Oleh :
ERTA AGUSTIN SUHARDINI
201903020
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah keperawatan jiwa
ini tepat pada waktunya yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Masalah Psikososial Ansietas”.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Jiwa. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah S.Kep.Ns., M.Kes. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Keperawatan Jiwa.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu memberikan dorongan
moril dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
kontribusi yang positif bagi perkembangan pendidikan khususnya
keperawatan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita,
aamiiin.
Penulis
BAB III
TINJAUAN KASUS
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa khawatir dengan penyakit hipertensi
yang di deritanya saat ini. Klien merasa khawatir akan apa yang terjadi
mengenai penyakitnya karena 2 bulan yang lalu klien pernah tidak bisa
melakukan aktifitas karena mengalami pusing yang hebat.
5. Psikososial
1. Genogram
55 42 49
23 17
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki
: tinggal : Serumah
2. Konsep Diri
b. Gambaran Diri
Klien mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari
rambut sampai ujung kaki. Klien juga mengatakan tidak
mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai. Wajah tampak
terlihat gelisah
c. Identitas Diri
Ny. R usia 42 tahun, berjenis kelamin perempuan. Klien
sudah menikah dan klien mempunyai 2 orang anak. Klien sebagai
ibu rumah tangga biasanya selalu membersihkan rumahnya saat
pagi dan sore hari.
d. Peran
Peran klien dalam keluarga adalah klien sebagai ibu dari dua
anaknya dan sebagai istri dari suaminya. Klien masih bisa
melakukan perannya sebagai ibu rumah tangga yang senantiasa
mengurus keluarganya (suami dan anaknya) serta pekerjaan
rumah lainnya.
e. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan
klien tidak merasa cemas lagi.
f. Harga Diri
Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan
orang lain maupun keluarga. Klien merasa tidak tenang dan
merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya saat ini.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya
adalah keluarganya. Keluarga klien adalah orang yang mengerti
dan memahami klien.
b. Peran serta dalam Kegiatan Kelompok/Masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia ikut dalam organisasi
masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalnya seperti
PKK, tahlilan dll.
c. Hambatan dalam Hubungan dengan Orang Lain.
Klien dapat berinteraksi dengan baik saat bertemu dengan
tetangganya yang menyapanya. Namun klien kadang sering
tersinggung saat rasa cemasnya muncul.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien beragama islam dan mengatakan bahwa semua yang
dimiliki adalah pemberian dari tuhan dan wajib disukuri apapun
yang terjadi dalam kehidupannya.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan sholat lima waktu dengan tekun serta
mengikuti pengajian yang ada di lingkungan tempat tinggal.
6. Status mental
a. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, baju bersih dan memakai
kerudung.
b. Pembicaraan
Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat,
selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu topik
dengan jelas. Berbicara dengan cepat nada tinggi dengan kata yang
kurang terkontrol.
c. Aktifitas motorik
Ketika berbincang-bincang klien tampak kurang tenang
dalam berbicara, klien berbicara dengan cepat. Klien tampak
gelisah dan cemas.
d. Afek dan Emosi
a) Alam perasaan
Klien mengatakan merasa khawatir dengan kondisinya,
takut bila penyakitnya ada komplikasi lain.
b) Afek
Afek yang ditunjukkan klien yakni klien tampak labil.
Raut wajah kelihatan bingung dan klien mengatakan merasa
takut dan khawatir
e. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara, Klien mau menjawab pertanyaan
perawat. Kontak mata klien kurang dan klien tidak menatap wajah
perawat saat wawancara dan mau menjawab pertanyaan perawat
dengan panjang lebar. Klien kurang kooperatif.
f. Persepsi – Sensori
Lapang persepsi sangat sempit dan klien tidak mampu
menyelesaikan masalah dengan baik
g. Proses Pikir
1). Proses pikir
Selama wawancara, pembicaraan klien jelas dan tidak berbelit-
belit dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya dalam satu topik. Klien sangat gigih dengan
persepsinya.
2). Isi fikir
Selama wawancara tidak ditemukan gangguan isi pikir.
Pemikiran klien realistis. Klien merasa khawatir dengan
adanya komplikasi lain akibat penyakit yang dideritanya
h. Tingkat Kesadaran
a. Waktu : klien masih ingat kapan mulai mengalami cemas
seperti yang dirasakan sekarang. Dan mulai kapan menderita
penyakit hipertensi.
b. Tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di Rumah
c. Orang : klien dapat mengenali seseorang dengan jelas dan
klien juga sadar dan mengenal dengan siapa dia berbicara
i. Memori
Ny. R tidak ada gangguan daya ingat jangka panjang dan tidak
ada gangguan daya ingat jangka pendek. Klien dapat mengingat
peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu maupun saat
ini. Klien juga ingat ketika ditanya tentang sudah makan atau
belum, jam berapa, dimana tempatnya
j. Tingkat konsentrasi berhitung
Selama wawancara, konsentrasi klien baik dan berfokus terhadap
apa yang ditanyakan. Klien mampu untuk menjawab hitungan
sederhana.
k. Kemampuan Penilaian
Klien mampu menilai antara mendahulukan kegiatan diluar rumah
atau didalam rumah seperti menyiapkan sarapan untuk keluarga.
Klien memilih menyiapkan sarapan terlebih dahulu karena kalau
sudah membuat sarapan klien lebih leluasa dalam menjalankan
pekerjaan diluar rumah
l. Daya Tilik Diri
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.
7. Kegiatan Hidup Sehari-Hari (ADL)
a) Perawatan Diri
Kegiatan hidup sehari – Bantuan Total Bantuan Mandiri
hari Minimal
Mandi V
Kebersihan V
Makan V
Buang air kecil / BAK V
Buang air Besar / BAB V
Ganti pakaian V
8. Mekanisme Koping
a) Klien mampu berbicara dengan orang lain
b) Klien kurang bisa menyelesaikan masalah dengan baik
c) Jika mendapat masalah klien cenderung memendamnya sendiri dan
jarang mengkomunikasikan kepada anggota keluarganya lainnya.
d) Klien sering mengikuti olahraga senam pada hari minggu
e) Klien mampu menjaga kebersihan diri.
Analisa Data
No Data Problem
1. DS : Ansietas
Klien mengatakan merasa cemas dengan kondisinya
saat ini (penyakit tekanan darah tinggi)
Klien mengatakan bahwa 2 bulan yang lalu pernah
tidak bisa beraktifitas karena tekanan darahnya
terlalu tinggi
Klien juga mengatakan nafsu makan berkurang
DO :
Klien tampak cemas dan gelisah
Klien tampak bingung
Rentang perhatian menyempit
Tampak bicara dengan cepat
TTV :
TD : 150/90 mmHg
N : 95 x/mnt
2. DS : Gangguan
Klien mengatakan setiap kali muncul rasa cemas Istirahat Tidur
menyebabkan klien sering terbangun dan tidak bisa
tidur dengan nyenyak .
DO :
Klien tampak lesu tidak berenergi (bersemangat)
Mata tampak sayu dan terdapat kantung mata
3.
DS : Koping Individu
Klien mengatakan kadang sering tersinggung saat Tidak Efektif
rasa cemasnya muncul.
Klien mengatakan jika mendapat masalah cenderung
dipendam sendiri dan tidak menceritakan pada
anggota keluarga lainnya.
DO :
Klien tampak cemas dan gelisah
Rentang perhatian menyempit
Klien tidak bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pohon Masalah
b. Prioritas Diagnosa
1. Ansietas
2. Gangguan Istirahat Tidur
3. Nursing Care Planing (NCP)
Rencana Keperawatan Klien dengan Ansietas
No Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional
Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil
Ansietas TUM :
Mengatasi gangguan
ansietas klien. Cemas
berkurang atau hilang
TUK 1: Kriteria Evaluasi: Bina hubungan saling percaya dengan Hubungan saling
Klien dapat menjalin 1. Ekspresi wajah mengungkapkan prinsip komunikasi percaya merupakan
dan membina bersahabat terapeutik: dasar untuk kelancaran
hubungan saling 2. Menunjukkan rasa 1. Mengucapkan salam terapeutik hubungan interaksi
percaya senang 2. Berjabat tangan selanjutnya.
3. Ada kontak mata 3. Menjelaskan tujuan interaksi
4. Mau berjabat tangan 4. Mensepakati kontrak (Topik, waktu,
5. Mau menyebutkan tempat, tujuan) setiap kali bertemu
nama pasien
6. Mau menjawab salam
7. Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat
8. Mau mengutarakan
masalah yang
dihadapi.
TUK 2: Kriteria Evaluasi: 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi Mengenali keadaan
Bantu klien mengenal Klien mampu dan menguraikan perasaannya yang dapat
ansietas mengidentifikasi atau 2. Bantu klien menjelaskan situasi dan menyebabkan
mengetahui penyebab dari interaksi yang dapat segera munculnya ansietas
ansietas menimbulkan ansietas Memperluas
3. Bantu klien mengenal penyebab kesadaran tentang
ansietas perkembangan
4. Tanyakan tanda-tanda kecemasan ansietas
5. Tanyakan apa yang biasa dilakukan
untuk mengatasi cemas
6. Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
7. Mengajarkan klien teknik relaksasi
untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri : tarik nafas panjang,
pengalihan situasi
TUK 3: Kriteria Evaluasi : 1. Identifikasi kesediaan, kemampuan Dengan relaksasi dapat
Klien dapat Klien dapat lebih tenang dan penggunaan teknik sebelumnya menjadikan perasaan
meningkatkan teknik 2. Monitoring respon terhadap terapi klien lebih tenang
relaksasi relaksasi
3. Ciptakan lingkungan tenang dan
nyaman
4. Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
5. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan
jenis relaksasi (nafas dalam)
6. Demonstrasi dan latih teknik relaksasi
TUK 4: Kriteria Evaluasi: 1. Mendiskusikan mengenai jadwal Dengan menggali
Melatih mekanisme Klien mampu harian yang akan dilakukan untuk kemampuan positif klien
koping adaptif mempertahankan aspek yang meningkatkan kemampuan dapat mengurangi
positif mengurangi kecemasan kecemasan
2. Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai jadwal yang telah
dibuat
3. Memberikan reinforcement positif
TUK 5: Kriteria Hasil: 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi Untuk mengadopsi
Klien dapat Klien dapat mengungkapkan dan menguraikan perasaannya respon koping yang
mengidentifikasi dan perasaan yang dirasakan 2. Validasi kesimpulan dan asumsi baru, klien pertama kali
menggambarkan terhadap klien harus menyadari
perasaan tentang 3. Gunakan pertanyaan terbuka untuk perasaan dan mengatasi
ansietas mengalihkan dari topik yang penyangkalan dari
mengancam ke hal yang berkaitan resistensi yang disadari
dengan konflik atau tidak disadari
4. Gunakan konsultasi
TUK 6: Kriteria Evaluasi: 1. Mendiskusikan pentingnya peran Perhatian keluarga dan
Klien dapat Klien mampu melakukan keluarga sebagai pendukung untuk pengertian keluarga
memanfaatkan sistem apa yang diajarkan mengatasi kecemasan akan dapat membantu
pendukung yang ada Klien mau menerima 2. Mendiskusikan potensi keluarga mengatasi kecemasan.
dukungan untuk membantu klien mengatasi
kecemasan
3. Menjelaskan kepada keluarga klien
tentang:
- Pengertian kecemasan
- Tanda dan gejala kecemasan
- Penyebab kecemasan
4. Latih keluarga cara merawat klien
dengan kecemasan
Strategi Pelaksanaan (SP) Berdasarkan Pertemuan
Pasien Keluarga
SP 1 SP 1
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
- Mengucapkan salam terapeutik klien
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat - Mengucapkan salam terapeutik
kontrak waktu, topik dan tempat - Menjelaskan tujuan interaksi dan
2. Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab membuat kontrak waktu, topik
timbulnya kecemasan dan tempat
3. Tanyakan tanda-tanda kecemasan 2. Mendiskusikan pentingnya peran
4. Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi kecemasan mengatasi kecemasan
5. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk 3. Mendiskusikan potensi keluarga untuk
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri : membantu klien mengatasi kecemasan
tarik nafas panjang 4. Menjelaskan kepada keluarga klien
6. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi tentang : Pengertian kecemasan, tanda
setiap kali ansietas muncul. dan gejala kecemasan, Penyebab
kecemasan
5. Latih keluarga cara merawat klien
dengan kecemasan
SP 2 SP 2
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
- Mengucapkan salam terapeutik klien
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat - Mengucapkan salam terapeutik
kontrak waktu, topik dan tempat - Menjelaskan tujuan interaksi dan
2. Evaluasi kemampuan klien membuat kontrak waktu, topik
3. Ajarkan pasien teknik dikstraksi untuk dan tempat
meningkatkan kontrol diri dan mengurangi 2. Evaluasi kemampuan keluarga
kecemasan 3. Melatih keluarga merawat langsung
- Melakukan hal yang disukai klien klien
4. Menganjurkan klien memasukkan kedalam 4. Menyusun RTL keluarga/jadwal untuk
jadwal kegiatan harian merawat klien
5. Motivasi pasien melakukan teknik distraksi
setiap kali ansietas muncul.
SP 3 SP 3
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
- Mengucapkan salam terapeutik klien
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat - Mengucapkan salam terapeutik
kontrak waktu, topik dan tempat - Menjelaskan tujuan interaksi dan
2. Menjelaskan teknik relaksasi hipnotis 5 jari membuat kontrak waktu, topik dan
3. Evaluasi kemampuan klien tempat
4. Memberi reinforcement positif 2. Evaluasi kemampuan keluarga
5. Menganjurkan klien memasukkan kedalam 3. Evaluasi kemampuan klien
jadwal kegiatan hariannya 4. Rencana tindak lanjut keluarga dengan
follow up dan rujukan
SP 4
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat
kontrak waktu, topik dan tempat
2. Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang
akan dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan untuk mengurangi kecemasan.
3. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang terlah dibuat.
4. Memberi reinforcement positif
SP 5
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat
kontrak waktu, topik dan tempat
2. Mengevaluasi kegiatan yang diagendakan
3. Mengobservasi keadaan pasien
4. Memberi reinforcement positif
SP 6
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat
kontrak waktu, topik dan tempat
SP 7
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat
kontrak waktu, topik dan tempat
2. Evaluasi kegiatan harian pasien
3. Motivasi klien agar tetap semangat untuk
mengurangi kecemasannya
4. Memberi reinforcement positif
4. Implementasi dan Evaluasi
P : Intervensi dilanjutkan
Pertahankan SP 1, 2, 3 Pasien
Lanjutkan intervensi SP 4 Pasien
Bimbing klien untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal
Kamis, Ansietas DS: Pukul 11.00
16 Juli Klien mengatakan rasa cemasnya sudah berkurang DS :
Pukul SP 4 Pasien Klien mengatakan sudah bisa tidur dengan nyenyak Klien mengatakan masih mengingat 3 cara
10.00 Nafsu makan meningkat untuk menurunkan rasa cemasnya yaitu teknik
DO: nafas dalam, menontov TV dan berolahraga
Klien tampak rileks serta latihan hipnotis 5 jari
Sesekali klien tersenyum Klien mengatakan senang setelah berlatih 4
Klien sudah mampu melakukan 4 cara untuk teknik untuk mengontrol cemas dan akan
mengurangi ansietas melakukannya setiap kali muncul rasa cemas
TD 140/90 mmHg, N: 90x/menit RR: 20x/menit Klien mengatakan sudah banyak mengerti cara-
Diagnosa Keperawatan: cara untuk mengontrol rasa cemas
Ansietas Sedang DO :
Tindakan Keperawatan : Klien dapat menyebutkan dan mempraktikkan
1. Mengevaluasi kegiatan terjadwal klien untuk kembali 3 cara untuk menurunkan rasa
mengurangi rasa cemas cemansya
2. Mengajarkan pasien untuk meningkatkan kegiatan Klien terlihat sangat bersemangat
spiritual Klien tampak antusias dengan latihan-latihan
3. Memotivasi klien untuk melakukan kegaitan sesuai yang telah diberikan
dengan jadwal yang telah dibuat Klien mampu memasukan kegiatan spiritual ke
dalam jadwal harian
P : Intervensi dilanjutkan
Pertahankan SP 1, 2, 3 dan 4 Pasien
Lanjutkan intervensi SP 1 Keluarga
Bimbing klien untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal
Jumat, Ansietas DS: Pukul 09.00
17 Juli Keluarga klien mengatakan bingung dengan kondisi DS :
Pukul SP 1 Keluarga Ny. R Keluarga klien mengatakan bahwa cemas
08.00 DO: merupakan keadaan dimana seseorang
Keluarga klien terlihat sedih mengalami emosi, perasaan timbul sebagai
Tampak bertanya-tanya kepada perawat tentang respon terhadap stres
kondisi Ny. R Keluarga klien mengatakan bahwa klien
Bingung dengan kondisi klien mengalami kecemasan karena sedang
Keluarga tidak mengetahui pentingnya peran keluarga memikirkan penyakit hipertensinya
dalam mengatasi kecemasan Keluarga klien mengatakan tanda gejala dari
Diagnosa Keperawatan: kecemasan yaitu jantung berdebar-debar, sulit
Ansietas tidur, nafsu makan menurun, wajah gelisah.
Tindakan Keperawatan : Keluarga mengatakan sudah paham dengan
1. Membina hubungan saling percaya cara merawat Ny. R yaitu dengan bersikap
2. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai peduli.
pendukung dalam mengatasi kecemasan
Keluarga mengatakan senang sudah
3. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu mengetahui tentang kondisi Ny. R lebih banyak
klien mengatasi kecemasan lagi dan menganjurkan klien untuk berlatih
4. Menjelaskan kepada keluarga klien tentang cara-cara mengurangi rasa cemas.
Pengertian kecemasan DO :
Tanda-gejala kecemasan Keluarga dapat menyebutkan kembali
Penyebab kecemasan pengertian, penyebab dan tanda gejala dari
5. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien ansietas
dengan kecemasan Keluarga dapat menyebutkan kembali cara-cara
perawatan pada klien dengan ansietas
Keluarga dapat memahami apa yang telah
dijelaskan dan diajarkan oleh perawat
P : Intervensi dilanjutkan
Pertahankan SP 1 Keluarga
Lanjutkan intervensi SP 2 Keluarga
Review pengetahuan keluarga mengenai
kebutuhan klien secara langsung dengan klien
5. Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan yaitu klien ansietas mampu mencapai TUM
yaitu dapat mengatasi masalah ansietas dan mampu mencapai TUK :
Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2016. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa - Teori
dan Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta : Indomedia Pustaka.
Anna Keliat, Budi, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC.
Hawari, D. 2008. Manajemen Stress Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi 3.
Jakarta : EGC
Townsend, Mary C. 2009. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada
Keperawatan Psikiatri Pedoman Dan Pembuatan Rencana Keperawatan
Edisi ke-3. Jakarta : EGC.