Anda di halaman 1dari 11

ASKEP JANTUNG PADA IBU HAMIL

NAMA KE L OMP OK 4 :
 E LTI NAZI RA
 L IL I NURHAYAT I
 RICHI RAHMAL IA
 YOSI ARPIK A S ARI
 SUCI T RIANA
A. Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling
mempengaruhi karena kehamilan dapat memberatkan penyakit
jantung yang dideritanya. Penyakit jantung dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Dapat mempengaruhi antara lain:
·Pengaruh peningkatan hormone tubuh
·terjadi haemodelusi darah dengan puncaknya pada kehamilan
28 – 32 minggu
·Kebutuhan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan
dalam rahim
·Kembalinya darah setelah placenta lahir karena kontraksi
rahim dan terhentinya terhentinya peredaran darah placenta
· Saat post partum sering terjadi infeksi.
B.Etiologi kelainan jantung dapat berupa kelainan primer
m a u p u n s e k u n d e r.
· K e l a i n a n p r i m e r, k e l a i n a n p r i m e r d a p a t b e r u p a k e l a i n a n
kongenital, bentuk kelainan katub, iskemik dan
cardiomiopati.
· K e l a i n a n s e k u n d e r, k e l a i n a n s e k u n d e r b e r u p a p e n y a k i t l a i n ,
seperti hipertensi, anemia berat, hipervolumia, perbesaran
rahim, dll.
C. Patofisiologi Pada saat kehamilan curah jantung meningkat
hingga 30 sampai 50 persen. Karena pada awal kehamilan
terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita
dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami
perburukan gagal jantung sebelum pertengahan kehamilan.
Pada wanita yang lain, gagal jantung terjadi pada trimester
ketiga saat hypervolemia normal pada kehamilan mencapai
puncaknya. Akan tetapi, pada sebagian besar kasus gagal
jantung terjadi peripartum saat timbul tambahan beban
hemodinamik. Kondisi ini merupakan saat kemampuan
fisiologis jantung mengubah curah jantung secara cepat sering
kesulitan menghadapi penyakit jantung structural
D.Gejala-gejala seperti kelelahan, dan sesak nafas ringan dan
tanda-tanda klinik seperti desah sistolik, suara jantung
ketiga, dan edema bisa jadi tanda-tanda penyakit jantung
merupakan hal fisiologik selama kehamilan. Diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk menetapkan penyakit
jantung jika ada sembarangan gejala dan tanda berikut,
sesak nafas yang cukup berat buat mengganggu kegiatan,
ortopnea progresif, sesak nafas malam hari yang paroksimal,
nyeri dada seperti angina menyertai setiap kegiatan fisik
atau stress, emosional, desah sistolik yang lebih dari III, IV
(diastolic, prediastolik atau terus-menerus), pembesaran
jantung yang nyata, aritmia berat, sianosis, dan pelebaran
ujung-ujung jari (clubbing) .
E. Penyakit jantung pada ibu hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dalam
bentuk :
 Dapat terjadi keguguran
 Persalinan prematuritas atau berat lahir rendah
 Kematian perinatal yang makin meningkat
 Pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami
hambatan intelegensia atau fisik
F. P e n a t a l a k s a n a a n h a r u s m e l i b a t k a n a h l i k a n d u n g a n , a h l i
jantung, ahli anestesi dan ahli bedah jantung, hipertensi
pulmonal dan sindrom marfan merupakan kontra
indikasi untuk hamil. Sebagian besar otot-otot
kardiovaskuler dapat digunakan pada kehamilan dengan
mempertimbangkan potensi resiko terhadap ibu dan
bayi. Indikasi untuk operasi sama dnegan wanita yang
tidak hamil. Jika ada indikasi untuk operasi
cardiopulmonary bypasss support harus dnegan aliran
tinggi.
G. .   Diagnose keperawatan
1.Penurunan curah jantung berhubungan dengan
perubahan kontraktilitas, perubahan f re k u e n s i
jantung (00029).
2.Resiko penurunan perfusi jaringan jantung
berhubungan dengan perubahan volume sirkulasi
(00200).
3.Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan
keterbatasan kognitif (00126).
 
 
H.   Fokus intervensi dan rasional
1.Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan
volume sirkulasi, disritmia, perubahan kontraktilitas,
miokard dan perubahan inotropik pada jantung
Hasil yang diharapkan :
• menunjukkan tanda vital pada batas yang dapat
diterima dan bebas gagal jantung
• Melaporkan penurunan episode dispnea, angina
• Ikut serta dalam aktifitas yang mengurangi beban kerja
jantung
Tindakan
• Auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi, irama jantung
Rasional : biasanya terjadi takikardi, untuk
mengkompensasi penurunan kontraktilitas ventrikuler
• Catat bunyi jantung
Rasional : s1 dan s2 mungkin lemah karena menurunnya
kerja pompa, irama s3 dan s4 dihasilkan sebagai aliran
darah kedalm serambi yang distensi.
2. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan
dengan perubahan volume sirkulasi
Hasil yang diharapkan :
• mendemonstrasikan perfusi adekuat secara individual
• Ta n d a v i t a l d a l a m b a t a s n o r m a l
• Keseimbangan pemasukan dan pengeluaran
Tindakan      
• Selidiki perubahan tiba-tiba, contoh cemas, bingung,
pingsan
Rasional : perfusi selebral secara langsung sehubungan
dengan curah jantung dan juga dipengaruhi oleh asam basa,
hipoksia atau emboli sistemik
• Lihat pucat, sianosis, belang, kulit dingin, catat kekuatan
nadi perifer
Rasional : vasokonstriksi sistemik diakibatkan oleh
penurunan curah jantung dibuktikan oleh penuruna perfusi
kulit dan penurunan nadi.
 
3.Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan
kognitif
Hasil yang diharapkan:
• mengidentifikasi hubungan terapi untuk menurunkan episode
berulang dan mencegah komplikasi
• Mengidentifikasi stres pribadi/ faktor resiko dan beberapa
teknik untuk menangani
• Melakukan perubahan pola hidup/perilaku yang perlu
Tindakan:
• diskusikan fungsi jantung normal
Rasional : pengetahuan proses penyakit dan harapan dapat
memudahkan ketaatan pada program pengobatan
• Kuatkan rasional pengobatan
Rasional : pasien percaya bahwa pengubahan program pasca
pulang dibolehkan bila merasa baik dan bebas gejala atau
merasa lebih sehat. Pemahaman program, obat dan
pembatasan dapat meningkatkan kerjasama untuk mengontrol
gajala.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai