Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

“PERHITUNGAN TENAGA KERJA”

OLEH :

FESTIKA ANGGA SAYEKTI


1811020368

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam sistem kesehatan
suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup masyarakat. Ketenagaan membutuhkan
masa persiapan yang terpanjang dibandingkan dengan sumber daya yang lain dan tergantung
yang menyalurkan mobilisasi atau usaha-usaha untuk pemerataan pelayanan.
Dalam merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia telah menyusun modul dasar susunan personalia (DSP) yang memuat tentang
metode perhitungan tenaga kesehatan yaitu estimasi beban kerja. Dalam metode ini tiap-tiap
pegawai dapat dihitung beban kerjanya berdasarkan tugas dan fungsinya.
Efektifitas dan efisiensi ketenagakerjaan merupakan salah satu indicator keberhasilan
rumah sakit bila didukung oleh ketersediaan jumlah sumberdaya manusia yang cukup dengan
kualitas yang tinggi professional sesuai dengan fungsi dan tugas setiap pegawai. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit, begitu
pentingnya pelayanan dirumah sakit, bahkan Huber (cit. Nurdjanah, 1999)melaporkan bahwa
70% tenaga kesehatan dirumah sakit adalah perawat.Sedang Gillies (1994) memperkirakan
bahwa sekitar 75% tenaga keperawatan dirumah sakit adalah perawat, dan 60-70% dari total
anggaran digunakan untuk menggaji perawat.Kualitas asuhan keperawatan dapat dapat
mencapai hasil ayng optimal apabila beban kerja dan sumber daya perawat yang ada
memiliki proporsi yang seimbang. Berdasarkan penelitian WHO (1997),beberapa Negara di
Asia Tenggara termasuk Indonesia ditemikan fakta bahwa perawat yang bekerja dirumah
sakit menjalani peningkatan beban kerja dan masih mengalami kekurangan perawat. Hal ini
disebabkan karena peran perawat belum didefinisikan dengan baik, dan perawt yang lain
masih banyak yang tidak mementingkan absensi. Dengan tanpa dipungkiri lagi bahwa
perawat merupakan kelompok terbesar di era rumah sakit sehingga baik buruknya pelayanan
rumahsakit adlh merupakan citra dari kelompok perawat sebagai jasa pemberian pelayanan
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Perencanaan tenaga (staffing ) keperawatan merupakan salah satu fungsi utama


pimpinan organisasi dalam keperawatan. Keberhasilan pimpinan organisasi dalam
merencanakan perawat ditentukan oleh kualitas SDM (Arwani & Suprianto, 2006).

Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan jumlah tenaga dan jenis
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai target
pelayanan kesehatan yang telah ditentukan dan mencapai tujuan kesehatan. Perencanaan
ini mencakup persiapan: siapa yang berbuat apa, kapan, dimana, bagaimana, dengan
sumber daya apa dan untuk populasi mana. Perencanaan tenaga rumah sakit adalah
sebagai perencanaan tenaga kesehatan untuk mencapai target pelayanan rumah sakit yang
dibutuhkan yang akan membantu pencapaian target kesehatan. Langkah-langkah
perencanaan tenaga rumah sakit secara garis besar sama dengan langkah-langkah
perencanaan tenaga pada umumnya. Memang ada beberapa kekhususan-kekhususan
sesuai dengan fungsi rumah sakit (Junaidi, 1988 dalam Analisis Kebutuhan Tenaga
Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD Karimun oleh Liza Sri, 2011).

Menurut Ilyas (2004) dalam menentukan kebutuhan SDM rumah sakit harus
memperhatikan beberapa faktor seperti ukuran dan tipe rumah sakit; fasilitas dan tipe
pelayanan yang ditawarkan; jenis dan jumlah peralatan dan frekuensi pemakaiannya;
kompleksitas penyakit; usia pasien dan lamanya waktu tinggal di rumah sakit; pemberian
cuti, seperti melahirkan, liburan, sakit, dan tugas belajar; keterbatasan anggaran; turn over
(mengundurkan diri) personel dan tingkat ketidak hadiran; pelayanan dan perawatan
kesehatan 24 jam dan lain-lain

Menurut Suyanto (2008), perhitungan tenaga kerja perawat perlu diperhatikan hal-hal,
sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan.


a. Faktor klien, meliputi : tingkat kompleksitas perawat, kondisi pasien sesuai dengan
jenis penyakit dan usianya, jumlah pasien dan fluktuasinya, keadaan sosial ekonomi
dan harapan pasien dan keluarga.

b. Faktor tenaga, meliputi : jumlah dan komposisi tenaga keperawatan, kebijakan


pengaturan dinas, uraian tugas perawat, kebijakan personalia, tingkat pendidikan
dan pengalaman kerja, tenaga perawat spesialis dan sikap ethis professional.

c. Faktor lingkungan, meliputi : tipe dan lokasi rumah sakit, layout keperawatan,
fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan medik atau
diagnostik, pelayanan penunjang dari instalasi lain dan macam kegiatan yang
dilaksanakan.

d. Faktor organisasi, meliputi : mutu pelayanan yang ditetapkan dan kebijakan


pembinaan dan pengembangan.

B. METODE PERHITUNGAN PERENCANAAN TENAGA KEPERAWATAN

1. Metode Lokakarya PPNI

Penentuan kebutuhan tenaga perawat menurut Lokakarya PPNI dengan mengubah


satuan hari dengan minggu. Selanjutnya jumlah hari kerja efektif dihitung dalam
minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah kerja perhari selama 40 jam per minggu.
PPNI berusaha menyesuaikan lama kerja dan libur yang berlaku di Indonesia:

(A×52 minggu) × 7 hari ( TT×BOR )


Tenaga Perawat = + 25%
Hari kerja efektif ×Total jam kerja perminggu

Keterangan :

A = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan oleh pasien perhari 52 minggu = 365
hari dalam setahun : 7

TT = Tempat Tidur

BOR (Bed Occupancy Rate) adalah presentase rata-rata jumlah tempat tidur yang
digunakan selama periode tertentu (satu semester/tahun)

Hari kerja efektif yang dihitung sebagai berikut :

=(365 – (52 hari minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari cuti tahunan)

=289 hari : 7 hari/minggu

=41 minggu

Total jam kerja perminggu = 40 jam

Komponen 25% yaitu tingkat penyesuaian terhadap produktivitas


2. Metode Gillies
Metode ini membuat perhitungan tenaga perawat berdasarkan jumlah tindakan
keperawatan. Untuk itu gillies membagi tindakan keperawatan menjadi 3 jenis yaitu
tindakan keperawatan langsung, tindakan keperawatan tidak langsung dan
pendidikan kesehatan.

a) Waktu keperawatan langsung menurut Mineti Hurchinsun (1975), yaitu:

Pasien mandiri : 2 jam/hari


Pasien partial : 3 jam/hari
Pasien total : 6 jam/hari

b) Waktu keperawatan tidak langsung menurut Wolf & Young, (1965) adalah 60
jam/pasien/hari

c) Waktu keperawatan untuk pendidikan kesehatan adalah 15 menit.

Dalam teori Gillies ini bisa untuk mengetahui kebutuhan jumlah perawat tiap hari,
tiap shif atau jumlah keseluruhan atau suatu unit ruangan. Dasar pemenuhan
kebutuhan perawat menurut Gillies adalah jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan
tiap tahun dibagi dengan jumlah jam keperawatan yang diberikan oleh perawat tiap
tahun.

Rumus jumlah keperawatan menurut Gillies adalah sebagai berikut :

Jmlh jam Kep. Pasien/hr x rata-rata sensus pasien/hr x jumlah hari dalam setahun

(jumlah hari/tahun - jumlah hari libur/cuti/th) x jumlah jam kerja perawat/hari


3. Metode Depkes (2002)

a. Pengelompokan unit kerja dirumah sakit

Penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan harus memperhatikan unit krja yang


ada di Rumah sakit. Secara, garis besar terdapat pengelompokan sebagai berikut :
1. Rawat inap dewasa

2. Rawat inap anak/perinatal

3. Rawat inap intensif

4. Gawat darurat/IGD

5. Kamar bersalin

6. Kamar operasi

7. Rawat jalan

b. Model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan

1. Rawat inap

a. Berdasarkan klasifikasi pasien Cara penghitungan berdasarkan :

Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus Rata-rata


pasien perhari

Jam perawatan yang diperlukan /hari/pasien Jam perawatan yang


diperlukan /ruangan /hari Jam kerja efektif setiap perawat/7jam perhari

Contoh penghitungan kebutuhan tenaga dalam satu ruangan /pavilyun dengan berbagai
macam bagian/jenis penyakit :

No. Jenis Kategori Rata-rata pasien /hari Rata-rata jam Jumlah


perawatan perawatan /hari
pasien /hari
A B C D E
1. Pasien Penyakit Dalam 10 3,5 35
2. Pasien Bedah 8 4 32
3. Pasien Gawat 1 10 10
4. Pasien Anak 3 4,5 13,5
5. Pasien Kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93,0

Keterangan :

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah:

Jumlah jam perawatan /hari 93 = 13 orang

Jam kerja efektif per/shift 7

Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah dengan koreksi


yang meliputi :

(1) Hari libur/cuti/hari besar (loos day)

Jumlah hr minggu dlm 1tahun+cuti+hari besar x jml.perawat yg tersedia Jumlah


hari kerja efektif

52+12+14=78 hari x 13 = 3,5 orang

286

(2) Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan


seperti : membuat perincian biaya pasien pulang ,kebersihan ruangan ,kebersihan alat-
alat makan dll. Bila diperkirakan 25 % dari jam perawatan maka diperoleh tambahan :
Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25

100

13+3,5 x 25 = 4,1

100

Jumlah tenaga :tenaga yang tersedia+ factor koreksi

13 + 3,5 + 4,1 = 20,6 (dibulatkan menjadi 21 orang perawat)


Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibulatkan untuk contoh diatas adalah 21 orang
2). Tingkat ketergantungan pasien
Pasien diklasikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan
terhadap asuhan keperawatan meliputi :

a. Asuhan keperawatan minimal


b. Asuhan keperawatan sedang

c. Asuhan keperawatan agak berat

d. Asuhan keperawatan maksimal

No. Kategori Rata-rata Rata-rata jam Jumlah jam


jumlah pasien perawatan perawatan x
/hari pasien /hari rata-rata
pasien /hari
(cxd)
A B C D E
1. Askep minimal 7 2 14
2. Askep sedang 7 3,08 21,56
3. Askep agak berat 11 4,15 45,65
4. Askep maksimal 1 6,16 6,16
Jumlah 26 87,37

Keterangan :
Berdasarkan penelitian diluar negeri

Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 87,37 = 12,5

Jam efektif perawat 7

Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah dengan factor koreksi
yaitu :

(1) Hari libur /cuti/hari besar(loos day)

Juml.hari mggu dlm 1 tahun + cuti +hari besar x juml perwat yg diperlukan

Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun

52+12+14=78 hari x 12,5 = 3,4 orang perawat

286

(2) Tenaga keperawatan yang mengerjakan pekerjaan non keperawatan bila


diperlukan 25% dari jam pelayanan perawatan maka ;

Jumlah tenaga perawat + loos day x 25 = 12,5 +3,4 x 25 = 3,9

100 100

Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + factor koreksi

12,5 +3,4 +3,9 = 19,8 (dibulatkan 20 orang perawat)

Jadi tenaga yang dibutuhkan dalam contoh kasus kadalah 20 orang 2. Kamar
operasi

a. Kamar operasi

Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi

a) Jumlah dan jenis operasi

b) Jumlah kamr operasi

c) Pemakaian kmar operasi

d) Tugas perawat di kmar operasi,insrtumentor,perawat sirkulasi (2 orang


/tim)

e) Ketergantungan pasien Operasi besar : 5 jam /1 operasi Operasi sedang: 2


jam /1 operasi Operasi kecil : 1 jam / 1 operasi

Jumlah jam perawatan /hari x juml.operasi x juml.perawat dlm tim Jam


kerja efektif/hari

Contoh kasus:

Dalam suatu RS terdapat 30 operasi perhari dengan perincian :operasi


besar :6 orang .operasi sedang :15 oramg,operasi kecil : 9 orang.
Penghitungan kebutuhan tenaga perawat adalah sebagai berikut : (6x5
jam ) + (15 x 2 jam ) + ( 9 jam x 1 ) X 2 = 19,71 + 1 (perawat cadangan
inti )

7 jam

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah di kamar operasi


untuk contoh kasus diatas adalah 20 orang + 1 (perawat
cadangan inti )

b) Di ruang penerimaan dan Recovery Room

Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit

Ketergantungan pasien di Recovery Room : 1 jam

1,25 x 30 = 5,4 orang (dibulatkan menjadi 5 orang )

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan di ruangan penerimaan


dan RR adalah 5 orang

Penghitungan diatas dengan kondisi :alat tenun dan set operasi dipersiapkan oleh
CSSD

3. Gawat darurat

Dasar penghitungan di unit gawat darurat adalah Rata-rata jumlah pasien


perhari

Jumlah jam perawatan perhari Jam efektif perawat /hari

Rata –rata jumlah pasien / hari = 50 pasien

Jumlah jam perawatan efektif perawat /hari = 7 jam Jadi kebutuhan tenaga
perawat diUGD

50 x 4 = 28,57 dibulatkan 29
7

29 orang + loos day (78 x 29) = 29 orang + 7,9 = 36,9 ( dibulatkan 37 )


286

4. Metode Ilyas Yaslis.


Teori ilyas yaslis memuat BOR (Bed Occupancy Rate) yang dihitung tiap
tahun dan angka 255 hari yang berasal dari jumlah hari satu tahun dikurangi 12
hari libur nasional dan ditambah 12 hari cuti tahunan dikalikan dengan jenis
shift yang dipakai. Jenis shift ada yang ¾ yaitu masuk kerja selama 3 hari
berturut-turut kemudian hari keempat libur atau 4/5 yaitu masuk kerja selama 4
hari berturut-turut kemudian hari kelima libur. Rumus Teori Ilyas Yaslis:

Tenaga Perawat = A x B x 365 hari

(255 x jam kerja /hari)

Keterangan :

A = Jam perawatan/24 jam (waktu perawatan yang dibutuhkan pasien) B =


sensus harian (BOR x jumlah tempat tidur)

365 = jumlah hari selama setahun

255 = hari kerja efektif perawat/tahun

= {365 - (12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) x 3⁄4}

= 255 hari

5 Metode Douglas
Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah perawat
yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien, dimana
masingmasing kategori mempunyai nilai standar per shift nya, yaitu sebagai berikut :

Jumlah Klasifikasi KLien


Pasien Minimal Parsial Total
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
dst

Contoh kasus
Ruang rawat dengan 17 orang klien, dimana 3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang
dengan ketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :

Minimal Parsial Total Jumlah


Pagi 0,17 x 3 = 0,51 0.27 x 8 = 2.16 0.36 x 6 = 2.16 4.83 (5) orang
Sore 0.14 x 3 = 0.42 0.15 x 8 = 1.2 0.3 x 6 = 1.8 3.42 (4) orang
Malam 0.07 x 3 = 0.21 0.10 x 8 = 0.8 0.2 x 6 = 1.2 2.21 (2) orang
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari 11 Orang

BAB III
PEMBAHASAN KASUS

I. Contoh Kasus 1 : Perhitungan menggunakan metode PPNI

Diketahui rata-rata perawatan selama 24 jam adalah 40 jam seperti pada tabel, BOR rata-
rata 70 %, dan jumlah tempat tidur 100 buah. Hitung berapa kebutuhan perawat di rumah
sakit tersebut. Tabel rata-rata perawatan selama 24 jam

No. Jenis Kategori Rata-rata pasien /hari Rata-rata jam Jumlah


perawatan perawatan /hari
pasien /hari
1. Pasien bedah 10 4 40

Jawab :

Tenaga Perawat = (A×52 minggu) × 7 hari (TT × BOR )


+ 25%
Hari kerja efektif × Total jam kerja perminggu

= (40x52 minggu) x 7 hari (100x0,7)


+ 25%
41 minggu x 40 jam

= (2080) x 7 (70)
+ 25%
1640

= 1019200
+ 25%
1640

= 621,46 + 0,25 = 621,71 = 622.

Jadi, jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan ialah 622 orang.

II.Contoh Kasus 2 : Perhitungan menggunakan metode Gillies


Ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Prof. DR. H. Aloei Saboe memiliki
jumlah rata-rata pasien harian 25 orang. Rincian derajat ketergantungan adalah pasien
mandiri 10 orang, pasien partial 8 orang dan pasien total 7 orang. Rata-rata jam
keperawatan/hari adalah 8 jam atau 40 jam/minggu. Jumlah hari libur satu tahun yaitu
cuti 20 hari, hari libur nasional 120 hari. Perhitungan jam keperawatan menurut Minneti
Hurchinson, keperawatan tidak langsung menurut Wolf&Young, Dan pendidikan
kesehatan adalah 15 menit/ pasien serta pembagian dinas pagi/sore/malam menurut
Abdullah & Levine.

Tentukan :

a. Berapa jumlah perawat untuk dinas pagi, sore dan malam?

b. Berapa jumlah komposisi perawat ahli dan tidak ahli?

c. Berapa jumlah perawat di ruang rawat inap di Rumah Sakit Prof. DR. H. Aloei Saboe?
Jawab :

Jumlah keperawatan langsung adalah:


Mandiri : 10 x 2 jam = 20 jam
Partial : 8 x 3 jam = 24 jam
Total : 7 x 6 jam = 42 jam
Jumlah total = 86 jam

Jumlah keperawatan tidak langsung adalah:

25 pasien x 60 menit = 25 jam

Jumlah keperawatan pendidikan kesehatan adalah:

25 pasien x 15 menit = 375 menit atau 6,25 jam

Jumlah tenaga perawat harian di unit adalah :

86 x 25 jam x 6,25 jam = 13437,5 jam = 13,90 orang atau 14 orang

24 x 40 960 jam
Angka 24 atau 24 jam adalah menunjukkan jumlah jam dalam satu hari, sedangkan 40
atau 40 jam adalah jumlah jam kerja perawat dalam satu minggu. Nilai ini merupakan
nilai baku.

Jadi jawaban nya adalah


a) Dinas Pagi : 14 x 47% = 7 orang
Dinas Sore : 14 x 36% = 5 0rang
Dinas Malam : 14 x 17% = 2 orang
b) Komposisi perawat ahli : 14 x 55% = 7,7 atau 8 orang
Komposisi perawat tidak ahli : 14 x 54% = 6,3 atau 6 orang
c) Jumlah perawat diruang rawat inap 14 orang

III. Contoh Kasus 4 : Perhitungan menggunakan metode Ilyas

Diketahui ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit DR.. Mintohardjo memiliki
jumlah tempat tidur (TT) 30 buah. Rata-rata BOR/tahun adalah 75%. Rata-rata jam
keperawatan/hari adalah 8 jam atau 40 jam/minggu. Jumlah hari libur satu tahun yaitu
cuti 12 hari, hari libur nasional 12 hari. Berapa jumlah perawat di ruang rawat inap
Rumah Sakit DR. mintohardjo tersebut?

Jawab :

Tenaga Perawat = A x B x 365 hari

(255 x jam kerja /hari)

= 6 x (75% x 30) x 365

255 x 8

= 6 x 22,5 x 365

2040

= 49275
= = 24,15 = 224 orang.
2040
Jadi, jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan ialah 224 orang.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Salah satu aspek penting tercapainya mutu pelayanan di suatu rumah sakit adalah
tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Untuk hal
ini dibutuhkan kesiapan yang baik dalam membuat perencanaan terutama tentang
ketenagaan. Perencanaan ketenagaan ini harus benar-benar diperhitungkan sehingga
tidak menimbukan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga memungkinkan
kualitas pelayanan akan menurun. Bila hal ini dibiarkan akan menyebabkan angka
kunjungan klien ketempat pelayanan kesehatan akan menurun sehingga pendapatan
rumah sakit juga akan menurun.

Seorang menajer keperawatan harus mampu membuat perencanaan ketenagaan


dengan baik, yaitu dengan memanfaatkan hasil perhitungan yang didasarkan pada data-
data kepegawaian sesuai dengan yang ada di rumah sakit tersebut. Dalam melakukan
penghitungan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit, kita dapat menggunakan
beberapa rumus dimana tiap metode penghitungan pada prinsipnya hampir sama akan
tetapi memiliki kekhasan bagi situasi dan kondisi tertentu dari sistem pemberian
layanan asuhan keperawatan kepada klien.

B. SARAN

Bagi Mahasiwa

Berdasarkan kekurangan yang sudah disampaikan oleh penulis, diharapkan


mahasiswa dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang
manajemen keperawatan, bahkan mengembangkan metode perhitungan dalam
perencanaan tenaga keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit di
Indonesia.

Bagi Perawat

Diharapkan bagi perawat agar tidak hanya meningkatkan keterampilan dalam


memberikan praktik asuhan keperawatan (care giver), tetapi juga meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam hal manajerial (koordinator) baik dalam
manajemen kasus atau mengorganisasi pelayanan kesehatan sehingga perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan yang maksimal.
Bagi Dunia Keperawatan

Diharapkan dengan disusunnya makalah ini, manajemen keperawatan dalam


perencanaan tenaga keperawatan dapat terus ditingkatkan sehingga dapat menambah
pengetahuan yang lebih baik bagi dunia keperawatan, serta dapat diaplikasikan
untuk mengembangkan kompetensi dalam keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Douglas, Laura Mae. (1992) The effective Nurse : Leader and Manager ., 4 Th. Ed,. Mosby -
year book, Inc.

DepKesRI (2003), Indonesia sehat 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I

Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third Edition. Philadelphia :
WB Saunders.

Ilyas, Yaslis. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metoda dan Formula. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Diunduh 1 Maret 2017 Pukul 22.30 WITA.

Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional,


Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Soal

Dari hasil observasi dan sensus harian selama 6 bulan disebuah rumah sakit dengan kapasitas
tempat tidur 20tt dan didapatkan jumlah rata-rata klien yang dirawat 15orang/hari. Kriteria
pasien dirawat 5orang perawatan mandiri, 5orang perawatan sebagian dan 5orang total care.
Tingkat pendidikan perawat yaitu spk dan d3 keperawatan. Hari kerja efektif 8jam/minggu.
Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah kebutuhan tenaga perawat diruangan
tersebut.

Jawaban :

Menggunakan Rumus Douglas

Mandiri Sebagian Total care Jumlah


Pagi 0,17 x 5 = 0,85 0.27 x 5 = 1,35 0.36 x 5 = 1,8 4 orang
Sore 0.14 x 5 = 0,7 0.15 x 5 = 0,75 0.3 x 5 = 1,5 2,95 (3) orang
Malam 0.07 x 5 = 0.35 0.10 x 5 = 0,5 0.2 x 5 = 1 1,85 (2) orang
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari 9 Orang

Jadi total kebutuhan perawat :

Dinas pagi : 4 orang


Dinas sore : 3 orang
Dinas malam : 2 orang

Jumlah total : 9 orang

Anda mungkin juga menyukai