K
KHUSUSNYA Ny. S DENGAN MASALAH HIPERTENSI
DI DESA BONBIYU, KECAMATAN BLAHBATUH
TANGGAL 11 – 16 JANUARI 2021
DISUSUN OLEH:
NI MADE ANASARI
NIM. P07120320008
KELAS NERS A/ PRODI PROFESI NERS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Umum Keluarga
2. Komposisi Keluarga
65
th
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= meninggal dunia
= ikatan pernikahan
Penjelasan Genogram :
Ayah dan Ibu dari kedua orang Ny “S“ sudah meninggal dunia Akibat sakit. Ny “S“
berstatus belum menikah, nyonya S meniliki satu saudara perempuan yang bernama NY. K
yang menikah dengan Tn. K dan tinggal bersana Ny. S dalam satu rumah. menikah dengan
Tn WK yang sudah meninggal dan tidak diketahui penyebab meninggalnya. Ny. K
dikaruniai 2 orang anak perempuan yaitu Ny. Y, dan Ny. A, dimana kedua anak Ny.K belum
menikah. Ny. S berperan sebagai anggota keluarga lain dalam keluarga Tn. K. Ny.S tinggal
bersama satu adik perempuan, satu ipar, dan dua keponakannya dalam satu rumah.
4. Tipe Keluarga
a. Jenis tipe keluarga
Keluarga Tn.K adalah keluarga tradisional dengan tipe keluarga besar
yang terdiri dari Ayah, Ibu, Anak dan ipar yang hidup dalam rumah tangga yang
sama. Dalam hal ini Ny. S berstatus sebagai family lain (ipar) dalam keluarga
Tn. K.
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
Keluarga Ny. S mengatakan sering terjadi masalah kecil antar anggota
keluarga seperti perbedaan pendapat, tetapi dari masalah tersebut keluarga dapat
mengatasinya dengan berkomunikasi satu sama lain, dan melakukan
pertimbangan dengan melihat keuntungan dan kerugian masing-masing
pendapat.
5. Suku Bangsa
Keluarga Ny. S berasal dari suku Bali asli. Bahasa yang digunakan sehari-
hari dalam keluarga ini adalah bahasa Bali. Dalam suku daerah setempat mereka
tidak terdapat budaya yang menentang hal-hal yang mendukung kesehatan.
6. Agama dan Kepercayaan yang Mempengaruhi Kesehatan
Seluruh anggota keluarga Tn.K termasuk Ny.S menganut satu agama yang
sama yaitu Hindu. Kewajiban beragama dilakukan sesuai dengan ajaran agama
hindu dan tidak bertentangan dengan bdaya setempat.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah
Dari 5 anggota keluarga dari keluarga Tn. K, 4 orang diantaranya Tn. K,
Ny.K, Ny. S, dan Ny.Y bertugas untuk mencari nafkah dalam keluarga.
b. Penghasilan
Pendapatan keluarga Tn.K sebagian besar diperoleh dari penghasilan
istri, anak dan ipar. Ny. S dan Ny. K bekerja sebagai seorang pedagang dengan
penghasilan bersih ± Rp.2.000.000 per bulan. Sedangkan Tn. K bekerja sebagai
guru dengan penghasilan ± Rp.3.000.000 per bulan, dan Ny.Y bekerja sebagai
wiraswasta dengan penghasilan Rp.2.500.000 per bulannya. Tingkat ekonomi
keluarga Ny.S tergolong ekonomi mencukupi.
c. Harta benda yang dimiliki keluarga
Dari hasil observasi, keluarga Ny.S mempunyai barang seperti TV, kasur,
rak buku, lemari pakaian, radio, sepeda motor, dll. Dari hasil kerja beesama
digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan bermasyarakat.
d. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Keluarga Ny. S mengatakan bahwa kebutuhan yang wajib dikeluarga
dalam keluarga Ny.S yaitu seperti pembayaran listrik dan PDAM, biaya
keperluan untuk upacara agama, kebutuhan pangan, biaya asuransi Kesehatan,
dan berbagai keperluan lainnya yang diluar dugaan mereka.
e. Tabungan khusus Kesehatan
Dalam keluarga Tn. K semua anggota keluarga termasuk Ny.S
mempunyau asuransi Kesehatan berupa BPJS.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. S dan keluarga mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak
mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi, karena keterbatasan waktu untuk
bekerja dari pagi hingga sore hari. Waktu yang dimiliki dari keluarga Ny. S lebih
banyak digunakan untukberistirahat dan keperluan bermasyarakat.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karateristik Rumah :
Rumah yang ditempati oleh keluarga Ny S adalah milik sendiri yang terdiri dari
1 lantai dengan konstruksi bangunan permanen. Luas tanah 3 Are, yang terdiri dari 3
kamar tidur, 2 kamar mandi lengkap dengan bak penampungan air dan jamban,
merajan, bale dangin, 2 dapur 1 gudang barang, dan 1 bangunan warung permanen.
Rumah beratapkan genteng dan tembok permanen. Semua lantai bagunan
menggunakan lantai permanen dari keramik. Penataan rumah cukup baik dan cukup
bersih, serta pencahayaan dan ventilasi rumah baik. Kamar mandi keluarga Ny S cukup
bersih. Air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Sumber air dari Sumur
dan PDAM. Listrik dipakai adalah listrik PLN
• Ruang depan : tampak bersih
• Ruang tidur : terdapat Kasur, lemari yang tertata rapi
• Ruang dapur : cukup bersih dan tertata rapi
• Kamar mandi : cukup bersih dan air pada bak bersih
• Jendela : ventilasi cukup baik
• Sistem penyajian makanan : tertutup
• Denah rumah :
5
3
4
6
2
8 9 10
1 7
Keterangan:
Saran terutama pada yang mempunyai masalah kesehatan (sakit) dengan metode Head
to toe
H. Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah Kesehatan
Ny S dan keluarga mengatkan bahwa mereka dapat memahami lebih dalam
tentang penyakit hipertensi yang dimiliki oleh Ny.S, berharap tekanan darahnya
dapat terkontrol dan tidak mengalami penyakit komplikasi lain.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Ny. S dan Keluarga megatakan bahwa mereka berharap dengan diberikannya
kunjungan kesehatan ini akan sangat membantu dan memudahkan keluarga dalam
menjaga kesehatan dan lebih memperhatikan kesehatan keluarga khususnya
penyakit hipertensi yang dialami oleh Ny. S baik bagaimana pengobatan maupun
cara pencegahan untuk anggota keluarga yang sehat.
ANALISA DATA
Tujuan
No. Dx Kriteria Hasil Standar Intervensi
TUM TUK
1 2 3 4 5 6
1 Setelah dilakukan 3 x Setelah dilakukan verbal 1. Keluarga mampu menyebutkan 1. Kaji tingkat pengetahuan
kunjungan, tindakan keperawatan 1 pengertian hipertensi keluarga mengenai penyakit
diharapkan x 60 menit, diharapkan 2. Keluarga mampu menyebutkan hipertensi
pengetahuan keluarga pengetahuan keluarga penyebab hipertensi 2. Berikan penkes kepada pasien
bertambah tentang bertambah tentang 3. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan keluarga mengenai :
penyakit hipertensi hipertensi berupa dan gejala hipertensi a. Pengertian hipertensi
pengertian, penyebab, 4. Keluarga dapat menyebutkan cara b. Penyebab hipertensi
tanda gejala, penanggulangan dari hipertensi c. Tanda dan gejala hipertensi
penanganan dan d. Komplikasi hipertensi
pencegahan hipertensi.
3. Evaluasi penjelasan yang telah
diberikan
4. Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga bertanya.
5. Berikan pujian atas pencapaian
keluarga
2 Setelah dilakukan 3x Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga dapat memahami 1. Kaji Tingkat pengetahuan
kunjungan diharapkan Tindakan keperawatan 1 bagaimana cara merawat anggota keluarga mengenai cara merawat
keluarga mengetahui x 60 menit, diharapkan keluarga dengan penyakit anggota keluarga yang sakit.
dan mampu keluarga mampu hipertensi 2. Berikan Tindakan keperawatan
memahami cara menjelaskan mengenai 2. Keluarga dapat memahami tentang mengenai penanganan dan
perawatan anggota diet penderita diet penderita hipertensi dan pencegahan hipertensi secara non
keluarga dengan hipertensi, mampu mampu mendemonstrasikan Teknik farmakologi berupa :
penyakit hipertensi. mendemonstrasikan akupresur pada acupoint KI 1, LR 3, a. Pendidikan Kesehatan tentang
Teknik akupresure yang ST 36, LI 4, GB 20, dan GB 21. diet yang sesuai untuk
diajarkan, 3. Keluarga mengungkapkan secara penderita hipertensi yaitu diet
mengungkapkan verbal keinginan untuk rendah garam, rendah lemak
keinginan unruk meningkatkan derajat Kesehatan dan kolesterol, makanan
meningkatkan derajat keluarga. penurun tekanan darah seperti
Kesehatan keluarga. rebusan daun salam,
mentimun, melon, dan lain-
lain
b. Melatih dan mengajarkan
penanganan hipertensi dengan
pijat akupresure pada acupoint
KI 1, LR 3, ST 36, LI 4, GB 20,
dan GB 21.
3. Evaluasi penjelasan dan Tindakan
yang telah diberikan
4. Anjurkan kepada keluarga
memeriksakan Ny. S secara
teratur
5. Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga bertanya.
6. Motivasi keluarga untuk tetap
mengontrol Kesehatan Ny.S ke
fasilitas pelayanan Kesehatan dan
melakukan perawatan yang tepat
7. Berikan pujian atas pencapaian
keluarga
Form.JKP.06.01.2019
Nama : Ny. S
Tanggal Lahir/Umur : 65 Tahun IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No RM :-
Jenis Kelamin : Perempuan
CATATAN PERKEMBANGAN
PASIEN RAWAT JALAN
Nama : Ny. S
Tgl Lahir : 31/12/1956 L/ P
RM : -
Ttd dan
Nama Catatan Perkembangan (Subjektif,
Tanggal Jam Profesi Nama
Poliklinik Objektif, Assesment, Planning)
Terang
16/1/2021 09.00 - Perawat S : Keluarga Ny. S mengakatan :
wita - Hipertensi merupakan tekanan darah
yang melebihi dari batas normalnya (Ana)
- Hipertensi dapat disebabkan
karenastres, makan tinggi garam,
lemak, kolesterol, minuman
beralkohol, jarang berolahraga, dan
merokok
- Tanda gejala dari hipertensi berupa
kenaikan tekanan darah, sakit kepala
di bagian tengkuk, sulit tidur, mata
berkunang-kunang.
O : Tampak keluarga dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan, keluarga
tampak antusias serta kooperatif dalam
pemberian informasi
A : Masalah keperawatan Defisit pengetahuan
teratasi
P : Berikan movivasi kepada pasien dan
keluarga agar tetap memerhatikan
Kesehatan keluarga khususnya Ny.S
16/1/2021 09.00 - Perawat S : Keluarga Ny. S mengatakan :
wita - Cara merawat anggota keluarga
dengan penyakit hipertensi dapat (Ana)
dilakukan seperti mengontrol tekanan
darah secara teratur, menghidara
merokok dan minuman alcohol,
olahraga rutin, menghindari stress,
istirahat yang cukup, menghindari
makanan tinggi daram, lemak, dan
kolesterol, perbanyak mengonsumsi
makanan atau buah-buahan yang
dapat menurunkan tekanan darah
seperti mentimun, melon, dan seludan
daun seledri, serta dapat dilakukan
Gerakan-gerakan berupa pijat
akupresur untuk menurunkan tekanan
darah.
- Kemuarga mengatakan ingin
meningkatkan derajat Kesehatan
keluarga yang lebih baik
O:
- Keluarga tampak mendemonstrasikan
Teknik akupresur untuk menurunkan
tekanan darah.
- Keluarga tampak antusias dan
kooperatif dalam pemberian informasi
A : Masalah keperawatan manajemen
Kesehatan keluarga tidak efektif
teratasi.
P : Motivasi keluarga dalam proses
peningkatan derajat Kesehatan
keluarga.
LEMBAR DOKUMENTASI
DISUSUN OLEH:
NI MADE ANASARI
NIM. P07120320008
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau lebih dikenal dengan darah tinggi adalah suatu keadaan seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan
angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Satu-satunya cara untuk
mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah secara teratur. Diketahui 9
dari 10 penderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya.
Tekanan darah tinggi atau yang juga hipertensi dapat menyebabkan
serangan jantung, stroke dan gagal ginjal. Pada tahun 2014, sebanyak 45% hipertensi
menjadi penyebab kematian akibat serangan jantung dan 51% kematian akibat stroke di
seluruh dunia. Penelitian tentang Kesehatan Orang Dewasa dan Lansia yang dilakukan
oleh WHO mengumpulkan informasi tentang tekanan darah pada lebih dari 35 ribu orang
di enam negara berpendapatan rendah dan menengah, yaitu di Afrika Selatan, China,
Ghana, India, Meksiko dan Rusia. Afrika Selatan memiliki tingkat hipertensi tertinggi di
dunia yaitu 78% pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas. Hanya 1 dari 10 penderita
yang memperoleh perawatan yang layak atas kondisinya itu. Menurut survei tersebut,
lebih banyak perempuan yang mengidap tekanan darah tinggi dibanding laki-laki.
Hipertensi juga meningkatkan risiko gagal ginjal, kebutaan, dan beberapa kondisi
lain. Hipertensi kerap terjadi bersamaan dengan faktor-faktor risiko lain seperti obesitas,
diabetes, dan kolesterol tinggi yang meningkatkan risiko kesehatan. Secara keseluruhan,
WHO melaporkan negara-negara berpendapatan tinggi punya jumlah penderita hipertensi
yang lebih rendah dibandingkan negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
Organisasi itu mengatakan jumlah penderita penyakit ini paling banyak terdapat di Afrika,
di mana hampir separuh orang dewasa mengalami hipertensi. Yang terendah terdapat di
benua Amerika.
Di Indonesia sendiri, prevalensi hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup
tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala,
sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi
jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja pada waktu
pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lain. Hipertensi masih menjadi
tantangan besar di Indonesia. Obat-obatan efektif banyak tersedia, namun angka penderita
tetap meningkat. Padahal hipertensi merupakan faktor utama kerusakan otak, ginjal dan
jantung jika tak terdeteksi sejak dini. Data dari Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia
(InaSH) menyebutkan, angka kematian di Indonesia menyentuh angka 56 juta jiwa
terhitung dari tahun 2000-2013. Diketahui bahwa faktor kematian paling tinggi adalah
hipertensi, menyebabkan kematian pada sekitar 7 juta penduduk Indonesia. Kasus
hipertensi yang tidak terdiagnosis sejak awal, sehingga keterlambatan itu berujung pada
kerusakan target organ. Diantaranya stroke yang menyerang otak, kebutaan, penyakit
jantung, ginjal dan gangguan fungsi pembuluh darah. Tekanan darah normal adalah
140/90 mmHg. Pakar hipertensi lainnya, Arieska Ann Soenarta mengatakan, seseorang di
bawah garis keturunan hipertensi dianjurkan lebih sering memeriksa tekanan darahnya
sekitar 6 bulan sekali.
Penatalaksanaan hipertensi seperti kepatuhan diet, modifikasi lingkungan, dan
sebagainya merupakan hal penting yang dapat mengontrol hipertensi pada lansia. Dalam
melaksanakan pengobatan hipertensi ini, dukungan dan motivasi kepada lansia penting
dilakukan oleh keluarga, karena keluarga memberikan pengaruh yang penting dalam
mempercepat kesembuhan lansia. Dengan pemberian edukasi yang dilakukan oleh
perawat kepada keluarga mengenai hipertensi dan cara penanggulangannya diharapkan
tekanan darah lansia berada dalam kisaran normal serta mencegah terjadinya kekambuhan
stroke pada anggota keluarga yang menderita stroke sebelumnya akibat hipertensi.
II. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran dapat mengetahui dan
mengerti tentang penyakit hipertensi dan penatalaksanaannya.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit, sasaran diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi dengan tepat.
b. Menyebutkan penyebab hipertensi dengan benar.
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi dengan benar.
d. Menyebutkan komplikasi hipertensi dengan benar.
e. Menjelaskan penatalaksanaan dan pencegahan hipertensi dengan tepat.
f. Menyebutkan obat tradisional untuk menangani hipertensi dengan benar.
III. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan gejala Hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Penanganan dan Pencegahan Hipertensi
6. Obat tradisional untuk menangani hipertensi
IV. KEGIATAN
LANGKAH- KEGIATAN KEGIATAN
NO. WAKTU
LANGKAH PENYULUH SASARAN
1. Pendahuluan 3 menit • Salam Pembukaan • Sasaran antusias
• Perkenalan Diri atas kedatangan
• Penyampaian Tujuan penyuluh
• Kontrak Waktu • Sasaran menjawab
salam penyuluh
2. Penyajian 20 menit Penyampaian materi : • Sasaran
a. Apersepsi menyimak dengan
b. Menjelaskan cermat apa yang
pengertian hipertensi disajikan oleh
c. Menjelaskan penyebab penyuluh
hipertensi • Bertanya apabila
d. Menjelaskan tanda dan terdapat hal-hal
gejala hipertensi yang belum jelas
e. Menjelaskan • Mencatat hal-hal
komplikasi hipertensi penting yang
f. Menjelaskan dijelaskan oleh
penatalaksanaan penyuluh.
hipertensi
g. Menyebutkan obat
tradisional yang bisa
digunakan untuk
menurunkan hipertensi
4. Tanya Jawab 5 menit • Sasaran memberikan • Memberi respon
dan Evaluasi pertanyaan mengenai dengan menjawab
hal-hal yang belum pertanyaan
dimengerti penyuluh dengan
• Penyuluh memberi antusias.
pertanyaan terkait
materi yang telah
disajikan.
5. Penutup 2 menit • Menyimpulkan Sasaran berterima
penyampaian materi kasih dan menjawab
• Menyampaikan terima salam penutup dari
kasih penyuluh.
• Mengucapkan salam
penutup
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
VII. SUMBER
X. TEMPAT
Di rumah keluarga Ny S bertempat di Banjar Kawan Bonbiyu, Kecamatan
Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
Lampiran 1
KONSEP DASAR HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas normal atau peningkatan abnormal secara terus menerus lebih dari suatu
periode, dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90mmHg.
(Aspiani, 2014)
B. PENYEBAB
1. Faktor yang tidak dapat diubah/dikontrol
a. Umur
Hipertensi erat kaitannya dengan umur, semakin tua seseorang semakin
besar risiko terserang hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko terkena
hipertensi. Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi lebih besar sehingga
prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40 % dengan
kematian sekitar 50 % diatas umur 60 tahun. Arteri kehilangan elastisitasnya atau
kelenturannya dan tekanan darah meningkat seiring bertambahnya usia, kebanyakan
orang hipertensinya meningkat ketika berumur lima puluhan dan enam puluhan.
Meskipun hipertensi bisa terjadi pada segala usia, namun paling sering dijumpai pada
orang berusia 35 tahun atau lebih. Sebenarnya wajar bila tekanan darah sedikit
meningkat dengan bertambahnya umur. Hal ini disebabkan oleh perubahan alami
pada jantung, pembuluh darah dan hormon. Tetapi bila perubahan tersebut disertai
faktor-faktor lain maka bisa memicu terjadinya hipertensi.
b. Jenis Kelamin
Bila ditinjau perbandingan antara wanita dan pria, ternyata terdapat angka
yang cukup bervariasi. Dari laporan Sugiri di Jawa Tengah didapatkan angka
prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk wanita. Prevalensi di Sumatera Barat
18,6% pria dan 17,4% perempuan, sedangkan daerah perkotaan di Jakarta
(Petukangan) didapatkan 14,6% pria dan 13,7% wanita. Ahli lain mengatakan pria
lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan wanita dengan rasio sekitar 2,29
mmHg untuk peningkatan darah sistolik. Sedangkan menurut Arif Mansjoer, dkk,
pria dan wanita menapouse mempunyai pengaruh yang sama untuk terjadinya
hipertensi. Menurut MN. Bustan bahwa wanita lebih banyak yang menderita
hipertensi dibanding pria, hal ini disebabkan karena terdapatnya hormon estrogen
pada wanita.
c. Riwayat Keluarga
Menurut Nurkhalida, orang-orang dengan sejarah keluarga yang
mempunyai hipertensi lebih sering menderita hipertensi. Riwayat keluarga dekat
yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena
hipertensi terutama pada hipertensi primer. Keluarga yang memiliki hipertensi dan
penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2-5 kali lipat. Menurut Sheps,
hipertensi cenderung merupakan penyakit keturunan. Jika seorang dari orang tua kita
mempunyai hipertensi maka sepanjang hidup kita mempunyai 25% kemungkinan
mendapatkannya pula. Jika kedua orang tua kita mempunyai hipertensi,
kemungkunan kita mendapatkan penyakit tersebut 60%.
d. Genetik
Peran faktor genetik terhadap timbulnya hipertensi terbukti dengan
ditemukannya kejadian bahwa hipertensi lebih banyak pada kembar monozigot (satu
sel telur) daripada heterozigot (berbeda sel telur). Seorang penderita yang mempunyai
sifat genetik hipertensi primer (esensial) apabila dibiarkan secara alamiah tanpa
intervensi terapi, bersama lingkungannya akan menyebabkan hipertensinya
berkembang dan dalam waktu sekitar 30-50 tahun akan timbul tanda dan gejala.
D. KLASIFIKASI HIPERTENSI
Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan darah adalah tekanan darah sistolik
kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg. Seseorang
yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg.
Tekanan Darah
Kategori
Sistolik Diastolik
Normal < 120 mmHg <80 mmHg
Prehipertensi 120-129 mmHg <80 mmHg
Hipertensi stage I 130-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage II ≥ 140 mmHg ≥ 90 mmHg
(Sumber : American Heart Association, Hypertension Highlights 2018 : Guideline For The
Prevention, Detection, Evaluation And Management Of High Blood Pressure In Adults
2013)
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya yaitu hipertensi primer dan
hipertensi sekunder (Aspiani, 2014). Hipertensi primer adalah peningkatan tekanan darah
yang tidak diketahui penyebabnya. Dari 90% kasus hipertensi merupakan hipertensi
primer. Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi primer
adalah genetik, jenis kelamin, usia, diet, berat badan, gaya hidup. Hipertensi sekunder
adalah peningkatan tekanan darah karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti
penyakit ginjal atau gangguan tiroid. Dari 10% kasus hipertensi merupakan hipertensi
sekunder. Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain: penggunaan
kontrasepsi oral, kehamilan, peningkatan volume intravaskular, luka bakar dan stres
(Aspiani, 2014).
E. KOMPLIKASI
Tekanan darah tinggi bila tidak segera diobati atau ditanggulangi, dalam jangka
panjang akan menyebabkan kerusakan ateri didalam tubuh sampai organ yang mendapat
suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita hipertensi
yaitu : (Aspiani, 2014)
1. Stroke terjadi akibat hemoragi disebabkan oleh tekanan darah tinggi di otak dan
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan darah
tinggi.
2. Infark miokard dapat terjadi bila arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat
menyuplai cukup oksigen ke miokardium dan apabila membentuk 12 trombus yang
bisa memperlambat aliran darah melewati pembuluh darah. Hipertensi kronis dan
hipertrofi ventrikel, kebutuhan oksigen miokardium tidak dapat dipenuhi dan dapat
terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Sedangkan hipertrofi ventrikel
dapat menyebabkan perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel terjadilah
disritmia, hipoksia jantung, dan peningkatan resiko pembentukan bekuan.
3. Gagal jantung dapat disebabkan oleh peningkatan darah tinggi. Penderita hipertensi,
beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan mengendor dan berkurang
elastisitasnya, disebut dekompensasi. Akibatnya jantung tidak mampu lagi memompa,
banyak cairan tertahan diparu yang dapat menyebabkan sesak nafas (eudema) kondisi
ini disebut gagal jantung.
4. Ginjal tekanan darah tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal. Merusak sistem
penyaringan dalam ginjal akibat ginjal tidak dapat membuat zat-zat yang tidak
dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan dalam
tubuh.
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan nonfarmakologis dengan modifikasi gaya hidup sangat penting
dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan mengobati tekanan darah tinggi , berbagai macam cara memodifikasi gaya
hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu : (Aspiani, 2014)
a. Pengaturan diet
a) Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada klien
hipertensi. Dengan pengurangan konsumsi garam dapat mengurangi stimulasi
sistem renin- angiostensin sehingga sangata berpotensi sebagai anti hipertensi.
Jumlah asupan natrium yang dianjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6
gram garam per hari.
b) Diet tinggi kalium, dapat menurunkan tekanan darah tetapi mekanismenya
belum jelas. Pemberian kalium secara intravena dapat menyebabkan
vasodilatasi, yang dipercaya dimediasi oleh oksidanitat pada dinding vaskular.
c) Diet kaya buah sayur.
d) Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
Kunci jawaban
1. Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal atau peningkatan abnormal secara terus menerus lebih dari suatu periode,
dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90mmHg.
(Aspiani, 2014)
2. Penyebab hipertensi
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Riwayat Keluarga
d. Genetik
e. Kebiasaan Merokok
f. Konsumsi Asin/Garam
g. Konsumsi Lemak Jenuh
h. Kebiasaan Konsumsi Minuman Beralkohol
i. Obesitas
j. Olahraga
k. Stres
3. Tanda dan gelaja hipertensi
a. Sakit kepala
b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
c. Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh
d. Berdebar atau detak jantung terasa cepat
e. Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera
4. Komplikasi hipertensi
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal jantung
d. Kerusakan Ginjal
5. Penatalaksanaan hipertensi
a. Penatalaksanaan nonfarmakologis dengan modifikasi gaya hidup sangat penting
dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan mengobati tekanan darah tinggi , berbagai macam cara memodifikasi gaya
hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu : (Aspiani, 2014)
b. Pengaturan diet
a) Rendah garam
b) Diet tinggi kalium
c) Diet kaya buah sayur
d) Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner.
c. Penurunan berat badan
d. Olahraga teratur
e. Memeperbaiki gaya hidup yang kurang sehat dengan cara berhenti merokok dan tidak
mengkonsumsi alkohol.
f. Penatalaksanaan Farmakologis
a) Terapi oksigen
b) Pemantauan hemodinamik
c) Pemantauan jantung
d) Obat-obatan :
1) Diuretik : Chlorthalidon, Hydromax, Lasix, Aldactone, Dyrenium Diuretic
6. Obat tradisional untuk hipertensi
a. Seledri
b. Tomat
c. Kentang
d. Pisang
e. Kedelai
f. Sayuran Hijau
g. Mentimun
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
AKUPRESUR HIPERTENSI
DISUSUN OLEH:
NI MADE ANASARI
NIM. P07120320008
PENGERTIA N Akupresur adalah cara pengobatan yang berasal dari Cina, yang
biasa disebut dengan pijat akupunktur yaitu metode pemijatan pada
titik akupunktur (acupoint) di tubuh manusia tanpa menggunakan
jarum
TUJUAN 1. Menimbulkan relaksasi yang dalam
2. Memperbaiki sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi
nyeri dan inflamasi
3. Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi
setiap organ internal
4. Membantu memperbaiki mobilitas
5. Menurunkan tekanan darah
INDIKASI Klien dengan Hipertensi
KONTRAINDIKASI Klien yang menderita luka bakar hebat, fraktur.
PERSIAPAN 1. Menyediakan alat
PASIEN 2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
3. Mengukur tekanan darah penderita Hipertensi (ringan dan
sedang) sebelum melakukan akupresure dan di catat dalam
lembar observasi
PERSIAPAN ALAT 1. Sphygmomanometer
DAN BAHAN 2. Stetoskop
3. Minyak Zaitun
4. Lembar observasi tekanan darah
5. Tisue Basah dan kering
6. Matras
CARA KERJA 1. Siapkan alat dan bahan seperti matras, minyak zaitun, tissue
basah & kering, sphygmomanometer & stetoskop
2. Posisikan pasien dengan posisi duduk dengan kedua kaki
lurus ke depan
3. Kaji keluhan pasien dan ukur TTV pasien
4. Bersihkan telapak kaki pasien dengan tissue basah
5. Keringkan telapak kaki pasien dengan tissue kering
6. Tuangkan minyak zaitun ke tangan secukupnya
7. Massage ringan kaki pasien untuk melemaskan otot-ptot kaki
agar tidak kaku
8. Mulai melakukan akupresure pada titik KI 1 lakukan tekanan
selama 2 menit
APAITUHIPERTENSI ? 4. Kejang
Hipertensi adalah tekanan darah 3. Kurang
persistem dimana tekanan sistolik olah raga 5. Telinga berdenging
diatas 140 mmHg dan diastolic >90
mmHg
6. Sukar tidur
KLASIFIKASI TDORANGDEWASA 4. Merokok
7. Mata
5. Minum berkunang-kunang
minuman beralkohol
PERAWATANDI RUMAH
6. Penyakit ginjal,
DM
1. Penurunan BB bila
FAKTORPENYEBAB Tanda dan Gejala
terdapat kelebihan
HIPERTENSI
1. Stres Psikologis 1. Peningkatan
tekanan darah
2. Membatasi
2. Sakit kepala di
alkohol
bagian tengkung
3. Menghindari
3. Meningkatkan makanan berlemak
aktifitas fisik dan stress
4. Olahraga HIPERTENSI
4. Berhenti merokok dan mengurangi CCCCCCCCCCCCCC
yang cukup
kolesterol pada makanan
“HIPERTENSI”
CCCCCCC
Farmakologi
Obat-obatan anti hipertensi
OLEH :
NI MADE ANASARI
(PO7120320008)
PENCEGAHANHIPERTENSI PENGOBATANTRADISIONALUNTUKHIPERTENSI
➢ Buah Mentimun
KELAS A
Non Farmakologi ➢ Buah Belimbing
SEMESTER I/ PROGRAM
➢ Daun Seledri
PROFESI NERS
1. Mengurangi
➢ Melon
asupan garam
PEN
Cara GOBAObat
Membuat TATradisional
NDENGdari ANBahan
TERA PI dan Belimbing
Ketimun
K➢OM PLEgrM
Pijat
➢ 100 ENTE R & 100 gr belimbingbersih
Akupresur
buah ketimun KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2. Menghindari ➢ Cuci semua bahan hingga bersih POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM PROFESI NERS
rokok dan minuman ➢ Kupas kulitnya kemudian diparut
JURUSAN KEPERAWATAN
beralkohol ➢ Saring airnya kemudian diminum TAHUN 2021
➢ Lakukan setiap hari kurang lebih 2x minum perhari