Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

TERMINAL ILLNESS (PALLIATIV CARE) : KANKER

Anggota Kelompok 14:


1. WIDYA AURINA (008)
2. SHENDY HERKOLIN (010)
3. PRIHATIN DINA (055)
4. RIZKY AGILLYA (061)
Perawatan Paliatif pada Kanker Kronis

Kanker yang memasuki saat-saat terminal adalah


kanker yang sudah dalam tahap stadium lanjut yang
artinya kondisi fisiknya sudah sangat buruk.
Terdapat 4 stadium atau tahapan keganasan
penyakit kanker, yaitu stadium I, II, III, dan IV. Lebih
jelasnya, tahapan kanker terbagi atas stadium Ia, Ib,
dan IIa, yang disebut dengan stadium kanker invasif
dini, dan stadium IIb, stadium IIIa-IIIb, dan stadium
Iva- IVb atau stadium kanker invasif lanjut. Dan
pasien-pasien yang menjalani perawatan paliatif
ialah pasien ber stadium IVa- IVb atau stadium
kanker invasif lanjut.
Peranan Perawatan Paliatif Penyakit Kanker
1. Kelanjutan dan kesinambungan perawatan adalah hal yang sangat penting
dan diutamakan. Tim paliatif harus dikenal oleh penderita dan keluarga, dan
berperan sebagai sumber informasi dan sumber dukungan mental

2. Nyeri dan gejala lain dievaluasi secara cermat dan didokumentasikan


sehingga perkembangannya dapat dikontrol. Protokol untuk pengawasan
perawatan di rumah diberikan kepada pelaku rawat (care giver)

3. Tim paliatif harus dapat menganalisis dan menentukan prioritas


penyelesaian, bila ada masalah yang tekait dengan pasien, keluarga, dan
upaya medis

4. Perawatan di rumah penderita harus dipersiapkan dengan matang.


Penyuluhan kepada penderita dan keluarga telah dimulai sejak penderita
berkonsultasi dengan pihak rumah sakit. Tim perawat dan terapis untuk
perawatan di rumah segera dipersiapkan, termasuk jadwal kunjungan
rumah. Ikatan antara rumah sakit dengan penderita di rumah selalu terjalin,
lebih baik lagi, bila dokter keluarga menjadi jembatan dalam ikatan ini
1. PENGKAJIAN
Kaji masalah kebutuhan fisiologis:
a. Problem Oksigenisasi: respirasi irregular, cepat atau
lambat, pernafasan cheyne stokes, sirkulasi perifer
menurun, perubahan mental; agitasi-gelisah, tekanan
darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, nadi
ireguler.
b. Problem Nutrisi dan Cairan: asupan makanan dan cairan
menurun, peristaltic menurun, distensi abdomen,
kehilangan BB, bibir kering dan pecah-pecah, lidah
kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan,
dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun.
c. Problem suhu: terjadi penurunan suhu tubuh terutama
pada bagian ekstremitas yang terasadingin.
d. Problem Sensori: Penglihatan menjadi kabur, refleks
berkedip hilang saat mendekati kematian,
menyebabkan kekeringan pada kornea,
Pendengaran menurun, kemampuan berkonsentrasi
menjadi menurun penglihatan kabur, pendengaran
berkurang, sensasi menurun.
e. Problem nyeri ; ambang nyeri menurun, pengobatan
nyeri dilakukan secara intra vena, klien harus selalu
didampingi untuk menurunkan kecemasan dan
meningkatkan kenyamanan.
f. Problem Kulit dan Mobilitas ; seringkali tirah baring
lama menimbulkan masalah pada kulit sehingga
pasien terminal memerlukan perubahan posisi yang
sering.
Faktor-faktor lain yang perlu dikaji :
a. Faktor fisik
Gejala fisik yang ditunjukan antara lain perubahan
pada penglihatan, pendengaran, nutrisi, cairan,
eliminasi, kulit, tanda-tanda vital, mobilisasi, nyeri.
b. Faktor psikologi
Perawat harus peka dan mengenali kecemasan
yang terjadi pada pasien terminal, harus bisa
mengenali ekspresi wajah yang ditunjukan apakah
sedih, depresi, atau marah. Problem psikologis lain
yang muncul pada pasien terminal antara lain
ketergantungan, kehilangan harga diri dan
harapan.
c. Faktor Sosial
Perawat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama kondisi
terminal, karena pada kondisi ini pasien cenderung menarik diri,
mudah tersinggung, tidak ingin berkomunikasi, dan sering bertanya
tentang kondisi penyakitnya. Ketidakyakinan dan keputusasaan
sering membawa pada perilaku isolasi. Perawat harus bisa
mengenali tanda klien mengisolasi diri, sehingga klien dapat
memberikan dukungan sosial bisa dari teman dekat,
kerabat/keluarga terdekat untuk selalu menemani klien.

d. Faktor Spiritual
Perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses
kematian, bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat
terakhirnya. Apakah semakin mendekatkan diri pada Tuhan
ataukah semakin menolak dan tidak menerima
keadaannya. Perawat juga harus mengetahui apakah pasien
memerlukan bantuan dari pemuka agama untuk membimbing klien
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang dapat muncul pada pasien
terminal kanker stadium IV adalah:
a. Ansietas berhubungan dengan ancaman
kematian
b. Keputusasaan berhubungan dengan
penyakit yang diderita
c. Berduka berhubungan dengan penyakit
terminal dan kematian yang akan dihadapi
d. Depresi berhubungan dengan kesedihan
tentang dirinya dalam keadaan terminal
3. Intervensi Keperawatan
a. Ansietas b.d ancaman kematian
Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Klien mampu Kaji tingkat ansietas klien Mengetahui tingkat
mengungkapkan ansietas klien yang
kecemasannya digunakan sebagai
2. Terjadi perubahan pertimbangan tindakan
psikologis ke arah yang selanjutnya
lebih baik
3. Klien menunjukkan
sikap tenang terhadap
penyakitnya Dorong klien Membuat klien lebih
mengungkapkan nyaman dan untuk
ketakutannya mengetahui apa yang
ditakutkan klien

Berikan kepastian dan Kepastian dan


kenyamanan kenyamanan membuat
klien percaya untuk
mengungkapkan
perasaan
Identifikasi dan dukung klien yang cemas
mekanisme koping efektif mempunyai penyempitan
lapang persepsi
dengan penurunan
kemampuan untuk belajar

Dorong keluarga dan Memaksimalkan peran


teman untuk keluarga dan
mengungkapkan memungkinkan adanya
ketakutan-ketakutan kesempatan saling
mereka berbagi
b. Keputusasaan b.d penyakit yang diderita

Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Keputusasaan klien Tetap memberikan Klien harus diberikan
berkurang harapan yang terbaik bagi harapan sebaik mungkin
2.    Klien kembali ke si pasien sampai akhir hayatnya
kondisi psikologis normal
3.    Klien tetap menjaga Sampaikan hal yang Tidak menambah beban
keyakinan yang dimilikinya bersifat positif yang pasien dan tidak membuat
mengenai penyakitnya bertujuan untuk tidak pasien berada pada
membuat pasien menjadi keadaan yang lebih buruk
cemas dan berkecil hati
Berikan motivasi kepada Dapat meningkatkan
pasien yang bersifat semangat pasien dalam
membangun mempertahankan
hidupnya
Maksimalkan peran Adanya orang terdekat
keluarga pasien dalam pasien dapat membuat
memberikan dorongan psikologi pasien menjadi
kepada pasien lebih baik

Selalu dampingi pasien Akan memberikan pasien


dalam menghadapi ketenangan dan
kondisinya kenyamanan
c. Berduka b.d penyakit terminal dan kematian
yang akan dihadapi
Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Klien mampu Berikan kesempatan pada Diskusi terbuka dan jujur
mengungkapkan pasien dan keluarga untuk dapat membantu klien
perasaannya mengungkapkan perasaan dan keluargamenerima
2.    Kesedihan klien yang dan diskusikan secara dan mengatasi situasi dan
berhubungan dengan terbuka menetukan respon
penyakitnya dapat mereka terhadap situasi
berkurang tersebut
3.    Klien mampu
menerima keadaan yang
terjadi padanya dan masih Berikan dorongan Strategi koping positif
mempertahankan harapan penggunaan strategi membantu penerimaan
yang ia miliki koping positif dan pemecahan masalah
Berikan dorongan pada Memfokuskan hal yang
klien untuk positif meningkatkan
mengekspresikan hal yang penerimaan diridan
positif penerimaan kematian
yang terjadi
Bantu klien mengatakan Proses berduka dan
dan menerima kematian berkabung yang adaptif
yang akan terjadi tidak dapat dimulai
samapi kematian yang
akan terjadi dapat
diterima

Tingkatkan harapan Perhatian dapat membuat


dengan perawatan penuh klien lebih nyaman dan
perhatian, menghilangkan dukungan dapat membuat
ketidaknyamanan dan klien memiliki rasa
memberikan dukungan percaya diri dalam
memepertahankan
harapannya.
d. Depresi b.d kesedihan tentang dirinya dalam
keadaan
Kriteria Hasil
terminal
Intervensi Rasional
1. Klien mampu Bantu klien Mengetahui hal yang
mengungkapkan perasaan mengungkapkan perasaan membuat klien sedih dan
yang membuatnya depresi sedih, marah yang mengurangi beban
2. Depresi klien berkurang membuat ia depresi perasaan pada klien
3. Terjadi perubahan sikap
pada klien dari menutup Berikan simpati pada klien Klien akan merasa lebih
diri menjadi terbuka nyaman denan perhatian
yang diberikan

Bantu klien Mekanisme koping yang


mengidentifikasi sumber tepat dapat membantu
koping klien menyelaesaikan
masalahnya

Gunakan sentuhan ketika Sentuhan merupakan


klien menunjukkan sikap salah satu cara
depresi menunjukkan perhatian
pada klien
Lakukan hubungan Memungkinkan adanya
interpersonal yang baik hubungan saling percaya
yang membuat klien lebih
mudah mengungkapkan
perasaannya

Maksimalkan peran Hadirnya keluarga dapat


keluarga dalam membuat klien lebih
mengurangi depresi klien tenang dan nyaman

Anda mungkin juga menyukai