Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PSIKOSOSIAL PADA

NY. R DENGAN MASALAH ANSIETAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Oleh :
ERTA AGUSTIN SUHARDINI
201903020

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah keperawatan jiwa
ini tepat pada waktunya yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Masalah Psikososial Ansietas”.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Jiwa. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah S.Kep.Ns., M.Kes. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Keperawatan Jiwa.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu memberikan dorongan
moril dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi perkembangan pendidikan khususnya
keperawatan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita,
aamiiin.

Mojokerto, Juli 2020

Penulis
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Proses Keperawatan


1. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Dawarblandong
Bahasa yang dipakai : Bahasa Jawa
Rekam Medik : 667788
Ruang rawat : Ruang Mawar
Tanggal masuk :-
Tanggal pengkajian : 12 Juli 2020

2. Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa khawatir dengan penyakit hipertensi
yang di deritanya saat ini. Klien merasa khawatir akan apa yang terjadi
mengenai penyakitnya karena 2 bulan yang lalu klien pernah tidak bisa
melakukan aktifitas karena mengalami pusing yang hebat.

3. Faktor Predisposisi dan Presipitasi


a) Faktor Predisposisi
1) Faktor Perkembangan
 Klien mengatakan memiliki trauma sebelumnya yaitu tidak
bisa melakukan aktifitas akibat mengalami pusing yang
hebat dan takut akan terulang lagi
 Klien mengatakan sampai saat ini rutin melakukan kontrol
kesehatan
2) Faktor Komunikasi dalam Keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga baik, namun saat klien
mempunyai masalah, klien cenderung memendamnya sendiri
dan jarang menceritakannya kepada anggota keluarganya yang
lain terutama suaminya.
3) Faktor Psikologis
 Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
 Keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
 Klien termasuk tipe orang yang tertutup, dan klien terlalu
berlebihan dalam menghadapi masalah.
 Klien tidak dapat berfikir untuk mengambil keputusan
dengan baik, fokus perhatiannya hanya pada status
kesehatannya.
 Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
Jika ada jelaskan : Ada
Klien pernah tidak bisa melakukan aktifitas akibat
mengalami pusing hebat, karena klien tidak menghindari
pantangan diet hipertensi dan terlalu banyak fikiran.
4) Faktor Genetik
 Dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang sama
dengan klien. Ayah klien memiliki riwayat hipertensi.
b) Faktor Presipitasi
Klien mengatakan akhir-akhir ini mempunyai banyak fikiran
mengenai penyakit hipertensinya. Klien juga mengatakan memiliki
riwayat penyakit hipertensi selama 1 tahun.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital :
TD : 150/90 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,5 0C .
RR : 20 x/menit.
2. Ukuran
BB : 65 kg TB : 155 cm
3. Keluhan Fisik : Tidak Ada/Ada
Jelaskan : Pusing, dada berdebar-debar dan sulit tidur

5. Psikososial

1. Genogram

55 42 49

23 17

Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki

: Klien :Telah meninggal

: tinggal : Serumah
2. Konsep Diri
b. Gambaran Diri
Klien mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari
rambut sampai ujung kaki. Klien juga mengatakan tidak
mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai. Wajah tampak
terlihat gelisah
c. Identitas Diri
Ny. R usia 42 tahun, berjenis kelamin perempuan. Klien
sudah menikah dan klien mempunyai 2 orang anak. Klien sebagai
ibu rumah tangga biasanya selalu membersihkan rumahnya saat
pagi dan sore hari.
d. Peran
Peran klien dalam keluarga adalah klien sebagai ibu dari dua
anaknya dan sebagai istri dari suaminya. Klien masih bisa
melakukan perannya sebagai ibu rumah tangga yang senantiasa
mengurus keluarganya (suami dan anaknya) serta pekerjaan
rumah lainnya.
e. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan
klien tidak merasa cemas lagi.
f. Harga Diri
Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan
orang lain maupun keluarga. Klien merasa tidak tenang dan
merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya saat ini.

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya
adalah keluarganya. Keluarga klien adalah orang yang mengerti
dan memahami klien.
b. Peran serta dalam Kegiatan Kelompok/Masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia ikut dalam organisasi
masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalnya seperti
PKK, tahlilan dll.
c. Hambatan dalam Hubungan dengan Orang Lain.
Klien dapat berinteraksi dengan baik saat bertemu dengan
tetangganya yang menyapanya. Namun klien kadang sering
tersinggung saat rasa cemasnya muncul.

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien beragama islam dan mengatakan bahwa semua yang
dimiliki adalah pemberian dari tuhan dan wajib disukuri apapun
yang terjadi dalam kehidupannya.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan sholat lima waktu dengan tekun serta
mengikuti pengajian yang ada di lingkungan tempat tinggal.

6. Status mental
a. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, baju bersih dan memakai
kerudung.
b. Pembicaraan
Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat,
selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu topik
dengan jelas. Berbicara dengan cepat nada tinggi dengan kata yang
kurang terkontrol.
c. Aktifitas motorik
Ketika berbincang-bincang klien tampak kurang tenang
dalam berbicara, klien berbicara dengan cepat. Klien tampak
gelisah dan cemas.
d. Afek dan Emosi
a) Alam perasaan
Klien mengatakan merasa khawatir dengan kondisinya,
takut bila penyakitnya ada komplikasi lain.
b) Afek
Afek yang ditunjukkan klien yakni klien tampak labil.
Raut wajah kelihatan bingung dan klien mengatakan merasa
takut dan khawatir
e. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, Klien mau menjawab pertanyaan
perawat. Kontak mata klien kurang dan klien tidak menatap wajah
perawat saat wawancara dan mau menjawab pertanyaan perawat
dengan panjang lebar. Klien kurang kooperatif.
f. Persepsi – Sensori
Lapang persepsi sangat sempit dan klien tidak mampu
menyelesaikan masalah dengan baik
g. Proses Pikir
1). Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien jelas dan tidak berbelit-
belit dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya dalam satu topik. Klien sangat gigih dengan
persepsinya.
2). Isi fikir
Selama wawancara tidak ditemukan gangguan isi pikir.
Pemikiran klien realistis. Klien merasa khawatir dengan
adanya komplikasi lain akibat penyakit yang dideritanya
h. Tingkat Kesadaran
a. Waktu : klien masih ingat kapan mulai mengalami cemas
seperti yang dirasakan sekarang. Dan mulai kapan menderita
penyakit hipertensi.
b. Tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di Rumah
c. Orang : klien dapat mengenali seseorang dengan jelas dan
klien juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara
i. Memori
Ny. R tidak ada gangguan daya ingat jangka panjang dan tidak
ada gangguan daya ingat jangka pendek. Klien dapat mengingat
peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu  maupun saat 
ini. Klien juga ingat ketika ditanya tentang sudah makan atau
belum, jam berapa, dimana tempatnya
j. Tingkat konsentrasi berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan berfokus terhadap
apa yang  ditanyakan. Klien mampu untuk menjawab hitungan
sederhana.
k. Kemampuan Penilaian
Klien mampu menilai antara mendahulukan kegiatan diluar rumah
atau didalam rumah seperti menyiapkan sarapan untuk keluarga.
Klien memilih menyiapkan sarapan terlebih dahulu karena kalau
sudah membuat sarapan klien lebih leluasa dalam menjalankan
pekerjaan diluar rumah
l. Daya Tilik Diri
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.
7. Kegiatan Hidup Sehari-Hari (ADL)
a) Perawatan Diri
Kegiatan hidup sehari – Bantuan Total Bantuan Mandiri
hari Minimal
Mandi V
Kebersihan V
Makan V
Buang air kecil / BAK V
Buang air Besar / BAB V
Ganti pakaian V

Jelaskan : klien dapat melakukan kegiatan sehari-harinya dengan


mandiri.
b) Nutrisi
1. Apakah anda puas dengan pola makan anda? Puas/ Tidak puas
Bila tidak puas, jelaskan : klien mengatakan nafsu makannya
menurun
2. Apakah anda makan memisahkan diri ? Ya/ Tidak
Bila ya, jelaskan : -
3. Frekuensi makan sehari : 2 X
4. Nafsu makan : Meningkat/ Menurun/ Berlebihan/ Sedikit –
sedikit
5. Berat Badan : Meningkat/ Menurun
BB saat ini 65 kg, BB terendah 60 kg BB tertinggi 75 kg
Jelaskan : Nafsu makan klien menurun dan klien mengikuti
olahraga senam
c) Tidur
 Apakah ada masalah tidur? Tidak ada/ Ada
Jelaskan: Klien mengatakan sering terbangun dan tidak bisa tidur
dengan nyenyak jika memikirkan tentang penyakitnya
 Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Segar/ Tidak segar
Jelaskan: klien mengatakan saat bangun tidur kadang merasa
pusing dan badan sakit.
 Apakah ada kebiasaan tidur siang? Ya, lamanya : 2 jam, Tidak
 Apakah ada yang menolong anda mempermudah untuk tidur?
Tidak ada Ada
 Tidur malam jam : 22.30 bangun jam : 03.30 rata – rata tidur
malam : 5 jam
 Apakah ada gangguan tidur? Sering terbangun/ gelisah saat
tidur
Jelaskan : klien sering terbangun dan tidak bisa tidur dengan
nyenyak karena ada sesuatu yang difikirkan tiap kali mau tidur
d) Kemampuan Klien dalam hal-hal berikut
o Mengantisipasi kehidupan sehari – hari : Ya/ Tidak
o Menbuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : Ya/ Tidak
o Mengatur penggunaan obat : Ya/ Tidak
o Melakukan pemeriksaan kesehatan : Ya/ Tidak
o Jelaskan : klien mengatakan dalam membuat keputusan selalu
meminta pendapat dari suaminya.
e) Klien memiliki sistem pendukung
 Keluarga : Ya/ Tidak
 Teman sejawad : Ya/ Tidak
 Terapis : Ya/ Tidak
 Kelompok Sosial : Ya/ Tidak
 Jelaskan : klien mengatakan yang sangat berperan sebagai
pendukung untuk dirinya ialah keluarganya.
f) Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau
hobi?
Ya/ menikmati Tidak menikmati

8. Mekanisme Koping
a) Klien mampu berbicara dengan orang lain
b) Klien kurang bisa menyelesaikan masalah dengan baik
c) Jika mendapat masalah klien cenderung memendamnya sendiri dan
jarang mengkomunikasikan kepada anggota keluarganya lainnya.
d) Klien sering mengikuti olahraga senam pada hari minggu
e) Klien mampu menjaga kebersihan diri.

9. Masalah Psikososial dan lingkungan


a) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Klien selalu mendapat dukungan dari suami dan anak-anaknya saat
klien merasa cemas
b) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Klien mau berbicara dengan warga sekitarnya
c) Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Klien mengatakan kadang merasa cemas jika tidak bisa mencukupi
kebutuhan sekolah anak-anaknya.
d) Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Klien merasa cemas dengan keadaannya sehingga khawatir tidak
dapat melakukan pekerjaannya dengan baik
e) Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan
f) Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Klien mengatakan terkadang merasa cemas dengan keadaan ekonomi
keluarganya
g) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Klien mengatakan klien dan keluarga sudah tidak memakai kartu
BPJS saat berobat, karena persyaratannya yang lebih rumit.

Analisa Data
No Data Problem
1. DS : Ansietas
 Klien mengatakan merasa cemas dengan kondisinya
saat ini (penyakit tekanan darah tinggi)
 Klien mengatakan bahwa 2 bulan yang lalu pernah
tidak bisa beraktifitas karena tekanan darahnya
terlalu tinggi
 Klien juga mengatakan nafsu makan berkurang
DO :
 Klien tampak cemas dan gelisah
 Klien tampak bingung
 Rentang perhatian menyempit
 Tampak bicara dengan cepat
 TTV :
TD : 150/90 mmHg
N : 95 x/mnt
2. DS : Gangguan
 Klien mengatakan setiap kali muncul rasa cemas Istirahat Tidur
menyebabkan klien sering terbangun dan tidak bisa
tidur dengan nyenyak .
DO :
 Klien tampak lesu tidak berenergi (bersemangat)
 Mata tampak sayu dan terdapat kantung mata

3.
DS : Koping Individu
 Klien mengatakan kadang sering tersinggung saat Tidak Efektif
rasa cemasnya muncul.
 Klien mengatakan jika mendapat masalah cenderung
dipendam sendiri dan tidak menceritakan pada
anggota keluarga lainnya.
DO :
 Klien tampak cemas dan gelisah
 Rentang perhatian menyempit
 Klien tidak bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

Masalah Keperawatan / Daftar Diagosa Keperawatan


1. Ansietas
2. Gangguan Istirahat Tidur
3. Koping Individu Tidak Efektif

2. Diagnosa Keperawatan
a. Pohon Masalah

Akibat : Gangguan Istirahat Tidur


(Effect)

Masalah utama : Ansietas


(Core Problem)

Penyebab : Koping Individu Tidak efektif


(Causa)

Penyebab lain : Stressor

b. Prioritas Diagnosa
1. Ansietas
2. Gangguan Istirahat Tidur
3. Nursing Care Planing (NCP)
Rencana Keperawatan Klien dengan Ansietas
No Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil
Ansietas TUM :
Mengatasi gangguan
ansietas klien. Cemas
berkurang atau hilang
TUK 1: Kriteria Evaluasi: Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling
Klien dapat menjalin 1. Ekspresi wajah mengungkapkan prinsip komunikasi percaya merupakan
dan membina bersahabat terapeutik: dasar untuk kelancaran
hubungan saling 2. Menunjukkan rasa 1. Mengucapkan salam terapeutik hubungan interaksi
percaya senang 2. Berjabat tangan selanjutnya.
3. Ada kontak mata 3. Menjelaskan tujuan interaksi
4. Mau berjabat tangan 4. Mensepakati kontrak (Topik, waktu,
5. Mau menyebutkan tempat, tujuan) setiap kali bertemu
nama pasien
6. Mau menjawab salam
7. Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
8. Mau mengutarakan
masalah yang
dihadapi.
TUK 2: Kriteria Evaluasi: 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi  Mengenali keadaan
Bantu klien mengenal Klien mampu dan menguraikan perasaannya yang dapat
ansietas mengidentifikasi atau 2. Bantu klien menjelaskan situasi dan menyebabkan
mengetahui penyebab dari interaksi yang dapat segera munculnya ansietas
ansietas menimbulkan ansietas  Memperluas
3. Bantu klien mengenal penyebab kesadaran tentang
ansietas perkembangan
4. Tanyakan tanda-tanda kecemasan ansietas
5. Tanyakan apa yang biasa dilakukan
untuk mengatasi cemas
6. Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
7. Mengajarkan klien teknik relaksasi
untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri : tarik nafas panjang,
pengalihan situasi
TUK 3: Kriteria Evaluasi : 1. Identifikasi kesediaan, kemampuan Dengan relaksasi dapat
Klien dapat Klien dapat lebih tenang dan penggunaan teknik sebelumnya menjadikan perasaan
meningkatkan teknik 2. Monitoring respon terhadap terapi klien lebih tenang
relaksasi relaksasi
3. Ciptakan lingkungan tenang dan
nyaman
4. Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
5. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan
jenis relaksasi (nafas dalam)
6. Demonstrasi dan latih teknik relaksasi
TUK 4: Kriteria Evaluasi: 1. Mendiskusikan mengenai jadwal Dengan menggali
Melatih mekanisme Klien mampu harian yang akan dilakukan untuk kemampuan positif klien
koping adaptif mempertahankan aspek yang meningkatkan kemampuan dapat mengurangi
positif mengurangi kecemasan kecemasan
2. Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai jadwal yang telah
dibuat
3. Memberikan reinforcement positif
TUK 5: Kriteria Hasil: 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi Untuk mengadopsi
Klien dapat Klien dapat mengungkapkan dan menguraikan perasaannya respon koping yang
mengidentifikasi dan perasaan yang dirasakan 2. Validasi kesimpulan dan asumsi baru, klien pertama kali
menggambarkan terhadap klien harus menyadari
perasaan tentang 3. Gunakan pertanyaan terbuka untuk perasaan dan mengatasi
ansietas mengalihkan dari topik yang penyangkalan dari
mengancam ke hal yang berkaitan resistensi yang disadari
dengan konflik atau tidak disadari
4. Gunakan konsultasi
TUK 6: Kriteria Evaluasi: 1. Mendiskusikan pentingnya peran Perhatian keluarga dan
Klien dapat  Klien mampu melakukan keluarga sebagai pendukung untuk pengertian keluarga
memanfaatkan sistem apa yang diajarkan mengatasi kecemasan akan dapat membantu
pendukung yang ada  Klien mau menerima 2. Mendiskusikan potensi keluarga mengatasi kecemasan.
dukungan untuk membantu klien mengatasi
kecemasan
3. Menjelaskan kepada keluarga klien
tentang:
- Pengertian kecemasan
- Tanda dan gejala kecemasan
- Penyebab kecemasan
4. Latih keluarga cara merawat klien
dengan kecemasan
Strategi Pelaksanaan (SP) Berdasarkan Pertemuan

Pasien Keluarga

SP 1 SP 1
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
- Mengucapkan salam terapeutik klien
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat - Mengucapkan salam terapeutik
kontrak waktu, topik dan tempat - Menjelaskan tujuan interaksi dan
2. Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab membuat kontrak waktu, topik
timbulnya kecemasan dan tempat
3. Tanyakan tanda-tanda kecemasan 2. Mendiskusikan pentingnya peran
4. Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi kecemasan mengatasi kecemasan
5. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk 3. Mendiskusikan potensi keluarga untuk
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : membantu klien mengatasi kecemasan
tarik nafas panjang 4. Menjelaskan kepada keluarga klien
6. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi tentang : Pengertian kecemasan, tanda
setiap kali ansietas muncul. dan gejala kecemasan, Penyebab
kecemasan
5. Latih keluarga cara merawat klien
dengan kecemasan

SP 2 SP 2
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
- Mengucapkan salam terapeutik klien
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat - Mengucapkan salam terapeutik
kontrak waktu, topik dan tempat - Menjelaskan tujuan interaksi dan
2. Evaluasi kemampuan klien membuat kontrak waktu, topik
3. Ajarkan pasien teknik dikstraksi untuk dan tempat
meningkatkan kontrol diri dan mengurangi 2. Evaluasi kemampuan keluarga
kecemasan 3. Melatih keluarga merawat langsung
- Melakukan hal yang disukai klien klien
4. Menganjurkan klien memasukkan kedalam 4. Menyusun RTL keluarga/jadwal untuk
jadwal kegiatan harian merawat klien
5. Motivasi pasien melakukan teknik distraksi
setiap kali ansietas muncul.

SP 3 SP 3
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
- Mengucapkan salam terapeutik klien
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat - Mengucapkan salam terapeutik
kontrak waktu, topik dan tempat - Menjelaskan tujuan interaksi dan
2. Menjelaskan teknik relaksasi hipnotis 5 jari membuat kontrak waktu, topik dan
3. Evaluasi kemampuan klien tempat
4. Memberi reinforcement positif 2. Evaluasi kemampuan keluarga
5. Menganjurkan klien memasukkan kedalam 3. Evaluasi kemampuan klien
jadwal kegiatan hariannya 4. Rencana tindak lanjut keluarga dengan
follow up dan rujukan

SP 4
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat
kontrak waktu, topik dan tempat
2. Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang
akan dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan untuk mengurangi kecemasan.
3. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang terlah dibuat.
4. Memberi reinforcement positif

SP 5
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat
kontrak waktu, topik dan tempat
2. Mengevaluasi kegiatan yang diagendakan
3. Mengobservasi keadaan pasien
4. Memberi reinforcement positif

SP 6
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat
kontrak waktu, topik dan tempat

2. Mendiskusikan manfaat dan kerugian


mengurangi kecemasan
3. Menganjurkan klien untuk mengkonsultasikan
perasaan yang membuatnya cemas
4. Memberi reinforcement positif

SP 7
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat
kontrak waktu, topik dan tempat
2. Evaluasi kegiatan harian pasien
3. Motivasi klien agar tetap semangat untuk
mengurangi kecemasannya
4. Memberi reinforcement positif
4. Implementasi dan Evaluasi

Nama Pasien : Ny. R


Ruangan : Ruang Mawar
Nama Perawat : Erta Agustin Suhardini

Hari/Tgl Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf dan


Jam Keperawatan Nama
Senin, 13 Ansietas DS: Pukul 10.00 Erta
Juli  Klien mengatakan cemas dengan keadaan status DS : Agustin S.
Pukul SP 1 Pasien kesehatannya  Klien mengatakan cemas dengan penyakit
09.00  Klien mengatakan sulit tidur hipertensi yang dideritanya yang mempengaruhi
 Klien mengatakan tidak nafsu makan status kesehatannya
DO:  Klien mengatakan biasanya mengontrol
 Klien terlihat kurang bersemangat cemasnya dengan berolahraga ringan (jalan-
 Klien tampak gelisah jalan) dan menonton TV
 TD 150/90 mmHg, N: 95x/menit RR: 20x/menit  Klien mengatakan bahwa tanda kecemasan
yaitu tidak bisa tidur, jantung berdebar-debar
Diagnosa Keperawatan:
 Klien mengatakan senang setelah bisa
 Ansietas Sedang mengungkapkan rasa cemasnya dan berlatih
relaksasi nafas dalam
Tindakan Keperawatan : DO :
1. Membina hubungan saling percaya  Klien mampu mengungkapkan apa yang
a) Mengucapkan salam terapeutik difikirkan yang membuat dirinya cemas.
b) Berjabat tangan
 Klien dapat mempraktikkan kembali teknik
c) Menjelaskan tujuan interaksi
relaksasi nafas dalam
d) Mempakat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan)
 Klien memasukan terapi relaksasi yang
setiap kali bertemu pasien
biasanya dilakukan ke dalam jadwal harian.
2. Membantu pasien mengenal ansietas
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya A : Tujuan tercapai, klien mampu mengungkapkan
b) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimpa perasaan cemasnya, dan sudah memahami
keadaan ansietas penyebab kecemasanya, latihan relaksasi
c) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas berjalan optimal.
d) Tanyakan tanda-tanda kecemasan
e) Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk P : Intervensi dilanjutkan
mengatasi cemas  Pertahankan SP 1 Pasien
f) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas  Lanjutkan intervensi SP 2 Pasien
g) Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk  Bimbing klien untuk melakukan kegiatan sesuai
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : jadwal
tarik nafas panjang, pengalihan situasi
h) Memotivasi klien untuk melakukan teknik
relaksasi setiap kali ansietas muncul
3. Menganjurkan pasien untuk memasukan ke dalam
jadwal harian.
Selasa, Ansietas DS: Pukul 11.00 Erta
14 Juli  Klien mengatakan cemas dengan keadaan status DS : Agustin S.
Pukul SP 2 Pasien kesehatannya yang kurang baik  Klien mengatakan masih mengingat teknik
10.00  Klien mengatakan masih sulit tidur relaksasi nafas dalam
 Klien mengatakan tidak nafsu makan  Klien mengatakan senang setelah
DO: mempraktikkan terapi distraksi jalan-jalan,
 Klien terlihat kurang bersemangat berolahraga serta menonton TV
 Klien tampak gelisah  Klien mengatakan akan melakukannya saat
 Klien sudah mampu melakukan 1 cara untuk muncul rasa cemas
mengurangi ansietas  Klien mengatakan akan memasukkan terapi
 TD 150/90 mmHg, N: 95x/menit RR: 20x/menit distraksi ke dalam jadwal harian
DO :
Diagnosa Keperawatan:
 Klien dapat menyebutkan dan mempraktikkan
 Ansietas Sedang
kembali teknik relaksasi nafas dalam
Tindakan Keperawatan :  Klien menyebutkan terapi distraksi seperti
1. Mengevaluasi kemampuan klien sebelumnya jalan-jalan, berolahraga serta menonton TV
2. Mendiskusikan kegiatan yang biasa klien lakukan  Klien mampu memasukkan ke jadwal kegiatan
untuk mengurangi rasa cemas yang telah diajarkan hari ini.
3. Mengajarkan teknik distraksi untuk mengurangi
kecemasan A : Tujuan tercapai, klien sudah mampu mengontrol
4. Memotivasi klien untuk melakukan teknik distraksi rasa cemas
setiap kali ansietas muncul
5. Menganjurkan pasien untuk memasukan ke dalam P : Intervensi dilanjutkan
jadwal harian.  Pertahankan SP 1, 2 Pasien
 Lanjutkan intervensi SP 3 Pasien
 Bimbing klien untuk melakukan kegiatan sesuai
jadwal
Rabu, 15 Ansietas DS: Pukul 11.00 Erta
Juli  Klien mengatakan cemas dengan keadaan status DS : Agustin S.
Pukul SP 3 Pasien kesehatannya  Klien mengatakan masih mengingat teknik
10.00  Klien mengatakan masih sulit tidur relaksasi nafas dalam dan distraksi yaitu
 Klien mengatakan tidak nafsu makan menonton TV, berolahraga
 Klien mengatakan sulit berkonsentrasi  Klien mengatakan senang setelah berlatih
DO: teknik relaksasi hipnotis 5 jari
 Klien tampak gelisah  Klien mengatakan akan mempraktikkan terapi
 Klien sudah mampu melakukan 2 cara untuk relaksasi hipnotis 5 jari untuk menurunkan rasa
mengurangi ansietas cemasnya
 TD 150/90 mmHg, N: 92x/menit RR: 20x/menit DO :
Diagnosa Keperawatan:  Klien dapat menyebutkan kembali teknik
 Ansietas Sedang distraksi menonton TV, berolahraga
Tindakan Keperawatan :  Klien terlihat berlatih dengan semangat
1. Mengevaluasi kemampuan klien sebelumnya  Klien tampak antusias dalam
2. Menjelaskan dan mengajarkan teknik relaksasi mendemostrasikan latihan relaksasi hipnotis 5
hipnotis 5 jari jari
3. Membantu klien mempraktikkan teknik terapi  Klien mampu memasukan teknik relaksasi
relaksasi hipnotis 5 jari hipnotis 5 jari ke dalam jadwal harian
4. Menganjurkan pasien untuk memasukan ke dalam
jadwal harian. A : Tujuan tercapai, klien sudah bisa melakukan terapi
relaksasi nafas dalam, distraksi dan relaksasi hipnotis
5 jari dengan mandiri (bantuan leaflet)

P : Intervensi dilanjutkan
 Pertahankan SP 1, 2, 3 Pasien
 Lanjutkan intervensi SP 4 Pasien
 Bimbing klien untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal
Kamis, Ansietas DS: Pukul 11.00
16 Juli  Klien mengatakan rasa cemasnya sudah berkurang DS :
Pukul SP 4 Pasien  Klien mengatakan sudah bisa tidur dengan nyenyak  Klien mengatakan masih mengingat 3 cara
10.00  Nafsu makan meningkat untuk menurunkan rasa cemasnya yaitu teknik
DO: nafas dalam, menontov TV dan berolahraga
 Klien tampak rileks serta latihan hipnotis 5 jari
 Sesekali klien tersenyum  Klien mengatakan senang setelah berlatih 4
 Klien sudah mampu melakukan 4 cara untuk teknik untuk mengontrol cemas dan akan
mengurangi ansietas melakukannya setiap kali muncul rasa cemas
 TD 140/90 mmHg, N: 90x/menit RR: 20x/menit  Klien mengatakan sudah banyak mengerti cara-
Diagnosa Keperawatan: cara untuk mengontrol rasa cemas
 Ansietas Sedang DO :
Tindakan Keperawatan :  Klien dapat menyebutkan dan mempraktikkan
1. Mengevaluasi kegiatan terjadwal klien untuk kembali 3 cara untuk menurunkan rasa
mengurangi rasa cemas cemansya
2. Mengajarkan pasien untuk meningkatkan kegiatan  Klien terlihat sangat bersemangat
spiritual  Klien tampak antusias dengan latihan-latihan
3. Memotivasi klien untuk melakukan kegaitan sesuai yang telah diberikan
dengan jadwal yang telah dibuat  Klien mampu memasukan kegiatan spiritual ke
dalam jadwal harian

A : Tujuan tercapai, klien sudah bisa melakukan 4


terapi dengan mandiri.

P : Intervensi dilanjutkan
 Pertahankan SP 1, 2, 3 dan 4 Pasien
 Lanjutkan intervensi SP 1 Keluarga
 Bimbing klien untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal
Jumat, Ansietas DS: Pukul 09.00
17 Juli  Keluarga klien mengatakan bingung dengan kondisi DS :
Pukul SP 1 Keluarga Ny. R  Keluarga klien mengatakan bahwa cemas
08.00 DO: merupakan keadaan dimana seseorang
 Keluarga klien terlihat sedih mengalami emosi, perasaan timbul sebagai
 Tampak bertanya-tanya kepada perawat tentang respon terhadap stres
kondisi Ny. R  Keluarga klien mengatakan bahwa klien
 Bingung dengan kondisi klien mengalami kecemasan karena sedang
 Keluarga tidak mengetahui pentingnya peran keluarga memikirkan penyakit hipertensinya
dalam mengatasi kecemasan  Keluarga klien mengatakan tanda gejala dari
Diagnosa Keperawatan: kecemasan yaitu jantung berdebar-debar, sulit
 Ansietas tidur, nafsu makan menurun, wajah gelisah.
Tindakan Keperawatan :  Keluarga mengatakan sudah paham dengan
1. Membina hubungan saling percaya cara merawat Ny. R yaitu dengan bersikap
2. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai peduli.
pendukung dalam mengatasi kecemasan
 Keluarga mengatakan senang sudah
3. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu mengetahui tentang kondisi Ny. R lebih banyak
klien mengatasi kecemasan lagi dan menganjurkan klien untuk berlatih
4. Menjelaskan kepada keluarga klien tentang cara-cara mengurangi rasa cemas.
 Pengertian kecemasan DO :
 Tanda-gejala kecemasan  Keluarga dapat menyebutkan kembali
 Penyebab kecemasan pengertian, penyebab dan tanda gejala dari
5. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien ansietas
dengan kecemasan  Keluarga dapat menyebutkan kembali cara-cara
perawatan pada klien dengan ansietas
 Keluarga dapat memahami apa yang telah
dijelaskan dan diajarkan oleh perawat

A : Tujuan tercapai, keluarga sudah mengetahui


pentingnya peran keluarga sebagai pendukung klien
dan keluarga sudah mengetahui tentang masalah
ansietas dan cara merawat Ny. R

P : Intervensi dilanjutkan
 Pertahankan SP 1 Keluarga
 Lanjutkan intervensi SP 2 Keluarga
 Review pengetahuan keluarga mengenai
kebutuhan klien secara langsung dengan klien
5. Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan yaitu klien ansietas mampu mencapai TUM
yaitu dapat mengatasi masalah ansietas dan mampu mencapai TUK :

1. Klien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya

2. Klien dapat mengenal ansietas

3. Klien dapat meningkatkan teknik relaksasi

4. Klien dapat melatih mekanisme koping adaptif

5. Klien dapat mengidentifikasi dan menggambarkan perasaan tentang


ansietas.

6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada


Kemampuan pasien dan keluarga

PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA


PASIEN DENGAN MASALAH ANSIETAS

Nama pasien : Ny. R


Ruangan : Ruang Mawar
Nama perawat : Erta Agustin Suhardini
Petunjuk pengisian :
1. Berikan tanda (√) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan
di bawah ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi
Tgl Tg
N
Tgl Tgl Tgl Tgl l
o Kemampuan 13 14 15 16 17 18
A Pasien
1 Menyebutkan 
penyebab ansietas,
tanda dan gejala,
dan penyebab
timbulnya
kecemasan
2 Mampu  
mendemonstrasika
n teknik relaksasi
untuk
meningkatkan
kontrol dan rasa
percaya
diri : Tarik nafas
panjang
3 Mampu 
mendemonstrasika
n teknik dikstraksi
untuk
meningkatkan
kontrol diri dan
mengurangi
kecemasan :
melakukan hal
yang
klien sukai
4 Mampu 
mendemonstrasika
n teknik relaksasi
Hipnotis 5 jari
5 Memasukkan 
kegiatan spiritual
dalam jadwal
harian
6 Mendiskusikan    
mengenai jadwal
harian yang
akan dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan untuk
mengurangi
kecemasan.
6 Mendiskusikan 
mengenai perasaan
yang
membuatnya
cemas
B Keluarga
1 Mendiskusikan 
pentingnya peran
keluarga
sebagai pendukung
untuk mengatasi
kecemasan
2 Menyebutkan tiga 
cara merawat
pasien ansietas
(memberikan
pujian,
menyediakan
fasilitas
untuk pasien, dan
melatih pasien
melakukan
kemampuan
3 Mampu 
mempraktekkan
cara merawat
pasien
4 Melakukan follow
up sesuai rujukan
DARTAR PUSTAKA

Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik.


Yogyakarta : Graha Ilmu.

Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2016. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa - Teori
dan Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta : Indomedia Pustaka.

Anna Keliat, Budi, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC.

Livana PH, Y. S. (2018). Penurunan Tingkat Ansietas Mahasiswa Dalam


Menyusun Skripsi Melalui Terapi Generalis Ansietas. Jurnal Ilmu
Keperawatan Jiwa.

Daesy Kristiana Lau, V. A. (2019). Gambaran Tingkat Ansietas Dan Mekanisme


Koping Pada Mahasiswa Keperawatan Dalam Menghadapi Ujian Praktek
Laboratorium. Jurnal Keperawatan Jiwa.

Fitri, Nita. 2009. Laporan Pendahuluan dan Strategi Selaksanaan. Jakarta :


Salemba Medika.

Dalami dkk, Ermawati. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan


Jiwa. Jakarta : Trans Info Media.

Hawari, D. 2008. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi 3.
Jakarta : EGC
Townsend, Mary C. 2009. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada
Keperawatan Psikiatri Pedoman Dan Pembuatan Rencana Keperawatan
Edisi ke-3. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai