Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

Oleh :

MELANIA JELINA : 2017610061

MARIA M. O. NGARA: 2017610057

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat, kasih dan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
manajemen keperawatan yaitu :PRATEK PRAKLINIK III PENGKAJIAN M1-
M5 DAN MENGHITUNG KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT. pembuatan
makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu, kami semangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing demi
kesempurnaan makalah ini untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang
keperawatan. pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini. kiranya segala bantuan dan bimbingan. diberikan oleh semua pihak
selama penyusunan makalah ini dapat diterima bagi kita sekalian. semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama
dalam pengembangan bidang keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan
dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolahan secara profesional, dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia. Rumah sakit
merupakan sarana pelayanan kesehatan yang didirikan dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bertujuan memberikan pelayanan
yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien dan keluarganya
sehingga pasien dan keluarga merupakan subyek penting dalam pelayanan di
rumah sakit. Pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber-sumber yang
memadai antara lain sumber daya manusia, standar pelayanan / standar
praktek keperawatan serta fasilitas. Sumber- sumber yang tersedia
dimanfaatkan sebaik – baiknya agar berdaya guna sehingga tercapai kualitas
yang tinggi dengan biaya seminimal mungkin.
Pengembangan model praktek keperawatan professional merupakan hal
yang sangat penting yang memberikan konstribusi terhadap profesi
keperawatan dalam meningkatkan mutu pelayanan/ asuhan keperawatan.
Melalui pengembangan model praktek keperawatan profesional masyarakat
dapat melihat secara nyata pemberian pelayanan secara profesional. Salah satu
strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan
keperawatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena dengan
adanya faktor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana
peningkatan keefektifan pemberian pelayanan keperawatan sekaligus lebih
menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Ruang rawat inap Ra Tan cha merupakan tempat praktek profesi keperawatan
manajemen keperawatan Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang. Fasilitas yang diberikan ini merupakan sarana dan sebagai wahana
mahasiswa dalam menerapkan konsep MAKP secara nyata dilapangan mulai
dari pengumpulan data, identifikasi masalah dengan menggunakan analisa
SWOT, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil untuk mencapai
kompetensi seorang NERS.

1.2. Tujuan.
1.2.1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan di
paviliun ruang cempaka, mahasiswa mampu menerapkan pengelolahan
MAKP pada klien di ruang inap Ra Tan Cha .

1.2.2 Tujuan Khusus


Mahasiswa mampu mengaplikasikan:
1. Mampu mempraktekan MAKP di Ra Tan Cha
2. Timbang terima diruang Ra Tan Cha
3. Sentralisasi obat diruang Ra Tan CHa
4. Dokumentasi keperawatan diruang Ra Tan CHa
5. Discharge planningdiruang
6. Ronde keperawatan diruang Ra Tan Cha
7. Supervisi diruang Ra Tan Cha
8. Mengevaluasi pelaksanaan MAKP.
1.3. Manfaat
1.3.1. bagi mahasiswa
1. Mengaplikasikan dan mengintegrasikan konsep manajemen
keperawatan dalam tatanan praktek klinik dan pengembangan
wawasan pengetahuan atau teori manajemen melalui penerapan
fungsi manajemen
2. Memberi kesempatan untuk berfikir kritis dalam menganalisa
MAKP (metode asuhan keperawatan professional)
3. Mengaplikasikan metode supervisi klinis dalam praktek
manajemen keperawatan
4. Memberikan pengalaman pada mahasiswa dalam bidang
manajemen.
1.3.2. Bagi pasien
1. Tercapainya kepuasan klien yang optimal
2. Klien merasa mempunyai perawat
3. Meningkatkan pasien secara holistik
1.3.3. Bagi perawat
1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
2. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta
keluarga
3. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
1.3.4. Bagi Rumah Sakit
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat
sehingga dapat memodifikasi MAKP yang akan dilaksanakan.
Meningkatkan mutu pelayanaan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. manajemen proses keperawatan

2.1.1. pengertian manajemen keperawatan

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf


keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional.
Manajemen keperawatan adalah sebagai proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien /keluarga serta
masyrakyat.

2.1.2. prinsip manajemen keperawatan

 Perencanaan
 Penggunaan waktu yang efektif
 Pembuatan atau pengambilan keputusan
 Tujuan sosial
 Memenuhi segala kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan
urusan manajer perawat
 Pencapaian tujuan sosial
 Pengorganisasian
 Suatu fungsi posisi atau tingkat sosial, disiplin, dan bidang studi
 Menjadi bagian yang aktif dari divisi keperawatan dan lembaga dimana
organisasi itu berfungsi
 Budaya organisasi mencerminkan nilai niali kepercayaaan
 Mengarahkan dan pemimpin
 Pengendalian atau pengevaluasian

2.1.3. tujuan manajemen keperawatan


 Mengarah seluruh kegiatan yang direncanakan
 Mencegah/ mengatasi permasalahan manajerial
 Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan melibatkan
seluruh komponen yang ada
 Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja
lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
duplikasi tenaga dan upaya.

2.1.4. fungsi manajemen

 Planning ( perencanaan)
Fungsi planning yaitu menetapkan pekerjaan yang wajib dilakukan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan didasarkan atas rencana
yang logis dan bukan perasaan merupakan perencanaan yang harus
dimiliki seseorang manajer keperawatan
 Organizing (pengorganisasian)
Fungsi pengorganisasian yaitu mengalokasikan pekerjaan, wewenang,
mengatur dan pengelolaan sumber daya keperawatan dalam mencapai
tujuan keperawatan
 Staffing (pengelolaan staf)
Fungsi staffing meliputi mempertahankan anggota/staf sesuai posisi yang
dibutuhkan dalam pekerjaan keperawatan, menempatkan dan memperoleh.
 Actuating (gerak aksi)
Actuating adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer keperawatan
untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang sudah ditetapkan
menggunakan perencanaan dan pengorganisasian untuk mendapatkan
tujuan yang sudah direncanakan
 Controlling (pengendalian)
Fungsi controlling yaitu memantau kelanjutan tugas staff keperawatan
apakah sudah berjalan sesuai rencana

2.1.5. komponen manajemen keperawatan

a. Input
 Informasi
 Personal
 Peralatan
 Fasilitas

b. Proses
Kelompok manajemen (dari tertinggi sampaidengan perawat pelaksana)
yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan,
organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.

c. output
 Askep
 Pengembangan staf sampai dengan riset

d. Control
 Budget
 Prosedur
 Evaluasi kinerja
 Akreditasi

e. Feed back mechanism


 Laporan finansial
 Audit keperawatan
 Survey kendali mutu
 Kinerja

2.1.6. unsur-unsur manajemen M4

 Tenaga dan pasien


 Tingkat kepuasan pasien
 Penyakit
 Mahasiswa praktik
 Sistem rujukan kesehatan
 Ketenagaan
 Jumlah ketenagaan
 Pelatihan tenaga keperawatan

2.2. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

 Dasar pertimbangan pemilihan model asuhan keperawatan professional


(MAKP)

1. Sesuai dengan visi dan misi institusi


2. Dapat diterapkan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan
3. Efisien dan efektif dalam penggunaan biaya
4. Terpenuhinya kepuasan pasien, keluarga dan masyarakyat
5. Kepuasan dan inerja perawat
6. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan
lainnya

 Jenis MAKP

1. Fungsional
2. Kasus
3. Tim
4. Primer
5. Medular (tim-primer)

1. Fungsional (bukan model MAKP)


 Berdasarkan orientasi tugas dan filosofi keperawatan
 Perawat melaksanakan tugas tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang
ada
 Metode funsional dilaksanakan sebagai pilihan utama
 Penanggung jawab: perawat yang bertugas pada tindakan tertentu
a) Kelebihan fungsional
 Manajemen klasik yang menekankan efesiensi, pembagian tugas yang
jelas dan penugasan yang baik.
 Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga
 Perawat senir menyibukan diri dengan tugas manajerial sedangka perawat
diserahkan pada perawat junior

b) Kelemahan fungsional
 Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupau perawat
 Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak dapat menerapkan proses
keperawatan
 Persepsi perawat cenderung pada tindakan yang berkaitan dengan
keterampilan saja

2. Kasus
 Berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan
 Rasio 1:1 (pasien : perawat)
 Setiap pasien dilimpahkan kepada semua perawat yang melayani seluruh
perawat yang melayani seluruh kebutuhannya pada saat mereka dinas
 Pasien akan di rawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap sifnya.
 Umumnya dilaksanakan untuk perawat privat
 Penanggung jawab:manajer keperawatan

a) kelebihan kasus
 Perawatannya lebih memahami kasus per kasus
 System evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah

b) Kekurangan kasus
 Belum dapat diidentifikasi perawat penanggung jawab
 Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang
sama

3. Tim
 Berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan
 6-7 Perawat professional dan perawat pelaksana bekerja sebagai satu tim,
di supervisi oleh ketua tim
 Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda
dalam asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien
 Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim
 Penanggung jawab :ketua tim

a) Kelebihan tim
 Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
 Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
 Memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah diatasi dan
memberi kepuasan kepada anggota tim

b) Kelemahan
Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi
tim, yang biasanya membutuhkan waktu dan yang sulit dilaksanaka pada waktu-
waktu sibuk

Tanggung jawab kepala ruang

 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pengarahan
 Pengawasan
Tanggung jawab ketua tim

 Membuat perencanaan
 Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
 Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
keburuhan pasien
 Mengembangkan kemampuan anggota
 Menyelenggarakan konferensi

Tanggung jawab anggota tim

 Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya


 Kerja sama dengan anggota tim dan antar tim
 Memberikan laporan

4. Primer
 Berdasarkan pada tindakan yang komperensif dari filosofi keperawatan
 Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan
 Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
masuk sampai keluar rumah sakit

a) Kelebihan primer
 Bersifat komunitas dan komprehensif
 Perawat primer mendapatkan akutabilititas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri
 Pasien merasa dimanusiakan

b) Kelemahan
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memilih pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan
klinis, penuh pertimbangan serta mampu berkolaborasi dengan berbagi
disiplin ilmu

Tugas kepala ruang dalam metode primer


 Sebagai konsultan dan pegendalian mutu perawat primer
 Orientasi dan merencanakan karyawan baru
 Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten
 Evaluasi kerja
 Merencanakan/menyelenggarakan pengembangan staf
 Membuat 1-2 pasien pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan
yang terjadi

Tugas perawat primer

 Mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif


 Membuat tujuan dan rencana keperawatan
 Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas
 Mengkomunikasi dan mengordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
perawat lain
 Megevaluasi keberhasilan yang dicapai
 Menerima dan menyesuaikan rencana
 Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
 Mengadakan kunjungan rumah
 Setiap perawat primer adalah perawat bed side stau selalu di dekat pasien

5. Modifikasi tim dan primer


 Keperawatan primer : berlatar belakang S1
 Keperawatan tim :terfragmentasi pada berbagai tim
 Kombinasi tim-primer : karena sebagian besar adalah lulusan D3,
bimbingan asuhan keperawatan diberikan oleh perawat primer/ ketua tim.
BAB 3
PENGKAJIAN

3.1. Pengumpulan Data


3.1.1 VISI dan MISI RA TAN CHA
Visi, Misi, Kredo, dan Motto RA TAN CHA
A. Visi
Menjadi Rumah Sakit rujukan terdepan dalam layanan pilihan
utama masyarakat di UNIVERSITAS TRIBHUANA TUNGGA
DEWI dan sekitarnya.
B. Misi
Meningkatkan mutu pelayanan, sarana prasarana dan sumber daya
manusia sesuai standart serta mendukung pencapaian MDGs
C. Kredo
CINTAKU: Cepat, Indah, Nyaman, Terjangkau, Kepercayaan, dan
Umum
D. Motto
Kesembuhan anda adalah kepuasan kami

3.1.2 Visi, Misi, Motto dan Falsafah RA TAN CHA


A. Visi
Menjadi role model di RA TAN CHA
B. Misi
1. Meningkatkan mutu pelayanan prima yang cepat, ramah bagi
semua masyarakat tanpa membedakan latar belakang social
2. Meningkatkan kualitas SDM sebagai perawat profesional dalam
pemberian pelayanan di Ra Tan Cha
3. Memenuhi kebutuhan sarana dan fasilitas klinik untuk
menunjang kualitas pelayanan di Ra Tan Cha
4. Meningkatkan kesejahteraan mahsiswa keperawatan sebagai
motivasi kerja dalam memberikan pelayanan prima di Ra Tan
Cha
C. Motto
1. Kepuasaan pasien adalah kebanggaan kami
2. “Kami Siap Melayani”
D. Falsafah dan Tujuan
1. Falsafah
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan melalui peningkatan
kemampuan sumber daya.
2. Tujuan
a. Mencegah dan mengurangi angka kematian bagi orang
dewasa dan usia lanjut dengan melaksanakan standart
asuhan keperawatan.
b. Membantu proses penyembuhan
c. Mencegah dan menghindari terjadinya penularan lebih jauh
terhadap penderita lain.
d. Penderita dan keluarga mengerti tentang penyakit dan
penangananya.

3.1.3 Gambaran Umum Ruang Ra Tan Cha


Ra Tan Cha diklasifikasikan sesuain dengan jenis penyakitnya, yaitu

3.2. keuangan (M4- Money)

kepala ruang di libaatkan dalam penyusunan anggaran, sebelum


awal tahun kepala ruang menyusun RAB sesuai dengan kebutuhan
ruangan, dan diusulkan kepada pemimpin kemudian di bahas dalam
rapat program kerja dan anggaran tahunan .

Tabel 3.14 Tarif pendaftaran klinik rawat jalan

Rawat jalan Rawat inap


Biaya 25.000 35.000
administrasi
Tariff konsultasi 100.000 40.000
dokter umum
Dokter spesialis 150 .000 30.000
35.000
Total 175. 000 140.000

Anda mungkin juga menyukai