PNEUMONIA
Oleh :
Melania Jelina
2022611021
MALANG
2022
A. Pengertian
Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru,merupakan penyakit yang sering terjadi pada bayi
dan masa kanak-kanak awal (Wong, 2008). Pneumonia adalah inflamasi atau infeksi pada
parenkim paru. Pneumonia disebabkan oleh satu atau lebih agens berikut : virus, bakteri
(mikoplasma), fungi, parasit, atau aspirasi zat asing (Betz & Sowden, 2009). Pneumonia
adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah akut (ISNBA) dengan batuk dan
disertai dengan sesak nafas disebabkan agen infeksius seperti virus, bakteri,mycoplasma
dan aspirasi substansi asing,berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pneumonia adalah salah satu penyakit
infeksi saluran pernafasan bawah akut (ISNBA) dengan gejala batuk dan disertai dengan
sesak nafas yang disebabkan agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan
aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi.
B. Etiologi
Sebagian besar penyebab pnuomonia adalah mikroorganisme (virus, bakteri), dan sebagian
kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (minyak tanah, bensin, atau sejenisnya) dan
masuknya makanan, minuman, susu, isi lambung ke dalam saluran pernafasan (aspirasi).
sebagai penyebab pneumonia adalah virus terutama Respiratory Syncial Virus (RSV) yang
mencapai 40%, sedangkan golongan bakteri yang ikut berperan terutama Streptococcus
melalui percikan ludah (droplet), kemudian terjasi penyebaran mikroorganisme dari saluran
nafas bagian atas ke jaringan (parenkim) paru dan sebagian kecil karena penyebaran melalui
aliran darah
Tanda-tanda klinis utama pneumonia menurut (Betz & Sowden, 2009) meliputi hal-hal
berikut
Batuk
Dispnea
Takipea
didekatnya)
Batuk paroksismal mirip pertusis (sering terjadi pada anak yang lebih
kecil)
Demam
Ronchi
Sakit kepala
Sesak nafas
Menggigil
Berkeringat
D. Patofisiologi
Pneumonia adalah hasil dari proliferasi patogen mikrobial di alveolar dan respons
pernapasan bawah. Salah satunya adalah melalui aspirasi orofaring. Aspirasi dapat
terjadi pada kaum geriatri saat tidur atau pada pasien dengan penurunan kesadaran.
Melalui droplet yang teraspirasi banyak patogen masuk. Pneumonia sangat jarang
tersebar secara hematogen. Faktor mekanis host seperti rambut nares, turbinasi dan
mudah memasuki saluran pernapasan. Faktor lain yang berperan adalah refleks batuk
dan refleks tersedak yang mencegah aspirasi. Flora normal juga mencegah adhesi
alveolus, tubuh masih memiliki makrofag alveolar. Pneumonia akan muncul saat
host. Pada saat ini lah manifestasi klinis pneumonia akan muncul. Respons inflamasi
TNF ( Tumor Necrosis Factor) yang akan menghasilkan demam. Neutrofil akan
kebocoran kapiler alveolar lokal. Bahkan eritrosit dapat keluar akibat kebocoran ini
infiltrat pada hasil radiografi dan rales pada auskultasi serta hipoxemia akibat
vasokonstriksi hipoksik yang biasanya muncul pada alveoli yang terisi cairan hal ini
akan menyebabkan hipoksemia berat. Jika proses ini memberat dan menyebabkan
perubahan mekanisme paru dan volume paru dan shunting aliran darah sehingga
E. Pemeriksaan Penunjang
adalah
(lebih sering virus). Pada pneumonia mikoplasma sinar X dada mungkin lebih bersih.
2. GDA Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan
JDL Leukositosis Biasanya ditemukan, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada
LED Meningkat
Fungsi paru hipoksia, volume menurun, tekanan jalan napas meningkat dan komplain
menurun
Bilirubin meningkat
F. Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut (Misnadiarly, 2008), kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa
diberikan antibiotik per oral (lewat mulut) dan tetap tinggal di rumah. Penderita anak yang
lebih besar dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung dan paru-paru
lainnya, harus dirawat dan antibiotik diberikan melalui infus. Mungkin perlu di berikan
oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik. Kebanyakan penderita
akan memberikan respons terhadap pengobatan dan keadaannya membaik dalam waktu 2
minggu.
Oksigen 1-2L/menit
Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi
Jika sesak tidak terlalu berat dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang
Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberiikan inhalasi dengan salin normal dan beta
Anti biotik sesuai hasil biakan atau diberikan untuk kasus pneumonia community base:
G. Komplikasi
1. Abses paru
2. Edusi pleural
3. Empisema
4. Gagal napas
5. Perikarditis
6. Meningitis
7. Atelektasis
8. Hipotensi
9. Delirium
11. Dehidrasi
H. Diagnosa Keperawatan
Menurut (Nurarif & Kusuma, 2013) diagnosa yang mungkin muncul adalah :
2. Hipertemi
4. Intoleransi aktivitas
potensial klien terhadap masalah keperawatan yang perawat mempunyai izin dan
evaluasi.
1. Pengkajian
abdomen.
nyeri
Observasi adanya :
membrane mukosa terinflamasi, dan rabas purulent sari hidung, telinga, atau
paru-paru (sputum).
Batuk : karakteristik batuk (bila ada) : dalam keadaan apa batuk terdengar
(misalanya pada malam hari, atau pagi hari), sifat batuk (paroksimal dengan
aktivitas.
Nyeri dada : mungkin merupakan keluhan anak yang lebih besar. Perhatikan
lokasi dan situasi : terlokasir atau menyebar, menyebar dari dasar leher atau
pengetahuan.
B. Diagnosa Keperawatan
masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau
meliputi masalah (problem), penyebab (etiologi), dan data (sign and symptom
Menurut Nanda (2015), diagnosa keperawatan yang sering terjadi pada pasien dengan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d inflamasi dan obstruksi jalan nafas.
c. Kekurangan volume cairan b/d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam.
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d inflamasi dan ostruksi jalan nafas Noc :
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten klien tidak ada merasa tercekik, irama nafas,
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis
dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentan normal, tidak ada suara nafas abnormal).
c. Kekurangan volume cairan b/d intake oral tidak adekuat, takipnea, demam
NOC
1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT
normal
4. Elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang
berlebihan.
3.2 monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan
tolerance
dan RR
4.2 bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik,
4.3 bantu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas seperti kursi roda atau krek
KH :
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
5.1 Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit
yang spesifik
5.2 Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang
pelaksanaan dimulai setelah tindakan disusun dan di tujukan pada nursing orders
DAFTAR PUSTAKA
(2012).
WHO (2010).
Donna L. (2009).