NIM : 223111035
MK: GANGGUAN
Penurunan compliance paru
PERTUKARAN GAS
1. Subjektif Kolaborasi:
- (Tidak tersedia) - Kolaborasi pemberian bronkodilator,ekspektoran,
mukolitik , jika perlu
2. Objektif
- Batuk tidak efektif Pemantauan Respirasi (I.01014)
- Tidak mampu batuk
- Sputum berlebih Observasi:
- Mengi, wheezing dan atauronkhi - Monitor frekuensi, irama,kedalam dan upaya napas
kering - Monitor pola napas
- Mekonium di jalan napas neonatus) - Monitor kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya produksi sputum
Gejala dan tanda Minor - Monitor adanya sumbatan jalan napas
1. Subjek - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Dispneu - Auskultasi bunyi napas
- Sulit bicara - Monitor saturasi oksigen
- Ortopnea - Monitor AGD
2. Objektif - Monitor x-ray thoraks
- Gelisah
- Sianosis Terapeutik:
- Bunyi napas menurun - Atur internal pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Frekuesi napas berubah - Dokumentasikan hasil pemantauan
- Pola napas berubah
Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2 Gangguan pertukaran gas berhubungan Setelah dilakukan intervensi Pemantauan respirasi (1.01014)
keperawatan maka diharapkan
. dengan perubahan membrane alveoli Observasi
pertukaran gas
kapiler oleh adanya edema alveoli membaik dengan kriteria hasil: - Monitor frekuensi , irama kedalaman dan upaya
- Tingkat kesadaran meningkat
(D0003) napas
(5)
Penyebab - Monitor pola nafas (seperti bradipnea, takipnea
- Dispneu(menurun)
1. Ketidak seimbangan ventilasi
perfusi - Bunyi nafas tambahan hiperventilasi,kussmaul,cheynestoke biot,ataksit)
2. Perubahan membrane alveolus menurun(5) - Monitor kemampuan batuk efektif
kapiler - Pusing menurun(5) - Monitor adanya produksi sputum
Gejala dan tanda mayor - Penglihatan kabur menurun(5) - Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Subjektikf - Diaphoresis menurun (5) - Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
1. Dispneu - Gelisah menurun(5) - Auskultasi bunyi nafas
Objektif - Napas cuping hidung - Monitor saturasi oksigen
1. Pco2 meningkat/menurun menurun(5) - Monitor nilai agd
2. Po2 menurun - Pco2 membaik(5) - Monitor hasil x-ray toraks
3. Takikardia - Po2 membaik(5) Terapeutik
4. Ph arteri meningkat - Takikardia membaik(5) - Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
/menurun - Ph arteri membaik (5) pasien
5. Bunyi nafas tambahan - Sianosis membaik (5) - Dokumentasikan hasil pemantauan
Gejala dan tanda minor - Pola nafas membaik (5) Edukasi
Subjektif - Warna kulit membaik (5) - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
1. Pusing - Informasikan hasil pemantauan ,jika perlu
2. Penglihatan kabur
Objektif
1. Sianosis
2. Diaforesis
3. Gelisah
4. Napas cuping hidung
5. Pola nafas abnormal
(cepat/lambat,regular/ireguler
dalam/dangka)
6. Warna kulit abnormal (misalnya
pucat/kebiruan)
7. Kesadaran menurun
3. Pola napas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan intervensi LABEL SIKI 2: Manajemen Jalan Napas
keperawatan maka diharapkan pola
dengan pengembangan paru
nafas membaik dengan kriteria hasil: Observasi
menurun(D.0005) Label slki l.01004
Pola napas
Penyebab : - Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
1. Depresi pusat pernafasan - Ventilasi (4-5) napas)
2. Hsambatan upaya nafas (mis - Kapasitas vital (4-5) - Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling,
nyeri saat bernafas ,kelemahan - Diameter thoraks anterior dan mengi, wheezing, ronki kering)
otot pernafasan) posterior (4-5) - Monitor sputum ((jumlah, warnah, jumlah)
3. Deformitas dinding dada - Tekanan ekspirasi (4-5)
Terapeutik
4. Deformitas tulang dada - Tekanan inspirasi (4-5)
5. Gangguan neuromuskular Keterangan:
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-titt
(1) Menurun
6. Gangguan neurologis(mis
dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
(2) Cukup menurun
elektoensefalogram,
- Posisikan semi-fowler atau fowler
(3) Sedang
(CEG)positif ,cedera
- Berikan minum hangat
(4) Cukup meningkat
kepala ,gangguan kejang) (5) Meningkat - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
7. Imaturitas neurologis - Dispnea (4-5) - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
8. Penurunan energy - Penggunaan otot bantu (4-5)
Edukasi
9. Obesitas - Pemanjangan fase ekspirasi (4-
10. Posisi tubuh yang menghambat 5)
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
ekspansi paru Keterangan:
kotraindikasi
(1) meningkat
11. Sindrom hipoventilasi
(2) Cukup meningkat - Ajarkan teknik batuk efektif
12. Kecemasan (3) Sedang
(4) Cukup menurun
Kolaborasi
(5) Menurun
Gejala dan tanda mayor - Frekuensi napas (4-5)
Subjektif Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
- Kedalaman napas (4-5)
mukolitik, jika perlu
1. Dispnea - Ekskursi dada (4-5)
Keterangan:
Objektif (1) Memburuk
1. Penggunaan oto bantu (2) Cukup memburuk
pernafasan (3) Sedang
2. Fase ekspirasi memanjang (4) Cukup membaik
3. Pola nafas abnormal (mis (5) Membaik
takipnea, bradipnea
hiperventilasi kusmaull,cheyne-
stokes)
Gejala dan tanda minor
Subjektif
1. Ortopnea
Objektifnya
1. Pernafasan pursed-lip
2. Pernafasan cuping hidung
3. Diameter thoraks anterior
posterior meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi dada berubah
4. Intoleransi aktivitas berhubungan setelah dilakukan intervensi
keperawatan maka diharapkan MANAJEMEN ENERGI 1.05178
dengan ketidak seimbangan antara
intoleransi aktivitas membaik dengan
Observasi
suplai dan kebutuhan oksigen, kriteria hasil:
kelemahan umum (D.0056) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
Frekuensi nadi meningkat (5) kelelahan
Penyebab : Monitor kelelahan fisik dan emosional
Kemudahan dalam melakukan Monitor pola dan jam tidur
1. Ketidakseimbangan antara
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
suplai dan kebutuhan oksigen aktivitas sehari-hari meningkat (5) aktivitas
2. Tirah baring
3. Kelemahan Kecepatan berjalan meningkat (5)
Terapeutik
4. Imobiloitas
Jarak berjalan meningkat (5)
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis:
5. Gaya hidup monoton
cahaya, suara, kunjungan)
Kekuatan tubuh bagian atas
Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Gejala dan tanda mayor Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
meningkat (5)
Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
Subjektif berpindah atau berjalan
Kekkuatan tubuh bagian bwah
1. Mengeluh lelah Edukasi
meningkat (5)
Anjurkan tirah baring
Objektif Toleransi dalam menaiki tangga Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
1. Frekuensi jantung meningkat Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
meningkat (5) kelelahan tidak berkurang
>20% dari kondisi istirahat Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Keluhan lelah menurun (5)
Kolaborasi
Gejala dan tanda minor Dispnea saat aktivitas menurun (5) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
Subjektif asupan makanan
Dispnea setelah aktifitas menurun
1. Dispnea saat/setelah aktivitas
2. Merasa tidak nyaman setelah (5)
beraktivitas Perasaan lemah menurun (5)
3. Merasa lemah
Aritmia saat aktivitas menurun (5)
1. Kulit merah
2. Kejang
3. Takikardi
4. Takipnea
5. Kulit terasa hangat
1. Proses infeksi
2. Hipertiroid
3. Stroke
4. Dehidrasi
5. Trauma
6. Prematuritas
4. Implementasi keperawatan
Tindakan keperawatan dilakukan dengan mengacu kepada rencana tindakan atau
intervensi yang telah ditetapkan atau di buat.
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan telah
teratasi, tidak teratasi, atau teratasi sebagian dengan mengacu kepada kriteria evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan Z. 2009. Pneumonia, dalam Sudoyo AW, dkk (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu PenyakitDalam
Universitas Indonesia.
Djojodibroto, R.D. Respirologi : Respiratory Medicine. 2013. Jakarta : ECG.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile
2018].http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Nafas Pneumonia pada Anak,Orang Dewasa,
Usia Lanjut. Jakarta: Pustaka Obor Populer
Riyadi, Sujono & Sukarmin, 2009, Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi
1,Yogyakarta : Graha Ilmu
Task Force on CAP. Philippine Clinical Practice Guidelines on the Diagnosis, Empiric
Management, and Prevention of Community-acquired Pneumonia (CAP) in
Immunocompetent Adults. 2010