OLEH:
NANDA SHOLIKHA PRATIWI
201903086
1. 3. Tipe-Tipe Lansia
Pada umumnya lansia lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri
daripada tinggal bersama anaknya. Menurut Nugroho W ( 2000) adalah:
1. Tipe Arif Bijaksana
Yaitu tipe kaya pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan
zaman, ramah, rendah hati, menjadi panutan.
2. Tipe Mandiri
Yaitu tipe bersifat selektif terhadap pekerjaan, mempunyai kegiatan.
3. Tipe Tidak Puas
Yaitu tipe konflik lahir batin, menentang proses penuaan yang
menyebabkan hilangnya kecantikan, daya tarik jasmani, kehilangan
kekuasaan, jabatan, teman.
4. Tipe Pasrah
Yaitu lansia yang menerima dan menunggu nasib baik.
5. Tipe Bingung
Yaitu lansia yang kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
pasif, dan kaget
A. Definisi
Reumathoid Atritis merupakan penyakit inflamasi non bakterial yang bersifat
sistemik, progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat
sendi secara sistematis. (Chairuddin, 2003)
Sendi yang terlibat Frekuensi Keterlibatan (%)
Metacarpophalangeal (MCP) 85
Pergelangan Tangan 80
Proximal interphalangeal (PIP) 75
Lutut 75
Metatarsshophalangeal (MTP) 75
Pergelangan Kaki (tibiotalar + subtalar) 75
Bahu 60
Midfoot (tarsus) 60
Panggul (Hip) 50
Siku 50
Acromioclavikular 50
Vertebra servikal 40
Temporomandibular 30
Sternoclavikular 30
B. Etiologi
Penyebab utama kelainan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang
dikemukakan mengenal penyebab reumathoid atritis, yaitu :
1. Infeksi Streptokokus hemolitikus dan Streptokokus non-hemolitikus
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolic
5. Faktor genetik serta faktor pemicu lingkungan
Pada saat ini, reumathoid atritis diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan
infeksi. Autoimunini bereaksi terhadap kolagen tipe II, faktor injeksi mungkin
disebabkan oleh virus dan organisme mikroplasma atau group difterioid yang
menghasilkan antigen kolagen tipe II dari tulang rawan sendi penderita.
Kelainan yang dapat terjadi pada suatu atritis rheumatoid yaitu:
1. Kelainan pada daerah artikuler
- Stadium I (stadium sinovitis)
- Stadium II ( stadium destruksi)
- Stadium III (stadium deformitas)
2. Kelainan pada jaringan ekstra-artikuler
Perubahan patologis yang dapat terjadi pada jaringan ekstra-artikuler
adalah:
- Otot : terjadi miopati
- Nodul subkutan
- Pembuluh darah perifer : terjadi proliferasi tunika intima, lesi pada
pembuluh darah arteriol dan venosa
- Kelenjar limfe : terjadi pembesaran limfe yang berasal dari aliran limfe
sendi, hiperplasi folikuler, peningkatan aktivitas system
retikuloendotelial dan proliferasi yang mengakibatkan splenomegali
- Saraf : terjadi nekrosis fokal, reaksi epiteloid serta infiltrasi leukosit
- Visera
C. Manifestasi Klinis
Gejala awal terjadi pada beberapa sendi sehingga disebut poli atritis
reumathoid. Persendian yang paling saling terkena adalah sendi tangan,
pergelangan tangan, sendi lutut, sendi siku, pergelangan kaki, sendi bahu, serat
sendi panggul dan biasanya bersifat bilateral/simetris. Tetapi kadang-kadang
hanya terjadi pada satu sendi disebut atritis reumathoid mono-artikular
(Chairuddin, 2003)
1. Stadium awal
Malaise, penurunan BB, rasa capek, sedikit demam dan anemis. Gejala
lokal yang berupa pembekakan, nyeri dan gangguan gerak pada sendi
matakarpofalangeal
Pemeriksaan fisik: tenosnofitas pada daerah ekstensor pergelangan tangan
dan fleksor jari-jari. Pada sendi besar (misalnya sendi lutut) gejala
peradangan lokal berupa pembengkakan nyeri serta tanda-tanda efusi sendi.
2. Stadium lanjut
Kerusakan sendi dan deformitas yang bersifat permanen, selanjutnya
timbul ketidakstabilan sendi akibat rupture ligament yang menyebabkan
deformitas rheumatoid yang khas berupa deviasi ulnar jari-jari, deviasi
radial/volar prgelangan tangan serta valgus lutu dan kaki.
Untuk menegakkan diagnosis dipakai kriteria diagnosis dan ACR tahun 1987
dimana untuk mendiagnosis AR diperlukan 4 dari 7 kriteria tersebut
Kriteria 1-4 tersebut harus minimal diderita selama 6 minggu
Krtieria Definisi
Kaku pagi hari Kekakuan pada pagi hari pada
persendian dan sekitarnya sekurang-
kurangnya selama 1 jam sebelum
perbaikan maksimal
Arthritis pada 3 daerah persendian Pembengkakan jaringan lunak atau
atau lebih persendian atau lebih efusi (bukan
pertumbuhan tulang) pada sekurang-
kurangnya pada 3 sandi secara
bersamaan yang diobservasi oleh
dokter
Arthritis pada persendian tangan Sekurang-kurangnya terjadi
pembengkakan suatu persendian
tangan seperti yang tertera diatas
Arthritis simetris Keterlibatan sendi yang sama (seperti
kriteria yang tertera 2 pada kedua sisi )
keterlibatan PIP, MCP, atau MTP
bilateral
Nodul reumathoid Nodul subkutan pada penonjolan
tulang atau permukaan ekstensor atau
daerah juksta artikuler yang
diobservasi oleh dokter
Faktor rematoid serum positif Terdapatnya titer abnormal faktor
reumatoid serum yang diperiksa
dengan cara yang memberikan hasil
positif kurang dari 5% kelompok
kontrol yang diperiksa. Pemeriksaan
hasilnya negatif tidak menyingkirkan
adanya AR
Perubahan gambaran radiologis Perubahan gambaran radiologis yang
khas bagi arthritis reumatoidpada
pemeriksaan sinar x tangan posterior
atau pergelangan tangan yang harus
menunjukkan adnaya erosi atauu
dekalsifikasi tulang yang berlokasi
pada sendi atau daerah yang
berdekatan dengan sendi.
D. Penatalaksaan
1. Olah raga teratur dan istirahat yang cukup
2. Ketahuilah penyebab dan tanda gejala penyakit
3. Kompres panas dapat mengatasi kekakuan kompres dingin dapat
membantu meredakan nyeri
4. Pertahankan BB yang normal
5. Mengkonsumsi makanan yang bergizi lengkap dan seimbang
6. Hindari makanan yang banyak mengandung purin seperti bir dan
minuman beralkohol, ikan anchovy, sarden, herring, ragi, jerohan,
lacang-kacangan, ekstrak daging, jamur, bayam, asparagus, dan
kembangkol karena dapat menyebabkan penimbunan asam urat
dipersendian.
7. Mengkonsumsi makanan seperti tahu untuk pengganti daging,
memakan buah beri untuk menurunkan kadar asam urat dan
mengurangi inflamasi. Juga asam lemak tertentu seperti minyak ikan
salmon, minyak zaitun.
8. Banyak minum air untuk membantu menencerkan asam urat yang
terdapat dalam darah sehingga tidak bertimbun disendi.
E. Patofisiologi
Reaksi faktor RA
dengan antibody / factor Reaksi peradangan
Nyeri
metabolic infeksi
dengan kecenderungan virus
Resiko cidera
Kekuatan sendi Ankilosis Tulang
Deficit perawatan
diri
ASUHAN KEPERAWATAN
LANSIA INDIVIDU
1. IDENTITAS
Nama : Tn. M
Alamat : Ds. Tulangan, Sidoarjo
Jenis Kelamin :
( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Umur :
( ) Middle Age ( ) Elderly ( ) Old ( ) Very old
Status :
( ) Menikah ( ) Tidak menikah ( ) Janda ( ) Duda
Agama :
() Islam ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Katolik ( ) Budha
Suku :
() Jawa ( ) Madura ( ) Lain-lain, sebutkan ......
Tingkat Pendidikan :
( ) Tidak tamat SD () Tamat SD ( ) SMP
( ) SMU ( ) PT ( ) Buta huruf
Sumber Pendapatan :
( ) Ada, jelaskan Pasien mendapatkan pendapatan dari bertani
( ) Tidak, …………………
2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini :
( ) Nyeri dada ( ) Pusing ( ) Batuk
( ) Panas ( ) Sesak ( ) Gatal
( ) Diare ( ) Jantung berdebar
() Nyeri sendi ( ) Penglihatan kabur
Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir :
( ) Nyeri dada ( ) Pusing ( ) Batuk
( ) Panas ( ) Sesak ( ) Gatal
( ) Diare ( ) Jantung berdebar
() Nyeri sendi ( ) Penglihatan kabur
Penyakit saat ini :
() Sesak nafas/PPOM () Nyeri Sendi/Rematik
( ) Diare ( ) Penyakit kulit ( ) Jantung
() Mata ( ) DM ( ) Hipertensi
Kejadian penyakit 3 bulan terakhir :
( ) Sesak nafas/PPOM ( ) Nyeri Sendi/Rematik
( ) Diare ( ) Penyakit kulit ( ) Jantung
( ) Mata ( ) DM ( ) Hipertensi
3. STATUS FISIOLOGIS
Bagaimana postur tulang belakang lansia :
( ) Tegap ( ) Kifosis ( ) Skoliosis ( ) Lordosis
Tanda-tanda vital dan status gizi :
(1) Suhu : 36,7 oC
(2) Tekanan Darah : 120/70 mmHg
(3) Nadi : 84 x/menit
(4) Respirasi : 25 x/menit
(5) BB sebelum sakit : 70kg, BB saat sakit : 68kg
(6) Tinggi badan : 160 cm
3. Hidung
Bentuk : Simetris
Peradangan : Tidak
Penciuman : Tidak
Jika ya, jelaskan :-
Refleks
Kanan Kiri
Biceps - -
Triceps - -
Knee - -
Achiles - -
Keterangan:
Refleks + : Normal
Refleks - : Menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : Baik
Warna : Tidak
Kelembaban : Kering
Gangguan pada kulit : Tidak, jelaskan ……
4. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Motivasi penghuni Puskesmas
( ) Kemampuan sendiri
() Terpaksa
Frekwensi kunjungan keluarga
( ) 1 kali/bulan
( ) 2 kali/bulan
( ) Tidak pernah
() Setiap hari
Hubungan dengan orang lain dalam Ruangan:
( ) Tidak dikenal
( ) Sebatas kenal
() Mampu berinteraksi
( ) Mampu kejasama
Hubungan dengan orang lain diluar Ruangan didalam puskesmas
( ) Tidak dikenal
( ) Sebatas kenal
() Mampu berinteraksi
( ) Mampu kejasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke Ruangan lainnya dalam Puskesmas
( ) Selalu
( ) Sering
( ) Jarang
( ) Tidak pernah
APGAR KELUARGA
(Skrinning singkat mengkaji fungsi SOSIAL Lansia)
Tidak
No Fungsi URAIAN Selalu Kadang
Pernah
1. Adapta-tion Saya puas bahwa saya 2
dapat kembali pada
keluarga (teman2)
saya untuk membantu
pada waktu saya
susah.
2. Partner-ship Saya puas dengan cara 1
keluarga (teman2)
saya membicarakan
sesuatu dengan saya
dan mengungkapkan
masalah dengan saya.
3. Growth Saya puas bahwa 2
keluarga (teman2)
menerima saya untuk
melakukan aktifitas
atau arah baru.
4. Affec-tion Saya puas dengan cara 1
kelaurga (teman2)
saya mengekspresikan
afek dan berespon
terhadap emosi saya
seperti marah, sedih
atau mencintai.
5. Resol-ve Saya puas dengan cara 2
teman2 saya dan saya
menyediakan waktu
bersama2.
Stabilitas emosi
( ) Labil
() Stabil
( ) Iritabel
( ) Datar
Jelaskan : Pasien tidak pernah terlihat marah saat bersama teman-
teman
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
() Apakah klien mengalami susah tidur
() Ada masalah atau banyak pikiran
( ) Apakah klien murung atau menangis sendiri
( ) Apakah klien sering was-was atau kuatir
Lanjutkan pertanyaan
tahap 2 jika jawaban
ya 1 atau lebih
Pertanyaan tahap 2
() Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu
bulan
( ) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
( ) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
( ) Cenderung mengurung diri
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Jelaskan : Salah 2 pasien mengalami fungsi intelektual utuh
Total nilai 30 24
Interpretasi hasil :
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 - 17 : Gangguan kognitif berat
Jelaskan : Skor 24 pasien tidak ada gangguan kognitif
Warna urine
( ) Kuning jernih
( ) Putih jernih
( ) Kuning keruh
Gangguan BAK
( ) Inkontinensia urine
( ) Retensi urine
() Tidak ada
Pola aktifitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan
( ) Membantu kegiatan dapur
() Berkebun
( ) Pekerjaan rumah tangga
( ) Ketrampilan tangan
Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
Mandi
( ) 1 kali sehari
() 2 kali sehari
( ) 3 kali sehari
( ) < 1 kali sehari
Memakai sabun
() ya ( ) tidak
Sikat gigi
( ) 1 kali sehari
( ) 2 kali sehari
( ) Tidak pernah
Menggunakan pasta gigi
( ) ya ( ) tidak
Indeks Barthel
Pengkajian Fungsional berdasar Barthel Indeks :
N NILAI
AKTIVITAS
O BANTUAN MANDIRI
1. Makan - 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat 7 -
tidur dan sebaliknya, termasuk
duduk di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka, - 5
menyisir, mencukur dan mengosok
gigi
4. Aktivitas toilet - 10
5. Mandi - 5
6. Berjalan di jalan yang datar ( jika - 15
tidak mampu berjalan lakukan
dengan kursi roda )
7. Naik turun tangga 2
8. Berpakaian termasuk mengenakan - 10
sepatu
9. Mengontrol defekasi - 10
10. Mengontrol berkemih - 10
JUMLAH 100
Penilaian :
0 – 20 : Ketergantungan sangat berat
21 – 61 : Ketergantungan berat / sangat tergantung
62 – 90 : Ketergantungan sedang
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Jelaskan : Nilai 94 pasien ketergantungan ringan pada orang lain tetapi
pasien bisa melakukan aktifitas mandiri.
Indeks KATZ :
Termasuk/katagori mana klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas. ()
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas.
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.
PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA
(Tinneti, ME, dan Ginter, SF, 1998)
Mata Tertutup
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan
untuk keseimbangannya)
Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil.
Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu
untuk dukungan.
Membungkuk
Tidak mampu untuk membungkuk, untuk mengambil obyek-obyek kecil (misal
: pulpen) dari lantai, memegang suatu obyek untuk bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun.
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang
klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dri sisi ke sisi.
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan memegang obyek untuk
dukungan.
6. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
PEMUKIMAN
Luas bangunan :
Bentuk bangunan :
() Rumah ( ) Petak () asrama ( ) paviliun
Jenis bangunan :
() Permanen ( ) Semi permanen ( ) non permanen
Atap rumah
() Genting ( ) seng ( ) ijuk
( ) kayu ( ) asbes
Dinding
() Tembok ( ) Kayu ( ) bambu ( ) lainya ....
Lantai
( ) semen ( ) tegel () keramik
( ) tanah ( ) lainnya, ……
Ventilasi
( ) < 15 % luas lantai () >15 % luas lantai
Pencahayaan
() Baik ( ) kurang
Jelaskan, karena terdapat genting kaca dan lampu yang memadai
Pengaturan penataan perabot
() baik ( ) kurang
Kelengkapan alat rumah tangga
() lengkap ( ) tidak lengkap
SANITASI
Kebersihan lingkungan
() baik ( ) kurang
Penyediaan air bersih (MCK) :
( ) PDAM () Sumur ( ) Mata air
( ) sungai ( ) lainnya, ………
Penyediaan air minum
( ) air rebus sendiri ( ) Beli (aqua) ( ) air biasa tanpa rebus
Pengelolaan jamban
( ) bersama ( ) kelompok () pribadi ( ) lainnya,...
Jenis jamban :
( ) Leher angsa () cemplung terbuka
( ) Cemplung tertutup ( ) Lainnya
Jarak dengan sumber air
() < 10 meter ( ) > 10 meter
Sarana pembuangan air limbah (SPAL) :
() Lancar ( ) Tidak lancar
Petugas sampah
( ) ditimbun ( ) dibakar ( ) daur ulang
( ) dibuang sembarang tempat ( ) dikelola dinas
Polusi udara
( ) Pabrik () Rumah tangga ( ) industri ( ) Lainnya, ......
Pengelolaan binatang pengerat
( ) tidak () ya,
(*) dengan racun () dengan alat (*) lainnya, ……………….
FASILITAS
Peternakan
() ada ( ) tidak Jenis, Unggas
Perikanan
( ) ada () tidak Jenis, Ikan hias
Sarana olahraga
( ) ada () Tidak Jenis, senam, terapi remautik
Taman
() ada ( ) tidak Luasnya, 20 m2
Ruang pertemuan
() ada ( ) tidak Luasnya, 30 m2
Sarana hiburan
() ada ( ) tidak Jenis radio, televisi
Sarana ibadah
() ada ( ) tidak Jenis, Musholla
I. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko cedera b/d hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri
II. Intervensi
Diagnosa 1 : Resiko cedera b/d hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri
1) Tujuan dan Kriteria Hasil:
a. NOC:
Risk Kontrol
b. Kriteria Hasil:
- Klien terbebas dari cedera
- Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah
injury/cedera
- Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan/perilaku
personal
- Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury
- Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
- Mampu mengenali perubahan status kesehatan
NIC:
2. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
3. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik
dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
4. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan
perabotan)
5. Memasang side trail tempat tidur
6. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
7. Menempatkan saklar lampu di tempat yang mudah dijangkau pasien
8. Membatasi pengunjung
9. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
10. Mengontrol lingkungan dari kebisingan
11. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
12. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit
DAFTAR PUSTAKA