MPOK
1
Ajen
g Dw
Fildz i
a
Sutia h Tamim
Wah h i
yu S
anto
sa
KEPE ASUHAN
RAWA
DENG TAN ANA
AN VS K
D
Peng er tia n
2
Etio l o g i Faktor Endogen (Faktor Genetik)
1. Murmur
2. Dipsnea (sesak napas)
3. Anoreksia.
4. Takipnea (napas
cepat)
4
asi Kl i n i s
Man i fes t
5
ISI OLO GI
PA TOF
Umum Bedah
• Tirah baring, posisi setengah duduk 1) Operaso paliatif
• Penatalaksanaan diet.
Medis
Lanju t an •Pada VSD Kecil : ditunggu saja,
kadang – kadang dapat menutup
secara spontan, diperlukan operasi
untuk mencegah endokarditis infektif.
Farmakologis •Pada VSD sedang : jika tidak ada gejala-
gejala gagal jantung, dapat ditunggu sampai
1. Vasopresor atau vasodilator. umur 4-5 tahun karena kadang-kadang
kelainan ini dapat mengecil.
2. Dopamine (intropin) •Pada VSD besar dengan hipertensi
3. Isoproternol (isuprel) pulmonal yang belum
•permanen: biasanya pada keadaan
menderita gagal
•jantung sehingga dalam pengobatannya
menggunakan
•Digitalis
•Pada VSD dengan hipertensi pulmonal
ADD A FOOTER permanen : operasi paliatif atau operasi 11
total sudah tidak mungkin karena arteri
pulmonalis mengalami arteriosklerosis
k ajian
Peng
1
Resiko Penurunan curah Setelah
diberikan asuhan Tindakan Observai ;
Edukasi ::
1. Anjurkan beraktifitas fisik sesuai
toleransi, dan secara bertahap.
2. Anjurkan pasien dan keluarga
mengukur intake dan output cairan
harian.
Kolaborasi :
ADD A FOOTER 15
3. Kolaborasi pemberian antiaritmia,
jika perlu.
4. Rujuk program rehabilitasi jantung.
2. Tindakan Observasi :
Setelah diberikan asuhan 1. Monitor frekuensi, irama,
Gangguan pertukaran gas b.d. keperawatan 3 x 24 jam diharapkan
ketidakseimbangan vantilasi – kedalaman dan upaya napas.
dengan tingkat kesadaran meningkat me 2. Monitor pola napas (seperti
perfusi d.d. takikardia, bunyi kriteria hasil :
napas tambahan, sianosis, nafas bradipnea, takipnea,
1. Dispnea menurun. hiperventilasi).
cuping hidung, pola nafas
2. Bunyi nafas tambahan menurun. 3. Monitor kemampuan batuk
abnormal, kesadaran menurun.
3. PC02 membaik. efektif.
(D0003)
4. Takikardia membaik. 4. Monitor adanya sumbatan jalan
nafas.
5. Monitor adanya produksi
sputum.
6. Auskultasi oksigen.
7. Monitor nilai AGD.
8. Monitor hasil X-Ray thotaks.
Terapeutik:
9. Atur interval pemantuan respirasi
sesuai kondisi pasien.
10. Dokumentasi hasil pemantuan.
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
16
pemantuan
Rencana Keperawatan
3. Kesiapan peningkatan Setelah
diberikan asuhan Tindakan Observasi:
keseimbangan cairan b.d.
gagal jantung d.d. membran keperawatan 3 x 24 jam diharapkan 1.Identifikasi kesiapan dan
mukosa lembab, asupan kemampuan menerima
kebutuhan cairan membaik dengan infromasi.
makanan dan cairan adekuat
untuk kebutuhan harian, kriteria hasil :
turgor jaringan baik, urin Terapeutik :
1.Asupan cairan meningkat. 2.Sediakan materi dan media
berwarna kuning benig
dengan berat jenis dalam 2.Keluaran urin meningkat. penkes.
rentang normal, haluran 3.Kelembaban membrane mukosa
urin sesuai dengan asupan. Edukasi :
(D.0025) meningkat. 3.Jelaskan pentingnya cairan
bagi tubuh.
4.Edema menurun. 4.Jelaskan jenis dan fungsi
5.Dehidrasi menurun. cairan dalam tubuh.
5.Jelaskan masalah yang
6.Tekanan darah membaik. timbul jika tubuh kekurangan
7.Denyut nadi radial membaik. atau kelebihan cairan.
6.Jelaskan pemberian terapi
8.Membran mukosa membaik.
Rencana Keperawatan cairan dengan melihat
9.Mata cekung membaik. indicator hemodinamik
10.Turgor kulit membaik. 17