Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN TENAGA

(STAFFING) KEPERAWATAN
Ns. Anisa Sri Utami, M.Kep
Keberhasilan pimpinan organisasi
dalam merencanakan tenaga
perawat ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusia (Arwani &
Supriyatno, 2006).
Perencanaan tenaga (staff development) disebuah
Rumah Sakit didasarkan pada empat faktor yaitu
kebutuhan tenaga baru, tenaga yang sudah tersedia,
tenaga yang sudah berhenti (pensiun), tenaga yang
akan pensiun (Muninjaya, 2004).
Tujuan STAFFING
Menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang
akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan.
Menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun
masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang
mengerjakannya.
Menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas.
Mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi
(KIS) sehingga produktivitas kerja meningkat.
Menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan
Tujuan STAFFING
Pedoman dalam menetapkan program penarikan,
seleksi, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan
Pedoman dalam melaksanakan mutasi dan pensiun
karyawan
Penilaian karyawan.
Standar tenaga keperawatan
adalah penetapan kebutuhan tenaga keperawatan
(perawat dan bidan) baik jumlah, kualifikasi maupun
kualitas untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan/kebidanan yang telah ditetapkan.
Lingkup standar tenaga keperawatan
mencakup 5 standar yaitu: tugas pokok perawat dan
bidan di Rumah Sakit sebagai manajer maupun
perawat pelaksana, kualifikasi tenaga keperawatan
di Rumah Sakit, kebutuhan tenaga keperawatan,
pengembangan karir dan sistem penghargaan tenaga
keperawatan & penilaian kinerja tenaga
keperawatan.
Perkiraan Kebutuhan Tenaga
Keperawatan
Penetapan jumlah tenaga keperawatan harus
disesuaikan dengan kategori yang akan dibutuhkan di
setiap unit seperti kategori klien yang dirawat, rasio
perawat untuk memenuhi asuhan keperawatan sesuai
standar praktik keperawatan. Selain itu, penetapan
jumlah tenaga dapat ditinjau berdasarkan waktu
perawatan langsung, perawatan tidak langsung, dan
pendidikan kesehatan.
Perkiraan Kebutuhan Tenaga
Keperawatan
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk perawatan
langsung (direct care) adalah 4-5 jam/klien/hari,
perawatan tidak langsung (indirect care) adalah 36
menit/klien/hari, sedangkan untuk pendidikan
kesehatan berkisar 15 menit/klien/hari(Gillies, 1994
dalam Arwani & Supriyatno, 2006).
Perkiraan Kebutuhan Tenaga
Keperawatan
Kategori keperawatan klien terbagi atas empat yaitu
perawatan mandiri (self care), perawatan sebagian
(partial care), perawatan total (total care), perawatan
intensif (intensive care).
 Perawatan mandiri (self care), yaitu klien memerlukan
bantuan minimal dalam melakukan tindakan keperawatan
dan pengobatan.
 Perawatan sebagian (partial care), yaitu klien memerlukan
bantuan sebagian dalam tindakan keperawatan dan
pengobatan tertentu, misalnya pemberian obat intravena,
mengatur posisi.
 Perawatan total (total care), yaitu klien memerlukan
bantuan secara penuh dalam perawatan diri dan
memerlukan observasi secara ketat.
 Perawatan intensif (intensive care), yaitu klien memerlukan
observasi dan tindakan keperawatan yang terus menerus.
Metode Penghitungan Tenaga
Keperawatan
Metode Rasio
Metode Gillies

Metode Lokakarya Persatuan Perawat Nasional


Indonesia
Metode Rasio
Rumah Sakit Perbandingan

Kelas A dan B tempat tidur:tenaga medis = 4-7:1


tempat tidur:tenaga keperawatan = 2:3-4
tempat tidur:tenaga non-keperawatan
= 3:1 tempat tidur:tenaga non-medis
= 1:1
Kelas C tempat tidur:tenaga medis = 9:1
tempat tidur:tenaga keperawatan = 1:1
tempat tidur:tenaga non-keperawatan =
5:1 tempat tidur:tenaga non-medis
= 3:4
Kelas D tempat tidur:tenaga medis = 15:1
tempat tidur:tenaga keperawatan = 2:1
tempat tidur:tenaga non-medis
= 6:1
Metode Gillies
Rumus menghitung jumlah tenaga keperawatan adalah sebagai berikut :
Jumlah tenaga = AxBx365
(365-C) x jam kerja per hari

Keterangan: A = jumlah kerja tenaga keperawatan per hari


B = jumlah pasien rata-rata per hari
C = hari libur
 Jumlah hari libur di Indonesia kira-kira 76 hari yang terdiri dari 52 hari
minggu, 12 hari cuti, dan 12 hari libur nasional.
Contoh:
Rata-rata perawatan selama 24 jam adalah 6 jam,
untuk rumah sakit dengan jumlah 100 tempat tidur
dan BOR 70%, kebutuhan tenaga perawat adalah:
Sensus harian = TT x BOR = 100x 70% = 70
A x B x 365 = 6 x 70 x 365 = 153.300
(365-C) x jam kerja/hari = (365 – 52) x 6 =
1878
Jumlah perawat yang dibutuhkan = 153.300/1878 =
81.63 (atau 82 perawat).
Pedoman Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan berdasarkan
DepKes RI (2005)

Silah kan cari gimana cara perhitungan menurut


Depkes dan berikan contoh nya
jumlah jam perawatan/hari
jam kerja efektif/shift
hitung loss day jumlah hari libur dalam satu tahun x
jumlah tenaga/jumlah jam efektif kerja dalam sehari
contoh soal jumlah pasien 30 orang dengan 17 partial
care, 8 minimal care dan 5 total care, total bed pasien
50 dengan BOR 60%. Berapa jumlah perawat yang
dibutuhkan:

Anda mungkin juga menyukai