DI SUSUN OLEH:
Mengetahui,
Kepala Ruangan
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Pneumonia
a. Definisi
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah akut
(ISNBA) dengan batuk dan disertai dengan sesak nafas disebabkan agens infeksius
seperti : virus bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa
radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi (Nurarif & Kusuma,
2015). Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat (Zul
Dahlan, 2014).
disebabkan oleh satu atau lebih agens yaitu : virus, bakteri (mikoplasma), fungi,
parasit atau aspirasi zat asing (Betz & Sowden, 2009). Pneumonia adalah proses
inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi pengikisan rongga
alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan benda-
baik untuk pasien yang memiliki paru-paru normal dan pertahanan tubuh yang
Suatu infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru
yang di sebabkan oleh agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi)
b. Etiologi
d. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang ditulis tanggal pemeriksaan, jenis
pemeriksaan, hasil dan satuanya. Pemeriksaan penunjang
diantaranya: pemeriksaan laboratorium, foto rotgen, rekam
kardiografi, dan lain-lain (Rohman & Walid, 2010).
d. Therapy
Pada therapy tulis nama obat lengkap, dosis, frekuensi pemberian dan
cara pemberian, secara oral, parental dan lain-lain (Rohman
& Walid, 2010).
4) Analisa data
Merupakan proses berfikir secara ilmiah berdasarkan teori-teori yang
dihubungkan dengan data-data yang ditemukan saat pengkajian. Menginter
pretasikan data atau membandingkan dengan standar fisiologis setelah
dianalisa, maka akan didapatkan penyebab terjadinya masalah pada klien (Wong
donna. L, 2009).
2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sekret
2. Ketidakefektif an pola napas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji status pernapasan
bersihan jalan keperawatan selama 3x24 sekurangnya setiap 4 jam
napas b.d maka bersihan jalan napas atau menurut standar yang
penumpukan sekret kembali efektif dengan ditetapkan R/ Untuk
kriteria hasil : mendeteksi tanda awal
1. Pasien mampu bahaya.
melakukan batuk efektif 2. Gunakan posisi fowler dan
2. Pernapasan pasien sangga lengan pasien. R/
kembali normal Untuk mmembantu
3. Pasien dapat bernapas dan ekspansi dada
mengeluarkan sekret serta ventilasi lapangan
paru basilar.
3. Bantu Pasien untuk
mengubah posisi. Batuk,
dan pernapasan dalam
setiap 2 sampai 4 jam. R/
Untuk membantu
pengeluaran sekresi dan
mempertahankan potensi
jalan napas.
4. Berikan Cairan (Sekurang-
kurangnya 3 liter setiap
hari) R/ Untuk memastikan
hidrasi yang adekuat dan
mencairkan sekresi,
Kecuali dikontraindikasi.
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien Posisi
pola napas b.d keperawatan 3x24 jam semi fowler, atau posisi
keletihan otot status pernafasan yang fowler
pernafasan adekuat meningkat dengan 2. Observasi kecepatan,
kriteria hasil : irama, kedalaman dan
1. frekuensi pernafasan kesulitan bernafas
normal (30-50x/menit)
3. Observasi pergerakan
2. Irama pernafasan dada, kesimetrisan
normal (teratur)
dada,penggunaan otootot
3. suara auskultasi nafas
normal (vesikuler) bantu nafas,dan retraksi
pada dinding dada
4. Kepatenan jalan nafas
4. Auskultasi suara nafas
5. Tidak ada penggunaan
otot bantu nafas (tidak 5. Kolaborasi pemberian O2
ada retraksi dinding 6. Monitor aliran O2
dada)
7. Ajarkan pasien dan
6. Tidak ada pernafasan keluarga mengenai
cuping hidung
penggunaan perangkat
oksigen yang
memudahkan mobilitas
1. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah tahap ke empat dalam proses keperawatan yang merupakan
serangkaian kegiatan/tindakan yang dilakukan oleh perawat secara langsung pada
klien. Tindakan keperawatan dilakukan dengan mengacu pada rencana
tindakan/intervensi keperawatan yang telah ditetapkan/ dibuat.
2. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahap terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan telah
teratasi atau tidak teratasi dengan mengacu pada kriteria evaluasi.