BY
SASMITA (4201017027)
CARA PENINGKATAN
PERHITUNGAN KUALITAS
JUMLAH TENAGA KETENAGAAN YANG
KONSEP DASAR, DALAM SATU SHIFT EFEKTIF SESUAI
PRINSIP, TUJUAN STANDAR AKREDITASI
KETENAGAAN
ALOKASI DAN
PENJADWALAN
SETIAP SHIFT
JENIS METODE
VARIABEL YANG PENUGASAN
MEMPENGARUHI DALAM RUANG
KETENAGAAN RAWAT
KONSEP DASAR, PRINSIP, DAN TUJUAN KETENAGAAN
1. Pengertian Ketenagaan
Prinsip unruk Staff perawat yang ditulis dalam buku oleh Huber (2010)
dikembangkan untuk membimbing tenaga kerja perawat. Sembilan prinsip tersebut
disusun menjadi tiga kategori yang berkaitan dengan unit keperawatan pasien, staff,
dan orgaisasi. Sembilan prinsip tersebut yaitu :
Pendidikan
Masa kerja
Pelatihan
CARA PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA DALAM SUATU SHIF
Rumah Perbandingan
sakit
1 Metode rasio KELAS A TT: Tenaga Medis = (4-7): 1
DAN B TT:Tenaga = 1:1
Keperawatan = 3:1
a
Rumah sakit Y tipe B dengan jumlah tempat tidur 200 TT: = 1:1
buah, maka seorang pimpinan tenaga keperawatan Nonkeperawatan
akan memperhitungkan jumlah tenaga keperawatan TT: Tenaga
adalah:1/1 ×200 = 200 jumlah tenaga perawat yang Nonmedis
dibutuhkan untuk rumah sakit tersebut adalah 200
orang. KELAS C TT: Tenaga Medis = 9:1
b TT:Tenaga = (3-4) : 2
Bila rumah sakit tipe C dengan jumlah tempat tidur 100 Keperawatan = 5:1
buah, maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan TT: = 3:4
adalah: 2/3 ×100 = 67, maka jumlah tenaga perawat Nonkeperawatan
yang dibutuhkan adalah 100 orang. TT: Tenaga
Nonmedis
c
Bila rumah sakit tipe D dengan jumlah tempat tidur 75 KELAS D TT: Tenaga Medis = 15 : 1
buah, maka jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan TT:Tenaga =2:1
adalah:½ ×75 = 37,5 maka jumlah tenaga perawat yang Keperawatan =6:1
dibutuhkan adalah 40 orang. TT: Tenaga
Nonmedis
2 Metode need
3 Hudgins
Hudgins, yaitu Kegiatan Lama waktu (menit)
untuk pasien
menetapkan
standar waktu Baru Lama
pelayanan pasien
rawat jalan Pendaftaran 3 4
Pemeriksaan dokter 15 11
Pemeriksaan asisten dokter 18 11
Penyuluhan 51 0
Laboratorium 5 7
4 Dougles
Untuk pasien rawat inap standar waktu pelayanan pasien rawat inap sebagai
berikut.
Perawatan minimal memerlukan waktu: 1−2 jam/24 jam.
Perawatan intermediet memerlukan waktu: 3−4 jam/24 jam.
Perawatan maksimal/total memerlukan waktu: 5−6 jam/24 jam.
Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut adalah sebagai
berikut
Nonbedah 3,4
Bedah 3,5
Postpartum 3
1 Rawat inap
Asuhan keperawatan minimal (minimal care), dengan kriteria:
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
• Makan dan minum dilakukan sendiri
• Ambulasi dengan pengawasan
• Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap sif
• Pengobatan minimal, status psikologis stabil
Asuhan keperawatan sedang, dengan kriteria:
• Kebersihan diri dibantu makan minum dibantu;
• Observasi tanda-tanda vital setiap empat jam
• Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
Asuhan keperawatan agak berat, dengan kriteria:
• Sebagian besar aktivitas dibantu;
• Observasi tanda-tanda vital setiap 2–4 jam sekali;
• Terpasang kateter Foley, intake dan output dicatat;
terpasang infus;
• Pengobatan lebih dari sekali;
• Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
Asuhan keperawatan maksimal, dengan kriteria:
• Segala aktivitas dibantu oleh perawat;
• Posisi pasien diatur dan observasi tanda-tanda vital setiap dua jam;
• Makan memerlukan NGT dan menggunakan suction;
• Gelisah/disorientasi.
(Jumlah jam perawatan/ hari x jumlah operasi) x jumlah perawat dalam tim x 2 jam
kerja efektif / hari)
6 Rawat jalan
Jumlah pasien/hari = 100 orang
Jumlah jam perawatan/hari = 15 menit
= Rata-rata jumlah pasien/ hari x jumlah jam perawatan/ hari
7 Kamar bersalin
Waktu pertolongan kala I−IV = 4 jam/pasien
Jam kerja efektif = 7 jam/hari
Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 10 orang
= Jumlah setiap hari rata-rata x 4 jam
7 jam/ hari
Ditambah lost day
ALKASI DAN PENJADWALAN TENAGA KEPERAWATAN SETIAP SHIFT
Karakteristik penjadwalan
perawat : Coverage , Quality , UU mengenai kerja shift
Stability , Flexibility , Fairness , pagi siang dan malam
Cost
Pernyataan :
Pendayagunaan tenaga keperawatan sesuai kompetensi dan potensi
pengembangan untuk terlaksananya pelayanan keperawatan yang bermutu.
Rasional :
Pengelolaan manajemen keperawatan dapat terlaksana secara efektif dan efisien
apabila didukung dengan pengaturan tenaga keperawatan yang memadai dan
berkualitas
Kriteria Struktur :
1. Adanya kebijakan tentang pendayagunaan tenaga keperawatan
2. Adanya standar tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan
keperawatan.
3. Adanya pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan
1. Kriteria Proses :
2. Mengidentifikasi jenis dan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan keperawatan.
3. Menetapkan jumlah dan jenis tenaga keperawatan untuk memenuhi kebutuhan sesuai
dengan standar pelayanan keperawatan dan pola tenaga keperawatan.
4. Menjadi anggota tim rekruitment tenaga keperawatan
5. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga baru.
6. Melaksanakan model penugasan
7. Menyusun jadwal dinas yang fleksibel
8. Melaksanakan program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan (retention) tenaga
keperawatan.
9. Menyusun program pengembangan staff keperawatan
10. Melaksanakan penilaian kinerja.
Kriteria hasil :
1. Adanya dokumen pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan
2. Adanya jadwal dinas yang menggambarkan komposisi tenaga keperawatan yang
seimbang kompetensinya pada setiap tugas gilir (shift).
3. Adanya dokumen hasil penilaian kinerja tenaga keperawatan
4. Adanya dokumen pelaksanaan program pengembangan staf.
5. Adanya dokumen pelaksanaan program orientasi
6. Adanya dokumen pelaksanaan program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan
(retention).
7. Adanya dokumen model penugasan asuhan pelayanan keperawatan.
JENIS-JENIS METODE PENUGASAN DALAM RUANG RAWAT