Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN

TENAGA KEPERAWATAN

Nabhani, S.Pd,S.Kep,M.Kes
Pendahuluan

 Pelayanan keperawatan merupakan bagian


integral dari pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit. Pelayanan keperawatan juga ikut
menentukan baik buruknya citra rumah sakit.
Oleh karena itu pelayanan keperawatan perlu
dikelola secara profesional. Berbicara
pengelolaan maka terkait dengan pelaksanaan
fungsi manajemen, jadi dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan khususnya diruang
rawat, manajer keperawatan akan
melaksaanakan seluruh fungsi manajemen.
 Sebelum manajer
keperawatan dapat
mengorganisir, menggerakan
atau mengawasi maka terlebih
dahulu perlu menyusun
berbagai perencanaan yang
dapat mendukung pencapaian
tujuan pelayanan
keperawatan.
 Kegiatan pelayanan keperawatan tergantung
pada kualitas dan kuantitas tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan kepada
pasien/keluarga di ruang perawatan. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
diperlukan dukungan sumber daya manusia
keperawatan yang mampu mengemban tugas
untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan
asuhan keperawatan selama 24 jam terus
menerus, serta mampu mengadakan perubahan.
 Untuk dapat melaksanakan hal tersebut, perlu
adanya klasifikasi pasien dan perencanaan
tenaga keperawatan, baik jumlah maupun
kualifikasi sesuai dengan sistem pengelolaan
asuhan keperawatan yang ada, dengan harapan
kualitas asuhan dan pelayanan keperawatan
dapat diselenggarakan secara optimal dan
profesional.
Pengertian Perencanaan
 Harold Koontoz dan Cyril O Danell
dalam bukunya “ Principles of
management “ mendefinisikan
perencanaan sebagai persiapan
yang teratur dari setiap usaha yang
mewujudkan/ mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
 G.R.Terry : Perencanaan ialah
pemilihan dan penghubungan
fakta-fakta serta pembuatan dan
penggunaan perkiraan / asumsi-
asumsi untuk masa yang akan
datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai hasil yang
diinginkan
 Klasifikasi /Kategori Pasien
 Klasifikasi pasien adalah merupakan
kategori/pengelompokan pasien berdasarkan
tingkat ketergantungan pasien terhadap
perawat/ tingkat kegawatan pasien. Hal ini
sangat diperlukan sehubungan dengan
kebutuhan akan perawatan selama 24 jam terus
menerus, berdasarkan data ini maka akan
dapat menentukan seberapa jumlah kebutuhan
tenaga keperawatan yang diperlukan disuatu
ruang rawat/ di rumah sakit.
Ada beberapa kategori pasien dan
jam perawatan yaitu sbb :
Menurut Althaus et al 1982 dan Kirk
1981:
 Level I ( minimal ) = 3,2 jam
 Level II ( intermediate ) = 4,4 jam
 Level III ( maksimal ) = 5,6 jam
 Level IV ( intensif-care ) = 7,2 jam
Menurut Hanson :
 Kategori I : Self Care
Biasanya membutuhkan waktu 1 - 2
jam dengan waktu rata-rata
(efektif, 1,5 jam / 24 jam).
Kategori I : self care/perawatan mandiri,
memerlukan waktu 1-2 jam/hari
1) kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
2) makanan dan minum dilakukan sendiri
3) ambulasi dengan pengawasan
4) observasi tanda-tanda vital setiap pergantian
shift
5) pengobatan minimal dengan status psikologi
stabil
6) perawatan luka sederhana.
 Kategori II : Intermediate
Care
Biasanya membutuhkan 5 - 6
jam dengan waktu rata-rata
efektif (5,5 jam / 24 jam).
Kategori II : Intermediate care/perawatan
partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari

1) kebersihan diri dibantu, makan minum


dibantu
2) observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
3) ambulasi dibantu
4) pengobatan dengan injeksi
5) klien dengan kateter urin, pemasukan dan
pengeluaran dicatat
6) klien dengan infus, dan klien dengan
pleura pungsi.
 Kategori III : Intensive Care
Biasanya membutuhkan 10 -
14 jam dengan waktu rata-
rata efektif ( 12 jam / 24
jam).
Kategori III : Total care/Intensif care, memerlukan waktu
5-6 jam/hari

1) semua kebutuhan klien dibantu


2) perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan
3) observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
4) makan dan minum melalui selang lambung
5) pengobatan intravena “perdrip”
6) dilakukan suction
7) gelisah / disorientasi
8) perawatan luka kompleks.
Perencanaan kebutuhan tenaga
keperawatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan tenaga keperawatan :
1). Faktor klien
 tingkat kompleksitas dan lamanya kebutuhan
perawatan
 tipe klien sesuai dengan jenis penyakitnya, usia
maupun faktor spesifik
 jumlah klien dan fluktuasi (turun-naiknya)
 keadaan sosial ekonomi yang mempengaruhi
kesehatannya
 harapan klien dan keluarganya
2). Faktor tenaga/staf
 jumlah dan komposisi tenaga keperawatan
 kebijakan pengaturan dinas
 peran, fungsi dan tanggung jawab perawat
 kebijakan personalia
 tingkat pendidikan dan pengalaman karyawan
 kelangkaan tenaga perawat spesialis
 sikap ethis para profesional
3). Faktor lingkungan
 tipe dan lokasi rumah sakit
 lay out ruang keperawatan
 fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan
 kelengkapan peralatan medis / diagnostik
 pelayanan penunjang dari bagian lain :
laboratorium, rontgen, farmasi,dll.
 pelayanan penunjangan dari instansi lain.
Contoh : PMI
 macam kegiatan yang dilaksanakan :
penyuluhan, kunjungan rumah dll.
4). Faktor Organisasi
 mutu pelayanan
 kebijakan pembinaan
dan pengembangan
Rumusan Perhitungan :
1). Peraturan Men. Kes. RI
No.262/Men.Kes/Per/VII/1979 :
 Perbandingan jumlah tempat tidur rumah
sakit dibanding dengan jumlah perawat.
 Rumah Sakit kelas A-B perbandingan
minimal
 Jumlah tenaga perawat : jumlah tempat
tidur
4 - 3 perawat : 2 tempat tidur
 Rumah Sakit kelas C : perawat :jumlah tempat
tidur :1: 1
 Hasil workshop perawatan oleh Dep. Kes. Ciloto
1971
Jumlah tenaga keperawatan : pasien = 5 : 9
tiap shift.
Catatan:
 Dinas dalam 24 jam dibagi 3 shift,dan ada 1 tim
pengganti
 Hari kerja efektif / tahun = 255 - 260 hari
 Libur mingguan 52 hari
 Cuti tahunan 12 hari
 Hari besar 10 hari
 Sakit / ijin 12 hari
 Cuti hamil rata-rata 29 hari
2). Menurut Departemen Kesehatan Filipina th. 1984
Jam pelayanan keperawatan rata-rata per
pasien dalam 24 jam adalah :
 interne 3,4 jam
 Bedah 3,5 jam
 Campuran bedah dan interne 3,4 jam
 Post partum 3 jam
 Bayi 2,5 jam
 Anak-anak 4 jam
Proporsi rata-rata perawat
yang dibutuhkan :
 40 % non-profesional

 60 % profesional.
Cara Menghitung Jumlah Kebutuhan Perawat
:
1). Disesuaikan dengan kebijakan rumah
sakit, yaitu dengan menentukan :
 Analisakegiatan untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
 Jumlah jam perawatan efektif pasien
tertentu selama 24 jam.
 Jumlah hari kerja efektif perawat dalam 1
tahun.
 Penggunaan tempat tidur rata-rata.(BOR)
 Jumlah jam kerja perawat per hari
Berdasarkan Perhitungan di atas maka kebutuhan
kuantitatif tenaga keperawatan dapat dihitung :

 Jumlah pasien rata-rata tiap hari dikalikan


rata-rata jam perawatan dalam 24
 jam (jam efektif) dikalikan jumlah hari dalam
1 tahun adalah merupakan jumlah jam
perawatan yang dibutuhkan selama 1 tahun.
 Hari kerja efektif dikalikan jam kerja sehari
adalah merupakan jumlah jam kerja perawat
dalam 1 tahun.
 Tenaga yang dibutuhkan adalah jumlah jam
perawatan dalam 1 tahun dibagi
 jumlah jam kerja perawat dalam 1 tahun ( a :
b).
 Untuk menentukan jumlah tenaga yang
diperlukan, perlu diperhitungkan
 adanya tenaga yang cuti hamil dan tenaga
pengelola keperawatan.
 Asumsi tenaga cuti hamil adalah % dari
tenaga yang dibutuhkan.
 Jumlah jam yang hilang karena cuti hamil
adalah :
 persentase % x jumlah hari cuti hamil x
jumlah jam kerja / hari.
 Tambahan tenaga yang diperlukan :
Tambahan karena cuti hamil: Jumlah
jam hilang karena cuti hamil
Jumlah jam kerja efektif dalam 1
tahun.
Pengelola keperawatan : Sesuai
kebijakan masing-masing RS
Cara menghitung jumlah perawat yang
tugas selama 24 jam

Rata-rata jumlah pasien x rata-rata jam perawatan tiap pasien dalam 24 jam
jumlah jam kerja perawat per hari
Cara Menentukan Ketenagaan Yang Tepat :
 Melakukan survey untuk tiap pasien
dibangsal untuk 10 - 15 hari tetapi tidak
dilakukan dengan hari yang berurutan
untuk mencegah pengulangan pada pasien
yang sama. Tujuan untuk menentukan
jumlah pasien yang memerlukan :

 perawatan maksimal / komplet


 perawatan partial / sebagian / sedang
 perawatan minimal / mandiri.
 Membuat kumpulan data dari pasien yang
mencakup tindakan keperawatan yang langsung
dan tidak langsung dalam 24 jam.
 berapa kali dilakukan dalam 24 jam
 berapa lamanya waktu yang digunakan dalam
tiap kegiatan, yang bertujuan untuk
mengetahui macam perawatan apa yang
dibutuhkan oleh pasien apakah perawatan
maksimal, partial atau minimal.
 Membuat kumpulan data dari kategori perawat
yang melaksanakan kegiatan itu dengan jumlah
waktunya.
 Hitung jumlah jam yang dipakai untuk tiap
aktivitas dalam tiap waktu dinas ( pagi, sore,
malam ) menurut kualifikasi pasien.
 Golongkan aktivitas / kegiatan keperawatan
kedalam 2 bagian : professional dan non-
professional.
 Setelah menghitung tenaga yang dibutuhkan
maka perlu tambahan waktu untuk
pengembangan.
Kesimpulan
Klasifikasi pasien & perencanaan tenaga
keperawatan merupakan suatu proses
pemikiran dan penentuan dari hal-hal yang
akan dilaksanakan oleh pimpinan untuk masa
yang akan datang. Dalam upaya efisiensi dan
efektifitas serta mempertahankan kualitas
pelayanan keperawatan selama 24 jam terus
menerus di rumah sakit, maka semua
pengelola keperawatan diharapkan mampu
menyusun perencanaan tenaga keperawatan
berdasarkan analisa kegiatan dan perhitungan
yang cermat, sehingga dapat diperoleh
efisiensi dan efektifitas pelayanan yang dapat
menghasilkan kinerja yang optimal.
SEKIAN
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM W W

Anda mungkin juga menyukai