Disusun oleh:
PROGRAM TRANSFER
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kelompok dapat menyelesaikan makalah ini yang diberi judul
“Asuhan Keperawatan Paliatif Care Pada Pasien Terminal Dengan KAnker
Payudara”. Penyusunan makalah ini kelompok susun untuk memenuhi tugas yang
telah diberikan oleh dosen mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif.
Kelompok berharap dengan adanya makalah kelompok kami ini dapat digunakan
dalam menambah wawasan pembaca terutama mahasiswa/I keperawatan,
sehingga mampu memahami dan menerapkan Asuhan Keperawatan Menjelang
Ajal dan Paliatif.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.................................................................................................3
A. Konsep Manajemen Nyeri Pada Pasien Paliatif............................................3
B. Konsep Asuhan Keperawatan.......................................................................9
BAB III..................................................................................................................20
TINJAUAN KASUS..............................................................................................20
A. Kasus...........................................................................................................20
B. Pengkajian Keperawatan.............................................................................21
C. Analisa Data................................................................................................30
D. Diagnosa Keperawatan...............................................................................33
E. Perencanaan Keperawatan............................................................................1
BAB IV....................................................................................................................1
PENUTUP................................................................................................................1
A. Kesimpulan...................................................................................................1
B. Saran.............................................................................................................1
Daftar Pustaka..........................................................................................................2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
harus mempertimbangkan berbagai aspek baik aspek fisik, sosial,
emosional, kultural maupun spiritual dalam rangka pemenuhan kebutuhan
klien. Perawat juga harus mempertimbangkan respon pasien terhadap
penyakit yang dideritanya dan kemampuan klien dalam pemenuhan
kebutuhan perawatan dirinya (Khoiriyati, 2016).
Salah satu penyakit terminal yang ada yaitu kanker payudara. Kanker
payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara
seseorang, yang bersifat buruk, sifat tumbuhnya sangat cepat, merusak,
menyebar dan menyebabkan kegagalan fungsi organ lainnya, bila sudah
sampai stadium lanjut, pengangkatan payudara kadang-kadang dilakukan
untuk keselamatan pasien (Soemitro & Aksan, 2012). Penyakit kanker
sangat ditakuti oleh kebanyakan orang, hal ini dikarenakan tingginya angka
kematian yang disebabkan oleh penyakit kanker (Sarafino, 2006 dalam
Rusli, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien terminal dengan
Kanker Payudara.
2. Tujuan Khusus
a. Manajemen nyeri dalam Asuhan Keperawatan
b. Bagaimana Pengkajian dalam Asuhan Keperawatan Paliatif
c. Apa saja diagnosis dalam SDKI
d. Bagaimana rencana, implementasi dan evaluasi (mandiri/kaloborasi)
dalam Asuhan Keperawatan Paliatif
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Kasus
Seorang perempuan , 48 tahun , 3 bulan lalu di diagnose menderita Kanker
Payudara stadium 3-4, dirawat di rumah atas permintaan klien dan
keluarga dengan home visit dari tim paliatif rumah sakit.
Saat ini klien mengeluh sudah bernafas karena sesak berat, nafas tersenggal
– senggal , nyeri dada yang tidak pernah berkurang walau sudah diberikan
terapi analgetik. Menurut keluarga, beberapa hari ini klien menolak minum
obat, menolak makan walau sudah disiapkan makanan dalam bentuk cair.
Klien selalu marah-marah dengan orang yang ada disekitar nya . Luka (+),
basah dan mengeluarkan sedikit bau . Oksigen terpasang dengan nasal
canula , 4 lt/mnt, TD : 150/90 mmHg, N:102 x.mnt, S: 39,8 C. Perawat
berencana akan memasang NGT untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jika
klien tetap tidak mau makan.
Tugas :
1. Berikan data tambahan yang mendukung untuk menegakkan diagnose
keperawatan dari aspek fisiologis.
2. Rumuskan diagnose keperawatan 3 buah pada kasus diatas.
3. Susun rencana intervensi, implementasi dan evaluasi selama 2 hari
perawatan yang dilakukan di rumah (kesadaran makin menurun dan
keluarga siap menerima kondisi terburuk )
B. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Klien
Nama/inisial : Ny. E Umur : 48 tahun Jenis kelamin : Perempuan Status :
Kawin Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SMA
Alamat : Koto Baru Penanggung jawab. Penanggung jawab: Nama: Ny.
A Umur : 49 tahun Hubungan Keluarga : Suami Pekerjaan : berjualan
angkringan.
4
.
2. Alasan Masuk
Ny. E menderita Ca Mamae, setelah satu tahun terakhir pasien
mengeluhkan memiliki luka disekitar papilla mamae yang selalu basah
dan tidak pernah kering. Serangkaian pemeriksaan pun telah dilakukan
dan diagnosa akhir bahwa pasien menderita Ca Mamae stadium 4 tegak
sejak 5 bulan yang lalu.
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Saat ini pasien mengeluh susah bernafas karena sesak berat, nafas
tersenggal-senggal. Nyeri pada dada, Skala nyeri 8-9. Nyeri yang
dirasakan pun tidak kunjung berkurang, walau dokter telah
memberikan obat penghilang nyeri. Tidak mau makan walaupun
sudah disiapkan maknan dalam bentuk cair. Terdapat luka yang
selalu basah, berbau.
5
terapinya, walaupun menggunakan asuransi, tetapi banyak
yang tidak dijamin, sehingga harus dibeli secara mandiri.
4. Kesehatan Fungsional
a. Aspek Fisik – Biologis
1) Nutrisi
a) Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari, nasi, lauk dan
sayur.
b) Selama Sakit
Pasien mengatakan tidak mau makan dan merasa selalu
pengen muntah saat makan.
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum Sakit
Pasien mengatakan BAK 5 kali sehari, tidak ada anyang-
anyangan dan nyeri saat BAK. BAB 1 kali sehari dengan
konsistensi lembek dan warna kuning.
b) Selama Sakit
Pagi hari pasien sudah BAK sekali dan sudah BAB juga.
2) Pola Aktivitas
a) Sebelum Sakit
Keadaan aktivitas sehari – hari Pasien mengatakan ibu
rumah tangga yang membantu suaminya berjualan
angkringan.
6
Keadaan pernafasan sesak berat, nafas tersenggal-
senggal, dan nyeri pada dada.
Keadaan Kardiovaskuler Pasien mengatakan sesak
nafas
b) Selama Sakit
Keadaan aktivitas sehari – hari Pasien hanya tiduran
saja.
Keadaan pernafasan sesak berat, nafas tersenggal-
senggal, dan nyeri pada dada.
Keadaan kardiovaskuler Pasien mengatakan sesak
nafas.
3) Kebutuhan istirahat – tidur
a) Sebelum sakit Pasien mengatakan sehari-hari bisa tidur, tidak
ada keluhan untuk kebiasaan tidurnya. Biasanya tidur antara
jam 23.00 – 05.00.
b) Selama sakit Pasien mengatakan kadang-kadang terbangun
karena nyeri payudara.
1. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
a. Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
Yang dapat pasien dan suami lakukan hingga saat ini adalah
mengupayakan yang terbaik untuk istrinya, dengan membawa
kepelayanan kesehatan, dan mematuhi anjuran dokter untuk
radioterapi dan kemoterapi secara teratur.
b. Pola hubungan Selama di RS
pasien selalu ditemani oleh suaminya dan hubungan pasien dengan
petugas kesehatan baik. Hubungan dengan dokter, perawat, ahli
gizi dan praktikan baik.
c. Koping atau toleransi stres
Pasien merasa sedih dengan kondisinya saat ini, merasa sangat
tidak berguna karena membuat keluarganya repot karena harus
mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk terapinya, walaupun
7
menggunakan asuransi, tetapi banyak yang tidak dijamin, sehingga
harus dibeli secara mandiri.
d. Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
Pasien mengatakan yang diketahuinya hanya menjalani apa yang
dianjurkan dan apa yang dilarang oleh dokter.
2. Konsep diri
a. Citra Diri
Pasien paling suka dengan semua bagian tubuhnya. Tidak ditemukan
data yang mengatakan bahwa klien tidak menyukai salah satu bagian
tubuhnya.
b. Identitas Diri
Pasien seorang laki-laki berusia 55 tahun, beragama Islam, pasien
saat ini tidak bekerja setelah terdiagnoksa penyakit Ca Mamae
stadium 4 tegak sejak 5 bulan yang lalu, pasien sudah menikah dan
memiliki 3 anak, 2 anaknya berjenis kelamin laki-laki dan satu
anaknya berjenis kelamin perumpuan.
c. Peran Diri
Pasien adalah ibu rumah tangga yang membantu suaminya berjualan
angkringan. Selama di RS pasien kooperatif dengan program terapi.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya.
e. Harga Diri
Pasien merasa sedih dengan kondisinya saat ini, merasa sangat tidak
berguna karena membuat keluarganya repot karena harus
mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk terapinya, walaupun
menggunakan asuransi, tetapi banyak yang tidak dijamin, sehingga
harus dibeli secara mandiri. Pasien selalu marah-marah dengan orang
disekitar.
3. Seksual dan menstruasi
Pasien mengatakan seorang istri dan sudah mempunyai anak dan sudah
menopause sejak usia 48 tahun
8
4. Nilai
Pasien mengatakan beragama Islam dan berusaha selalu berdoa
5. Aspek Lingkungan Fisik
Lingkungan rumah pasien baik. Lingkungan di kamar perawatan pasien
bersih, tidak ada ceceran makanan, seprei rapi dan bersih, dan tidak ada
semut.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Compos Mentis
2) Status Gizi :TB = 152 cm BB = 66 Kg IMT= 20,5 (normal)
3) Tanda Vital : TD = 150/90 mmHg Nadi = 102 x/mnt Suhu = 39,8
°C RR = 25 x/mnt
4) SkalaNyeri
9
2) Kepala Bentuk mesocephal, bentuk simetis,rambut dan kulit
kepala bersih. Mata ishokor, simetris, visus normal. Telinga
simetris dan bersih
3) Leher Tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
4) Tengkuk Tidak ada benjolan dan tidak ada kaku kuduk.
c. Dada
1) Inspeksi Bentuk dada tidak simetris karena ada pembengkakan
payudara kiri.
2) Auskultasi Vesikuler
3) Perkusi Sonor
4) Palpasi Terdapat benjolan di payudara kiri, bengkak dan terasa
nyeri, tidak simetris, ada nyeri tekan.
d. Payudara
1) Inspeksi
Di payudara pasien mengeluh luka yang selalu basah, tampak
kemerahan, dan kulit payudara mengkerut seperti kulit jeruk.
2) Palpasi
terasa nyeri serta terdapat pembengkakan di payudara kiri.
e. Punggung
Tidak ada nyeri punggung, tidak ada skoliosis dan lordosis.
f. Abdomen
1) Inspeksi Warna kulit sawo matang, simetris, tidak ada
kemerahan dan kekuningan, tidak ada bekas luka.
2) Auskultasi Bising usus 20x/menit.
3) Perkusi Terdengar redup, tidak ada hepatomegali
4) Palpasi Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
10
g. Panggul
Tidak ada nyeri panggul
i. Genetalia
Pasien mengatakan genetalianya bersih, tidak keluar sekret yang
berlebihan.
j. Ekstremitas
a) Atas
Mampu menggerakkan tangan secara mandiri, hanya lengan
kiri terasa agak nyeri, tidak teraba adanya benjolan dan
terpasang infus RL di lengan kanan. Tidak ada kelainan bentuk
dan fungsi.
b) Bawah
Mampu menggerakkan kaki secara mandiri dan tidak teraba
benjolan.
7. Data Penunjang
Diagnosa medis : Ca Mamae stadium 4 tegak
8. Pengkajian Domain
a) Domain 1: Kesejahteraan Fisik
1) Rasa Nyeri
Klien mengatakan merasaka nyeri dengan skala 8-9 pada
bagian payudara kiri. Dan terlihat klien mendapatkan obat-obat
yang diberikan oleh perawat atau dokter untuk mengurangi
rasa sakitnya. Namun obat-obat yang diberikan oleh dokter
11
tidak banyak membantunya ketika nyeri nya datang.
Dikarenakan gambaran wajah pasien agak gelisah, pergerakan
ektremitas atas terasa nyeri pada bagian kiri dan bawah tidak
mengalami hambatan.
2) Kelelahan
Saat ini karna klien sedang menjalani perawatan dirumah sakit
segala aktivitasnya klien hanya ditempat tidur.
3) Pernafasan
Klien mengatakan tidak ada keluhan dibagian pernapasan.
Terlihat dari pemeriksaan fisik sistem pernafasan dari inpeksi
sampai auskultasi klien tidak ada keluhan serta tidak
ditemukan masalah tambahan dari hasil pemeriksaan fisik.
4) Saluran pencernaan
Klien mengatakan saat ini tidak mau makan karna ada keluhan
pasien muntah
5) Status neurologi
Keadaan klien saat ini compos mentis dan pasien memiliki
penyakit ca mamae stadium 4 tegak
6) Status fungsional klien mampu melakukan segala aktivitas
secara mandiri
12
2) Dukungan emosinal & social
Saat ini klien compos mentis, saat dianjurkan untuk makan
klien salalu menolak karna alasan saat makan klien langsung
muntah.
3) Kekhawatiran praktis dan perencanaan keperawata lanjutan
klien dan keluarga setuju untuk dilakukan perawatan maksimal
dirumah sakit agar klien mendapat penanganan medis yang
cepat dan cepat pulih dari penyakitnya.
13
Klien beragama Islam, klien melaksanakan shalat lima waktu
sebelum sakit saat sakit klien tetap menjalankan ibadah shalatnya
dibimbing dan dibantu oleh suami dan anaknya.
C. Analisa Data
Data objektif
a. pasien tampak
meringis
b. pasien terlihat agak
gelisah
c. Tanda Vital : TD =
150/90 mmHg Nadi =
102 x/mnt Suhu = 39,8
°C RR = 25 x/mnt
d. P: pasien mengatakan
nyeri dengan skala 8-9
14
di dada,
e. Q: terasa seperti
tertusuk-tusuk,
f. R: Bagian dada
g. T: setiap kali gerak.
15
Pasien mengatakan
mual
Data Objektif
D. Diagnosa Keperawatan
16
E. Perencanaan Keperawatan
1
non farmakologis meningkat (Tim dapat mengetahui seberapa kuat nyeri yang
Pokja SLKI DPP PPNI, 2018) dirasakan oleh klien (Anggarini, 2018)
5) Gelisah menurun (Tim Pokja SLKI 2) Edukasi
DPP PPNI, 2018) - Keluhan sulit a) Ajarkan teknik non farmakologis untuk
tidur menurun (Tim Pokja SLKI mengurangi rasa nyeri seperti teknik relaksasi
DPP PPNI, 2018) napas dalam) (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018). Rasional Pemberian teknik
nonfarmakolog is dapat membantu klien dalam
mengurangi kecemasan nyeri (Zakiyah, 2015)
b) Jelaskan tujuan dan manfaat teknik napas (Tim
Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Rasional Dengan
menjelaskan tujuan dan manfaat dapat
membantu klien dan keluarga dalam pentingnya
informasi mengontrol nyeri dan menemukan
dukungan keluarga (Anggarini, 2018)
c) Jelaskan prosedur teknik napas (Tim Pokja SIKI
DPP PPNI, 2018). Rasional Untuk membantu
klien rileks dan menurunkan stimulus internal
2
(Zakiyah, 2015)
d) Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup
udara melalui hidung secara perlahan (Tim
Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Rasional Untuk
memudahkan ekspirasi maksimal pada klien
(Anggarini, 2018)
e) Ajarkan melakukan ekspirasi dengan
menghembu skan udara mulut mencucu (Tim
Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Rasional Untuk
memungkinkan ekspirasi lebih baik dengan
meningkatkan tekanan jalan udara sehingga
klien merasa rileks (Prasetyo, 2010)
f) Demonstrasi kan menarik napas selama 4 detik,
menahan napas selama 2 detik dan menghembu
skan selama 8 detik (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018). Rasional Dapat membuat klien lebih
baik, lebih rileks dan dapat melupakan nyeri
(Khanza, et al., 2017)
3
g) Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik
relaksasi yang dipilih (Tim Pokja SIKI DPP
PPNI, 2018). Rasional Untuk mengetahui
seberapa jauh klien mampu mengontrol nyeri
(Prasetyo, 2010)
h) Anjurkan pasien untuk mengambil posisi
nyaman (semifowler). Rasional Pemberian
posisi yang tepat dan dirasa nyaman oleh klien
dapat mengurangi resiko klien terhadap nyeri
(khanza et al, 2017)
3) Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian analgesik (Tim Pokja
SIKI DPP PPNI, 2018). Rasional Pemberian
analgetik dapat memblok nyeri pada susunan
saraf pusat (Sukarmin, 2012)
2 Resiko Infeksi Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1) Pantau tanda dan gejala infeksi (suhu, denyut
3x24 jam, pasien tidak mengalami jantung, drainase, penampilan luka, suhu kulit, lesi
infeksi, dengan Kriteria Hasil: kulit, keletihan dan malaise). Rasional Memantau
4
1) Tidak ada tanda tanda infeksi tanda dan gejala infeksi merupaka pengkajian
2) Tanda-tanda vital dalam batas untuk melihat adanya resiko terjadinya infeksi.
normal 2) Kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi. Rasional Membantu klien untuk
mengurangi atau menghilangkan faktorfaktor yang
dapat meningkatkan terjadinta infeksi.
3) Ajarkan klien dan keluarga mengenal tanda dan
gejala infeksi serta kapan harus melaporkan ke
layanan kesehatan. Rasional Memberikn
pengetahuan dapat membantu mengurangi tanda-
tanda infeksi dan dapat membantu meningkatkan
kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik.
4) Instruksikan untuk menjaga personal hygiene.
Rasional Mencegah kontaminasi dari kebersiha
diri untuk mengurangi resiko infeksi.
5) Ajari keluarga dalam melakukan perawatan luka
yang benar. Rasional Melakukan perawatan luka
yang benar dapat mengurangi tand-tanda resiko
5
terjadinya infeksi.
6) Periksa luka tiap hari, perhatikan/catat perubahan
penampilan luka. Rasional Mengobservasi
perkembangan pertumbuhan kulit, melihat adanya
tandatanda infeksi.
6
badan yang berarti e) Berikan subtansi gula Rasional : supaya tidak
terjadi dehidrasi
f) Berikan makanan yang terpilih (sudah di
konsultasikan dengan ahli gizi) Rasional : agar
kebutuhan nutrisi terpenuhi dan tidak
seenaknya sendiri memilih makanan Monitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Rasional :supaya pola diet pasien akan
mengidentifikasi
kekuatan/kebutuhan/defisiensi nutrisi
g) Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Rasional-:-untuk meningkatkan pengetahuan
memilih makanan
2) Nutrition monitoring
a) BB pasien dalam batas normal Rasional : agar
dapat mengetahui penurunan berat badan pada
anak
b) Monitor adanya penurunan berat badan
7
Rasional : mempertahankan berat badan
c) Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan Rasional : mengetahui tingkat
kelelahan pasien dari aktivitasnya
d) Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan Rasional : menciptakan suasana agar
anak tidak bosan selama makan
e) Monitor lingkungan selama makan Rasional :
menciptakan tempat yang nyaman dan aman
f) Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan Rasional-:-untuk
mengsingkronkan-waktu
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Perawat dapat menerapkan pandangan secara holistik pada kehidupan dan
dirinya. Selanjutnya, ide ini diterapkan dalam pemberian perawatan pada
orang lain secara nyata menggunakan pendekatan yang sistematik dengan
menggunakan proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, penentuan
diagnosa keperawatan yang tepat, perencanaan, implementasi dan evaluasi
yang berkesinambungan.
1
Daftar Pustaka
Afifah, M. 2018. Spiritual Pasien Paliatif Di RS PKU Muhammadiyah Gamping
Yogyakarta. Yogyakarta.
Cherny, N. I., Fallon, M., Kaasa, S., Portenoy, R. K., & Currow, D. (Eds.).
2015. Oxford textbook of palliative medicine. Oxford University Press,
USA. Townsend, A. L., Ishler, K. J., Shapiro, B. M., Pitorak, E. F., &
Matthews, C. R. (2010). Levels, types, and predictors of family caregiver
strain during hospice home care for an older adult. Journal of social
work in end-of-life & palliative care, 6(1-2), 51-72.