MANAJEMEN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/ 2023
A. LATAR BELAKANG
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu
lingkungan dimana orang-orang yang bekerja sama didalam suatu kelompok
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin
(H.Weihrich dan H. Koontz dalam Suarli dan Bahtiar, 2009). Manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2013).
Fungsi manajemen keperawatan sejalan dengan fungsi manajemen secara
umum yaitu pengorganisasian, perencanaan, kepemimpinan, dan pengawasan
(Suarli dan Bahtiar, 2009).
Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura adalah rumah sakit yang selalu
mengembangkan institusi dan pelayanannya agar semua lapisan masyarakat di
wilayah Jakarta dapat terlayani sesuai dengan kemampuan dan keinginan
mereka tanpa melupakan fungsi dan mutu pelayanan yang profesional ke
setiap kelas yang ada. RS Islam Sukapura juga menyediakan lahan untuk
tempat pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga penunjang pelayanan
kesehatan serta penelitian bidang pelayanan dan manajemen pelayanan
kesehatan, termasuk tempat beberapa disiplin ilmu yang memerlukan data
untuk melakukan observasi/penelitian.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. MANFAAT PENULISAN
A. MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Definisi
1) Pembagian tugas
2) Koordinasi
3) Komando
4) Kewenangan
6) Pengawasan
3. Metode Penugasan
Memungkinkan menyatukan
kemampuan anggota tim yang
berbedabeda dengan aman yang
efektif
3. Fungsi-fungsi manajemen
a. Fungsi perencanaan
b. Fungsi pengorganisasian
c. Fungsi pengarahan
d. Fungsi pengendalian
B. KONSEP 5 M
Manajemen selalu dikaitkan dengan usaha bersama sekelompok manusia,
yang mana merupakan suatu proses aktifitas guna mencapai sasaran atau
suatu telaah yang direncanakan terlebih dahulu, untuk mencapai sasaran itu,
diperlukan sejumlah sarana, fasilitas atau alat yang disebut juga sebagai
unsur-unsur manajemen.
a. Man
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan
proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses
kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena
itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama
untuk mencapai tujuan. Di rumah sakit sendiri dapat di analisis
seberapa banyak kebutuhan sumber daya dengan:
1. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus.
2. Rata-rata pasien per hari
3. Jumlah perawatan yang diperlukan/hari/pasien
4. Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
5. Jam kerja efektif tiap perawat per hari
b. Money
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-
kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar
dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang
penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan
berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja,
alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan
dicapai dari suatu organisasi.
c. Material
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan
manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki. Material yang terdapat di rumah sakit sendiri seperti:
1. Penataan Gedung.
2. Sarana/fasilitas.
3. Peralatan yang ada baik itu peralatan medis, peralatan rumah
tangga, peralatan tenun maupun peralatan pencatatan/pelaporan.
d. Machine
e. Metode
f. Market
b. Profil Ruangan
Profil ruangan Ruang Abu Dzar Atas merupakan ruangan perawatan
Medikal Bedah. Ruangan Ruang Abu Dzar Atas adalah ruangan kelas
3 BPJS, Pribadi dan asuransi. Ruangan Ruang Abudzar Atas terdiri
dari 1 ruang kepala ruangan, 1 ruang nurse station, 1 ruang peralatan
kesehatan, 1 ruang pantry, 1 ruang ganti perawat, 2 toilet perawat, 4
kamar rawat, 1 ruang isolasi, 1 ruang spool hock, kan, 5 kamar mandi
pasien, Kapasitas Ruang Abu Dzar Atas adalah 26 tempat tidur yang
terdiri dari 1 (6 bed), 2 (6 bed), 3 (6 bed), 4 (6 bed), kamar isolasi (2
bed). Peralatan di Ruang Abu Dzar Atas terdiri dari 2 set untuk
pemeriksaan tanda – tanda vital, 1 meja tim di nurse station, 3 buah
troli tindakan, 1 lemari laken, 2 unit computer 2 unit printer, AC split
11, mesin suction 1, stetoscope 2, saturasi oksigen 1, timbangan digital
1, tabung oksigen 12, kursi roda besar 2, brankar 1, ambu bag 1, alat
EKG 1, tiang infus plus bed 26, tiang infus mobile 6, 15 humidifier
dan flow meter oksigen, 2 bengkok, 10 handscrub, 1 senter, 1 box
emergency, 2 nebulizer, 1 X-ray viewer. Pemantauan alat medik
terdokumentasi dengan jelas dilembar pemantauan dan terawat dengan
baik, kursi roda 1 dalam kondisi kurang baik.
Dari hasil observasi menunjukan bahwa penyakit yang memerlukan
perawatan terbanyak di Ruang Abu Dzar Atas adalah kasus DM, TB
paru, Tifoid, DHF, Hipertenci, CHF, CVD, CKD.
BOR (Bed Occupation rate)
19 – 20 September 2022 di Ruang Abudzar Atas
Analisa : sebagian besar pasien di ruang Abu Dzar Atas terdiri dari
pasien Partial Care
74
73
72
71
70 69.82
69
68
67
JUNI JULI AGUSTUS
7944
7402
KUNJUNGAN IGD
JUNI - AGUSTUS 2022
1450 1433
1400
1350
1300 1293
1251
1250
1200
1150
JUNI JULI AGUSTUS
Analisa : Kunjungan IGD terbanyak pada bulan Agustus sebanyak 1433 pasien
2. Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi Ruangan
Struktur organisasi yang digunakan adalah hirarki. Untuk saat ini
tampak adanya struktur organisasi yang ditempel ditembok sebagai
kebijaksanaan rumah sakit untuk tidak boleh menempelkannya.
Namun hierarki keorganisasiannya ada dimana ruang Abu Dzar Atas
dikepalai oleh seorang kepala ruangan yang membawahi koordinatir
ruangan dan membawai 2 tim
Kepala Ruangan
Ns. Sri Murtini S.Kep, M.Kep
b. Alur Komunikasi
Alur komunikasi yang dilakukan di ruang Abu Dzar Atas yaitu sesuai
dengan alur komando yang ada dalam hirarki struktur organisasi.
Masalah keperawatan yang muncul disampaikan ke atasan langsung
sesuai alur komandonya. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Komunikasi langsung biasanya dilakukan saat
timbang terima dengan komunikasi satu arah. Sedangkam komunikasi
tidak langsung dapat dilakukan melalui media elektronik telepon, sms
ataupun media sosial lainnya.
c. Metode Penugasan
Metode penugasan yang diterapkan pada ruang rawat inap Abu Dzar
Atas adalah metode tim. Ruangan membagi penugasan pada dua tim,
yaitu tim 1 dan tim 2, yang mana masing-masing tim tersebut
dikepalai oleh ketua tim. Tim 1 bertanggungjawab pada pemberian
asuhan pada kamar kamar 1&4, tim 2 bertanggung jawab pada
pemberian asuhan pada kamar 2&3. Menurut wawancara dengan ketua
tim dan kepala ruangan, setiap tim sudah memiliki perawat pelaksana
yang tetap di masing-masing tim.
e. Pengarahan
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruangan terhadap perawat di
Ruang Abu Dzar Atas berupa pengarahan dalam melakukan kegiatan
keperawatan harian, pemberian informasi yang up to date dan
pemberian motivasi kepada perawat teratai yang selalu dilakukan saat
pre atau post conference. Pengarahan yang dilakukan oleh kepala
ruangan umumnya dilakukan secara terencana yaitu pada pagi hari
dengan memberikan informasi hal – hal baru ataupun penyegaran
informasi yang sebelumnya pernah diberikan. Untuk pemberian
motivasi dilakukan kepada perawat yang sedang mengalami masalah
baik pribadi ataupun saat bekerja.
3. Ketenagaan
Ruangan Alghifari dikelola tenaga keperawatan berjumlah 13 orang.
Dengan tingkat pendidikan D3 keperawatan sebanyak 8 orang, S1 Ners
sebanyak 5 orang. Tenaga kesehatan lain yang ada di Ruang Abu Dzar
adalah admin yang terdiri dari 1 orang dengan tingkat pendidikan SMA.
Selain tenaga kesehatan ada pula tenaga non kesehatan yaitu Cleaning
service untuk dua shift berjumlah 2 orang, dan satu orang tenaga untuk
untuk bagian entry data / billing.
4. Pengendalian
a. Supervisi
Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala ruangan pada saat pre
conference pagi hari. Selain itu juga di RSIJ Sukapura dilakukan
jenjang karir PK (Perawat Klinik) dimana disetiap kenaikan PK selalu
dilakukan supervisi baik supervisi praktek ataupun responsi yang
langsung diadakan kegiatan ini oleh bagian Komite keperawatan.
Untuk supervisi yang dilakukan secara ronde keperawatan ataupun bed
side taeching belum tampak dilakukan di ruang Abu Dzar Atas.
b. Manajemen mutu
Untuk mengontrol manajemen mutu di ruang Abu Dzar Atas biasanya
dilakukan kuesioner kepuasan kepada keluarga pasien saat akan
pulang perawatan. Pasien dan keluarga pasien mendapatkan hak atau
kesempatan untuk complain apabila tidak puas dengan pelayanan yang
diberikan.
BAB IV
ANALISA RUANG ABU DZAR ATAS BERDASAR 5M
A. Man
1. Ketenagaan
a. Karakteristik ketenagaan berdasarkan spesipikasi pekerjaan
ADMINISTRASI
7%
KEPERAWATAN
93%
7%
36%
57%
KARAKTERISTIK KETENAGAAN
PERAWAT BERDASAR LAMA BEK-
ERJA
> 20 TAHUN
7%
< 5 TAHUN
36%
10 - 20
TAHUN
57%
No Status Jumlah %
1 PKWT 5 36%
2 Pegawai tetap 9 64%
Jumlah 14 100%
PEGAWAI TETAP
64%
Kepala Ruangan
Ns. Sri Murtini S.Kep, M.Kep
N Tanggal Minimal care Partial care Total Care Jumlah BOR dalam
O persen
1 19/09/2022 8 12 2 22 84,6%
2 20/09/2022 7 15 2 24 92%
3 21/9/2022 6 10 2 18 69,23%
21 37 6 64 82,05%
14
12
10
0
9/19/2022 9/20/2022 9/21/2022
76
75.3
75 74.72
74
73
72
71
70 69.82
69
68
67
JUNI JULI AGUSTUS
1400
1350
1300 1293
1251
1250
1200
1150
JUNI JULI AGUSTUS
Perhitungan tenaga perawat berdasar metode Douglas
Malam 0,07 x 7 = 0,49 0,10 x 13 = 1,3 0,2 x 2 = 0,4 2,19 (2) orang
Untuk cadangan 20% menjadi 15 x 20% = 3 (3 orang) Jadi jumlah tenaga yang
dibutuhkan secara keseluruhan 15 + 3 = 18 orang /hari
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 10 : 8
orang
Analisa :
Berdasarkan metode douglas, jumlah ketenagaan di ruang Abu Dzar Atas
sudah sesuai yaitu 11 perawat.
Tetapi berdasarkan metode Gillies, jumlah tenaga perawat di ruang Abu Dzar
Atas sebanyak 12 orang belum mencukupi hasil perhitungan rumus tersebut
yang membutuhkan tenaga perawat sebanyak 18 orang. Hal tersebut
dikhawatirkan akan berdampak pada:
Tingginya beban kerja perawat
2. Kapasitas Ruang Abu Dzar Atas memiliki kapasitas … tempat tidur dengan
klasifikasi:
26 tempat tidur kelas 3, terdiri dari 24 tempat tidur untuk ruangan rawat
biasa dan 2 tempat tidur untuk ruang isolasi
3. Fasilitas Untuk Petugas
Ruang nurse station
Ruang ganti perawat
Kamar mandi
Pantry
Ruang administrasi tergabung dengan ruangan nurse station dengan
fasilitas komputer, akses internet, telpon, dan printer.
4. Fasilitas Alat Medis
2. SPO
NO JUDUL DOKUMEN
63 SPO DNR
76
75.3
75 74.72
74
73
72
71
70 69.82
69
68
67
JUNI JULI AGUSTUS
Analisa: berdasarkan data BOR rawat inap dan kunjungan rawat jalan selama
bulan Juni-Agustus didapatkan data yang masih fluktuatif. Hal tersebut akan
berdampak pada pendapatan rumah sakit yang merupakan sumber biaya
operasional rumah sakit (gaji-pegawai, pengadaan alat-alat pelayanan, dan
pemeliharaan fasilitas pelayanan).
E. Marketing
1. Pasien ditinjau dari sistem pembiayaan
Tabel
Juli Agustus
Asuransi 6 12
Pribadi 3 4
F. Saran
1. Ketenagaan: menyesuaikan jumlah tenaga keperawatan sesuai dengan
penghitungan beban kerja dan tingkat ketergantungan.
2. Material dan Machine:
- Meningkatkan kesadaran perawat untuk meningkatkan bagian teknik
untuk kalibrasi.
- Penyediaan handscrub diperbanyak sesuai dengan jumlah tempat tidur.
- Mengajukan pengadaan syringe pump untuk ruangan.
- Menyediakan tempat khusus penyimpangan oksigen dan pengamannya.
3. Money & Marketing
- Meningkatkan promosi pelayanan unggulan rumah sakit lewat social
media dan komunitas.
- Meningkatkan mutu pelayanan.
- Memperbanyak kerja sama dengan penyelenggara asuransi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Kepada Yth :
1. Manajer Keperawatan,
2. Kepala Ruangan,
3. Koordinator Kelompok Kerja
4. Pelaksana Perawatan
Ruang Abu Dzar Atas, Abu Dzar Bawah, dan Alghifari
Di Tempat
Demikian undangan ini kami sampaikan kepada Bapak/Ibu, besar harapan kami
agar Bapak/Ibu berkenan menghadiri nya. Atas perhatian dan perkenan
Bapak/Ibu kami mengucapkan terimakasih.
Hormat Kami,
Ketua Kelompok
Praktek Profesi Manajemen
Keperawatan
Pertanyaan dari Dwi Puji untuk Tim Alghifari : apakah di ruang AGF tidak ada pasien
minimal care ?
Jawaban bu Asqiatul : dari hasil observasi di tanggal 25-09-2022, memang di AGF
tidak ada pasien minimal care, hanya partial dan total care.
Lampiran 4