Anda di halaman 1dari 59

A.

PENGKAJIAN
1. Identitas Keluarga
a. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn. N.B
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Khatolik Roma
Suku : KEFA
Alamat : MES GIA RT/RW 007/003

b. Komposisi keluarga
Komposisi keluarga terdiri dari nama, jenis kelamin, umur, hubungan keluarga
dengan KK, pendidikan, pekerjaan, status kesehatan dan status imunisasi dari
anggota keluarga yang dibuat dalam bentuk tabel untuk memudahkan pengamatan

 pengisian komposisi keluarga


Status Status
No Umu L/
Nama Hub Pend Pekerjaan kesehata Imunisas Ket
. r P
n i
pegawai
Tn. Suam SM koperasi
1 65 th L Sehat - KK
N.B i A BRINKOPAU
T
Ny. Sakit
2 62 th P Istri SD IRT - IK
L.H DM
An.R. AK
3 35 th L AK1 - Tentara Sehat Lengkap
BM 1
pegawai
An. koperasi AK
4 32 th P AK2 - Sehat Lengkap
S.B BRINKOPAU 2
T
An.A.
5 30 th L AK3 Tentara Sehat Lengkap Ak3
B

54
c. Genogram
Genogram merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan
susunan keluarga. Data-data yang perlu di cantumkan dalam pembuatan genogram
adalah sebagai berikut :
1) Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri
2) Umur anggota keluarga ditulis dalam simbol laki-laki dan perempuan
3) Tahun dan penyebab kematian ditulis di sebelah symbol laki-laki dan
perempuan
4) Paling sedikit disusun 3 generasi
5) Penyakit yang sedang diderita saat ini ditulis sebelah symbol
6) Aturan simbol seperti berikut :

Laki-laki wanita menikah pisah

Cerai anak kandung anak

Identifikasi klien meninggal anak kembar

Anak aborsi ibu hamil tinggal dalam satu ruma

55
TN.N.B
NY.L

An.RB An.S.B An.AB


.

d. Tipe/ bentuk keluarga

Keluarga NY . L.H adalah keluarga tradisional dengan tipe keluargaPasangan


setengah baya atau orang tua yang orang tuanya tinggal sendiri di rumah karena anak sudah
memiliki rumah tangga sendiri

e. Latar belakang kebudayaan/ suku bangsa

Keluarga NY.L.H berasal dari Kefa. Dalam suku mereka tidak ada budaya yang
menentang hal-hal yang mendukung kesehatan. Ny. L.H mengatakan lingkungan tempat
tinggal mereka terdiri dari berbagai macam suku bangsa seperti suku timor , flores, rote ,
sabu , sumba serta jawa tetapi tidak ada masalah yang terjadi karena perbedaan suku
tersebut dan keluarga tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Bahasa yang digunakan
sehari-hari dalam keluarga ini adalah bahasa Indonesia. Pola busana yang dikenakan oleh
keluarga ny .l.h adalah modern. Ny .l.h mengatakan ada beberapa kegiatan lingkungan yang
masih berhubungan erat dengan budaya setempat seperti saling membantu jika ada
kedukaan ataupun pesta.

f. Agama dan Kepercayaan

56
Keluarga ny. L.h menganut satu agama yang sama yaitu Khatolik Roma. Ny . l.h
mengatakan setiap hari minggu keluarganya selalu mengikuti ibadah di gereja dan aktif
dalam kegiatan koor di gereja, mereka selalu meluangkan waktu untuk berdoa bersama
keluarga di pagi dan malam hari, mereka selalu mengingatkan anak-anaknya untuk rajin
beribadah baik di rumah maupun di gereja. Ny .l.h mengatakan dia percaya bahwa segala
sesuatu yang terjadi dalam keluarganya adalah yang digariskan oleh maha kuasa dan akan
selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak ada nilai-nilai keyakinan yang bertentangan
dengan kesehatan.

g. Status sosial ekonomi

tn. N.b merupakan seorang wiraswasta di koperasi brinkopaut dengan pengahasilan


± Rp. 2000.000 rupiah /bln. Sedangkan ny .l.h adalah seorang ibu rumah tangga Uang dari
gaji suaminya tn . n.b tersebut digunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Dari hasil
observasi, keluarga ini mempunyai barang seperti TV, kipas angin, lemari pakaian, kompor ,
rice cooker , motor dan mobil . Dari hasil gaji tn. N.b dan penambahan dari ke tiga anaknya
yang sudah berkeluarg , setiap bulan mengatakan kebutuhan keluarganya cukup terpenuhi.

h. Kegiatan waktu luang/rekreasi

Ny . l.h mengatakan keluarga tidak pernah melakukan kegiatan rekreasi, baik itu hari
minggu ataupun hari libur nasional lainnya. Ny l .h mengatakan, jika ada waktu luang atau
liburan biasanya anak – anaknya serta cucu – cucunya selalu datang dan berkunjung
kerumahnya kebetulan jarak antara rumahnya dan anak – anaknya tidak begitu jauh .

i. Kebiasaan hidup sehari-hari

Ny . l.h mengatakan tidak mempunyai waktu khusus untuk berkumpul, hanya saja mereka
biasanya berkumpul pada malam hari , setelah semua anggota keluarga sudah melaksanakan
aktivitas mereka dan juga pada hari libur . ny .l.h mengatakan selalu memasak nasi setiap
harinya dan memasak sayur dan lauk pauk untuk dikonsumsi oleh anggota keluarganya.
Namun kalau sewaktu-waktu jika y l.h n merasa letih, ny l. h mengatakan sejak dia sakit dm
dia sedikit kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari – harinya , sehingga dia dibantu oleh
keponakannya yang kebetulan tinggal dan sementara bersekolah di bangku sekolah
menengah atas , yang selalu membantu nya sehari – hari sebelum berangkat sekolah ,
keponakannya sudah mengerjakan semua pekerjaan rumahnya dan apabila anak – anaknya
pulang bekerja mereka juga selalu singgah ke rumah nya dan membantu yang bisa di

57
bantu .ny l.h mengatakan sejak dirinya sakit dia banyak pantangan dalam hal
makanan ,sehingga terkadang ny .l.h sedikit stress dengan pola makannnya dikarenakan dia
sudah makan dan minum yang di anjurkan oleh dokter akan tetapi gula darahnya btetap
sajan tidak terkontrol dan selain iu obat yang di berikan begitu banyak sehingga dia sering
lalai dalam mengkonsumsi obat – obat yang diberikan .

Ny l.h mengatakan suaminya tn. N.b biasanya berangkat kerja jam 07.30.00 – 16.-00
dan sering makan diluar rumah , Tn. N .b biasanya tidur sekitar pukul 22.00 sedangkan ny .
l. h biasanya tidur pada pukul 21.00 .

AK 1 dan AK 2 dan ak 3 biasanya terkadang jika pulang kerja mereka selalu singgah
dan makan di rumah. Seluruh anggota keluarga biasa makan bersama ketika ada hari libur
dan ada acara keluarga. Ny . l.h mengatakan mereka biasanya meminum air yang berasal
dari air isi ulang. Ny. L.h mengatakan seluruh keluarganya biasa mandi 2X sehari dengan
menggunakan sabun. KK mengatakan keluarganya jarang sekali berolahraga, mereka hanya
sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Menu makanan yang dimakan oleh ny . l. H 3 hari terakhir adalah :

 Tanggal 12 juli 2023 : pagi : nasi 1 sendok nasi (piring ukuran sedang), telur ,
siang : nasi 1 sendok nasi , ikan , malam : nasi 1 sendok nasi dan ikan ,sayur bayam
 Tanggal 15 juli 2023 : pagi : nasi 1 sendok nasi , telur, siang : nasi 1 sendok nasi,
ikan,sayur bayam . malam : nasi 1 sendok nasi , sayur soup labu jepang + wortel ,
ikan
 Tanggal 21 juli 2023 : pagi : nasi 1sendok nasi , daging ayam, sambal, siang : nasi 1
sendok nasi, daging ayam,soup labu jepang , malam : nasi 1 sendok nasi , tahu dan
bayam , daging ayam

2. Tahap perkembangan dan Riwayat Keluarga

Tahap perkembangan keluarga ny . l h adalah tahap III (keluarga dengan anak usia
prasekolah (2,5-5 tahun)) dimana anak pertama berusia 5 tahun dan belum masuk sekolah.

a. Jangkauan Pencapaian Tahap Perkembangan Keluarga


Pada tahap ini yang perlu dikaji adalah tugas perkembangan keluarga sesuai
dengan tahapan perkembangan.
58
Contoh :

Keluarga NY . L.H adalah keluarga tradisional dengan tipe keluarga Pasangan


setengah baya atau orang tua yang orang tuanya tinggal sendiri di rumah karena anak sudah
memiliki rumah tangga sendiri, ny l h mengatakan ketiga anak- anaknya sudah bekerja dan
berumah tangga dan tinggal terpisah dengan anak- anaknya , dimana anaknya yang pertama
dank e tiga seorang tentara sedangkan anaknya yang ke dua salah satu pegawai di koperasi
brinkopaut , kini suaminya tn. N. b juga masih aktif bekerja di koperasi brinkopaut

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Riwayat keluarga sebelumnya

Tn. N. B dan Ny . L. H mengatakan bahwa orang tuanya tidak memiliki riwayat


penyakit apapun , hanya saja ny. L.h yang mengalami sakit dm sejak 2016 silam hingga saat
ini

b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini

Ny. L. h mengatakan dirinya baik keluarga nya maupun keluarga sang suami tidak
memiliki riwayat penyakit yang serius akan tetapi sejak tahun 2016 dirinya di
diagnosa dokter terkena diabetes militus , ny l.h mengatakan bahwa pada keluarganya
tidak ada yang menderita penyakit diabetes mellitus sebelumnya dan ny .l.h
mengatakan pada bulan dsember 2022 itu yang dia mengalami drop yang sangat
parah sehingga dia sempat di rawat di rs. Siloam kupang selama ±2 minggu di rawat
di ruang icu dan pada bulan maret 2023 juga sempat masuk lagi rs dan di rawat di
ruang icu selama ± 1 minggu , dimana gula darahnya drop sampai 27 , ny l.h
mengatakan gulanya pernah sampai 500 dan jug any l.h mengatakan bahwa pada
tahun 2022 dia masuk rumah sakit dan di rawat di r s.siloam sampai ± 7 kali di rawat
dan bb nya yang dari 65 kg turun hingga sekarang bb 50 kg . ny . l.h mengatakan dia
sudah mengikuti semua anjuran dokter akan tetapi gula darahnya tetap saja tidak
terkendali belum lagi obat yang di berikan setiap kali control begitu banyak sehingga
ny.l.h kadang lalai dalam mengkonsumsi obat yang diberikan .

4. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga ny.l.h merupakan rumah sendir , yang
terdiri dari 1 ruang tamu , ruang makan, dapur ,4 kamar tidur , dan wc dalam

59
Denah: Kamar tidur Kamar tidur KM &
WC
B

Kamar tidur U S
Dapur

Kamar tidur Ruang Makan T


Kamar tidur

Ruang tamu

Teras rumah

b. Karakteristik lingkungan rumah (tetangga dan komunitas)


Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat.
Contoh :
Keluarga Tn. A tinggal di lingkungan yang berada dalam kota dengan jumlah
penduduknya sedikit. Jarak antara rumah yang satu dengan rumah yang lain
tidak terlalu berdektana. Hampir setiap rumah memiliki halaman yang dipenuhi
bunga-bunga, pohon mangga. Terdapat jalan utama namun tidak begitu besar
dan hanya bisa dilewati 1 mobil. Jarak menuju jalan raya sekitar 200 m. Di
sekitar rumah, banyak ditemui anak kecil yang bermain. Fasilitas yang ada di
lingkungan tempat keluarga ini tinggal antara lain terdapat warung sembako,
tempat penjualan pulsa dan posyandu balita yang diadakan sebulan sekali di
wilayah RT 003 yang berjarak ± 1 Km. Tidak ada kendaraan di lingkungan
tersebut yang digunakan untuk kegiatan warga.

c. Mobilitas Geografi keluarga

60
Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat dan sudah berapa lama keluarga tinggal didaerah tersebut.
Contoh :
KK mengatakan keluarganya merupakan penduduk asli flores timur. Sudah
menetap di flores timur sejak tahun 1983. Keluarga ini dapat beradaptasi dengan
baik, tidak pernah bermasalah dengan tetangga.

d. Perkumpulan dan interaksi keluarga dengan komunitas


Mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada.
Contoh :
Keluarga Tn. A memandang lingkungan tempat tinggalnya sebagai lingkungan
yang baik. Kegiatan yang ada di lingkungan ini adalah kerja bakti yang
jadwalnya tidak tentu. IK mengatakan selalu aktif dan rajin mengikuti kegiatan
kerja bakti tersebut.

e. Sistem dukungan sosial keluarga


Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas yang dimiliki keluarga baik secara formal maupun informal untuk
menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari
keluarga dan fasilitas social atau dukungan masyarakat setempat dengan mengkaji
siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan,
dukungan konseling aktivitas-aktivitas keluarga.

Contoh :
Informal : IK mengatakan jika ada masalah, maka KK akan berbicara pada IK.
tidak pernah melibatkan keluarga lain/tetangga untuk ikut
menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga tersebut.
Formal : IK mengatakan tidak mempunyai akses jaminan kesehatan pada
keluarganya. IK mengatakan di dekat tempat tinggalnya terdapat
praktek bidan dan puskesmas cukup jauh (1 Km) dari tempat tinggal

61
KK dan Rumah Sakit terdekat 3 Km. jika ada anggota keluarga yang
sakit maka akan langsung dibawa ke Puskesmas terdekat.
5. Struktur keluarga
a. Pola dan proses komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga, bahasa apa
yang digunakan dalam keluarga, bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi
yang berlangsung dalam keluarga dan hal-hal dalam keluarga yang tertutup untuk
didiskusikan.
Contoh :
IK mengatakan pola komunikasi dalam keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia, frekuensi komunikasi dalam
keluarga setiap hari dilakukan dan selama ini tidak ada masalah dalam keluarga
yang tertutup untuk didiskusikan.

b. Struktur Kekuatan
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi anggota
keluarga lainnya untuk mengubah perilaku yang berkaitan dengan kesehatan.
Yang perlu dikaji adalah siapa yang mengambil keputusan dalam keluarga dan
bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan tersebut.
Contoh :
IK mengatakan bahwa yang membuat dan mengambil keputusan dalam keluarga
adalah KK, dimana keputusan tersebut sudah dibicarakan sebelumnya dengan
anggota keluarga. IK mengatakan dalam keluarga saling menghargai antara satu
dengan yang lain, saling membantu serta saling mendukung. Hal ini sangat
penting jika KK/ IK yang memiliki masalah maka dapat saling membantu untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal dan siapa yang menjadi model peran dalam keluarga dan apakah
ada konflik dalam pengaturan peran yang selama ini dijalani.
Contoh :
1) Formal :

62
IK mengatakan KK, IK, AK1 dan AK2 merupakan anggota masayarakat dari
RT 09/ RW 06 kelurahan waibalun kecamatan larantuka. oleh karena itu jika
ada kegiatan di lingkungannya IK dan KK juga ikut ambil bagian dalam
kegiatan tersebut seperti kegiatan kerja bakti. KK merupakan anggota koor
gereja di lingkungannya. IK juga meupakan anggota arisan di lingkungannya.
2) Informal :
KK berperan sebagai kepala keluarga dan kepala rumah tangga. IK berperan
sebagai ibu rumah tangga yang membantu suami mencari nafkah dengan
berjualan di rumahny dan merawat anak-anak. AK 1 berperan sebagai kakak
dari AK2 yang membantu IK untuk menjaga AK2 dan berperan sebagai anak.
AK2 berperan sebagai anak dan adik dari AK1.
d. Nilai-nilai dan norma-norma Keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan.
Contoh :
IK mengatakan nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan dengan
agama yang dianut oleh keluarga, bila ada keluarga yang sakit akan di bawa ke
sarana kesehatan. Dari segi budaya flores timur tidak ada larangan atau
pantangan tertentu yang berpengaruh terhadap kesehatan maupun dalam kegiatan
sehari-hari.

6. Fungsi-fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, dan sikap saling
menghargai dalam keluarga.
Contoh :
IK mengatakan KK sangat menyayangi anggota keluarganya, begitu juga dengan
IK dan AK. AK juga memberikan perhatian kepada KK dan IK dengan cara suka

63
mengikuti apa yang diminta oleh KK dan IK seperti tidak nakal dan membantu
menjaga AK2.
b. Fungsi sosialisasi
Bagaimana interkasi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
Contoh:
Kegiatan yang ada di lingkungan ini adalah kerja bakti yang tidak tentu dilakukan
dan IK selalu rajin mengikuti kerja bakti tersebut. Diwaktu luang, KK dan IK juga
sering mengobrol dengan tetangga sekitar. IK dan KK sudah memperkenalkan SD
yang akan menjadi tempat sekolah AK1. selain itu AK1 sudah diajarkan untuk
menghormati orang yang lebih tua dengan memberikan ucapan salam dan
mencium tangan.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Sejauh mana kelurga menyiapkan makanan, pakaian dan perlindungan terhadap
anggota keluarga yang sakit.
Contoh :
1) Makan
IK memasak nasi sendiri setiap harinya dan memasak sayur dan lauk pauk
untuk dikonsumsi oleh anggota keluarganya. Namun jika IK letih, maka IK
tidak masak dan membeli makanan di warteg. IK juga mengatakan sejak
dirinya hamil IK terkadang merasa mual jika memakan masakannya sendiri
sehingga IK kadang meminta bantuan tetangga untuk memasak. IK
mengatakan hampir seluruh anggota keluarganya selalu sarapan, makan siang
dan makan malam di rumah, hanya KK yang jarang makan di rumah.
2) Pakaian
Pada saat pengkajian, penampilan IK kurang rapih, IK menggunakan kaos dan
celana pendek yang tampak lusuh, sedangkan AK1 dan AK2 tampak begitu
rapih menggunakan kaos dan celana pendek. IK tidak memilliki bau badan,
tidak menggunakan kosmetik dan perhiasan.
3) Perawatan anggota keluarga yang sakit
IK mengatakan apabila ada keluarga yang sakit biasanya segera di bawa
periksa ke puskesmas terdekat. IK mengatakan sampai saat ini tidak ada
anggota keluarganya yang mengalami sakit yang berat.

64
d. Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga dalam
mengendalikan jumlah anggota keluarga.
Contoh :
IK memiliki suami dan 2 orang anak perempuan dan saat ini IK sedang hamil 4
bulan. IK mengatakan sebelumnya menggunakan pil KB sejak kelahiran anak
pertama. IK mengatakan selalu rutin meminum pil KB dan dirinya merasa cocok
dengan jenis KB tersebut. Tidak ada keluhan selama menggunakan pil KB.
e. Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan dan
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalan upaya meningkatkan status
kesehatan keluarga.
Contoh :
IK mengatakan KK bekerja sebagai wiraswasta, dengan penghasilan Rp. 900.000
/bln. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Dari hasil
observasi, keluarga ini mempunyai barang seperti TV, kipas angin, lemari pakaian,
kompor gas, rice cooker dan motor. IK mengatakan belum memiliki uang tabungan
untuk persalinan namun IK mengikuti program jampersal untuk biaya persalinannya
dan AK1 disekolahkan di SD negri sehingga gratis. Uang kontrak setiap bulan adalah
450 ribu/bulan. Uang jajan untuk AK1 biasanya minimal Rp.3000 sedangkan AK2
Rp.1000/ hari. IK juga memiliki warung kecil-kecilan yang menjual alat
perlengkapan mandi, mie, dan makanan ringan. Dari hasil penjualannya IK
mendapatkan pemasukan rata-rata Rp.10.000 perhari. Dari hasil gaji KK dan
penambahan dari hasil jualan IK, IK mengatakan kebutuhan keluarganya cukup
terpenuhi.

7. Koping keluarga
a. Stressor keluarga jangka pendek dan panjang
Jangka panjang : IK mengatakan selama ini tidak ada hal-hal yang membuat beban
atau pikiran, hanya akhir2 ini sedang memikirkan persiapan biaya persalinan dan
sekolah AK1, namun IK mengatakan hal tersebut tidak membuat dirinya stres karena
dirinya mengikuti program jampersal dan sekolah AK1 adalah sekolah negri yang
gratis.

65
Jangka pendek : IK mengatakan memikirkan AK1 yang setiap hari susah makan
padahal IK sudah berusaha memasak makanan dengan gizi seimbang.
b. Respon keluarga terhadap stressor
IK mengatakan jika ada masalah dalam keluarganya maka KK akan mengajak IK
untuk membahas dan menyelesaikan masalah tersebut secara bersama-sama.
c. Penggunaan strategi koping
IK mengatakan jika ada masalah dalam keluarganya maka akan segera dibahas dan
diselesaikan secara bersama-sama.
d. Koping yang berhasil dilakukan oleh keluarga.
IK mengatakan dapat menerima keadaan apa adanya dan sampai saat ini keadaan
keluarga baik-baik saja, cukup harmonis dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga
dengan penghasilan yang ada. Keluarga selalu musyawarah dan kompromi dalam
menghadapi masalah dan berusaha mengambil keputusan yang terbaik untuk semua,
saling menghargai pendapat yang diungkapkan dan sejauh ini tidak merugikan
keutuhan rumah tangga.
e. Koping disfungsional
KK mengatakan tidak ada koping yang disfungsioanal. Jika ada masalah dalam
keluarga jarang menggunakan kekerasan, jarang sekali membentak dan memukul,
jarang ada masalah yang memancing kekacauan besar dalam keluarga. Selama ini
keluarga belum menemukan masalah yang terlalu berat yang tidak dapat diatasi.

8. Pemeriksaan Fisik
Diperiksa sesuai keadaan klien
Contoh :

No Keterangan KK IK AK1 AK2


1. Penampilan
umum
TB : 165 cm 167 cm 105 cm 85 cm
BB : 66 kg BB 1 bulan lalu : 18 kg 15 kg
IMT : IMT : 24,26 (BB 72,5 kg IMT : 16,36 (BB IMT : 20,83 (BB
normal) BB saat ini : 74 kg kurang pangan) normal)
Kesimpulan :
Kenaikan BB sesuai
dengan usia
kehamilan (naik 1,5
kg dalam waktu 1
bulan).

2. TTV

66
No Keterangan KK IK AK1 AK2
TD 120/80 mmHg 110/70 mmHg 120/70 mmHg
Nadi 86 x / menit 68 x / menit 70 x / menit 72 x / menit
RR 18 x / menit 16 x / menit 18 x / menit 22 x / menit
HR 86 x / menit 69 x / menit 70 x / menit 72 x / menit
Suhu (Axilla) 37oC 37oC 365C 368C
Irama nafas Irama nafas teratur, Irama nafas teratur, Irama nafas
teratur, tidak ada tidak ada tidak ada teratur, tidak ada
penggunaan otot penggunaan otot penggunaan otot penggunaan otot
bantu pernafasan, bantu pernafasan, bantu pernafasan, bantu pernafasan,
tidak terdengar tidak terdengar suara tidak terdengar tidak terdengar
suara nafas nafas tambahan suara nafas suara nafas
tambahan tambahan tambahan
3. Bagian Bersih, hitam, Bersih, hitam, Hitam, pendek, Hitam, pendek,
Kepala pendek, tidak pendek, tidak bersih, tidak ada bersih, tidak ada
Rambut berketombe, tidak berketombe, tidak lesi. lesi.
Conjungtiva mudah rontok. mudah rontok. Tidak anemik Tidak anemik
Sclera anemik anemik Tidak ikterik Tidak ikterik
Telinga Tidak ikterik Tidak ikterik Simetris, tidak ada Simetris, tidak
Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada peradangan & tidak ada peradangan
peradangan & peradangan & tidak ada serumen. & tidak ada
tidak ada ada serumen. serumen.
serumen.
Hidung Septum ditengah, Septum ditengah, Septum ditengah, Septum ditengah,
tidak berserkret, tidak berserkret, tidak berserkret, tidak berserkret,
tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada
pada penciuman pada penciuman pada penciuman kelainan pada
(dapat mencium (dapat mencium bau (dapat mencium penciuman (dapat
bau minyak kayu minyak kayu putih bau minyak kayu mencium bau
putih &parfum) &parfum) putih & parfum) minyak kayu
putih & parfum)
Mulut
Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada
kesulitan untuk kesulitan untuk kesulitan untuk kesulitan untuk
menelan dan tidak menelan dan tidak menelan dan tidak menelan dan
ada chyanosis. ada chyanosis. ada chyanosis. tidak ada
chyanosis.
4. Dada BJ I dan II BJ I dan II tunggal. BJ I dan II tunggal. BJ I dan II
Jantung tunggal. Tidak ada Tidak ada bunyi Tidak ada bunyi tunggal. Tidak
bunyi jantung jantung tambahan. jantung tambahan. ada bunyi jantung
tambahan. tambahan.
Paru Pernafasan Pernafasan vesikuler, Pernafasan Pernafasan
vesikuler, tidak tidak ada suara vesikuler, tidak ada vesikuler, tidak
ada suara tambahan. suara tambahan. ada suara
tambahan. tambahan.
5. Abdomen Bentuk datar, Perut tampak Bentuk datar, Bentuk datar,
Inspeksi 15 x / menit membesar, IK hamil 10 x / menit 9 x / menit
Auskultasi Tympani 4 bulan, TFU : ½ Tympani Tympani
Perkusi Tidak ada massa, pusat dan sympisis, Tidak ada massa, Tidak ada massa,
palpasi tidak ada nyeri teraba balotemen, tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan epigastrik, Punggung terletak di tekan epigastrik, tekan epigastrik,
tidak ada Kiri, DJJ :140, tidak ada tidak ada
pembesaran lien presentasi kepala. pembesaran lien pembesaran lien
dan hepar. 15 x / menit dan hepar. dan hepar.

67
No Keterangan KK IK AK1 AK2
Tympani
Tidak ada massa,
tidak ada nyeri tekan
epigastrik.
6. Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
simetris, dapat simetris, dapat simetris, dapat simetris, dapat
digerakkan digerakkan kesegala digerakkan digerakkan
kesegala arah. arah. kesegala arah. kesegala arah.
7. Kaki Tidak ada Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan, Tidak ada
keluhan, tidak ada tidak ada tidak ada keluhan, tidak
pembengkakan. pembengkakan. pembengkakan. ada
pembengkakan.

68
B. ANALISA DATA

Dari hasil pengkajian, dilakukan analisa data untuk :


1. Menyeleksi data terperinci seperti katagori yang lebih luas seperti katagori yang
berhubungan dengan status kesehatan atau praktek anggota-anggota keluarga atau
tentang rumah dan lingkungan
2. Mengelompokkan syarat-syarat yang berhubungan untuk menentukan hubungan
antara data tersebut
3. Membedakan atau memilah-milahkan data yang relevan dengan data yang tidak
relevan untuk memutuskan informasi apa yang berhubungan untuk mengerti dengan
situasi yang ada dan informasi apa yang tidak penting
4. Mengidentifikasi pola-pola seperti fungsi fisiologi, perkembangan nutrisi/diet,
koping atau pola komunikasi, perilaku dan gaya hidup
5. Membandingkan pola dengan norma-norma atau standar kesehatan fungsi keluarga
dan pendapat tentang tugas kesehatan
6. Mengintepretasikan hasil-hasil, lalu dibandingkan untuk menentukan tanda-tanda
atau gejala atau syarat-syarat defisit kesehatan yang spesifik, pemeliharaan kesehatan
atau krisis yang dapat diduga atau stres poin dan membuat kesimpulan-kesimpulan
atau menggambarkan kesimpulan-kesimpulan tentang alasan-alasan adanya masalah
kesehatan yang dapat melengkapi untuk tidak menampilkan tugas kesehatan
keluarga.
Contoh :

No Data Etiologi Masalah


1 DS : Ketidakmampuan Resiko tinggi bersihan
- IK mengatakan AK1 pernah dirawat Keluarga (KMK) untuk jalan nafas tidak efektif
di RS 1 tahun yll selama 1 minggu merawat anggota pada keluarga Tn. A
karena menderita bronkitis. keluarga yang khususnya AK1
- IK mengatakan AK1 sering menderita bronkitis
mengalami sesak nafas jika cuaca
dingin.
- IK mengatakan tidak mengetahui
pengertian, penyebab, tanda gejala
dan komplikasi dari bronkitis.
- IK mengatakan jika AK1 mengalami
sesak nafas, KK dan IK akan segera
mengantar ke Puskesmas terdekat.

DO :
- AK1 : tidak terdengar suara nafas
tambahan pada kedua lapang
paru.

69
P= 20 x / menit.
2 DS : Ketidakmampuan Resiko tinggi perubahan
- IK mengatakan mengerti mengenai Keluarga (KMK) untuk nutrisi : kurang dari
anemia yaitu kurang darah, namun merawat anggota kebutuhan tubuh pada
IK tidak mengetahui tanda dan keluarga yang keluarga Tn. A
gejala, komplikasi dan cara menderita anemia khususnya IK
pencegahan ataupun cara mengatasi
keadaan kurang darah.
- IK mengatakan sejak dirinya hamil,
IK sering mual dan muntah dan IK
juga jarang mengkonsumsi sayur dan
buah-buahan.
- IK mengatakan mendapatkan obat
penambah darah namun IK tidak
pernah meminumnya karena jika
meminum obat tersebut IK akan
mengalami mual dan muntah -
muntah.
- IK juga mengatakan dirinya
mengalami penurunan BB dari 75 kg
(09-03-2012) menjadi 72, 5 kg (13-
04-2012),

DO :
- Hb IK pada kunjungan pertama (6-
02-2012) adalah 13,5 g/dl.
- Konjungtiva tampak anemis
- TD :110/70 mmHg, N: 68 x / menit, 16 x
/ menit, HR : 69 x / menit, 37oC
- IK tampak sering membuang ludah
dan mual-mual.
- BB (13-04-2012) : 72,5 kg
BB saat ini : 74 kg
Kesimpulan : Kenaikan BB sesuai
dengan usia kehamilan (naik 1,5 kg
dalam waktu 1 bulan).
3 DS : Ketidakmampuan Perubahan nutrisi kurang
- IK mengeluh AK1 susah dalam hal Keluarga (KMK) untuk dari tubuh pada keluarga
makan dan lebih senang jajan chiki merawat anggota Tn. A khususnya AK1
dan es. keluarga dengan
- IK mengatakan tahu mengenai masalah kurang gizi.
kurang gizi namun tidak mengetahui
mengenai tanda dan gejala kurang
gizi, penyebab, komplikasi dan cara
penanganan yang tepat.
DO :
- BB : 18 kg
- TB : 105 cm
- IMT : 16,36 (BB kurang pangan)
- Anak tampak kurus
- Anak tampak sulit makan.

70
C. SKORING MASALAH

Masalah 1

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran

Sifat Masalah 2/3 x 1 0,6 Masalah belum terjadi

(Resiko)

Kemungkinan 1/2 x 2 1 IK adalah tamatan SMA, IK tidak memiliki


Masalah Diubah pengetahuan mengenai bronkitis, terdapat perawat
memiliki pengetahuan yang cukup dan memiliki
(sebagian) waktu untuk memberikan penyuluhan. Terdapat
pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan di sekitar
tempat tinggal (RS, Puskesmas, dan Posyandu).

Potensial Masalah 2/3 x 1 0,6 AK1 pernah menderita bronchitis 1 tahun yang lalu
Dicegah dan dirawat selama 1 minggu. Dan sekarang sudah
sembuh, namun setiap kali cuaca dingin AK1 akan
(cukup) mengalami sesak nafas. AK1 berusia 6 tahun.

Menonjolnya ½x1 0,5 Ada masalah, namun keluarga menganggap tidak


Masalah perlu segera ditangani.

(Ada masalah tidak


perlu segera
ditangani)

Total Skor 2,7

Masalah 2

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran

Sifat Masalah 2/3 x 1 0,6 Masalah belum terjadi

(Resiko)

Kemungkinan 1/2 x 2 1 IK mengetahui bahwa anemia adalah masalah


Masalah Diubah kurang darah namun tidak mengetahui penyebab,
tanda dan gejala dan komplikasi dan cara
(sebagian) pencegahan anemia. IK adalah tamatan SMA dan
seorang IRT. Perawat memiliki pengetahuan
mengenai anemia dan memiliki waktu untuk
memberikan penyuluhan. Terdapat pelayanan
kesehatan yang dimanfaatkan di sekitar tempat

71
tinggal (RS, Puskesmas, dan Posyandu).

Potensial Masalah 3/3 x 1 1 IK mengalami mual muntah sejak hamil dan sudah
Dicegah brobat ke puskesmas dan diberikan obat penambah
darah namun tidak diminum IK karena takut mual
(Tinggi) dan muntah lagi. IK rajin control ke bidan sesuai
jadwal.

Menonjolnya 2/2 x 1 1 Ada masalah, keluarga menganggap perlu segera di


Masalah tangani.

(Ada masalah,
tidak perlu segera
ditangani)

Total Skor 3,6

Masalah 3

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran

Sifat Masalah 3/3 x 1 1 Masalah kurang gizi sudah terjadi pada AK1

(aktual)

Kemungkinan 1/2 x 2 1 IK tidak mengetahui pengertian kurang gizi namun


Masalah Diubah tidak mengetahui penyebab, tanda dan gejala,
komplikasi dan cara mengatasi masalah kurang gzi.
(sebagian) IK adalah tamatan SMA dan seorang IRT. Perawat
memiliki pengetahuan mengenai kurang gizi dan
memiliki waktu untuk memberikan penyuluhan.
Terdapat pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan di
sekitar tempat tinggal (RS, Puskesmas, dan
Posyandu).

Potensial Masalah 2/3 x 1 0,6 AK1 susah dalam hal makan dan lebih senang
Dicegah makan chiki. AK1 tidak dibawa ke RS mengenai
masalah kurang gizi.
(cukup)

Menonjolnya ½x1 0,5 Ada masalah, keluarga menganggap tidak perlu


Masalah segera ditangani.

(Ada masalah tidak


perlu segera
ditangani)

Total Skor 3,1

72
D. PRIORITAS MASALAH

Dari skoring masalah diatas dapat disusun prioritas diagnosa keperawatan sebagai
berikut:

1. Resiko tinggi perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A
khususnya IK b.d Ketidakmampuan Keluarga (KMK) untuk merawat anggota
keluarga yang menderita anemia (skor = 3,6)
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A khususnya
AK1 b.d Ketidakmampuan Keluarga (KMK) untuk merawat anggota keluarga yang
menderita kurang gizi (skor = 3,1)
3. Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Tn. A khususnya AK1
b.d Ketidakmampuan Keluarga (KMK) untuk merawat anggota keluarga yang
menderita bronkitis (skor = 2,7)

73
E. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga
1 Resiko tinggi Setelah 6 minggu Setelah dilakukan
perubahan nutrisi : dilakukan intervensi tindakan keperawaatan
kurang dari keperawatan, keluarga selama 6 x 30 menit
kebutuhan tubuh mampu untuk merawat pertemuan diharapkan
pada keluarga Tn. A anggota keluarga dengan keluarga mampu:
khususnya IK b.d masalah anemia yang Tupen I
Ketidakmampuan ditandai dengan : Mengenal masalah
Keluarga (KMK) Konjungtiva tidak anemis, dan penyebab anemia Kognitif Keluarga mampu menjelaska 1.1.1 Diskusikan dengan
untuk merawat IK mengatakan tidak ada pada ibu hamil. kembali kepada perawat bahwa keluarga mengenai
anggota keluarga keluhan pusing, lemas, 1.1 Menyebutkan Anemia pada ibu hamil adalah pengertian anemia
yang menderita mukosa bibir tidak pucat, pengertian anemia kondisi ibu dengan kadar pada ibu hamil
anemia IK mengkonsumsi sayur- pada ibu hamil. hemoglobin dibawah 11gr/dl pada 1.1.2 Beri kesempatan
sayuran hijau, kenaikan trimester pertama dan ketiga atau keluarga untuk
berat badan sesuai dengan kurang dari 10,5 gr/dl pada menanyakan yang
usia kehamilan. trimester kedua (Bari, 2007). belum dipahami
mengenai anemia.
1.1.3 Evaluasi kembali
pemahaman keluarga
tentang pengertian
anemia.

74
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga 1.1.4 Berikan
reinforcement atas
keberhasilan keluarga
menyebutkan
kembali pengertian
anemia.
1.2 Menyebutkan Kognitif Keluarga mampu meyebutkan 3 1.2.1 Diskusikan dengan
penyebab anemia dari 4 penyebab anemia yaitu : keluarga mengenai
pada ibu hamil.  Kurangnya konsumsi makanan penyebab anemia
yang mengandung zat besi pada ibu hamil.
seperti sayur-sayuran hijau 1.2.2 Beri kesempatan
(bayam,kangkung, kobis, keluarga untuk
brokoli) dan hati ayam. menanyakan yang
 Kurangnya konsumsi vitamin belum dipahami
C karena vit C yang membantu mengenai faktor
meningkatkan absorbsi Zat penyebab anemia
besi. pada ibu hamil.
 Menderita penyakit lama 1.2.3 Evaluasi kembali
seperti TBC, cacing dan pemahaman keluarga
malaria. mengenai faktor

 Perubahan pada kehamilan penyebab anemia

trimester I yaitu mual muntah pada ibu hamil.

atau takut gemuk, pada


trimester II nafsu makan
meningkat namun ibu tidak

75
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga bisa membedakan makanan
yang sehat.

1.3 Menyebutkan Keluarga mampu menyebutkan 4 1.3.1 Diskusikan pada


tanda dan gejala dari 7 tanda dan gejala anemia keluarga mengenai
dari anemia pada pada ibu hamil: tanda dan gejala
ibu hamil. a. Kelelahan, mudah pingsan. anemia pada ibu
b. Sakit kepala, sering pusing, hamil.
mata berkunang-kunang 1.3.2 Beri kesempatan
c. Kadar Hemoglobin (Hb) keluarga menanyakan
kurang dari 10 gr/dl yang belum dipahami
d. Secara klinis tubuh tampak mengenai tanda dan
malnutrisi. gejala anemia pada
e. Takikardi ibu hamil.
f. Pada anemia defisiensi besi: 1.3.3 Evaluasi kembali
kuku rapuh, sianotis, lidah pemahaman keluarga
merah. tentang tanda dan
g. Tampak anemis gejala anemia pada
ibu hamil.

76
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga Tupen 2 :
Keluarga mampu
memutuskan tindakan
yang tepat untuk
merawat anggota
dengan masalah anemia
pada ibu hamil.
2.1 Keluarga mampu
menyebutkan Kognitif Keluarga mampu menyebutkan 2.1.1 Tanyakan pada
akibat dari anemia akibat dari penyakit anemia pada ibu keluarga akibat dari
pada ibu hamil. hamil : anemia pada ibu
a. Dapat terjadi abortus hamil.
b. Persalinan prematuritas 2.1.2 Beri kesempatan
c. Hambatan tumbuh kembang pada keluarga untuk
janin dalam rahim menanyakan yang
d. Mudah terjadi infeksi belum dipahami
e. Ancaman dekompensasi kordis mengenai akibat dari
(Hb < 6 gr%) anemia pada ibu
f. Pendarahan antepartum hamil.
g. Ketuban pecah dini (KPD) 2.1.3 Evaluasi kembali
h. pemahaman keluarga
mengenai akibat dari
anemia pada ibu
hamil.
2.1.4 Beri reinforcement

77
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga atas kemampuan
keluarga dalam
menyebutkan
kembali akibat dari
anemia pada ibu
hamil.

Tupen 3:
Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang
mengalami anemia pada
ibu hamil.
3.1 Keluarga mampu Psikomoto Keluarga mampu memeriksa 3.1.1 Diskusikan pada
memeriksa rik konjungtiva secara mandiri dengan keluarga mengenai
konjungtiva secara cara menarik bagian mata kebawah cara memeriksakan
mandiri sambil melihat bagian konjungtiva konjungtiva secara
di depan cermin. mandiri.
3.1.2 Beri kesempatan
pada keluarga untuk
menanyakan yang
belum dipahami
mengenai cara
memeriksakan

78
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga konjungtiva.
3.1.3 Evaluasi kembali
pemahaman
keluarga mengenai
cara memeiksa
konjungtiva secara
mandiri.
3.1.4 Beri reinforcement
atas kemampuan
keluarga dalam
menyebutkan dan
memperagakan cara
memeriksa
konjungtiva.
3.2 Keluarga dapat Psikomoto Keluarga bisa menyiapkan menu: 3.2.1 Diskusikan pada
membuat jus untuk rik Pagi : sari wortel 1 gelas, bayam 1 keluarga mengenai
mengatasi anemia gelas di blender halus ditambah satu cara membuat jus
sendok teh madu tanpa es. untuk anemia.
Siang : sari wortel 1 gelas,kelapa 3.2.2 Beri kesempatan
muda diblender halus 1 gelas. pada keluarga untuk
sore : sari wortel 1 gelas, bayam ½ menanyakan yang
gelas di blender halus ditambah 1 sdt belum dipahami
madu tanpa es. mengenai cara
Malam : sari wortel 1 gelas, timun ½ membuat jus untuk
gelas di blender halus

79
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga anemia.
3.2.3 Evaluasi kembali
pemahaman
keluarga mengenai
cara membuat jus
untuk anemia.
3.2.4 Beri reinforcement
atas kemampuan
keluarga dalam
menyebutkan dan
memperagakan cara
membuat jus untuk
anemia.
Tupen 4:
4.1 Keluarga mampu Psikomoto Keluarga mampu memodifikasi 4.1.1 Diskusikan dengan
memodifikasi rik lingkungan dengan perubahan gaya keluarga tindakan dan
lingkungan. hidup seperti : cara mengatasi
 makan nasi, daging, ikan, telur, anemia
buah dan sayur-sayuran hijau 4.1.2 Motivasi usaha
(bayam, kangkung, brokoli,dll), keluarga untuk
tahu, tempe dan buah-buahan merubah gaya hidup
yang mengandung vitamin c 4.1.3 Monitor TD dan Nadi,
(jeruk, mangga, jambu, dll) keluhan pusing, napas
 tidak minum kopi dan alkohol pendek

80
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga  cegah jangan sampai jatuh 4.1.4 Beri kesempatan pada
 lakukan aktifitas sesuai dengan keluarga untuk
kemampuan bertanya hal-hal yang
 jangan stres kurang
 banyak istirahat (6-8 jam/hari) dimengerti/kurang

 Makan menu gizi seimbang jelas

setiap hari. 4.1.5 Evaluasi pemahaman


dan usaha keluarga
untuk merubah gaya
hidup
4.1.6 Beri reinforcement
positif atas usaha
keluarga
Tupen 5 :
Keluarga mampu
menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada.
5.1 Menyebutkan
kembali manfaat Afektif Manfaat kunjungan kepelayanan 5.1.1 Informasikan
kunjungan kesehatan : mengenai pengobatan
pelayanan  Mendapatkan pelayanan dan pendidikan
kesehatan kesehatan kesehatan yang dapat
 Mendapatkan pendidikan diperoleh keluarga
kesehatan tentang anemia pada diklinik/pengobatan.

81
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Keluarga ibu hamil. 5.1.2 Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali hasil diskusi
5.2 Mampu Afektif Keluarga membawa anggota 5.2.1 Diskusikan pada
menfaatkan dan keluarga dengan anemia apabila keluarga manfaat
pelayanan psikomoto kondisi : pusing, badan lemas dan menggunakan
kesehatan rik lemah, dan kondisi yang semakin fasilitas kesehatan.
parah. 5.2.2 Beri kesempatan
pada keluarga untuk
menanyakan yang
belum dipahami
mengenai fasilitas
kesehatan.
5.2.3 Motivasi keluarga
untuk menggunakan
pelayanan kesehatan.
5.2.4 Evaluasi kembali
pemahaman keluarga
mengenai pelayanan
kesehatan.

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
2 Kebutuhan nutrisi Setelah dilakukan Setelah dilakukan

82
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
kurang dari intervensi keperawatan tindakan keperawaatan
kebutuhan tubuh selama selama 6 x 30 menit
pada keluarga Tn. A 6 minggu diharapkan pertemuan diharapkan
terutama IK keluarga mampu keluarga mampu:
berhubungan merawat anggota Tupen 1
dengan keluarga dengan Keluarga mampu
KMK dalam masalah kurang gizi mengenal tentang gizi
merawat anggota yang ditandai dengan
1.1 Menyebutkan
keluarga yang IMT anak meningkat Kognitif Keluarga mampu menjelaskan kepada 1.1.1 Diskusikan dengan
pengertian gizi
mempunyai masalah dari 16,36 menjadi perawat bahwa Gizi adalah zat-zat keluarga mengenai
kurang gizi 17,72 , tidak cepat yang terdapat dalam makanan yang pengertian gizi
lelah, kulit tidak kering, dimanfaatkan langsung oleh tubuh 1.1.2 Beri kesempatan
tidak mudah terserang demi kelangsungan hidup keluarga untuk
penyakit. menanyakan yang
belum dipahami
mengenai gizi.
1.1.3 Evaluasi kembali
pemahaman
keluarga tentang
pengertian gizi.
1.1.4 Berikan
reinforcement atas
keberhasilan
keluarga
menyebutkan

83
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
kembali
pengertian gizi
1.2 Menyebutkan tanda Kognitif Keluarga mampu menjelaskan kembali 1.2.1 Diskusikan dengan
dan gejala kurang kepada perawat tentang Tanda dan keluarga mengenai
gizi gejala : tanda dan gejala
 Tampak kurus kurang gizi.
 Cepat lelah, lemas 1.2.2 Evaluasi kembali

 Pucat pemahaman

 Kurang nafsu makan keluarga mengenai

 Kulit kering dan kusam tanda dan gejala


dari kurang gizi
 Mudah terserang penyakit

Tupen 2 :
Mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah
kurang gizi
2.1 Menyebutkan akibat Kognitif Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 2.1.1 Tanyakan pada
yang ditimbulkan 4 akibat dari kurang gizi : keluarga akibat
dari kurang gizi  Gangguan tumbuh kembang anak dari kurang gizi.
 Penurunan kecerdasan pada anak 2.1.2 Beri
 Penurunan berat badan
 Daya tahan tubuh melemah kesempatan
sehingga mudah sakit pada keluarga
untuk
menanyakan

84
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
yang belum
dipahami
mengenai akibat
dari kurang gizi.
2.1.3 Evaluasi
kembali
pemahaman
keluarga
mengenai akibat
dari kurang gizi.
2.1.4 Beri
reinforcement
atas
kemampuan
keluarga dalam
menyebutkan
kembali akibat
dari kurang gizi.

Tupen 3
Merawat anggota
keluarga dengan kurang
gizi
3.1 Keluarga dapat Kognitif Kurang gizi dapat dapat dicegah/ 3.1.1 Diskusikan pada
menyebutkan dikontrol dengan perubahan gaya keluarga

85
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
cara pencegahan hidup seperti makanan/hari: mengenai cara
resiko terjadi dari - Karbohidrat: pencegahan resiko
kurang gizi dan nasi/roti/mie/kentang/pasta/haver terjadi kurang gizi
keluarga mampu muth sebagai zat tenaga. dan menu porsi
menyebutkan - Protein: lauk hewani (telur, ikan, setiap hari.
menu/porsi setiap daging sapi, ayam/bebek, susu 3.1.2 Beri kesempatan
hari sapi); lauk nabati ( tempe, tahu, pada keluarga
kacang hijau, kacang merah, untuk
kacang kedele, susu kedele) menanyakan yang
untuk zat pertumbuhan, antibodi belum dipahami
dan daya tahan tubuh. mengenai cara
- Vitamin dan mineral: buah- pencegahan resiko
buahan dan sayuran berwarna terjadi kurang gizi
terang sebagai zat pengatur dan dan menu porsi
pelindung. setiap hari.
- Lemak: margarin untuk olesan 3.1.3 Evaluasi kembali
roti atau minyak untuk pemahaman
menggoreng/menumis. keluarga
- Air putih mengenai cara
Jumlah porsi yang dianjurkan dalam pencegahan resiko
sehari untuk Anak usia 4-6 tahun terjadi kurang gizi
•    Nasi atau penggantinya: 3 porsi dan menu porsi
(@ 2 ½ gelas belimbing nasi) setiap hari.
•    Lauk Hewani : 3 porsi: (daging, 3.1.4 Beri
ayam, ikan ukuran kurang lebih reinforcement atas

86
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
sebesar kotak korek api) kemampuan
•    Lauk Nabati: 1porsi (tempe atau keluarga dalam
tahu ukuran sebesar kotak korek api) menyebutkan
•    Sayur : 2 porsi  atau 2 mangkuk kembali dan
sedang memperagakan
•    Buah : 3 porsi (1 buah jeruk kembali cara
sedang, setengah butir apel dan pencegahan resiko
setengah mangkok pepaya atau melon terjadi kurang gizi
potong dan menu porsi
•    Susu : 2-3 gelas: @ 200 ml setiap hari.

Tupen 4
Modifikasi lingkungan Kognitif dan Keluarga dapat memodifikasi 4.1.1 Diskusikan pada
dalam mengatasi keluarga psikomotorik lingkungan dengan cara : keluarga
dari kurang gizi  Mengetahui makanan yang mengenai cara
disukai anak dalam hal ini modifikasi
makanan yang bergizi. lingkungan.
 Menyajikan makanan dengan 4.1.2 Beri kesempatan
tampilan yang menarik. pada keluarga
 Menyiapkan menu gizi seimbang untuk
setiap hari untuk keluarga. menanyakan yang
belum dipahami
mengenai
modifikasi

87
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
lingkungan.
4.1.3 Evaluasi kembali
pemahaman
keluarga
mengenai cara
memodifikasi
lingkungan.
4.1.4 Beri
reinforcement atas
kemampuan
keluarga dalam
menyebutkan
kembali cara
memodifikasi
lingkungan.
Tupen 5
Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada untuk
mengatasi masalah
5.1 Menyebutkan Kognitif Keluarga mampu menjelaskan tentang 5.1.1 Informasikan
manfaat kunjungan ke Manfaat kunjungan kepelayanan mengenai
fasilitas kesehatan kesehatan Mendapatkan pendidikan pengobatan dan
kesehatan tentang gizi seimbang. pendidikan
kesehatan yang
dapat diperoleh

88
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
keluarga
diklinik/pengobata
n.
5.1.2 Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
kembali hasil
diskusi.

5.2 Menyebutkan fasilitas Kognitif Fasilitas pelayanan kesehatan yang 5.2.1 Diskusikan pada
pelayanan kesehatan bisa digunakan adalah posyandu, keluarga manfaat
yang bisa digunakan puskesmas, balkesmas dan rumah menggunakan
mampu memanfatkan sakit. fasilitas kesehatan.
pekayanan kesehatan 5.2.2 Beri kesempatan
yang ada. pada keluarga
untuk menanyakan
yang belum
dipahami mengenai
fasilitas kesehatan.
5.2.3 Motivasi keluarga
untuk
menggunakan
pelayanan
kesehatan.

89
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
5.2.4 Evaluasi kembali
pemahaman
keluarga mengenai
pelayanan
kesehatan.

90
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
3 DP : Resti terjadi Setelah dilakukan Setelah dilakukan
bronkitis berulang tindakan keperawatan pertemuan keluarga dalam
pada keluarga Tn.A selama 6 minggu pada waktu 6 x 30 menit,
khususnya AK1 b.d keluarga Tn. A terutama keluarga mampu
KMK merawat KK, diharapkan resiko mengenal :
anggota keluarga tinggi bronkitis berulang Tupen 1
yang menderita tidak terjadi yang Keluarga mampu mengenal
bronkitis ditandai dengan AK1 masalah, penyebab dan
tidak mengalami sesak tanda gejala bronkitis
nafas, P : 12-20 X/menit, 1.1 Keluarga mampu Kognitif Bronkhitis adalah hipersekresi 1.1.1 Tanyakan kepada
tidak tampak pernafasan menyebutkan mukus dan batuk produktif kronis keluarga tentang
cuping hidung, AK1 pengertian bronkitis berulang-ulang minimal selama 3 pengertian
tidak mengeluh batuk- bulan pertahun atau paling sedikit bronkitis
batuk, tidak terdengar dalam 2 tahun berturut-turut pada 1.1.2 Jelaskan tentang
suara nafas tambahan. pasien yang diketahui tidak terdapat pengertian
penyebab lain (Perawatan Medikal bronkitis
Bedah 2, 1998, hal : 490). 1.1.3 Beri kesempatan
keluarga untuk
mengulang
kembali
pengertian
bronkitis
1.1.4 Beri pujian atas
jawaban keluarga

91
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
yang benar

1.2 Menyebutkan Kognitif 3 faktor utama yang mempengaruhi 1.2.1 Diskusikan


penyebab dan tanda timbulnya bronchitis yaitu rokok, bersama keluarga
gejala dari bronkitis infeksi dari polusi. Selain itu mengenai
terdapat pula hubungan dengan penyebab dan
faktor keturunan dan status sosial tanda gejala dari
(lingkungan yang kurang bersih). bronkitis
1.2.2 Berikan
Tanda dan gejala bronkitis adalah : reinforcement
positif atas
 Batuk, mulai dengan batuk
jawaban yang
– batuk pagi hari, dan
benar
makin lama batuk makin
berat, timbul siang hari
maupun malam hari,
penderita terganggu
tidurnya.
 Dahak, sputum
putih/mukoid. Bila ada
infeksi, sputum menjadi
purulen atau mukopuruen
dan kental.

92
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
 Sesak bila timbul infeksi,
sesak napas akan
bertambah.

Tupen 2 :
Keluarga mampu
memutuskan untuk
merawat anggota keluarga
yang menderita bronkitis :

2.1 Menyebutkan akibat Kognitif 2.1.1 tanyakan


Komplikasi dari bronkitis adalah
dari bronkitis pengetahuan

 Pneumonia dengan atau keluarga tentang

tanpa atelektaksis, akibat dari

bronchitis sering bronkitis

mengalami infeksi 2.1.2 beri kesempatan

berulang biasanya sekunder keluarga untuk

terhadap infeksi pada bertanya

saluran nafas bagian atas. 2.1.3 beri pujian atas


jawaban yang
 Pleuritis (infeksi pada
benar
pleura yaitu lapisan
pembungkus paru-paru
 Efusi pleura atau empisema
(penumpukan cairan

93
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
didalm pleura
 Batuk berdarah
 Sinusitis (infeksi pada
sinus)
 Kegagalan pernafasan
merupakan komlikasi
paling akhir pada
bronchitis yang berat
 pembesaran hati dan limfe.

2.2 Mengambil keputusan Kognitif Keluarga mengemukakan untuk 2.2.1 Beri kesempatan
untuk merawat anggota dan afektif mencegah tindakan yang dapat keluarga untuk
keluarga yang menderita menyebabkan kambuhnya bronkitis mengambil
bronkitis keputusan.
2.2.2 Beri pijian atas
keputusan keluarga
yang positif

Tupen 3
Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang
menderita bronkitis, dengan
cara :
3.1 melakukan cara Keluarga mampu 3.1.1 Beri kesempatan

94
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
pencegahan terjadinya Psikomotor mendemonstrasikan 3 cara dari 5 keluarga
bronkitis ik cara mencegah kambuhnya bronkitis mendemonstrasik
: an cara yang
1. jaga kebersihan rumah dan dipilih untuk
tempat tidur anak mencegah
2. hindarkan anak dari asap bronkitis
rokok 3.1.2 Berikan
3. menjaga anak untuk tidak reinforcement
minum-minuman dingin positif pada
yang dapat menyebabkan keluarga yang
flu. mampu
4. pastikan status nutrisi anak mendemonstrasik
terpenuhi (makan 3 kali an cara
sehari dengan menu gizi pencegahan
seimbang). bronkitis.
5. berikan anak masker jika
berada di tempat yang
terdapat polusi seperti jalan
raya, dll.
6. segera bawa anak untuk
kontrol di puskesmas
terdekat jika mengalami flu
ringan.

95
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
Tupen 4 :
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
untuk mencegah komplikasi
dari bronkitis, dengan cara :
4.1 Menyebutkan cara Kognitif Cara memodifikasi lingkungan: 4.1.1 Tanyakan kepada
modifikasi lingkungan dan  menciptakan lingkungan rumah keluarga pendapat
dan melakukan psikomotor yang bersih tentang modifikasi
modifikasi ik  memberikan selimut dan lingkungan
lingkungannya. pakaian tebal pada AK1 saat 4.1.2 Beri pujian atas
cuaca dingin. pendapat yang
 Menjaga AK1 untuk tidak jajan diberikan
es dan ciki-ciki 4.1.3 Motivasi keluarga

 tidak menyediakan asbak di untuk melakukan

rumah modifikasi

 Memberikan nutrisi yang cukup lingkungan

pada AK1 dengan menu gizi


seimbang
 Membuat jadwal menu gizi
seimbang setiap hari untuk
semua anggota keluarga.

Tupen 5 :
Keluarga mampu

96
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
memanfaatkan fasilitas
kesehatan, dengan cara :
5.1 menyebutkan manfaat Kognitif Manfaat fasilitas pelayanan 5.1.1 Kaji pengetahuan
fasilitas kesehatan kesehatan : keluarga tentang
 Memberikan penyuluhan manfaat fasilitas
tentang cara perawatan kesehatan
anggota keluarga dengan 5.1.2 Diskusikan
bronkitis bersama keluarga
 Memberikan pengobatan tentang manfaat
pada anggota keluarga fasilitas pelayanan
dengan masalah bronkitis kesehatan
5.1.3 Evaluasi tindakan
keluarga untuk
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
secara maksimal

5.2 Keluarga melakukan Afektif dan Kunjungan keluarga ke fasilitas 5.2.1 Evaluasi tindakan
kunjungan ke fasilitas psikomotor kesehatan untuk membawa anggota keluarga untuk
kesehatan ik keluarga dengan masalah bronkitis memanfaatkan
fasilitas kesehatan
secara maksimal
5.2.2 Kaji pengetahuan
keluarga tentang
keberadaan

97
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
fasilitas kesehatan
5.2.3 Diskusikan
bersama keluarga
tentang manfaat
fasilitas pelayanan
kesehatan
5.2.4 Motivasi keluarga
untuk
menggunakan
fasilitas
kesehatan.

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1. DP : Resiko tinggi perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A khususnya IK b.d Ketidakmampuan Keluarga
(KMK) untuk merawat anggota keluarga yang menderita anemia (skor = 3,6)

Tanggal DP Implementasi/ Modifikasi Evaluasi Nama jelas


28 Mei – 30 1 28 Mei - 27 Mei 2012 S:
Mei 2012  Mengucapkan salam. IK mampu menjelaskan kembali tentang anemia kepada
 Memvalidasi keadaan keluarga. perawat.

98
 Mengingatkan kontrak. O:
 Menjelaskan tujuan. - IK menjelaskan bahwa anemia pada ibu hamil adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin dibawah 11
Tupen I gram/dL pada trimester pertama dan trimester tiga dan
Mengenal masalah anemia pada ibu hamil. kurang dari 10,5 gr/dL pada trimester dua..
1.2 Mendiskusikan dengan keluarga mengenai pengertian - IK menjelaskan bahwa faktor penyebabnya adalah
anemia pada ibu hamil kurangnya konsumsi sayuran hijau, vit C yang membantu
1.3 Memberi kesempatan keluarga untuk menanyakan yang penyerapan zat besi dan akibat perubahan pada kehamilan
belum dipahami mengenai anemia. akibat mual muntah.
1.4 Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga tentang - IK mampu menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala
pengertian anemia. anemia seperti sering pusing, cepat lelah, mudah pingsan
1.5 Memberikan reinforcement atas keberhasilan keluarga dan tampak pucat pada konjungtiva.
menyebutkan kembali pengertian anemia. A: Keluarga mampu mengenal masalah anemia
1.6 Mendiskusikan dengan keluarga mengenai penyebab P: Teruskan renpra tupen 2
anemia pada ibu hamil.
1.7 Memberi kesempatan keluarga untuk menanyakan yang
belum dipahami mengenai faktor penyebab anemia pada
ibu hamil.
1.8 Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai
faktor penyebab anemia pada ibu hamil.
1.9 Mendiskusikan pada keluarga mengenai tanda dan gejala
anemia pada ibu hamil.
1.10Memberi kesempatan keluarga menanyakan yang belum
dipahami mengenai tanda dan gejala anemia pada ibu
hamil.
1.11Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga tentang
tanda dan gejala anemia pada ibu hamil.

99
Tupen 2 :
1 Juni 2012 Keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk S : IK dan keluarga mau melaksanakan anjuran perawat
merawat anggota dengan masalah anemia pada ibu hamil. O:
2.2 Menanyakan pada keluarga akibat dari anemia pada ibu - IK menyebutkan jika masalah anemia pada dirinya tidak
hamil. dapat diatasi bisa menyebabkan abortus, ketuban pecah dini,
2.3 Memberi kesempatan pada keluarga untuk menanyakan Berat badan lahir rendah dan prematur
yang belum dipahami mengenai akibat dari anemia - IK memutuskan untuk menghindari akibat lanjut dari
pada ibu hamil. anemia.
2.4 mengevaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai A : Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat
akibat dari anemia pada ibu hamil. anggota keluarga yang sedang menderita Anemia
2.5 Menganjurkan kepada keluarga untuk memutuskan P : lanjutkan tupen 3
tindakan yang tepat
2.6 Memberi reinforcement atas kemampuan keluarga
dalam menyebutkan kembali akibat dari anemia pada
ibu hamil

Tupen 3: S : IK mengatakan salah satu cara mengecek anemia adalah


21 Juni Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami dengan cara memeriksa konjungtiva dan cara mengtasi
2012 anemia.. masalah anemia dengan mengkonsumsi sayuran hijau dan
3.3 mendiskusikan pada keluarga mengenai cara vitamin c serta dengan mengkonsumsi rebusan air kacang
memeriksakan konjungtiva secara mandiri. hijau.
3.4 Mendemonstrasikan cara memeriksa konjungtiva.
3.5 Memberi kesempatan pada keluarga untuk menanyakan O:
yang belum dipahami mengenai cara memeriksakan - IK mampu mendemonstrasikan cara memeriksa konjungtiva

100
konjungtiva. dengan tepat.
3.6 Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai - IK tampak antusias melakukan pemeriksaan konjungtiva
cara memeiksa konjungtiva secara mandiri. secara mandiri.
3.7 Memberi reinforcement atas kemampuan keluarga A : Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
dalam menyebutkan dan memperagakan cara memeriksa mengalami anemia
konjungtiva. P : lanjutkan tupen 4
3.8 Cara buat air rebus kacang hijau
- Ambil satu cangkir kacang hijau dan cuci bersih
- Campurkan dengan dua gelas minum air
- Rebus hingga kacang hijaunya pecah.
- Ambil air rebusan kacang hijaunya
- Setelah ruam-ruam kuku, minum air rebusan tersebut,
bisa ditambahkan dengan gula pasir secukupnya.
- Lakukan 2 kali sehari
- Jika kacang hijaunya belum terlalu matang, tambahkan
lagi air secukupnya dan masak kembali sampai kacang
hijaunya matang.
- Kacang hijaunya siap dihidangkan untuk makanan
keluarga. S : IK mengatakan cara mencegah dan mengatasi anemia
dengan memodifikasi lingkungan dengan perubahan gaya
hidup seperti : makan nasi, daging, ikan, telur, buah dan
Tupen 4: sayur-sayuran hijau (bayam, kangkung, brokoli,dll), tahu,
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan terhadap keluarga tempe dan buah-buahan yang mengandung vitamin c (jeruk,
yang menderita anemia. mangga, jambu, dll), tidak minum kopi dan alkohol, lakukan
4.2 Mendiskusikan dengan keluarga tindakan dan cara aktifitas sesuai dengan kemampuan, jangan stres, banyak
mengatasi anemia istirahat (6-8 jam/hari), makan menu gizi seimbang setiap

101
4.3 Memotivasi usaha keluarga untuk merubah gaya hidup hari.
4.4 Memeriksa TD dan Nadi, keluhan pusing, napas pendek O:
pada IK - IK mampu menjawab pertanyaan dari perawat.
4.5 Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya hal- - IK tampak antusias dan berniat merubah pola hidupnya yang
hal yang kurang dimengerti/kurang jelas kurang suka makan sayur-sayuran hijau.
4.6 Mengevaluasi pemahaman dan usaha keluarga untuk A : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan terhadap
merubah gaya hidup keluarga yang menderita anemia.
4.7 memberi reinforcement positif atas usaha keluarga P : lanjutkan tupen 5

S:
- IK mengatakan dirinya rajin memeriksakan kehamilannya di
puskesmas terdekat.
- IK mengatakan kalau ke pelayanan kesehatan, informasi
Tupen 5 : banyak yang didapatkan dan bisa mendapat pemeriksaan
Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. yang menunjang.
5.2 Menginformasikan mengenai pengobatan dan pendidikan
kesehatan yang dapat diperoleh keluarga O : Keluarga tampak mengerti apa yang sudah dijelaskan
diklinik/pengobatan. A : Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
5.3 Memotivasi keluarga untuk memanfatkan pelayanan ada.
kesehatan yang ada. P : Tupen 5 teratasi.
Evaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai pelayanan
kesehatan

102
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. A khususnya AK1 b.d Ketidakmampuan Keluarga (KMK) untuk merawat
anggota keluarga yang menderita kurang gizi (skor = 3,1)

Tanggal DP Implementasi/ Modifikasi Evaluasi Nama


jelas
2  Mengucapkan salam.  S : IK mengatakan Gizi adalah adalah zat-zat yang Yasinta
 Memvalidasi keadaan keluarga. terdapat dalam makanan yang dimanfaatkan
 Mengingatkan kontrak. langsung oleh tubuh demi kelangsungan hidup

 Menjelaskan tujuan. manusia dan gizi sangat penting untuk keluarganya,


tanda dan gejala dari kurang gizi adalah mudah

Tupen I terserang penyakit, Tampak kurus, Cepat lelah,

Mengenal masalah kurang gizi pada keluarga. lemas, Pucat, Kurang nafsu makan, Kulit kering dan

1.1 Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian gizi kusam.

1.2 Memberi kesempatan keluarga untuk menanyakan yang belum dipahami O:


- IK Tampak serius mendengarkan penjelasan yang

103
mengenai gizi. diberikan, dan mampu menjawab pertanyaan dari
1.3 Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga tentang pengertian gizi. perawat.
1.4 Memberikan reinforcement atas keberhasilan keluarga menyebutkan - Ekpresi wajah IK tampak rileks saat mendengar dan
kembali pengertian gizi menjawab pertanyaan dari perawat.
1.5 Mendiskusikan dengan keluarga mengenai tanda dan gejala kurang gizi.
1.6 Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai tanda dan gejala A : Keluarga mampu mengenal masalah kurang gizi
dari kurang gizi pada AK1.

P : Renpra diteruskan tupen 2.

Tupen 2 : S : IK menyebutkan jika masalah kurang gizi pada


Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kurang gizi AK1 tidak dapat diatasi bisa menyebabkan
pada AK1 Gangguan tumbuh kembang anak, Penurunan
Menanyakan pada keluarga akibat dari kurang gizi. kecerdasan pada anak, Penurunan berat badan, Yasinta
Memberi kesempatan pada keluarga untuk menanyakan yang belum dipahami Daya tahan tubuh melemah sehingga mudah sakit
mengenai akibat dari kurang gizi. dan IK memutuskan untuk menghindari akibat
Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai akibat dari kurang lanjut dari kurang gizi pada AK1.
gizi.
Memberi reinforcement atas kemampuan keluarga dalam menyebutkan O:
kembali akibat dari kurang gizi. - IK tampak semangat dan mampu menjawab
pertanyaan dari perawat.
- IK berniat untuk mencegah terjadinya akibat lanjut
dari kurang gizi.
A : Keluarga mampu mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga yang sedang menderita

104
kurang gizi
P : lanjutkan tupen 3

S : IK mengatakan cara mengatasi masalah kurang gizi


Tupen 3: yaitu dengan cara memberikan menu gizi
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami kurang gizi. seimbang setiap hari yaitu sesuai dengan
3.1 Mendiskusikan pada keluarga mengenai cara pencegahan resiko terjadi kebutuhan tubuh untuk anak usia 6 tahun adalah 1
kurang gizi dan menu porsi setiap hari. porsi karbohidrat (2 ½ gelas belimbing nasi
3.2 Memberi kesempatan pada keluarga untuk menanyakan yang belum putih), protein hewani seperti ikan, daging ayam,
dipahami mengenai cara pencegahan resiko terjadi kurang gizi dan menu daging sapi, dll dan nabati seperti tempe, tahu,
porsi setiap hari. kacang hijau, kacang kedelai, dll (1 potong Yasinta
3.3 Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai cara pencegahan seukuran kotak korek api), sayuran ½-1 mangkok,
resiko terjadi kurang gizi dan menu porsi setiap hari. susu 1 gelas belimbing, makanan selingan 2 kali
3.4 Memberi reinforcement atas kemampuan keluarga dalam menyebutkan diantara makan pagi-siang dan makan siang-
kembali dan memperagakan kembali cara pencegahan resiko terjadi malam.
kurang gizi dan menu porsi setiap hari.
3.5 Mendemonstrasikan cara membuat porsi seimbang dan membuat jadwal
bersama keluarga untuk menu makanan setiap hari. O:
- IK mampu menjawab pertanyaan perawat.
- IK tampak antusias untuk saat mendemonstrasikan
cara penyajian makanan menu seimbang untuk
AK1.
A : Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami kurang gizi

105
P : lanjutkan tupen 4

S : IK mengatakan cara mengatasi masalah kurang gizi


yaitu dengan cara memberikan menu gizi
Tupen 4: seimbang setiap hari yaitu sesuai dengan
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan terhadap keluarga yang menderita kebutuhan tubuh untuk anak usia 6 tahun adalah 1
anemia. porsi karbohidrat (2 ½ gelas belimbing nasi
4.1 Mendiskusikan dengan keluarga tindakan dan cara mengatasi kurang gizi putih), protein hewani seperti ikan, daging ayam,
pada AK1 dengan memodifikasi makanan pada keluarga khususnya AK1 daging sapi, dll dan nabati seperti tempe, tahu,
(tampilan makanan yang menarik dan menu makanan seimbang). kacang hijau, kacang kedelai, dll (1 potong
4.2 Menimbang BB AK1 setiap minggu seukuran kotak korek api), sayuran ½-1 mangkok, Yasinta
4.3 Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya hal-hal yang kurang susu 1 gelas belimbing, makanan selingan 2 kali
dimengerti/kurang jelas diantara makan pagi-siang dan makan siang-
4.4 Mengevaluasi pemahaman dan usaha keluarga untuk memodifikasi malam. IK mengatakan selalin itu harus membuat
makanan keluarga setiap hari tampilan makanan yang menarik untuk anak.
4.8 memberi reinforcement positif atas usaha keluarga O:
- IK mampu menjawab pertanyaan dari perawat.
- IK tampak antusias saat mendemostrasikan cara
merias makanan menjadi menarik untuk AK1
(membuat roti berbentuk boneka badut, nasi
berbentuk bintang dan boneka).
- BB AK1 : 18 kg (belum mengalami kenaikan BB)
A : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
terhadap keluarga yang menderita kurang gizi.

106
P : lanjutkan tupen 5

S:
- IK mengatakan dirinya akan rajin membawa AK1
di puskesmas terdekat atau di posyandu.
Tupen 5 : - IK mengatakan kalau ke pelayanan kesehatan,
Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. informasi banyak yang didapatkan dan bisa
5.4 Menginformasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang mendapat pemeriksaan yang menunjang.
dapat diperoleh keluarga diklinik/pengobatan.
5.5 Memotivasi keluarga untuk memanfatkan pelayanan kesehatan yang ada. O : Keluarga tampak mengerti apa yang sudah
5.6 Evaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai pelayanan kesehatan. dijelaskan
A : Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada.
P : Tupen 5 teratasi.

Yasinta

107
3. Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Tn. A khususnya AK1 b.d Ketidakmampuan Keluarga (KMK) untuk merawat
anggota keluarga yang menderita bronkitis (skor = 2,7)

Tanggal DP Implementasi/ Modifikasi Evaluasi Nama


jelas
3  Mengucapkan salam. S : IK mengatakan Bronkhitis adalah hipersekresi Yasinta
 Memvalidasi keadaan keluarga. mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang

 Mengingatkan kontrak. minimal selama 3 bulan pertahun atau paling

 Menjelaskan tujuan. sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien


yang diketahui tidak terdapat penyebab lain, 3

Tupen I faktor utama yang mempengaruhi timbulnya

Mengenal masalah bronkitis pada AK1. bronchitis yaitu rokok, infeksi dari polusi. Selain

1.1 Menanyakan kepada keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan itu terdapat pula hubungan dengan faktor

108
gejala bronkitis keturunan dan status sosial (lingkungan yang
1.2 Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala bronkitis kurang bersih), tanda dan gejala bronkitis adalah
1.3 Memberi kesempatan keluarga untuk mengulang kembali pengertian, batuk-batuk berdahak dan sesak nafas.
penyebab, tanda dan gejala bronkitis O:
1.4 Memberi pujian atas jawaban keluarga yang benar - Tampak serius mendengarkan penjelasan yang
diberikan, dan mampu menjawab pertanyaan dari
perawat.
- Tampak mengangguk.
- Ekpresi wajah IK tampak rileks saat mendengar dan
menjawab pertanyaan dari perawat.
- IK mampu menjawab pertanyaan perawat dengan
benar
A : Keluarga mampu mengenal masalah Anemia pada
IK.
P : Renpra diteruskan tupen 2.

Tupen 2 : S : IK menyebutkan jika masalah bronkitis tidak dapat


Keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk merawat anggota diatasi bisa menyebabkan infeksi yang bertambah
dengan masalah bronkitis. parah pada paru-paru dan bisa menyebabkan
2.1 Menanyakan pada keluarga akibat dari bronkitis gagal nafas dan kematian. IK memutuskan untuk Yasinta
2.2 Memberi kesempatan pada keluarga untuk menanyakan yang belum menghindari akibat lanjut dari bronkitis.
dipahami mengenai akibat dari bronkitis. O:
2.3 Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai akibat dari - IK tampak semangat dan mampu menjawab
bronkitis. pertanyaan dari perawat.
2.7 Memberi reinforcement atas kemampuan keluarga dalam menyebutkan - IK berniat untuk mencegah terjadinya akibat lanjut

109
kembali akibat dari bronkitis. dari bronkitis.
A : Keluarga mampu mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga yang sedang menderita
Anemia
P : lanjutkan tupen 3

Tupen 3: S : IK mengatakan cara mencegah dan merawat


Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami anemia.. anggota keluarga dengan bronkitis adalah dengan
3.1 Menanyakan pengetahuan keluarga tentang akibat dari bronkitis menjaga kebersihan rumah dan tempat tidur anak,
3.2 Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya menghindarkan anak dari asap rokok, menjaga
3.3 Memberi pujian atas jawaban yang benar anak untuk tidak minum-minuman dingin yang
dapat menyebabkan flu, memastikan status nutrisi Yasinta
anak terpenuhi (makan 3 kali sehari dengan menu
gizi seimbang), berikan anak masker jika berada
di tempat yang terdapat polusi seperti jalan raya,
dll, segera bawa anak untuk kontrol di puskesmas
terdekat jika mengalami flu ringan.
O:
- IK mampu menjawab pertanyaan perawat dengan
baik.
A : Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami anemia
P : lanjutkan tupen 4

110
Tupen 4: S : IK mengatakan cara mencegah dan merawat
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan terhadap keluarga yang menderita anggota keluarga dengan bronkitis adalah dengan
anemia. menjaga kebersihan rumah dan tempat tidur anak,
4.1 Mendiskusikan dengan keluarga tindakan dan cara mengatasi bronchitis menghindarkan anak dari asap rokok, menjaga
4.2 Memotivasi usaha keluarga untuk merubah gaya hidup dengan anak untuk tidak minum-minuman dingin yang
menganjurkan KK untuk merokok diluar rumah. dapat menyebabkan flu, memastikan status nutrisi
4.3 Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya hal-hal yang kurang anak terpenuhi (makan 3 kali sehari dengan menu
dimengerti/kurang jelas gizi seimbang), berikan anak masker jika berada Yasinta
4.4 Mengevaluasi pemahaman dan usaha keluarga untuk merubah gaya hidup di tempat yang terdapat polusi seperti jalan raya,
4.5 Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga dll, segera bawa anak untuk kontrol di puskesmas
terdekat jika mengalami flu ringan.

O:
- IK mampu menjawab pertanyaan dari perawat.
- KK tampak antusias dan berniat merubah pola
hidupnya yang kurang sehat yaitu merokok diluar
rumah dan sedikit demi sedikit mengurangi jumlah
rokoknya.
A : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
terhadap keluaga yang menderita bronkitis..
P : lanjutkan tupen 5

111
Tupen 5 : S:
Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada. - IK mengatakan dirinya rajin memeriksakan
2.4 Menginformasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang kehamilannya di puskesmas terdekat.
dapat diperoleh keluarga diklinik/pengobatan. - IK mengatakan kalau ke pelayanan kesehatan,
2.5 Memotivasi keluarga untuk memanfatkan pelayanan kesehatan yang ada. informasi banyak yang didapatkan dan bisa
2.6 Evaluasi kembali pemahaman keluarga mengenai pelayanan kesehatan. mendapat pemeriksaan yang menunjang.

O : Keluarga tampak mengerti apa yang sudah


dijelaskan
A : Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada.
P : Tupen 5 teratasi. Yasinta

112

Anda mungkin juga menyukai