OLEH:
KELOMPOK 2
LARA DELVIA SYAFNITA
WIDIA PUTRI
INDRA SATRIA
S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA
BARAT
z Definisi
• Defek septum ventricular (VSD) adalah suatu
keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan
antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.(Rita
&Suriadi, 2001).
• VSD adalah adanya hubungan (lubang)
abnormal pada sekat yang memisahkan
ventrikel kanan dan ventrikel kiri. .
z ETIOLOGI VSD
Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak, yaitu sekitar 25% dari seluruh
kelainan jantung. Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak tertutup sempurna.
Kelainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma.VSD lebih
sering ditemukan pada anak-anak dan seringkali merupakan suatu kelainan jantung
bawaan.
Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan VSD:
1.Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil.
2. Gizi ibu hamil yang buruk , ibu yang alkaholik
3. Usia ibu di atas 40 tahun.
4. Ibu yang menderita diabetes.
5. peminum obat penenang. Faktor genetik (endogen)
MANIFESTASI
z KLINIS
1. Ekg
2. Radiologi torak
3. Echocardiografi
z PENATALAKSANAAN
a. Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara
spontan. Diperlukan operasi untuk mencegah endokarditis infektif.
b. Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal jantung, dapat
ditunggu sampai umur 4-5 tahun karena kadang-kadang kelainan ini
dapat mengecil. Bila terjadi gagal jantung diobati dengan digitalis. Bila
pertumbuhan normal, operasi dapat dilakukan pada umur 4-6 tahun
atau sampai berat badannya 12 kg.
c. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen:
biasanya pada keadaan menderita gagal jantung sehingga dalam
pengobatannya menggunakan digitalis. Bila ada anemia diberi
transfusi eritrosit terpampat selanjutnya diteruskan terapi besi. Operasi
dapat ditunda sambil menunggu penutupan spontan atau bila ada
gangguan dapat dilakukan setelah berumur 6 bulan.
d. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen:operasi paliatif
atau operasi koreksi total sudah tidak mungkin karena arteri
pulmonalis mengalami arteriosklerosis. Bila defek ditutup, ventrikel
kanan akan diberi beban yang berat sekali dan akhirnya akan
mengalami dekompensasi. Bila defek tidak ditutup, kelebihan tekanan
pada ventrikel kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri melalui efek
z PROGNOSIS PENYAKIT
1. Identitas
Nama, Umur, alamat, pekerjaan, pendidikan, agama, tanggal lahir dll.
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan orang tua pada waktu membawa anaknya ke dokter
tergantung dari jenis defek yang terjadi baik pada ventrikel maupun
atrium,tapi biasanya terjadi sesak, pembengkakan pada tungkai dan
berkeringatbanyak.
b. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya mengalami sesak nafas berkeringat banyak dan
pembengkakan pada tungkai tapi biasanya tergantung pada derajat dari
defek yang terjadi.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Prenatal History
Diperkirakanadanya keabnormalan pada kehamilan ibu (infeksivirus Rubella),
mungkin ada riwayat pengguanaan alkohol dan obatobatan serta penyakit DM
pada ibu.
a).Intra natal
Riwayat kehamilan
z biasanya normal dan diinduksi.
b) Riwayat Neonatus
Gangguan respirasi biasanya sesak, takipnea
Anak rewel dan kesakitan
Tumbuh kembang anak terhambat
Terdapat edema pada tungkai dan hepatomegaly
Sosial ekonomi keluarga yang rendah.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan
defek jantung
Penyakit keturunan atau diwariskan
Penyakit congenital atau bawaan
e. Pola Aktivitasdan latihan
Keletihan/kelelahan
Dispnea
Perubahan tanda vital
Perubahan status mental
Takipnea
Kehilangan tonus otot
f. Pola persepsi dan pemeriksaan kesehatan
Riwayat hipertensi
Endokarditis
z
1. Nadi :
(biasanya meningkat )
2. Tekanan darah
( biasanya meningkat dengan irama yang mengalmi kelainan
dibanding normal )
3. Suhu :
Biasanya meningkat
2. Pernapasan /RR =
Normal jika tidak diikuti komplikasi infeksi
PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)
z
a. Kepala : ukuran normosefal, bentuk mesosefal, simetris, ubun- ubun datar.
4.Rambut : warna kemerahan, tipis, lurus, mudah tercabut
b. Wajah : simetris, tidak ada ruam , sianosis (-), old man face (-)
c. Mata : Pupil isokor diameter 2 mm/ 2 mm dengan reflek cahaya (+),
Strabismus), Konjungtiva anemis (+/+) sklera ikterik (-/-), Edema
palpeb(-)mata cowong (-/-)
d. Telinga : bentuk normal, posisi normal, hiperemia (-), Sekret (-)
e. Hidung : Bentuk simetris, Deviasi (-), Sekret (-), pernafasan cuping hidung
(-), perdarahan (-), hiperemi (-), terpasang NGT
f. Mulut : sulit dievaluasi (terpasang Jackson Reese)
g. .Leher
Inspeksi : Simetris, Pembesaran kelenjar leher (-), massa (-) Palpasi :
Pembesaran kelenjar leher (-)
h. Thorak
i. Inspeksi : Bentuk dada kesan normal dan simetris, gerakan dinding dada kanan
dan kiri simetris, retraksi (+) suprasternal, intercostal, subcostal, iga gambang (-)
Lanjutt..
o jantung z
inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di mid-clavicular line IV sinistra Auskultasi : Suara
jantung reguler, murmur sistolik di ICS IV parasternal kiri grade 3/6, gallop (-)
o paru-paru :
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, retraksi (+) suprasternal, intercostal,
substernal
Palpasi : Gerakan Dinding dada kanan-kiri saat bernafas simetris. Auskultasi:
Vesikuler VesikuVesikuler
o Abdomen
Inspeksi : Kulit abdomen : Jaringan parut (-), dilatasi vena (-), rash (-), massa (-),
Herniasi (-).
Auskultasi : Bising usus (+) menurun, bruit (-), Perkusi : Meteorismus (-), shifting
dullness (-) Palpasi : Soefl, turgor kembali dalam 1 detik
Hepar teraba 3 cm dibawah arkus costae tepi tumpul, permukaan rata. Lien tidak
teraba
o Ekstremitas : Anemis + + ikterik - - edema - - sianosis - -
o Genetalia Eksterna : Sekret vagina (-)
o Anus: (+)
ANALISA DATA
NO ANALISA DATA MASALAH
65
LANJUTTT...
DS:Ibu pasien mengatakan anaknya mengeluh sesak Udara di atmosfer Pola nafas tidak efektif b/d
2. keletihan otot d/d pola
DO: nafas abnormal
Udara masuk melalui hidung
-Fase ekspirasi pasien memanjang
terdapat inpeki
-Pola nafas pasien l takipnea,
-tekanan ekspirasi menurun
-tekanan inspirasi menurun
Sumbatan bronkus
Terjebaknya udara diparu
z
Udara diserap oleh aliran darah
Susunan gas dalam darah
Oksigen lebih cepat di serap
dari nitrogen
Tejadi cepat dan luas
Dispnea
Pola nafas
cepat dan
dangkal
z
Pola nafas tidak
efektif
Sesak nafas
Cemas
Gangguan pola
tidur
z
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan
dengan malforasi jantung
2. Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan berhubungan dengan
tidak adekuatnya suplai oksigen dan
zat nutrisi ke jaringan .
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan kongesti pulmonal
INTERVENSI
65
LANJUTT...
Terapeutik :
-Posisikan pasien semi- Fowler atau Fowler dengan kaki
kebawah atau posisi nyaman
Edukasi :
-Anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
Kolaborasi :
-Kolaborasi pemberian antiaritmia,jika perlu
sebagai berikut :
-Keterampilan/perilaku sesuai usia meningkat -Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang
ditunjukan bayi, (mis, lapar, tidak nyaman)
-Kemampuan melakukan perawatan diri meningkat
Terapeutik :
-Respon social meningkat -Berikan sentuhan bersifat gentle dan tidak ragu-
ragu
-Minimalkan nyeri
Edukasi :
Kolaborasi :
Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam dengan
luaran Pertukaran Gas meningkat dengan kriteria hasil
Pemantauan Respirasi Observasi :
sebagai berikut :
-Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
-Dipsnea menurun
-Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
Kussmaul,Cheyne- Strokrs, Biot, ataksik)
-Bunyi nafas tambahan menurun
-Monitor adanya produksi sputum
-Takikardia membaik
-Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Edukasi :