4. Saskia zahrani
Odelberta natalya wale
Veronika mbaro roy
Yolanpia sonata reo
Marianus ngasu
Nur latywah
Nur alawyah
Raymundus yulianus luer
Saskia zahrani
NAMA Odelberta natalya wale
KELOMPOK Veronika mbaro roy
Yolanpia sonata reo
Marianus ngasu
Penyakit jantung bawaan adalah penyakit struktural jantung dan
pembuluh darah besar yang sudah terdapat sejak lahir. Perlu
diingatkan bahwa tidak semua penyakit jantung bawaan tersebut
DEFENISI dapat dideteksi segera setelah lahir, tidak jarang penyakit jantung
bawaaan baru bermanifestasi secara klinis setelah pasien berusia
beberapa minggu, beberapa bulan, bahkan beberapa tahun
( Markum, 1996).
1. Faktor Prenatal :
• Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
• Ibu alkoholisme, peminum obat penenang atau jamu
• Umur ibu lebih dari 40 tahun.
• Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan
insulin.
ETIOLOGI 2. Faktor Genetic
• Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
• Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
• Lahir dengan kelainan bawaan yang lain
.
3. Faktor Lingkungan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
Paparan lingkungan yang tidak baik, misalnya menghirup asap rokok.
Rubella, infeksi virus ini pada kehamilan trimester pertama, akan menyebabkan penyakit jantung
bawaan.
Diabetes, bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang menderita diabetes tidak
terkontrol mempunyai risiko sekitar 3-5% untuk mengalami penyakit jantung bawaan
Alkohol, seorang ibu yang alkoholik mempunyai insiden sekitar 25-30%
untuk mendapatkan bayi dengan penyakit jantung bawaan
Ekstasi dan obat-obat lain, seperti diazepam, corticosteroid, phenothiazin, dan kokain akan
meningkatkan insiden penyakit jantung bawaa
Dalam keadaan normal darah akan mengalir dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Daerah yang
bertekanan tinggi ialah jantung kiri sedangkan yang bertekanan rendah
adalah jantung kanan. Sistem sirkulasi paru mempunyai tahanan yang
rendah sedangkan sistem sirkulasi sistemik mempunyai tahanan yang
tinggi. Apabila terjadi hubungan antara rongga-rongga jantung yang
bertekanan tinggi dengan rongga-rongga jantung yang bertekanan
rendah akan terjadi aliran darah dari rongga jantung yang bertekanan
tinggi ke rongga jantung yang bertekanan rendah. Sebagai contoh
PATOFISIOLOGI adanya defek pada sekat ventrikel, maka akan terjadi aliran darah dari
ventrikel kiri ke ventrikel kanan.
Kejadian ini disebut pirau (shunt) kiri ke kanan. Sebaliknya pada
obstruksi arteri pulmonalis dan defek septum ventrikel tekanan rongga
jantung kanan akan lebih tinggi dari tekanan rongga jantung kiri
sehingga darah dari ventrikel kanan yang miskin akan oksigen mengalir
melalui defek tersebut ke ventrikel kiri yang kaya akan oksigen, keadaan
ini disebut dengan pirau (shunt) kanan ke kiri yang dapat berakibat
kurangnya kadar oksigen pada sirkulasi sistemik. Kadar oksigen yang
terlalu rendah akan menyebabkan sianosis
Kelainan Jantung Bawaan pada umumya dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan kerja jantung, dengan gejala :kardio megali, hipertropi, takhikardia.
2. Curah jantung yang rendah, dengan gejala : gangguan pertumbuhan, intoleransi
terhadap aktivitas.
3. Hipertensi pulmonal, dengan gejala : Dispnea, takhipnea.
4. Penurunan saturasi oksigen arteri, dengan gejala : polisitemia, asidosis, sianosis.
Endokarditis, Obstruksi pembuluh darah pulmonal, CHF,
Hepatomegali, Enterokolitis nekrosis, Gangguan paru yang terjadi
KOMPLIKASI bersamaan, Perdarahan gastrointestinal (GI), penurunan jumlah
trombosit, Hiperkalemia, Aritmia, Gagal tumbuh
Tanda dan gejala Penyakit Jantung Bawaan sangat bervariasi
tergantung dari jenis dan berat kelainan. Penyakit Jantung
Bawaan yang berat bisa dikenali saat kehamilan atau segera
setelah kelahiran. Sedangkan penyakit jantung bawaan yang
ringan sering tidak menampakkan gejala, dan diagnosisnya
didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes khusus untuk alasan
yang lain. Gejala dan tanda:
MANIFESTASI 1. Bernafas cepat
KLINIK 2. Sianosis (suatu warna kebiru-biruan pada kulit, bibir, dan kuku
jari tangan)
3. Cepat lelah
4. Peredaran darah yang buruk dan
5. Nafsu makan berkurang
Radiologi: foto rontgen dada hampir selalu terdapat
kardiomegali.
Elektrokardiografi/EKG, menunjukkan adanya gangguan
konduksi pada ventrikel kanan dengan aksis QRS bidang frontal
lebih dari 90°.
PEMERIKSAAN Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk
mengevaluasi aliran darah dan arahnya.
DIAGNOSTIK Ekokardiografi, bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA
kecil tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA
yang lebih besar. sangat menentukan dalam diagnosis anatomik.
Kateterisasi jantung untuk menentukan resistensi vaskuler paru
• Penatalaksanaan Konservatif : Restriksi cairan dan bemberian
obat-obatan : Furosemid (lasix) diberikan bersama restriksi cairan
untuk meningkatkan diuresis dan mengurangi efek kelebihan
beban kardiovaskular, Pemberian indomethacin (inhibitor
prostaglandin) untuk mempermudah penutupan duktus,
pemberian antibiotik profilaktik untuk mencegah endokarditis
bakterial.
PENATALAKSANAAN
• Pembedahan : Operasi penutupan defek, Pemotongan atau
MEDIS
pengikatan duktus.
• Obat vasodilator, obat antagonis kalsium untuk membantu pada
pasien dengan resistensi kapiler paru yang sangat tinggi dan tidak
dapat dioperasi. .
• Non pembedahan : Penutupan dengan alat penutup dilakukan
pada waktu kateterisasi jantung.
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAAN PADA
PASIEN PENYAKIT
JANTUNG BAWAAN
1. Identitas Pasien
Pada klien penderita Penyakit Jantung Bawan diantaranya terjadi pada
usia 35-55 tahun. Klien yang menderita Penyakit Jantung Bawan umumnya
terjadi pada lak-laki dan perempuan sejak lahir.
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang timbul pada pasien dengan Penyakit Jantung Bawan
sering merasa lemah dan letih, pucat dan sianosis
PEMERIKSAN 2) Palpasi
Denyut nadi perifer melemah. Thrill pada Infark Miokard Akut
FISIK (IMA)tanpa komplikasibiasanya ditemukan.
3) Auskultasi
Tekanan darah biasanya menurun akibat penurunan volume sekuncup
yang disebabkan Infark Miokard Akut (IMA). Bunyi jantung tambahan
akibat kelainan katup biasanya tidak ditemukan pada Infark Miokard
Akut
1. Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan kardiak out put
sekunder terhadap vasopasme pembuluh darah.
2. Kelebihan volum cairan b/d kerusakan fungsi glumerolus
sekunder terhadap penurunan cardiac out put