Anda di halaman 1dari 36

ELIMINASI URINE (BAK) ADALAH

PENGELUARAN (pengeluaran) MELALUI SALURAN KENCING


BERUPA URINE TUBUH DIBERSIHKAN DARI BAHAN-BAHAN YANG
MELEBIHI KEBUTUHAN BADAN DARI PRODUK BUANGAN
(KOTORAN)
SECARA GARIS BESAR STRUKTUR
SISTEM PERKENCINGAN TERDIRI DARI :

 Ginjal : melakukan 2 fungsi utama

 Mengeksresikan sebagian terbesar produksi akhir metabolisme tubuh

berupa urine
 Mengatur konsentrasi garam dalam dari keseimbangan asam basa, darah

serta keseimbangan cairan


 Ureter : berfungsi menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing
 Kandung kencing berfungsi :

 Sebagai reservoir dari urine yang diproduksi terus menerus dari kedua

ginjal
 Mencegah terjadinya refluk yaitu aliran balik urine dari buli-buli ke

sistem ureter dan ginjal

 Urethra dan springter berfungsi mengeluarkan urine dari kandung kencing


FUNGSI SISTEM PERKEMIHAN YANG NORMAL

 Penderita dapat kencing spontan

 Produksi urine : 1 cc/kg/jam atau 50 – 60/jam

 Karakteristik urine normal : warnanya bening orange, pucat, tanpa endapan,

baunya tajam.
 Pemeriksaan laboratorium :

 Berat jenis urine : 1000 – 1025 ph = 6

 Urine lengkap dalam batas-batas normal

 Bun.S. Creatine dalam batas normal


URINE

Hasil dari penyaringan darah di ginjal, dimana ampas-ampas pertukaran ikut


tersaring dan dikeluarkan oleh tubuh melalui saluran kencing
ISI URINE

 96 % air

 Ampas-ampas pertukaran zat

 Ureum

 Kreatinin

 Acidum uricum

 Beberapa macam garam

 Urochrom, memberi warna urine


YANG PERLU DI OBSERVASI PADA
URINE/DIKAJI :

 Banyaknya

 Frekuensi

 Warna

 Jernihnya

 Baunya

 Keadaan yang luar biasa


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ELEMINASI URINE
1. Diet dan asupan
Tipe makanan seperti protein dan natrium dpt menentukan jumlah urine
yang dibentuk, kopi dapat meningkatkan pembentukan urine.

2. Respons keinginan awal untuk berkemih

Kebiasaan mengabaikan keinginan berkemih dapat menimbulkan urine


banyak tertahan di VU

Shg mempengarhi ukuran VU dan jumlah urine .

3. Gaya hidup

Perubahan gaya hidup mempengaruhi ketersediaan fasilitas toilet


4.Stres psikologis

Meningkatnya stres dapat mengakibatkan seringnya frekwensi berkemih krn sensifitas untuk
keinginan berkemih dan jmlh urine yg diproduksi

5.Tingkat aktivitas

Eleminasi urine membutuhkan tonus otot VU yang baik utuk fungsi spinkter yang didapatkan
dengan beraktivitas.

6.Tingkat perkembangan

Tumbang mempengaruhi pola berkemih

7. Kondisi penyakit

Kondisi penyakt tertentu mis. Peny DM mempengaruhi produksi urine.

8. Sosiokultural

Budaya /kultur masyarakat yang melarang buang air kecil ditempat tertentu.
9.Kebiasaan seseorang

kebiasaan berkemih di toilet mengalami kesulitan berkemih melalui urinal/pot bila


dalam keadaan sakit.

10.Tonus otot

Tonus otot yang berperan dalam berkemih

11. Pembedahan

efek pembedahan dapat menurunkan filtrasi glomerulus yang dapat menyebabkan


penurunan julmah produksi urine karena dampak dari pemberian obat anestesi.

12. Pengobatan

efek pengobatan menyebabkan peningkatan atau penurunan jumlah urine.


Misalnya, pemberian diuretik dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan
pemberian obat antikohnergik atau antihipertensi dapat menyebabkan retensi urine
13. Pemeriksaan Diagnostik

prosedur diagnostik yang berhubungan dengan tindakan pemeriksaan


saluran kemih seperti intravenous pyelogram (IVP), dengan membatasi
jumlah asupan dapat mempengaruhi produksi urine kemudian, tindakan
sistokopi dapat menimbulkan edema lokal pada uretra yang dapat
mengganggu pengeluaran urine
Masalah kebutuhan Eliminasi Urine
 Retensi urine

Merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan


kandung kemih untuk mengosongkan isinya, sehingga menyebabkan distensi
dari vesika urinaria atau retensi urine dapat pula merupakan keadaan dimana
seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap.

Kandungan urine normal dalam vesika urinaria adalah sebesar 250-450 ml,
dan sampai batas jumlah tersebut urine merangsang refleks untuk berkemih
dalam keadaan distensi. Versika urinaria dapat menampung sebanyak 3000-
4000 ml urine
Tanda –tanda klinis pada retensi
 Ketidaknyamanan daerah pubis

 Distensi vesika urinaria

 Ketidaksanggupan untuk berkemih

 Sering berkemih saat vesika urinaria berisi sedikit urine (25-50 ml)

 Ketidakseimbangan jumlah urine yang dikeluarkan dengan asupannya

 Meningkatnya keresahan dan keinginan berkemih

 Adanya urine sebanyak 3000-4000 ml dalam kandung kemih


Penyebab
 Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvis vesika urinaria

 Trauma sumsum tulang belakang

 Tekanan uretra yang tinggi disebabkan oleh otot detrusor yang lemah

 Sfingter yang kuat

 Sumbatan (striktur uretra dan pembesaran kelenjar prostat)


 Inkontinensia Urine

Inkontinensia Urine adalah ketidakmampuan otot sfingter eksternal


sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine secara umum.
Penyebab dari inkontinensia proses penuaa, pembesaran kelenjar prostat.
Penurunan kesadaran dan penggunaan obat narkotik atau sedatif
inkontinensia urine terdiri atas
1. Inkontinensia Dorongan
Inkontinensia dorongan merupakan keadaan di mana seseorang mengalami

pengeluaran urine tanpa sadar, terjadi segera setelah merasa dorongan yang

kuat untuk berkemih

Kemungkinan penyebab

 Penurunan kapasitas kandung kemih

 Iritasi pada reseptor regangan kandung kemih yang menyebabkan spasme

(infeksi saluaran kemih)


 Minum alkohol atau kafein

 Peningkatan cairan

 Peningkatan konsentrasi urine

 Distensi kandung kemih yang berlebihan

Tanda-tanda inkontinensia dorongan


 Sering miksi (miksi lebih dari 2 jam sekali)

 Spasme kandung kemih


2. Inkontinensia Total
Inkontinensia total merupakan keadaaan di mana seseorang mengalami

pengeluaran urine yang terus menerus dan tidak dapat diperkirakan

Kemungkinan penyebab
 Disfungsi neurologis

 Kontraksi independen dan refleks detrusor karena pembedahan

 Trauma atau penyakit yang mempengaruhi saraf medula spinalis

 Fistula

 Neuropati
Tanda-tanda inkontinensia total
 Aliran konstan yang terjadi pada saat tidak diperkirakan

 Tidak ada distensi kandung kemih

 Nokturia

 Pengobatan inkontinensia tidak berhasil


3. Inkontinensia Stres
Inkontinensia stres merupakan keadaan seseorang yang mengalami
kelahiran urine kurang dari 50 ml, terjadi dengan peningkatan tekanan
abdomen.
Kemungkinan penyebab
 Perubahan degeneratif pada otot pelvis dan struktur penunjang yang
berhubungan dengan penuaan
 Tekanan intra abdominal tinggi (obesitas)

 Distensi kandung kemih

 Otot pelvis dan struktur penunjang lemah


Tanda-tanda inkontinensia stres
Adanya urine menetes dengan peningkatan tekanan abdomen

Adanya dorongan berkemih

Sering miksi (lebih dari 2 jam sekali)


4. Inkontinensia Refleks

inkontinensia refleks merupakan keadaan di mana seseorang mengalami


pengeluaran urine yang tidak dirasakan, terjadi pada interval yang dapat
diperkirakan bila volume kandung kemih mencapai jumlah tertentu

Kemungkinan penyebab

Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)


Tanda-tanda inkontinensia refleks

 Tidak ada dorongan untuk berkemih

 Merasa bahwa kandung kemih penuh

 Kontraksi atau spasme kandung kemih tidak dihambat pada inteval teratur
5. Inkontinensia Fungsional

inkontinensia fungsional merupakan keadaan seseorang mengalami


pengeluaran urine secara tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan.

Kemungkinan penyebab :

Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)

Tanda-tanda inkontinensia fungsional


 Adanya dorongan untuk berkemih

 Kontraksi kandung kemih cukup kuat untuk mengeluarkan urine


Enuresis

Enuresis merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang

diakibatkan tidak mampu mengontrol sfingter eksterna. Enuresis biasanya

terjadi pada anak atau orang jompo, umumnya pada malam hari
Faktor penyebab enuresis
 Kapasitas vesika urinaria lebih besar dari kondisi normal

 Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi keinginan

berkemih tidak diketahui, yang mengakibatkan terlambatnya bangun tidur


untuk kekamar mandi
 Vesika urinaria peka rangsang dan seterusnya tidak dapat menampung urine

dalam jumlah besar


 Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya

persaingan dengan saudar kandung atau cekcok dengan orang tua)


 Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi

kebiasaannya tanpa dibantu untuk mendidiknya


 Infeksi saluran kemih atau perubahan fisik atau neurologis sistem

perkemihan
 Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral, atau makanan

pemedas
 Anak yang takut jalan gelap untuk kekamar mandi
Ureterotomi
Ureterotomi adalah tindakan operasi dengan jalan
membantu stoma pada dinding perut untuk drainase urine.
Operasi ini dilakukan karena adanya penyakit atau disfungsi
pada kandung kemih.
Perubahan Pola Eliminasi Urine

Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan


seseorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine,
disebabkan oleh multipel (obstruksi anatomis), kerusakan
motorik sensorik, infeksi saluran kemih. Perubahan pola
eliminasi terdiri atas :
1. Frekuensi

Frekuensi merupakan jumlah berkemih dalam sehari.


Meningkatnya frekuensi berkemih dikarenakan
meningkatnya jumlah cairan yang masuk. Frekuensi
yang tinggi tanpa tekanan asupan cairan dapat
diakibatkan oleh sistitis. Frekuensi yang tinggi
dijumpai pada keadaan stres atau hamil
2. Urgensi

Urgensi adalah perasaan seseorang untuk berkemih, takut


mengalami inkontinensia jika tidak berkemih. Pada
umumnya, anak kecil memiliki kemampuan yang buruk
dalam mengontrol sfingter eksternal dan perasaan segera
ingin berkemih biasanya terjadi pada mereka
3. Disuria

Disuria adalah rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih. Hal


ini sering ditemukan pada penyakit infeksi saluran kemih
(ISK), trauma dan struktur uretra.
4. Poliuria

Poliuria merupakan produksi urine abnormal dalam jumlah


besar oleh ginjal tanpa ada asupan cairan hal ini biasanya
ditemukan pada penderita diabetes militus. Defisiensi inti
dieuretik hoemon (ADH). Dan penyakit ginjal kronik.
5. Urinaria Supresi

Urinaria Supresi adalah berhentinya produksi urine


secara mendadak secara normal, urine diproduksi oleh
ginjal secara terus menerus pada kecepatan 60 – 120
ml/jam
Tugas 2

1. Buatlah rangkuman tentang materi “Eliminasi


Urine”
2. Buatlah SOP pertolongan Eliminasi Urine mulai dari
persiapan alat sampai pelaksanaannya

Tugas dikumpulkan via WA Pribadi saya, maksimal


pukul 20.00 WIB

Goodluck 

Anda mungkin juga menyukai