Oleh:
Kelompok 1
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
HIV dan AIDS sering dianggap penyakit yang tidak ada obatnya dan di kaitkan dengan
kematian secara cepat. Padahal, kita bisa hidup sehat dengan HIV di dalam tubuh untuk waktu
yang sangat lam, bahkan melebihi pikiran yang umum yaitu lima sampai sepuluh tahun.
Banyak cara yang bisa di tempuh agar kekebalan tubuh tidak berkurang dan kita tidak rentan
terhadap serangan penyakit.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Informasi yang benar dan jelas akan mengobati ketidakpahaman, depresi, memulihkan
dan menyelakan jiwa penderita HIV. Dan seperti halnya berbaga imacam terapi, terapi
informasi adalah suatu perjalanan, sebuah proses yang akan berlangsung secara terus
menerus dan berkesinambungan. Konseling paska tes yang paling sempurna pun tidak
mungkin dapat menjawab semua pertanyaan – pertanyaan HIV.
Terapi spiritual (terapi Doa/ prayer) merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan
dari aktivitas lainya dari kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok .
Doa pada dasarnya merupakan bentuk komunikasi antara seseorang hamba dengan sang
maha pencipta. Doa memberikan efek besar dalam kehidupan manusia. Fungsi doa
bukan hanya sekedar bentuk pengabdian pada yang sakral, tetapi juga memiliki fungsi
yang lainya; mulai dari permohonan perlindungan sampai dengan hal-hal yang bersifat
praktis, seperti berdoa untuk ketenangan dan kesehatan.
Penelitian ilmiah tentang pengaruh doa terhadap kesehatan dan kesembuhan seseorang
telah banyak dilakukan.Hasil survei Time CNN, dan USA Weeken (1996), menunjukan
bahwa lebih dari 70% pasien di Amerika percaya bahwa doa (prayer) merupakan obat
bagi penderita selain dalam pengertian medis (Amin Syukur, 2012;81).
Ketika doa dijadikan terapi atau pengobatan, kususnya dalam asuhan keperawatan,
maka langkah pertama yang harus di lakukan adalah melakukan penilaian keagamaan.
Penilaian keagamaan harus menjadi bagian dari catatan sejarah pasien yang diperoleh
seseorang perawat atau profesional kesehatan.Penilain itiu setidak- tidaknya meliputi
informasi kepercayaan pasien, bagaimana mereka berbicara dengan Tuhan (berdoa),
mazhab atau keyakinan dan praktik keagamaan apa yang mereka anut, seperti tipe
keagamaan apa yang dapat membantu hasrat pasien.
Nutrisi yang sehat dan seimbang diperlukan pasien HIV untuk mempertahankan
kekuatan, meningkatkan fungsi sistem imun, meningkatkan kemampuan tubuh untuk
memerangi infeksi dan menjaga tubuh tetap aktif dan produktif. Defisiensi vitamin dan
mineral bisa di jumpai pada orang dengan HIV dan defisiensi sudah terjadi sejak dini
walaupun pada ODHA mengonsumsi makanan dengan gizi berimbang. Defisiensi
terjadi karena HIV menyebabkan kehilangan nafsu makan dan gangguan absrobsi zat
gizi dan 90 % ODHA umumnya memiliki berat badan di bawah normal.
Study ilmiah tgentang hubungan makanan dan kesehatan manusia sudah banyak
dilakukan ilmuan, baik hubungan makanan tertentu dengan kesehatan maupun akibat
kelebihan makanan tertentu terhadap timbulnya suatu penyakit atau kekurangan asupan
makanan suatu zat terhadap munculnya suatu penyakit tertentu. Tujuan dan manfaat
terapi nutrisi adalah memenuhi kebutuhan nutrisi pasien secara umum. Perlu di
perhatikan bahwa kebutuhan tersebut perlu di modifikasi sesui kebutuhan pasien dan
penyakit tertentu dan manfaat dari terapi nutrisi di antaranya :
Latihan yoga pun dibuktikan secara ilmiah dapat meningkatkan kebugaran tubuh,
meningkatkan keseimbangan tubuh, menambah kekuatan tubuh , jangkauan gerak dan
kelenturan tubuh dapat meringankan gejala nyeri , gangguan cemas, insomnia, depre, si
dan melenturkan bagian tubuh yang sakit (Halodokter, 3/11/2017).
2.2.5.Terapi Fisik
Terapi fisik merupakan upaya yang bisa dijadikan altermatif pelengkap dalam
upaya memperbaiki disfungsi yang berkaitan dengan tubuh yang disebabkan HIV.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa jenis olah fisik seperti berlari –lari kecil dan
renang mampu menghilangkan stres dan membuat tubuh tenang. Ketenangan yang di
peroleh bisa meningkat pertumbuhan sei kekebalan tubuh didalam tubuh(Aziza’, 2018).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HIV/ AIDS kini bukan dari akhir segalanyia, dengan kemajuan diagnosis dan
terapi, organ yang terinfeksi HIV memiliki harapan hidup lebih panjang dan bisa
menjalani hidup yang produktif. Meski tidak bisa menyembuhkan, terapi komplementer
seperti: terapi informasi, terapi spiritual, terapi nutrisi yoga dan terapi fisik, setidaknya
bisa memberikan harapan hidup yang lebih bagi pengidap HIV/AIDS positif dan
membuat mereka hidup lebih produktif.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aziza’, W. (2018). Pengaruh Terapi Doa Terhadap Kadar Limposit Pasien AIDS Di
Rumah Sakit umum Daerah DR.M.Haulussy Ambon. Journal of Chemical
Information and Modeling, i(9), 1–7.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Hidayat, D. A. A. (2019). Khazanah Terapi komplementer Alternatif (I; M. A. Elwa &
I. Kurniawan, eds.). Garut: Penerbit nuansa Cendikia.
Octavianty, L., Rahayu, A., Rosadi, D., & Rahman, F. (2015). Pengetahuan, Sikap Dan
Pencegaha
Hiv/Aids Pada Ibu Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 53.
https://doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3464
Aziza’, W. (2018). Pengaruh Terapi Doa Terhadap Kadar Limposit Pasien AIDS Di
Rumah Sakit umum Daerah DR.M.Haulussy Ambon. Journal of Chemical
Information and Modeling, i(9), 1–7.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Hidayat, D. A. A. (2019). Khazanah Terapi komplementer Alternatif (I; M. A. Elwa &
I. Kurniawan, eds.). Garut: Penerbit nuansa Cendikia.
Octavianty, L., Rahayu, A., Rosadi, D., & Rahman, F. (2015). Pengetahuan, Sikap Dan
Pencegahan Hiv/Aids Pada Ibu Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
11(1), 53. https://doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3464
Aziza’, W. (2018). Pengaruh Terapi Doa Terhadap Kadar Limposit Pasien AIDS Di
Rumah Sakit umum Daerah DR.M.Haulussy Ambon. Journal of Chemical
Information and Modeling, i(9), 1–7.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Hidayat, D. A. A. (2019). Khazanah Terapi komplementer Alternatif (I; M. A. Elwa &
I. Kurniawan, eds.). Garut: Penerbit nuansa Cendikia.
Octavianty, L., Rahayu, A., Rosadi, D., & Rahman, F. (2015). Pengetahuan, Sikap Dan
Pencegahan Hiv/Aids Pada Ibu Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
11(1), 53. https://doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3464