A. Pengertian
Eliminasi urin adalah pengosongan kandung kemih yang lengkap (SLKI, 2018).
Eliminasi fekal adalah proses pembuangan sisa metabolism tubuh berupa feses yang
berasal dari saluran pencernaan, kemudian dikeluarkan melalui anus (Chyntia, Dea
Laras 2013)
B. Etiologi
1. Usia
2. Diet
3. Stress psikologi
4. Tingkat perkembangan
5. Kodisi patologis
6. Asupan cairan
7. Aktivitas
8. Pengobatan
9. Gaya hidup
10. Penyakit
11. Nyeri
12. Kehamilan
C. Fisiologis
saluran kencing adalah salah satu jenis untuk mengeluarkan kotoran beberapa garam
organis produk produk buangan yang mengandung nitrogen dan air disingkirkan dari
2
aliran darah dikumpulkan dan dibuang atau dikeluarkan melalui fungsi yang baik dari
saluran urin
1. ginjal
2. Ureter
3. Kandung kencing
Adalah sebuah kantung dengan otot yang mulus yang berfungsi sebagai
4. Uretra
Ukurannya 13,7-16,2 cm terdiri dari 3 bagian: prostat, selaput dan bagian yang
berongga.
Proses filtrasi
Proses reabsorbsi
Terjadi penyerapan kembali dari simpai bowman yaitu : glukosa, sodium, klorida,
fosfat dan beberapa ion bikarbonat pada tubulus atas (obligat reabsorbsi) sodium
dan ion bikarbonat pada tubulus bawah (reabsorbsi fakultattif) sisanya di alirkan
Proses sekresi
3
Sisanya penyimpanan kembali yang terjadi pada tubulus dan di teruskan keluar
Mulut
Faring
esophagus
Esofagus
Pada saat menelan, makanan akan di picu oleh gelombang peristaltic yang
Lambung
usus halus
Usus halus
Usus besar
D. Klasifikasi
a. Elimimasi urin
2. Inkontinensia urin berlanjut adalah pengeluaran urin tidak terkendali dan terus
3. Inkontinensia urin berlebihan adalah kehilangan urin yang tidak terkendali akibat
kesulitan dan tidak mampu mencapai toilet pada waktu yang tepat.
5. Inkontinensia urin refleks adalah pengeluaran urin yang tidak terkendali pada saat
6. Inkontinensia urin stress adalah kebocoran urin mendadak dan tidak dapat
7. Inkontinensia urin urgensi adalah keluarnya urin tidak terkendali sesaat setelah
b. Eliminasi fekal
1. Inkontinensia fekal adalah perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang
2. Konstipasi adalah penurunan defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran feses
3. Diare adalah pengeluaran fese yang sering, lunak dan tidak berbentuk
E. Manifestasi Klinis
a. Eliminasi Urin
1. Retensi urin
frekuensi berkemih
b. Eliminasi fekal
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalis
Warna kuning, cokelat gelap, berdarah, secara umum menunjukan SDM, SDP, Kristal,
asam urat, kalsium oksalat, serpihan, mineral, bakteri, pus, PH mungkin asam
Kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin mungkin meningkat
3. Kultur urin
Abnormal (tinggi pada serum atau rendah pada urin) sekunder terhadap tinggi batu
G. Penatalaksanaan
a. Eliminasi urin
6
b. Eliminasi fekal
4. Pemberian enema
5. Pemberian makanan yang adekuat untuk mengurangi resiko eliminasi ( diet tinggi serat
a. Pengkajian
Anamnesa
1. Pola defekasi
Apa penyebabnya?
2. Perilaku defekasi
7
3. Deskripsi feses
Warna
Tekstur
Bau
4. Diet
5. Stress
Apakah klien pernah menjalani tindakan bedah yang dapat mengganggu pola
defekasi?
gastrointestinalnya?
Pemeriksaan fisik
a. Eliminasi urin
2. Genitalia, kaji kebersihan daerah genetalia. Amati adanya bengkak, rabas atau radang
3. Urin, kaji karakteristik urin klien bandingkan dengan karakteristik urin normal
b. Eliminasi fekal
4. Abdomen
Pemeriksaan dilakukan pada posisi terlentang, hanya bagian abdomen saja yang
tampak
kualitasnya.
Perkusi. lakukan perkusi pada abdomen untuk mengetahui adanya distensi berupa
cairan , massa atau udara. Mulai pada bagian kanan atas dan seterusnya
Inspeksi. Amati daerah perianal untuk melihat adanya tanda tanda inflamasi,
Palpasi. Palpasi dinding rectum dan rasakan adanya nodul, massa, nyeri tekan.
6. Feses
Amati feses klien dan catat konsistensi, bentuk, warna, baud an jumlahnya.
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi keperawatan
Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
Periksa kondisi pasien ( mis. Kesadaran, tanda tanda viral, daerah perineal,
Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan cairn NaCL atau aquades
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika