Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA

(ANAK) PENDERITA KANKER


KEPERAWATAN MENJELANG AJAL & PALIATIF
Dosen Pengampu : Nurhikmah, SST, MPH

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Anggi Adhela 1714201110068
Nadya Nailil Ghina 1714201110081
Widia Rusmayanti 1714201110091
Yuni 1714201110093
Rusmiati 1714201110094

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN,2019
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Anak Penderita Kanker

A. Pengkajian Keluarga
1. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas kepala keluarga
Pengumpulan data (informasi) identitas kepala keluarga dilakukan
dengan menggunakan metode wawancara. Ada beberapa hal yang
harus ditanyakan diantaranya nama kepala keluarga, umur, alamat,
agama, suku, pendidikan dan pekerjaan.Contoh :
Nama KK : Tn. L
Umur : 45 tahun
Alamat : Jl. Tembus Mantuil
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh Tani
b. Komposisi keluarga
Data ini mencakup nama anggota keluarga, jenis kelamin, umur,
hubungan dengan kepala keluarga, pendidikan, pekerjaan serta status
kesehatan. Contoh :
Hub. Status
No. Nama J.K Umur Pendidikan Pekerjaan
dg KK kesehatan
1. Ny. S P 40 Istri SMP IRT Sehat
2. An. A L 19 Anak SMA Mahasiswa Sakit

Selanjutnya pembuatan genogram. Ada beberapa aturan yang harus


dipenuhi dalam pembuatan genogram :
- Anggota keluarga yang lebih tua berada di sebelah kiri
- Usia anggota keluarga ditulis pada simbol pria atau wanita
- Tahun dan penyebab kematian ditulis di sebelah simbol pria atau
wanita
- Penggunaan simbol dalam genogram
Contoh :

Kakek Nenek
1999
2002
Leukemia

45 40 35
Ayah Ibu Bibi

19
Anak A

Keterangan :

: Meninggal

: Pria

: Wanita

: Hubungan perkawinan

: Keturunan

: Tinggal serumah

: Pasien/penderita

c. Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga.Untuk menentukan tipe

keluarga, lakukan identifikasi KK. Contoh: Keluarga Tn. L tergolong

dalam nuclear family (keluarga inti).


d. Suku bangsa
Mengkaji asal/suku bangsa keluarga (pasangan), dapat digunakan
untuk mengidentifikasi budaya suku keluarga yang terkait dengan
kesehatan, juga dapat mengidentifikasi bahasa sehari-hari yang
digunakan oleh keluarga. Contoh: Semua anggota keluarga Tn. L
berasal dari suku Banjar.
e. Agama
Mengidentifikasi agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang
dapat memengaruhi kesehatan. Contoh: Semua anggota keluarga Tn. L
beragama Islam.
f. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh penghasilan seluruh
anggota keluarga (orang tua maupun anak yang telah bekerja dan
membantunya).Status sosial ekonomi juga dipengaruhi oleh kebutuhan
dan barang yang dimiliki oleh keluarga. Contoh: Penghasilan diperoleh
dari hasil kerja Tn. L sebagai buruh tani. Penghasilan Tn. L rata-rata
sekitar ± 500.000 - 800.000 per bulan.Menurut pengakuan keluarga,
penghasilan yang didapat hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya sehari-hari.
g. Aktivitas rekreasi keluarga
Yang dimaksud rekreasi keluarga bukan hanya berpergian ke luar
rumah secara bersama atau sendiri menuju tempat rekreasi tetapi juga
kesempatan berkumpul di rumah untuk menikmati hiburan bersama
juga bercengkrama.Contoh : aktivitas keluarga Tn. L setiap hari ke
sawah dan di waktu luang Tn. L menyempatkan diri untuk berkumpul
bersama anggota keluarganya menonton TV.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh usia anak tertua dari
keluarga inti. Contoh : keluarga Tn. L mempunyai anak A usia 19
tahun yang masih kuliah. Maka tahapan perkembangan keluarga Tn. L
berada pada tahapan keluarga dengan anak remaja.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Bagian ini menjelaskan tentang tugas keluarga yang belum terpenuhi
dan kendala yang dihadapi oleh keluarga.Juga dilakukan
pengidentifikasian mengapa tugas keluarga belum terpenuhi dan upaya
yang telah dilakukannya.Contoh : Tidak ada tahap perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi. Namun tugas keluarga Tn. L yang
belum dapat dicapai saat ini adalah terkendalanya biaya untuk
pengobatan anaknya.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
- Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Menjelaskan tentang riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
upaya pencegahan penyakit, upaya dan pengalaman keluarga
terhadap pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
kesehatan. Contoh: Pada saat melakukan pengkajian terhadap An.
A, pasien sedang dalam keadaan pucat dan tidak ada tenaga.Pasien
hanya minum 5 gelas/hari.
- Riwayat penyakit keturunan
Keluarga Tn. L tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
- Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Keadaan Masalah
No Nam Umu Imunisas Tindaka
kesehata kesehata
. a r i n
n n
1. An. 19 Sakit - Memiliki Berobat
A penyakit ke
leukemia rumah
, merasa sakit
tidak ada
tenaga
dan pucat
2. Tn. L 45 Sehat - - -
3. Ny. S 40 Sehat - - -

- Sumber pelayanan yang dimanfaatkan


Tempat pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh keluarga Tn.
L adalah Rumah Sakit.
- Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn. L mengatakan An.A pernah masuk puskesmas sekitar 2 bulan
yang lalu karena mengalami demam tinggi.

3. Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah didefinisikan dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan. Contoh : Luas
rumah ditempati Tn. L ± 48 m2 (6 x 8 meter) terdiri dari 3 kamar,
dapur dan kamar mandi, tipe rumah permanen, tidak ada sinar matahari
yang masuk melalui genteng kaca, jumlah jendela 3 buah tetapi jarang
dibuka. Barang - barang yang tidak terpakai ditempatkan pada ruang
tengah ataupun disamping rumah.Sumber air minum yang digunakan
adalah air sumur gali.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RT
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat.Contoh : Di lingkungan sekitar Tn. L terdapat kebiasaan
saling membantu dan berhubungan baik dengan tetangga.
c. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.Contoh : Keluarga Tn. L tidak pernah pindah rumah
ke tempat yang lain.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga berinteraksi dengan masyarakat.Contoh : Perkumpulan
keluarga yang ada dilingkungan Tn. L ada pengajian rutin,
perkumpulan gotong-royong.
e. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah
anggota keluarga yang sehat, fasilitas - fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan.Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas
psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas social
atau dukungan dari masyarakat setempat.Contoh : Keluarga
mengatakan jika ada keluarga yang sakit, ia terlebih dahulu dibawa ke
puskesmas, keluarga mengatakan bahwa mereka mempunyai sedikit
tabungan dan memiliki sebuah motor tetapi jika berobat ke puskesmas
menggunakan kartu berobat (jamkesmas).

4. Struktur Keluarga
a. Pola dan cara berkomunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
Contoh : Keluarga Tn. L dalam berkomunikasi antar anggota
keluarganya sehari-hari menggunakan bahasa banjar.
b. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk merubah perilaku. Contoh : Keluarga mengingkatkan
An. A untuk minum obat secara teratur, tetap menjaga kebersihan
makan dan lingkungan sekitar rumah.
c. Struktur peran keluarga
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.Contoh : Tn. L berperan sebagai kepala
rumah tangga, Ny. S sebagai ibu rumah tangga, dan An.A yang masih
mahasiswa.
d. Nilai dan norma keluarga
Meliputi data tentang nilai-nilai, norma yang dianut keluarga. Contoh :
Keluarga Tn. L menerapkan aturan agar setiap anggota sudah berada
dirumah sebelum magrib.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Gambaran anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya.Contoh : keluarga Tn. L selalu mendidik dan mengajar
anaknya untuk selalu berbuat baik dan selalu menghormati orang lain.
b. Fungsi Sosialis
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma,
budaya dan perilaku. Contoh : Hubungan dalam keluarga Tn. L baik
dan juga harmonis.
c. Fungsi keperawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai konsep sehat-sakit. Kesanggupan
keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat
dari kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas kesehatan
keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk melakukan perawatan terhadap anggota
yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat dilingkungan setempat.
d. Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi keluarga berapa jumlah anak, bagaimana keluarga
merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan
keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
Contoh : Jumlah anak Tn. L ada 1, dan Ny. S menggunakan KB.
e. Fungsi ekonomi
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan, sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada
dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga.Contoh : Tn. L dengan menjadi petani, penghasilan Tn. L
dalam memenuhi kebutuhan sandang pangan dapat mencakupi
kebutuhan sehari-hari.

6. Stress dan Koping Keluarga


a. Stressor Jangka pendek dan jangka panjang
- Stressor jangka pendek yaitu stressor yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan. Contoh : Penyakit An. A
sering kambuh.
- Stressor jangka panjang yaitu stressor yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan. Contoh :
Penghasilan keluarga yang pas-pasan dan tidak bisa digunakan
untuk mengobati An. A.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap
situasi/stressor.Contoh :Keluarga Tn. L hanya bisa berusaha berobat ke
puskesmas dan rumah sakit dan selalu berdoa kepada Allah SWT.
c. Strategi koping
Strategi apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
Contoh : Keluarga Tn. L menerima keadaan ini apa adanya dan selalu
melibatkan istri dan anaknya untuk mengambil keputusan yang terbaik
untuk keluarga.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan
keluarga apabila mengahadapi permasalahan.Contoh : Keluarga Tn. L
dan keluarganya menyerahkan kepada Allah SWT.

7. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan pada individu anggota keluarga yang dilakukan
tidak berbeda jauh dengan pemeriksaan pada pasien di klinik (rumah sakit)
meliputi pengkajian kebutuhan dasar individu, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang yang perlu.
a. Pemeriksaan fisik umum pada An. A
- Keadaan Umum : lemah, nyeri tulang dan sendi
- Tanda - Tanda Vital :
Tekanan darah : 80/50 mmHg
Nadi : 120 x/menit
Suhu : 38,7° C
Respirasi : 25 x/menit
- Kepala : simetris
- Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
- Mata : konjungtiva anemis
- Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip
- Mulut : bibir tampak pucat, sudut bibir pecah –
pecah
- Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
- Dada : kiri dan kanan simetris, bunyi
nafasvesikuler
- Abdomen : terdapat nyeri tekan dan pembesaran
hepar,
bising usus (4x/menit)
- Ekstremitas : nyeri pada tulang dan persendian
b. Pemeriksaan Fisik Umum pada Tn. L
- Keadaan Umum : baik
- Tanda - Tanda Vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,6 °C
Respirasi : 18 x/menit
- Kepala : simetris, rambut ikal pendek dan beruban,
tidak
terdapatlesi
- Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
- Mata : bentuk simetris, skelera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis, penglihatan
normal
- Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
- Mulut : mukosa mulut lembab, tidak sariawan
- Telinga : bentuk simestris, tidak ada serumen
- Dada : simetris, bunyi jantung normal
- Abdomen : tidak ada nyeri tekan, bising usus normal
(16 x/menit)
- Ekstermitas : pada ekstermitas atas dan bawah tidak
oedema,
bentuk simetris
c. Pemeriksaan fisik umum pada Ny. S
- Keadaan Umum : baik
- Tanda - Tanda Vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,7° C
Respirasi : 20 x/menit
- Kepala : simetris, rambut panjang, kulit kepala
bersih
- Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
- Mata : normal, konjuntiva anemis,
penglihatannormal
- Hidung : simetris , tidak ada polip, tidak ada sekret
- Mulut : Mukosa mulut lembab, gigi lembab
- Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
- Dada : simetris, bunyi jantung normal
- Abdomen : tidak ada nyeri tekan, bising usus normal
(14 x/normal)
- Ekstermitas : pada ekstermitas atas dan bawah tidak
oedema,
bentuk simetris

8. Harapan Keluarga
Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat (petugas
kesehatan) untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang
terjadi.Contoh : keluarga Tn. L berharap agar penyakit An. A cepat sembuh
dan tidak kambuh lagi serta keluarga ingin mengetahui bagaimana cara
penanganan penyakit kanker Leukemia.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisis Data
No Data Masalah Penyebab
1 Data subjektif : Kurang Tidak mampu
- Pasien mengatakan tidak pengetahuan mengatasi kondisi-
mengetahui bagaimana cara kondisi kronik
mengatasi kondisi-kondisi
kronik
- Keluarga pasien mengatakan
hanya sedikit memahami
tentang penyakit anaknya
Data objektif :
- Wajah pasien tampak bingung
- Pasien hanya diam ketika
ditanya tentang penyakitnya
- Keluarga pasien terus
menanyakan cara mengatasi
kondisi kronik anaknya
2 Data subjektif : Kecemasan Kemungkinan
- Keluarga mengatakan takut keluarga kehilangan
anaknya tidak bisa anggota keluarga
disembuhkan atas kematian
- Keluarga mengatakan cemas
dengan penyakit anaknya dan
takut kehilangan anaknya
- Keluarga pasien gelisah
memikirkan biaya pengobatan
anaknya

Data objektif :
- Keluarga tampak gelisah
- Keluarga tampak cemas
- Keluarga sering menanyakan
penyakit anaknya terus
menerus dengan pertanyaan
yang sama
2. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan
a. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak mampu mengatasi
kondisi-kondisi kronik
Kriteria Skoring Pembenaran
a) Sifat masalah 2/3 x 1 = Kanker adalah suatu penyakit ketika sel-
 Ancaman 2/3 sel abnormal membelah secara tak
kesehatan terkendali dan menghancurkan jaringan
tubuh dan harus memerlukan tindakan
segera karena akibatnya fatal. (Aktual)
b) Kemungkinan 1/ 2 x 2 = Sumber-sumber yang ada pada keluarga
masalah dapat 1 baik dalam bentuk fisik, keuangan atau
diubah tenaga kurang mendukung
 Sebagian
c) Potensial masalah 3/3 x 1 = 1 Masalah yang terjadi dapat diterima oleh
untuk diubah pasien hanya sistem pendukung yang
 Tinggi kurang
d) Menonjolkan 2/1 x 1 = 2 Sistem pendukung dari keluarga sangat
masalah berperan dalam peningkatan kesehatan
 Masalah berat, pasien
harus segera
ditangani
Total 4 2/3

b. Kecemasan keluarga berhubungan dengan kemungkinan kehilangan


anggota keluarga atas kematian

Kriteria Skoring Pembenaran


a) Sifat masalah 2/3 x 1 = Kecemasan merupakan ancaman
 Ancaman 2/3 kesehatan karena dapat mempengaruhi
kesehatan adanya komplikasi, dan harus
memerlukan tindakan segera. (Aktual)
b) Kemungkinan 1/ 2 x 2 = Kecemasan merupakan ancaman
masalah dapat 1 kesehatan karena dapat mempengaruhi
diubah adanya komplikasi
 Sebagian
c) Potensial masalah 3/3 x 1 =1 Kemungkinan terjadinya kecemasan dan
untuk diubah komplikasi yang berat dapat dihindari
 Tinggi
d) Menonjolkan 1/2 x 1 = Keluarga tidak sadar bahwa cemas yang
masalah ½ lama merupakan keadaan yang dapat
 Ada masalah, memperberat keadaan
tetapi tidak
segera ditangani
Total 2 4/3

C. Prioritas Diagnosa Keperawatan


No Diagnosis Keperawatan Skoring
1. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak mampu 4 2/3
mengatasi kondisi-kondisi kronik
2. Kecemasan keluarga berhubungan dengan kemungkinan 2 4/3
kehilangan anggota keluarga atas kematian

D. Rencana Asuhan Keperawatan


Diagnosa
Tujuan Kriteria Standar Intervensi
Keperawatan
Kurangnya Setelah Verbal a. Keluarga a. Kaji tingkat
pengetahuan dilakukan (pengetahuan) mampu pengetahuan
berhubungan tindakan mengetahui pasien dan
dengan tidak diharapkan : penyebab keluarga
mampu a. Keluarga penyakit b. Jelaskan
mengatasi bisa cara kronik bagaimana
kondisi- mengatasi b. Keluarga cara
kondisi kondisi- mampu mengatasi
kronik kondisi mengatasi kondisi kronik
kronik kondisi c. Gambarkan
kronik pada proses
pasien penyakit,
Psikomotor c. Keluarga dengan cara
(perilaku) mampu yang tepat
mendukung d. Identifikasi
dan kemungkinan
memotivasi penyebab
pasien dengan cara
terkait yang tepat
penyakit e. Sediakan
Afektif (sikap) d. Keluarga informasi
menerima pada pasien
dengan tentang
keadaan kondisi saat
pasien saat ini
ini
Intervensi paliatif
care :
a. Anjurkan
keluarga untuk
lebih sering
mendengarkan
ceramah
agama
b. Kolaborasikan
dengan
mendatangkan
ustad atau
pemuka agama
untuk
menambah
wawasan
keluarga
tentang
penyakit
dalam agama

Kecemasan Setelah Verbal a) Keluarga a) Kaji pengaruh


keluarga dilakukan (Pengetahuan) dapat cemas
berhubungan tindakan mengetahui keluarga yang
dengan diharapkan : cara cara terus menerus
kemungkinan a) Keluarga mengurangi terhadap
kehilangan dan pasien kecemasan kanker
anggota tidak b) Keluarga b) Kaji penyebab
keluarga atas cemas lagi dapat cemas
kematian b) Keluarga mengetahui keluarga
mampu penyebab dengan
menerima dari adanya menggali
dengan kecemasan permasalahan
keadaan c) Keluarga dengan
pasien dapat berkaitan
saat ini mengantisi dengan kanker
pasi pada salah
mekanisme satu anggota
koping keluarga
untuk c) Diskusikan
mengatasi bersama
kecemasan keluarga
Psikomotor d) Keluarga mekanisme
( perilaku) menerima koping yang
keadaan positif dan
pasien yang tempat untuk
menderita mengatasi
kanker kecemasan
kepada
keluarga
d) Kaji
kemampuan
keluarga untuk
mengurangi
kecemasan
e) Sediakan
informasi pada
pasien tentang
kondisi saat
ini

Intervensi paliatif
care :
a) Ajarkan
keluarga untuk
mengontrol
cemas dengan
berzikir
b) Anjurkan
keluarga untuk
selalu berdoa
agar diberikan
kekuatan
dalam
menghadapi
segala
masalah.
Sebagai mana
firman Allah
dalam qur’an
surah al-anfal
ayat 9-10
c) Berikan
motivasi pada
keluarga
dengan
menggunakan
kalimat-
kalimat positif
tanpa
menyinggung
d) Anjurkan
keluarga untuk
melakukan
tadabbur
qur’an untuk
menghilangka
n
kecemasan,seb
agaimana
firman Allah
dalam surah
at-thaubah
ayat 51

Anda mungkin juga menyukai