Oleh:
RIYANTO FAIZIN
NIM. 131811123015
Manfaat praktis
Bagi Rumah Sakit
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan bagi Manajer
Keperawatan di Rumah Sakit Muhamadiyah Lamongan dalam
mengelola sumber daya keperawatan.
Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti dan dapat
dijadikan acuan dalam menentukan langkah penelitian selanjutnya
terkait QNWL.
Bagi perawat
Penelitian ini dapat menambah wawasan perawat terkait QNWL
dan dapat dijadikan dasar memberikan pelayanan keperawatan
Tinjauan pustaka
Konsep
perawat
KEASLIAN Konsep
PENELITIAN QOWL
Kerangka Konsep
Individual factors:
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Status perkawinan
5. Kepemilikan anak Hipotesis:Ada
6. Beban tanggungan di
hubungan usia, jenis
rumah
7. Posisi dalam kelamin, pendidikan,
keperawatan status perkawinan,
8. Pengalaman Kerja
Internal factors 9. Masa kerja kepemilikan anak,
10. Motivasi kerja QNWL beban tanggungan di
(Quality Nursing Work
Life) rumah, posisi dalam
Social/environmental/cont 1.Work life-home life keperawatan,
extual factors balance
2. Work design
pengalaman kerja,
Operasional factors
dimensions masa kerja, motivasi
3. Work context
kerja dengan QNWL
dimensions
Administrative factors 4. Work world pada perawat di
dimensions Rumah Sakit
Muhamadiyah
Demant Patient and on
system Lamongan.
Eksternal factors
Keterangan:
Health care policy Diukur:
Labor market
Tidak Diukur
Metode Penelitian
• Kuantitatif • 166 responden
cross sectional
Jenis
Sample
penelitian
Kriteria Kriteria
ekslusi inklusi
• Perawat yang
cuti
• Perawat pelaksana, ketua
• Sakit tim, kepala ruangan
• Tugas belajar • Pegawai tetap
atau tugas luar • Pendidikan Diploma 3 – S1
kota Ners
Definisi
Operasional
Variabel Definisi Operasional Parameter Instrumen Skala Data Skor
Independen Faktor Individu
Usia Jumlah hari,bulan,tahun yang telah Remaja akhir 20-25 thn Lembar checklist Ordinal
dilalui sejak lahir s/d waktu tertentu dewasa awal 1=20-25 thn
26-35 thn dewasa akhir 2=26-35 thn
36-45 thn 3= 36-45thn
Lansia awal-akhir > 46 4 = >46
(depkes 2009)
Jenis Kelamin Laki laki dan perempuan Laki laki dan Lembar checklist Nominal 1 =1.Laki –laki
perempuan 2 =2. Perempuan
Status perkawinan Status Ikatan perjanjian hukum dan Kawin Lembar checklist Nominal 1. kawin
agama antar pribadi yang membentuk belum kawin 2.belum kawin
hubungan kekerabatan Duda/janda 3. janda/duda
Kepemilikan anak Jumlah anak yang dimiliki 1.Belum memiliki anak Lembar checklist Nominal 1. belum
memiliki
2.satu anak anak
2 = satu anak
3. lebih dari satu anak
3=lebih dari satu anak
Beban tanggungan di Tanggung jawab terhadap anggota 1. Orangtua Lembar checklist Nominal 1= tidak ada tanggungan
rumah keluarga di rumah 2. Anak 2=satu tanggungan
3. Suami/istri 2= lebih dari satu
4. Saudara tanggungan
Variabel Definisi Operasional Parameter Instrumen Skala Data Skor
Independen Faktor Individu
Posisi dalam Jabatan yang terima oleh perawat 1. Kepala ruang Lembar Ordinal 1= kepala ruang
keperawatan 2. Kepala tim checlist 2= kepala tim
3. Pelaksana 3= pelaksana
Masa kerja Waktu yang dilalui selama bekerja Lebih dari 2 tahun sampai Lembar Ordinal 1 = 1-5 tahun
sebagai perawat dengan saat ini checlist 2=5-10 tahun
3 = >10 tahun
Pengalaman kerja Riwayat keterlibatan karyawan Penugasan dari atasan Lembar Ordinal 1=satu ruangan
tersebut dalam pelaksanaan tugas terkait penempatan pada checkli 2= 2 ruangan
pekerjaan ruangan-ruangan tertentu st 3= ≥3ruangan
Motivasi kerja Sesuatu yang menimbulkan Motivasi internal dan Kuesioner Ordinal 1. Baik
dorongan atau semangat eksternal (X) > Mean +
kerja atau dengan kata lain 1 SD
pendorong semangat kerja
dengan dorongan 2. Cukup
dimaksudkan agar dapat Mean – 1 SD ≤ X
memberikan desakan yang ≤ Mean + 1 SD
alami untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan 3. Kurang
hidup, dan merupakan (X) < Mean –
kecenderungan untuk 1 SD
mempertahankan hidup. (Riwidiko, 2009)
Variabel Definisi Operasional Parameter Instrumen Skala Data Skor
Dependen
QNWL
Work Keseimbanga 1.Keseimbanga Kuesioner Ordinal 1: sangat tidak setuju
lifehome n antara n rumah dan QNWL 2: tidak setuju
life kehidupan pekerjaan 3: raguragu
perawat di 2. Energi yang 4: setuju
tempat kerja tersisa 5:sangat setuju
dan dirumah 3. Pengaruh “baik” jika skor
pekerjaan 27-35,
terhadap “cukup” jika 21-26, dan
kehidupan “kurang
perawat ” jika skor 7-20
4. Kebijakan
Organisasi
Work Komposisi pekerjaan Kepuasan Kuesioner Ordinal Skor favorable
Design yang dilakukan perawat kerja QNWL 1: sangat tidak
2. Otonomi setuju
3. Proporsi 2: tidak setuju
kerja 3: raguragu
4. Kinerja 4: setuju
Staffing 5: sangat
setuju
Skor
pertanyaan
unfavorable
5:sangat tidak setuju
4: tidak setuju
3: raguragu
2: setuju
1:sangat setuju
Item
pertanyaan
unfavorable :
3,5,6
“baik” apabila
skor 34-45,
“cukup” jika 27-33, dan
“kurang
” jika skor 9-26
Variabel Definisi Operasional Parameter Instrumen Skala Data Skor
Dependen
QNWL
Work Dampak lingkungan kerja pada 1. Komunikasi Kuesinoer Ordinal 1: sangat
Context perawat di tempat perawat bekerja 2. Supervisi QNWL tidak setuju 2: tidak setuju
3. Kerjasama 3: raguragu
4: setuju
4. Pengembang
5: sangatsetuju
an karir “baik” jika 76-100,
5. Fasilitas “cukup”
kerja jika 60-75, dan
6. Rasa aman “kurang
7. penghargaan ” jika
20-59
Lokasi dan
Instrumen
waktu
Prosedur
Analisis data pengumpulan
data
Purposive Sampling
Sampel
Perawat di RS Muhamadiyah Lamongan yang memenuhi kriteria inklusi
Kerangka Kerja
Variabel independen Variabel dependen
Faktor individu
usia QNWL (Quality Nursing Work
jenis kelamin Life)
pendidikan
status perkawinan 1.Work life-home life balance
kepemilikan anak 2. Work design dimensions
beban tanggungan 3. Work context dimensions
posisi dalam keperawatan 4. Work world dimensions
pengalaman kerja
masa kerja
Motivasi kerja
menggunakan uji statistik Chi Square dan Sperman rho dengan derajat
kemaknaan α ≤ 0,05
ETIK
PENELITIAN
Anonimity Confidentiality
Hasil Dan pembahasan
Tabel 5.1 Distribusi variabel faktor individu responden (n=166) di
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan tahun 2019
Variabel Kategori F %
25-35 tahun 108 65.9
Usia 36-45 tahun 52 30.5
>45 tahun 6 3.7
Laki-laki 62 36.6
Jenis kelamin
Perempuan 104 63.4
Diploma 132 80.8
Pendidikan
Sarjana (S1) 34 19.2
Belum menikah 26 14.6
Menikah 140 85.4
Status perkawinan
Cerai/duda/janda 0 0
Kepemilikan anak
Satu anak 42 24.4
>1 anak 94 63.4
Tidak ada 26 16
Satu tanggungan 64 39
Beban tanggungan
> 1 tanggungan 76 45
Karu 11 6.7
Posisi dalam keperawatan Katim 25 15.0
Pelaksana 130 78.3
1-5 tahun 60 36.6
Masa kerja 6-10 tahun 35 20.1
> 10 tahun 71 43.3
1 ruangan 0 0
Pengalaman kerja 2 ruangan 56 34.1
>2 ruangan 110 65.9
Baik 117 71.3
Motivasi kerja Cukup 27 16.5
Kurang 20 12.2
Tabel 5.2 Distribusi variabel QNWL (n=166) di Rumah
Sakit Muhammadiyah Lamongan tahun 2019
Variable Kategori n %
Baik 148 89.2
QNWL Cukup 15 9.0
Kurang 3 1.8
Kategori
No Variabel Baik Cukup Kurang
n % n % n %
1 Work life 152 97.2 14 7.3 0 0
Home life
2 Work design 114 69.5 46 28 6 2.4
3 Work context 157 94.5 9 5.5 0 0
4 Work world 155 93.3 11 6.7 0 0
Tabel 5.4 Distribusi berdasarkan Work life Home life
berdasarkan parameter di Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan tahun 2019
CI 95%
Parameter Mean SD
Lower Upper
Keseimbangan rumah dan 3.37 4.428 12.82 14.18
pekerjaan
Energi yang tersisa 3.04 1.450 2.82 3.27
Pengaruh pekerjaan 3.25 1.598 3.00 3.49
terhadap kehidupan perawat
Kebijakan organisasi 3.67 1.349 3.46 3.87
• Work context dimensions merupakan pengaturan di mana perawat dan dampak lingkungan
kerja pada perawat berkaitan erat dengan dimensi desain pekerjaan, dimensi konteks
kerja lebih luas yang mencakup komunikasi, kerja sama rekan kerja, rekan tim kesehatan
antar-profesi, penyediaan sumber daya (peralatan dan material) untuk melakukan pekerjaan,
sistem dalam bekerja, pertumbuhan yang didapat, serta penunjang pekerjaan
• Di RSM Lamongan perawat senior atau yang lebih tua dianggap memiliki wawasan yang
luas sehingga seringkali dimintai pendapat terkait pemilihan keputusan.
Hubungan jenis kelamin dengan
QNWL
Penelitian ini ditemukan ada hubungan Jenis kelamin perawat dengan QNWL total. Penelitian ini
juga menemukan adanya hubungan jenis kelamin dengan dimensi QNWL khususnya pada dimensi
work life home life dan work design. Penelitian ini sejalan dengan seluruh penelitian yang peneliti
temukan. Penelitian-penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan faktor jenis kelamin terhadap QNWL
Pada dimensi work world dan work context tidak ditemukan adanya hubungan. Temuan ini
sejalan dengan penelitian Suparto et al.,(2018) yang menyatakan jenis kelamin tidak ada
hubungan dengan masing-masing dimensi QNWL.
Jenis kelamin merupakan status gender yang tidak bisa dirubah. Peran yang dijalankan pada
tatanan kehidupan juga berbeda. Perempuan cenderung menjalankan tugas rumah dan mengurus
anak sedangkan laki-laki cenderung sebagai pekerja. Adanya beban yang dijalankan oleh masing-
masing gender menjadikan tidak ada pengaruhnya pada QNWL.
Hubungan pendidikan dengan
QNWL
Penelitian ini ditemukan ada hubungan tingkat pendidikan perawat
dengan QNWL total. Penelitian ini juga menemukan adanya
hubungan pendidikan dengan dimensi QNWL khususnya pada
dimensi work life home life. Teori Clarke, (2010) menyatakan bahwa
pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat tinggi terhadap
kinerja perawat.
Sebagian besar responden berstatus sudah menikah. Hal ini mengakibatkan adanya
peran ganda dalam kehidupan perawat. Pertama adalah peran sebagai perawat dan
kedua adalah peran sebagai orangtua atau pengasuh. Sehingga harus
menyeimbangkan antara pekerjaan di rumah dan pekerjaan di Rumah Sakit.
Temuan ini dikarenakan adanya peran ganda yang dijalani oleh wanita yang bekerja. Karena
rata-rata sudah menikah sehingga mereka para perawat cenderung meningkatkan QNWL
untuk mendapatkan fasilitas dan tunjangan yang memadai untuk kehidupan keluarga.
Hubungan kepemilikan anak
dengan QNWL
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kepemilikan anak dengan
QNWL. Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan kepemilikan anak
dengan dimensi QNWL khususnya pada dimensi work life work home dan
work design. Temuan ini sejalan dengan penelitian Asih et al.,(2015) yang
menunjukkan perawat yang memiliki anak cenderung memiliki stress yang
tinggi terutama perempuan dan berhubungan dengan QNWL.
Beban tanggungan berhubungan dengan dimensi work design, work context, dan work
world. Parameter yang paling dominan dalam variabel in adalah proporsi kerja,
kecukupan gaji dan supervisi.
Penelitian ini menunjukkan adanya kebutuhan akan gaji yang di terima untuk dapat
memenuhi beban tanggungan yang dimiliki.
Hubungan pengalaman kerja
dengan QNWL
• Penelitian ini menemukan adanya hubungan pengalaman kerja dengan QNWL.
Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan pengalaman kerja dengan dimensi
QNWL khususnya pada dimensi work life home life , work design dan work context.
• Suatu pembelajaran juga mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang
diakibatkan pengalaman,pemahaman dan praktek (Umaru et al., 2014). Ida et al.,(2008)
memberikan kesimpulan bahwa seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang
tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya:Mendeteksi kesalahan,
memahami kesalahan, dan mencari penyebab munculnya kesalahan.
Hubungan masa kerja dengan
QNWL
Penelitian ini meneemukan adanya hubungan masa kerja dengan
QNWL. Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan masa
kerja dengan dimensi QNWL khususnya pada dimensi work design
dan work context. Penelitian ini sesuai dengan teori yang
dikembangkan oleh Clarke et al.,(2010).
Perawat yang telah bekerja dalam jangka waktu yang lama telah
memiliki kemampuan dan adaptasi diri baik dengan lingkungannya.
Adaptasi yang telah berlangsung lama berdampak terhadap
kompetensi perawat yang semakin kompeten untuk memberikan
asuhan keperawatan.
Work world dimension didefinisikan sebagai efek dari pengaruh sosial dan perubahan pada
praktek keperawatan. work world dimensions meliputi citra profesi, isu-isu ekonomi, keamanan
kerja, kekhawatiran dari sebagian besar karyawan, perilaku, dan kehidupan perawat sehari-
hari.
Sebagian besar responden pada penelitian ini merupakan perawat pelaksana. Akan tetapi perawat
pelaksana memiliki kebanggan akan profesinya dikarenakan sebagian besar masyarakat Lamongan
menganggap profesi perawat adalah sama dengan dokter yang dapat mengobati penyakit dan
membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat.
Hubungan motivasi kerja
dengan QNWL
• Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara motivasi dengan QNWL.
Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan motivasi kerja dengan dimensi
QNWL khususnya pada dimensi work design. Temuan ini sejalan dengan Penelitian
Morsy et al., (2015) yang meneliti tentang hubungan antara persepsi terhadap
kualitas kehidupan kerja dengan motivasi kerja karyawan
• Motivasi dan harapan tersebut berpengaruh terhadap kinerja yang ditampilkan oleh
perawat. Perawat yang baru bekerja menunjukkan motivasi serta antusias yang tinggi
terhadap pekerjaannya. Motivasi dan antusias muncul karena perawat baru ingin
menunjukkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas.
• Pada parameter item yang mendefinisikan lingkungan kerja perawat yaitu beban
kerja, kepegawaian, dan otonomi. Beban kerja berhubungan dengan pengaturan staf
yang menyebabkan beban bagi perawat dan berakibat pada ketidakpuasan dalam
bekerja, ketidakpuasan perawat dalam bekerja akan berdampak pada kinerja dan
keinginan perawat untuk keluar dari pekerjaannya.
KETERBATASAN PENELITIAN
Selama proses penelitian ditemukan
beberapa keterbatasan dalam penelitian
sebagai berikut:
» Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki jumlah pertanyaan yang cukup banyak
sehingga membutuhkan waktu yang lebih untuk
mengisinya.
» Kesibukan perawat dalam pekerjaannya
sehingga konsentrasi perawat tidak hanya
mengisi kuesioner.
KESIMPULAN
• Faktor individu yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, beban
tanggungan, kepemilikan anak, posisi di keperawatan, pengalaman
kerja dan masa kerja dan motivasi kerja mempunyai hubungan
1 dengan QNWL