Anda di halaman 1dari 23

\\\pASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

O DENGAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN BALITA PADA AN. F DI RT 01/ RW 06 KUBANG BULEUD
KELURAHAN SUKALAKSANA KOTA TASIKMALAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Stase Pendidikan Profesi Keperawatan Keluarga (PPKK)

Disusun Oleh:
Deni Candra Ramadhan
221FK09006

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA
2022/2023
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. O
b. Alamat : Kp. Kubang Buleud, RT. 01/ RW. 06, Kel.
Sukalaksana, Kec. Bungursari, Tasikmalaya
c. Daftar Anggota Keluarga : 5 Anggota Keluarga
d. Komposisi dan Genogram :

Hub .
Dengan Umu Keadaan
No Nama JK Pendidikan Imunisasi KB
Kepala r kesehatan
Keluarga
Kepala
1. Tn. O L 33 SMA Sehat - -
keluarga
2. Ny. S Istri P 29 SMA Sehat - Ya
Anak ke
3. An. A P 10 SD Sehat Lengkap -
1
Anak ke
4. An. F L 4 - Sehat Lengkap -
2
5. Ny. M Ibu P 75 SLTP - - -
Keterangan:

: Perempuan

: Laki - Laki

: Perempuan Meninggal

: Laki – Laki Meninggal

: Pasien

---- : Tinggal Satu Rumah

e. Tipe Keluarga
Keluarga An. F termasuk ke dalam jenis Nuclear Family dikarenakan terdiri
dari ayah, ibu, dan kedua anak yang masih menjadi tanggungannya serta
tinggal dalam satu rumah.
f. Suku Bangsa
Keluarga An. F berasal dari bangsa Indonesia serta adat dan budaya yang
digunakan menggunakan budaya sunda.
g. Agama
Agama yang di anut oleh seluruh keluarga An. F yaitu menganut kepercayaan
agama islam. Kedua orang tua mengajarkan kepada kedua anaknya untuk
menjalankan sholat 5 waktu serta menyuruh anaknya untuk mengaji setiap
harinya.
h. Status Sosial Ekonomi
Ny. C mengatakan setiap harinya Tn. O mendapatkan penghasilan sebesar
Rp50.000,00. Ny. S mengatakan penghasilan tersebut dicukup - cukupkan
untuk kehidupan sehari-harinya.
i. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Ny. S mengatakan keluarganya melakukan rekreasi setidaknya setahun sekali.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga Ny. S dan Tn. O mempunyai 2 orang anak, anak pertama yaitu An. A
berusia 10 tahun yang saat ini duduk di Sekolah Dasar serta anak kedua yaitu
An. F sekarang berusia 4 Tahun.
b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi menurut Ny. S bahwa
ia belum bisa memberhentikan An. F yang sering menghisap jempol tangan
yang merupakan kebiasaan dilakukan setiap harinya.
c. Riwayat Keluarga Inti
Ny. S mengatakan bahwa ia setiap dilakukan pemeriksaan tekanan darah
hasilnya selalu menunjukkan tekanan darah rendah.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. S mengatakan bahwa ibunya mempunyai riwayat hipertensi serta minum
obat hipertensi jika hanya saat kambuh saja dan jarang kontrol ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat.

3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Ny. S mengatakan luas rumah sekitar 7 meter x 10 meter persegi, terdapat
ventilasi serta jendela untuk pencahayaan yang kurang sehingga cahaya
matahari hanya sedikit yang menyinari rumahnya. Di dalam rumah terdiri dari
1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur serta 1 WC, sanitasi
septitank yang langsung keluar tanpa adanya filter. Sumber air berasal dari
sumur galian, sumber air minum merupakan air yang dimasak sendiri dan
tidak ada bau ataupun rasa yang aneh.
b. Mobilisasi Tetangga dan Komunitas RW
Ny. S mengatakan bahwa masyarakat di kampungnya selalu membakar
sampah yang dikumpulkan di dalam 1 tempat kemudian membakarnya.
c. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Ny. C mengatakan keluarganya berinteraksi aktif dengan masyarakat sekitar
seperti mengikuti kegiatan bersih – bersih lingkungan kampung serta
pengajian bersama yang selalu diadakan setiap minggunya.
d. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. C mengatakan dalam keluarganya selalu berkomunikasi aktif dengan
seluruh anggota keluarganya, terutama dengan anak – anaknya yang
menanyakan keadaan seperti kesehatan ataupun aktivitas selama di
sekolahnya.

e. Struktur Kekuatan Keluarga

Tn. O
Peran Formal : Sebagai suami dari Ny. S, sebagai kepala
keluarga, pelindung keluarga, pemberi rasa aman
dan nyaman kepada seluruh anggota keluarga.
Peran Informal : Sebagai pengambil keputusan tertinggi di dalam
keluarganya.
Ny. S
Peran Formal : Sebagai istri dari Tn. O, sebagai ibu rumah tangga,
mendidik kedua anaknya
Peran Informal : Sebagai pemberi masukan dalam keluarganya
An. A
Peran Formal : Sebagai anak pertama dari Tn. O dan Ny. S, siswa
SD
Peran Informal :-
An. F
Peran Formal : Sebagai anak kedua dari Tn. O dan Ny. S
Peran Informal :-

j. Nilai dan Norma Keluarga


Ny. C mengatakan seluruh keluarganya menganut agama islam serta norma
yang berlaku di masyarakat. Kedua orang tua mengajarkan untuk berlaku
sopan terhadap orang lain baik kepada yang lebih tua maupun teman - teman
sebayanya. Jika ada salah satu keluarga yang sakit selalu membawa ke
puskesmas.

4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Anggota keluarga mempunyai rasa saling memiliki dan dimiliki dalam
keluarga serta mendukung terhadap apapun. Jika terdapat salah satu anggota
keluarga yang sakit mereka merasa cemas.
b. Fungsi Sosial
Anggota keluarga saling berinteraksi dan menjaga hubungan dengan baik.
Hubungan dalam keluarga sangat erat dan hangat. Anak – anak diajarkan
disiplin, berperilaku sopan baik dengan keluarga maupun orang lain.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga mengetahui bahwa kesehatan itu penting dan berharga bila ada
keluarga yang sedang sakit langsung membawanya ke puskesmas ataupun
tempat praktik dokter.
d. Fungsi Reproduksi
Mempunyai 2 orang anak dengan berjenis kelamin laki – laki, ibu
menggunakan KB jenis suntik selama 3 bulan.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga telah memenuhi kebutuhan hidupnya baik sandang, pangan dan
papan walaupun dibuat seadanya.

5. Stress dan Fungsi Keluarga


1. Stressor jangka panjang dan jangka pendek serta kekuatan keluarga
Stressor jangka pendek: Ny. S mengatakan saat ini seluruh anggota keluarga
dalam keadaan sehat.
Stressor jangka panjang: Ny. S mengatakan An. F yaitu anak keduanya suka
mengemuti jempol tangannya.
2. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap stressor
Ny. S mengatakan ia dulu hanya bisa melarang dengan ucapan dan langsung
mengeluarkan jempol anaknya jika sedang mengemut, tetapi sekarang
membiarkannya karena sudah sering dan susah untuk dilupakan.
3. Strategi koping yang digunakan
Ny. S mengatakan selalu berkomunikasi dengan suaminya dan ibunya untuk
mengambil keputusan jika terjadi permasalahan. Tn. O yang mengambil
keputusan tersebut sebagai kepala rumah tangga.

6. Persepsi dan Tanggapan Keluarga Terhadap Masalah Kesehatan


Ny. S mengatakan kesehatan sangat penting sehingga jika terdapat anggota
keluarga yang sedang sakit selalu langsung membawanya ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat.

7. Pemeriksaan Fisik
Ny. S
Kepala : Rambut hitam lurus, bersih, penyebaran merata
Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil tidak ikterik
Hidung : Tidak ada polip, lubang hidung bersih, tidak ada sinusitis
Telinga : Tidak ada pengeluaran serumen, bersih
Mulut : Bersih, gigi putih, lengkap, tidak ada sariawan
Leher : Tidak ada pembesaran KGB, teraba tidak sakit
Paru : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung : Bunyi jantung S1 S2 teratur
Abdomen : Tidak ada pembesaran kelainan
Ekstermitas : Pergerakan bebas
Keadaan Umum: TD: 110/70 mmHg, N: 88 x/Menit, S: 36,6°C
An. F
Kepala : Rambut hitam, penyebaran merata
Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil tidak ikterik
Hidung : Tidak ada polip, lubang hidung bersih, tidak ada sinusitis
Telinga : Tidak ada pengeluaran serumen, bersih
Mulut : Gigi lengkap, bersih, tidak ada sariawan
Leher : Tidak ada pembesaran KGB, teraba tidak sakit
Paru : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung : Bunyi jantung S1 S2 teratur
Abdomen : Tidak ada pembesaran kelainan
Ekstermitas : Pergerakan bebas
Keadaan Umum: Baik

B. Analisa Data

No Diagnosa
Data Pada Keluarga Kemungkinan Penyebab
. Keperawatan
1. Data Subjektif: Kebiasaan minum dot Penurunan Koping
- Ny. S sejak bayi Keluarga (D.0097)
mengatakan An.
F sering
mengemuti
jempol
- Ny. S
mengatakan
sudah bosan
mengingatkan
An. F mengenai
kebiasaanya
mengemuti
jempol
- Ny. S
mengatakan
dengan kebiasaan
tersebut An. F
menjadi kurang
sehat
Data Objektif:
- Saat dilakukan
pengkajian An. F
tanpa sedang
mengemuti
jempol namun
sesekali.
2. Data Subjektif: Kurang terpaparnya Perilaku Kesehatan
- Ny. S informasi, status ekonomi Cenderung Berisiko
mengatakan yang rendah.
sanitasi septic
tank langsung
dibuang ke
selokan tanpa
adanya di filter.
Data Objektif:
-

C. Prioritas Masalah
1. Penurunan Koping Keluarga

No Kriteria Sko Bobot Perhitungan Justifikasi/Pembenaran


. r
1. Sifat Masalah: Ny. S mengatakan sudah
Tidak Sehat 3 bosan mengingatkan
Ancaman 2 anaknya untuk menyudahi
Kesehatan kebiasaan tersebut, Ny. S
1 3/3 x 1 = 1
Potensial 1 mengatakan kebiasaan
anaknya mengemut jempol
takut kondisi anaknya
menjadi kurang sehat.
2. Kemungkinan Ny. S mengatakan sudah
masalah dapat bosan mengingatkan
dirubah anaknya untuk menyudahi
2 2 2/2 x 1 = 2
Mudah kebiasaan tersebut.
Sebagian 1

Tidak Dapat 0

3. Potensi Masalah An. F dapat


masalah untuk dicegah jika keluarga sudah
dicegah tahu bagaimana cara
3 2 2/2 x 1 = 2
Tinggi menanganinya.
Sedang 2

Rendah 1

4. Menonjolnya 1 1/1 x 1 = 1 Ada masalah namun


masalah keluarganya
Segera 2 membiarkannya karena
sudah bosan
Tidak segera 1 mengingatkannya.
Tidak 0
dirasakan

2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko

No Kriteria Sko Bobot Perhitungan Justifikasi/Pembenaran


. r
1. Sifat Masalah Menurut Ny. S kebiasaan
Tidak Sehat 3 tersebut tidak akan
Ancaman 2 1 3/3 x 1 = 1 membahayakan karena
Kesehatan tidak akan terjadi hal
Potensial 1 apapun.
2. Kemungkinan Menurut Ny. S untuk dapat
masalah dapat membuat septic tank
dirubah membutuhkan dana yang
2 1 1/1 x 1 = 1
Mudah cukup besar.
Sebagian 1

Tidak Dapat 0

3. Potensi Menurut Ny. S untuk dapat


masalah untuk membuat septic tank
dicegah membutuhkan dana yang
3 2 2/2 x 1 = 1
Tinggi cukup besar.
Sedang 2

Rendah 1

4. Menonjolnya Ada masalah namun


masalah keluarganya
Segera 2 membiarkannya karena
1 1/1 x 1 = 1
Tidak segera 1 sudah dana untuk
Tidak 0 pembuatan septic tank tidak
dirasakan ada.
D. Perencanaan Keperawatan
Identitas Keluarga : An. F

No Dx. Keperawatan Standar Evaluasi Intervensi


1. Penurunan Koping Status Koping Keluarga (L.09088) Promosi Koping (I.09312)
Keluarga Ekspektasi: Observasi:
Membaik - Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
Kriteria Hasil: panjang sesuai tujuan
- Keterpaparan informasi meningkat - Identifikasi kemampuan yang dimiliki
- Komunikasi antara anggota keluarga - Identifikasi sumber daya yang sersedia untuk
meningkat memenuhi tujuan
- Kekhawatiran tentang anggota keluarga - Identifikasi pemahaman proses penyakit
menurun - Identifikasi dampak situasi terhadap peran
- Perilaku sehat membaik dan hubungan
- Identifikasi metode penyelesaian masalah
Terapeutik:
- Diskusikan perubahan peran yang dialami
- Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
- Diskusikan untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku
diri
- Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya
pada diri
- Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
Edukasi:
- Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama
- Anjurkan keterlibatan keluarga
2. Perilaku Kesehatan Perilaku Kesehatan (L.12107) Promosi Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
Cenderung Ekspektasi (I.12472)
Berisiko Membaik Observasi:
Kriteria Hasil - Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang
- Kemampuan melakukan tindakan dapat ditingkatkan
pencegahan masalah kesehatan meningkat Terapeutik
- Kemampuan peningkatan kesehatan - Berikan promosi lingkungan yang
meningkat mendukung kesehatan
- Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
Edukasi:
- Menggunakan jamban sehat
- Anjurkan menggunakan air bersih
- Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun
- Anjurkan memberantas jentik di rumah
seminggu sekali
- Anjurkan tidak merokok di dalam rumah
E. Implementasi dan Evaluasi

DX Waktu Implementasi Paraf Evaluasi Paraf


1 25/5/2023 Promosi Koping (I.09312) 25/5/2023, 13.15 WIB Deni
Observasi: S : Ny. S mengatakan sudah paham
12.00 - Mengidentifikasi kegiatan jangka Deni mengenai bagaimana cara
pendek dan panjang sesuai tujuan mengatasi anak dengan kebiasaan
R/ Ny. S mengatakan hanya bisa mengemut jari
melarang tetapi hanya sesekali saja O : An. F tampak melepaskan ibu jarinya
12.02 Deni
- Mengidentifikasi kemampuan yang setelah diingatkan oleh ibunya
dimiliki A : Masalah Belum Teratasi
R/ Ny. S mengatakan tidak bisa P : Lanjutkan Intervensi
melakukan hal lain selain melarang
12.04 Deni
- Mengidentifikasi sumber daya yang
tersedia untuk memenuhi tujuan
R/ Ny. S mengatakan bingung jika
akan menggantikan dengan dot
12.07 karena tidak tahu Deni
- Mengidentifikasi pemahaman proses
penyakit
R/ Ny. S mengatakan bahwa anak
An. F sudah diberikan obat cacing 6
tetapi baru sekali
- Mengidentifikasi dampak situasi
12.10 terhadap peran dan hubungan Deni

R/ Pada saat pengkajian Ny. S


tampak acuh saat An. F mengemut
jempol
12.13 Deni
- Mengidentifikasi metode
penyelesaian masalah
R/ Dilakukan edukasi kesehatan
tentang bahaya mengemut jempol
dan cara mengatasinya
12.16 Terapeutik: Deni
- Menggunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
12.19 R/ Keluarga tampak koopratif Deni
- Mendiskusikan untuk
mengklarifikasi kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku diri
R/ Keluarga mengatakan akan
memperhatikan dan melakukan
tindakan jika An. F mengemut
12.22 Deni
jempol kembali
12.25 - Diskusikan risiko yang menimbulkan Deni
bahaya pada diri
- Memfasilitasi dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan
R/ Diberikan edukasi pendidikan
kesehatan mengenai cara mengatasi
anak dengan kebiasaan mengemut
12.35 Deni
jempol
Edukasi:
- Menganjurkan menjalin hubungan
yang memiliki kepentingan dan
tujuan yang sama
12.40 R/ Keluarga mengatakan dapat Deni
meningkatkan hubungan antara
anggora keluarga
- Menganjurkan keterlibatan keluarga
R/ Keluarga mengatakan selalu cepat
tanggap antar anggota keluarganya
2 25/5/2023 Promosi Perilaku Kesehatan Cenderung 25/5/2023, 13.15 WIB Deni
Berisiko (I.12472) S : Ny. S mengatakan sudah paham
mengenai jamban sehat dan standar
Observasi: septic tank
12.45 - Mengidentifikasi perilaku upaya Deni O : Ny. S tampak memperhatikan selama
kesehatan yang dapat ditingkatkan di berikannya pendidikan kesehatan
R/ Keluarga mengatakan dapat A : Masalah Belum Teratasi
mengubah septic tank jika sudah ada P : Lanjutkan Intervensi
dananya
Terapeutik
12.46 Deni
- Memberikan promosi lingkungan
yang mendukung kesehatan
R/ Keluarga tampak kooperatif dan
memperhatikan saat dilakukannya
12.48 pendidikan kesehatan Deni
- Mengorientasi pelayanan kesehatan
yang dapat dimanfaatkan
R/ Keluarga tampak kooperatif dan
memperhatikan saat dilakukannya
pendidikan kesehatan
12.51 Edukasi: Deni

- Menggunakan jamban sehat


R/ Klien mengatakan jika ada dana
akan membuat septic tank sesuai
12.59 Deni
dengan standar
- Menganjurkan menggunakan air
bersih
13.03 R/ Keluarga mengatakan saat ini Deni

sudah menggunakan air bersih


- Anjurkan mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun
R/ Keluarga mengatakan akan
13.05 Deni
melakukan pengecekan jentik
nyamuk secara rutin
- Anjurkan memberantas jentik di
rumah seminggu sekali
13.08 R/ Keluarga mengatakan akan Deni
melakukan pengecekan jentik
nyamuk secara rutin
- Anjurkan tidak merokok di dalam
rumah
R/ Keluarga mengatakan bersedia
untuk tidak merokok di dalam rumah

F. Evidence Based Practice (EBP)


No Judul Penelitian Peneliti Tahun Terbit Kesimpulan
1. Tatalaksana mengatasi kebiasaan Sianiwati 2016 Latar Belakang: Kebiasaan buruk pada anak-anak
buruk menghisap jari (Management Goenharto, Elly dapat menyebabkan efek serius pada pertumbuhan
of finger sucking habits) Rusdiana dan wajah dan gigi. Kebiasaan buruk banyak dilakukan
Yuvita Nurlaili. anak pada masa pertumbuhan. Dari beberapa
kebiasaan buruk, menghisap jari merupakan kebiasaan
Jurnal Perserikatan yang
Dokter Gigi banyak dilakukan.
Indonesia (PDGI) Tujuan: Tujuan dari penulisan adalah untuk
mengetahui cara penanggulangan kebiasaan buruk
menghisap jari.
Simpulan: Kebiasaan buruk dapat ditanggulangi sejak
dini dengan melakukan pendekatan terhadap anak atau
penanganan psikologis dan selanjutnya dapat
dilakukan perawatan dengan peranti baik ekstra
maupun intra oral.
2. Perawatan Kebiasaan Buruk Dewi Elianora 2015 Pemakaian alat orto trainer dalam masa tumbuh
Menghisap Ibu Jari (Thumb Sucking) kembang diharapkan dengan hilangnya bad habit
Dengan Alat Orto Trainer Departemen maka deep bite yang disebabkan oleh kebiasaan buruk
Speasialis akan kembali normal seiring dengan pertumbuhan dan
Kedokteran Gigi perkembangan rahang.
Anak
3. Pengaruh Edukasi Dental Health Hermianti, Bertin 2021 Secara Garis besar pelaksanaakan kegiatan DHE dapat
Education Terhadap Pengetahuan Ayu Wandira, Novi dikategorikan sukses dan berjalan dengan baik. Hal ini
Orang Tua Yang Mempunyai Anak Inriyanni dapat ditunjukan dengan sebagian besar sasaran
Dengan Kebiasaan Buruk Menghisap Suwendro penabdian mengalami peningkatan pengetahuan
Ibu Jari sebelum dan setelah mendapatkan DHE. Harapannya
DHE dapat diberikan secara berkesinambungan bagi
para ibu di setiap Posyandu sehingga pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut anak sejak dini dapat
diaplikasikan

Anda mungkin juga menyukai