau masker oksigen, maka
harus dipasang kembali selama istirahat.
Prosedur tindakan suction :
a. Persiapan Alat
- Set penghisap sekresi atau suction portable lengkap dan siap pakai
- Kateter penghisap steril dengan ukuran 20 untuk dewasa
- Sarung tangan steril/bersih
- Masker
- Kassa steril/bersih
- Kom berisi air untuk membilas kateter suction
b. Prosedur
1) Cuci tangan
2) Memakai alat pelindung diri (sarung tangan steril/bersih
dan masker)
3) Menghidupkan mesin penghisap sekresi dan atur regulator
vakum untuk menetapkan tekanan yang sesuai
4) Siapkan suction, lalu hubungkan satu ujung selang penghubung
suction dengan mesin penghisap dan tempatkan ujung yang
lain di tempat yang aman
5) Masukkan (insersi) suction di area mulut (orofaring),di daerah
yang terpasang ET
6) Pengisapan dilakukan sambil menarik kateter suction dengan
gerakan memutar. Jika ada rangsangan batuk, tarik sepanjang
kira- kira 2 cm untuk mencegah trauma pada carina
7) Jika jalan napas klien sudah bersih dari sekret, hentikan tindakan
8) Bilas suction dengan air bersih yang sudah disipakan dalam kom.
9) Matikan mesin pengisap, kemudian lepaskan selang penghubung
suction dengan mesin penghisap.
10) Letakkan suction di dekat klien
11) Lepas sarung tangan dan cuci tangan
12) Dokumentasikan tindakan dan monitor respon pasien pada
lembar catatan asuhan keperawatan pada meja pasien.
4. Analisa tindakan keperawatan
Prinsip yang digunakan dalam melakukan tindakan suction adalah bersih
karena hanya dilakukan di sekitar ET, bukan pada jalan napas.
Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik adalah penggunaan
kateter suction yang seharusnya dispossible (sekali pakai), tetapi di IGD
digunakan berkali-kali.
8. Evaluasi diri
9. Kepustakaan
Mahasiswa