1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdullah saya ucapkan kehadirat Tuhan Allah SWT.atas nikmat sehat, ilmu
dan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas proposal penelitian ini
yang berjudul “Pengaruh Edukasi Tentang Stunting Terhadap Pengaruh dan Sikap Ibu yang
Mempunyai Anak Stunting di Kanagarian Koto Baru Simalanggang”.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penususna skripsi ini masih banyak terdapat
kekeliruan dan kekhilafan baik dari segi penulisan maupun penyusunan, oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan bimbingan pihak agar saya dapat berkarya lebih baik dan optimal lagi
dimasa yang akan datang.
Saya berharap semoga proposal yang telah saya susun dapat membawa perubahan positif
bagi saya sendiri dan mahasiswa jurusan ilmu keperawatan UMSumatera Barat lainnya.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang disertai atau tanpa pendarahan interstitial dalam substansi otak diikuti
dan perempuan sebanyak 7,4. Data usia menurut Riskesdas yang paling
banyak mengalami kejadian cedera kepala 9,2% pada usia 75 tahun keatas,
dalam masalah cedera kepala terlihat dari tahun 2007 terdapat 7% dengan
diperoleh dicatatan medis jumlah pasien cedera kepala pada tahun 2019
1
2
dan Putri (2013) adalah epilepsi pasca trauma, afasia, apraksia, agnosis,
yaitu pasien akan merasa lelah dan kelelahan, sulit konsentrasi, pusing,
berdengung.
,2016).
kepala ringan yaitu monitor pernafasan dan status oksigenisasi, beri posisi
auskultasi suara nafas pada kedua paru, kolaborasi dengan tim medis lain
thorak. Intervensi utama yang diberikan untuk pasien cedera kepala ringan
harapan.
4
penulis merasa tertarik untuk menulis kasus ini dengan judul “ ASUHAN
TABANAN.”
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
nyeri akut .
5
akut
nyeri akut
1. Pasien
2. Keluarga
3. Perawat
6
4. Penulis
5. Ilmu Pengetahuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Otak dilindungi dari cedera oleh rambut , kulit, dan tulang yang
membuat kita seperti adanya, akan mudah sekali terkena cedera dan
sebenarnya terdiri dari 2 dinding atau tabula yang dipisahkan oleh tulang
berongga. Dinding luar disebut tabula eksternal dan dinding bagian dalam
meninges.
7
8
A; 2005: 2014).
1) Otak
c) Batang Otak
jaringan interstisial.
intumensensia servikalis.
khusus (penglihatan,penghidupan,pendengaran,pengecapan
jenis :
b) Indra termoreseptor
c) Indra nyeri
a. Definisi
Kusuma, H, 2016).
b. Klasifikasi
1) Berdasarkan patologi :
sistemik.
otak.
Scale) :
Reaksi verbal
Reaksi motorik
Mengikuti perintah 6
nyeri
nyeri
1. GCS 14-15
dari 30 menit
1. GCS 9-13
intracranial
1. GCS 3-8
jam
intracranial.
c. Komplikasi
cedera kepala hebat tanpa adanya luka tembus di kepala dan pada
2) Afasia
stres .
3) Apraksia
4) Agnostic
5) Amnesia
6) Fistel karotis-karvernosus
cedera.
7) Diabetes insipidus
antideuretik.
antikonvulsan.
peningkatan TIK).
d. Patofisiologi
1) Etiologi
a) Cedera Akselerasi
b) Cedera Deselerasi
18
c) Cedera Akselerasi-Deselerasi
e) Cedera Rotasional
2) Proses Terjadinya
dan dapat terjadi pada memar otak, gegar otak dan laserasi.
3) Manisfestasi Klinis
(2) Kejang
20
(3) Infeksi
(5) Hemiparese
1) Ganguan Otak
(3) Ptosis
3) Hematoma Subdural
disfasia
4) Hematoma Subdural
intervensi segera
setelah cedera
cedera
5) Hematoma intracranial
tiba
6) Fraktur tengkorak
a) Fraktur linier/simple
22
b) Fraktur basiler
2013)
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksan diagnostic
1) X ray/CT scan
selebral
gelombang patologis
b) Pemeriksaan laboratorium
TIK
ketidakseimbangan elektrolit
serum
Putri 2013)
5) Penatalaksanaan
(Airway-Breathing-Cirkulation)
1. Pengkajian
pengkajian psikososial.
a) Anamnesis
medis.
e) Pengkajian psiko-sosial-spiritual
diri)
ooperatif.
f) Pemeriksaan fisik
klien.
Keadaan umum :
1) B1 (Breathing)
a) Inspeksi
dinding dada.
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
2) B2 (Blood)
3) B3 (Brain)
a) Tingkat kesadaran
Saraf 1
bilateral.
Saraf II
Saraf III,IV,dan VI
Saraf V
gerakan mengunyah.
Saraf VII
Saraf VIII
Saraf IX dan X
Saraf XI
Saraf XII
d) System Motorik
yang lain.
hilang.
grade 0
hemiplegia.
e) Pemeriksaan reflek
f) System sensorik
4) B4 (Bladder)
35
5) B5 (Bowel)
6) Tulang (Bone)
waktu lama.
2. Diagnosa Keperawatan
(Nursalam,2013).
5. Resiko infeksi
3. Rencana Keperawatan
dokumentasi (Nursalam,2013).
1. Nyeri Akut.
Kriteria hasil :
Intervensi :
pasien
Kriteria hasil :
Intervensi :
10-15 menit
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Kriteria Hasil :
TIK
Intervensi :
mengejan
peningkatan TIK
5. Resiko Infeksi
Kriteria Hasil :
infeksi
Intervensi :
kontaminasi silang
4. Pelaksanaan Keperawatan
diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh
5. Evaluasi Keperawatan
Aktivitas ini berfungsi sebagai umpan balik dan bagian control dari
perbaikan (Doeges,2012).
a. Definisi Nyeri
sering kali dikaitkan dengan pengertian atas nyeri. Jika penyebab nyeri
memburuk (Black,2014).
1) Distraksi
c) Mendengarkan music
lagi
2) Massage (pijatan)
45
bersamaan
balik vena.
gerakan meremas.
a. Teknik elaksasi
b. Hipnotis
c. Obat analgetik
WOC
Kecelakaan, terjatuh,
Terkena peluru benda tajam Trauma Tajam Trauma Kepala Trauma Tumpul trauma, persalinan,
penyalahgunaan obat
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/14369
Pratiwi, S. E & Joyo, M. (2019). Pengelolaan Nyeri Akut pada Sdr. A dengan Cedera
https://scholer.google.co.id/scholer?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=kasus+ced
era+kepala+dengan+nyeri+akut+&oq=#d=gs_qabs
Riset Kesehatan Dasar, (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Tahun 2018.
https://www.slideshare.net/mobile/ssuser200d5e/hasil-riskesdas-riset-
kesehatan-dasar-tahun-2018
Swarjana, I Ketut , (2015). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : CV Andi
Offset.
Word Health Organization 2013 “ Cedera Kepala” diperoleh tanggal 9 Februari 2020.
Dari www.who.int/mediacenter./fact