SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada
Jurusan Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sebelas April Sumedang
2016
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
ABSTRAK
ABSTRACT
Many problems arise when a person suffers from a particular disease but do not have
the motivation to recover against itself. This bottleneck occurs because of lack of
support from the patient's environment. Therapeutic communication skills nurses can
provide support and encouragement as well as the information becomes a positive
outlet for patients to receive state is experienced and able to make changes that can
improve the health of patients.
The purpose of the study was to determine the relationship of therapeutic
communication nurse with motivation to recover inpatients in hospitals Orchid room
Sumedang. This research is a quantitative research. The subject of this study are in-
patients at hospitals Orchid room Sumedang many as 68 respondents, by way of
accidential sampling.
The data collection is done by using questionnaires filled out by respondents and
observation sheet. Analysis of data through two phases, namely univariate to see the
frequency distribution and bivariate to see the relationship (chi square).
Statistical test results addressed that there is a significant relationship is communication
therapeutic nurse of authenticity aspects of nurses to recover motivation in patients
with grades (P-Value 0.008 <0.05). Empathy nurse to recover motivation in patients with
grades (P-Value 0.025 <0.05). Respect / reverence nurses to recover motivation in
patients with grades (P-Value 0.005 <0.05). And concrete motivation of nurses to heal in
patients with grades (P-Value 0.017 <0.05).
Nurses are advised to maintain therapeutic communication that has been established,
therapeutic communication both verbal and non-verbal it creates a relationship that
really therapeutic between nurses and patients so as to create openness that can
motivate the patient to be cured of his illness.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkah dan
Penulis menyadari dalam menyusun sebuah skripsi yang baik dan benar
mematahkan semangat. Akhirnya hanya dengan ketabahan hati dan dukungan dari
Banyak pihak yang secara langsung dan tidak langsung berperan dalam
penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
April Sumedang.
April Sumedang.
penelitian.
7. Direktur RSUD Cibabat Cimahi yang telah memberikan izin untuk uji
validitas.
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak
ganda atas segala bantuannya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
Terapeutik ............................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Respek atau Hormat Perawat Pada Pasien di
2016…………………………………………………………………. 66
2016…………………………………………………………………. 67
PENDAHULUAN
layanan keperawatan atau apa yang akan dihasilkan atau diakibatkan oleh
dihasilkan oleh pekerjaan yang benar. Dengan demikian klien akan selalu
disebut tingkah laku secara refleks dan yang berlangsung secara otomatis
merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses
diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya dan tujuan atau akhir
(Sobur 2008).
banyak dukungan dan bantuan dari diri orang lain yang ada disekitarnya,
pengobatan dari tim medis. Pasien melepas sendiri infus yang melekat
pada tubuhnya atau menolak pemberian obat yang dilakukan oleh tim
medis. Pasien yang melakukan hal ini biasanya setelah mengetahui tentang
penyakitnya yang susah untuk disembuhkan atau pasien tua yang tidak
Tanjung, 2010).
Motivasi untuk sembuh menjadi suatu kekuatan yang berasal dari dalam
diri pasien yang mendorong perilaku untuk sembuh yang ingin di capai.
memberikan arah pada individu untuk melakukan sesuatu secara tekun dan
dibutuhkan. Dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan
interaksi dan tingkah laku non verbal. Dengan itu dimensi respons yang
(Mukhripah, 2010).
(Mukhripah, 2010).
hal ini upaya dilakukan oleh perawat yang berada disekitar pasien untuk
keluar yang positif bagi pasien untuk menerima dengan tenang dan berani
teraupetik adalah suatu kewajiban. Hal ini berkaitan dengan tugas perawat
terjalin antara pasien dan perawat hanya seperlunya saja. Tidak ada
dengan perawatnya.
sembuh yang rendah pada pasien. Perlunya motivasi sembuh bagi pasien
sangat penting karena dengan motivasi sembuh dapat menjadi salah satu
harapan hidupnya sudah rendah dan tidak ada lagi yang patut untuk
diperjuangkan.
Mencermati uraian di atas, terdapat pada tindakan-tindakan
1.3 Tujuan
pasien.
sembuh.
1.4.2 Manfaat Teoritis
pasien.
berkembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
laku yang ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari gerakan atau
Turniani, 2006).
2.1.2.1 Kebutuhan
diinginkannya.
2.1.2.3. Tujuan
bergabung.
(Sobur, 2008) .
(Gerungan, 2010).
internal meliputi :
a Faktor fisik
terhadap kesehatannya.
dimiliki.
d Kematangan usia
kesembuhan pasien.
2.1.4.2 Faktor Eksternal
eksternal meliputi :
a Faktor lingkungan
dukungan sosial.
b Dukungan sosial
kesembuhan pasien.
d Media
utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya
yaitu antara titik yang benar-benar sakit dan titik yang benar-benar
bahwa sembuh adalah hal yang baik atau pulih menjadi sehat
kembali setelah sakit. Sedangkan kesembuhan adalah suatu
(Machfoedz, 2009).
orang lain dan dunia sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993)
informasi.
2.2.2 Komunikasi Antarpribadi
antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada
dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara
orang lain.
d. Kesehatan mental sebagian besar ditentukan oleh
lain.
mantap dan jelas. Komunikasi tatap muka antara suami dan istri,
berikut:
a. Keterbukaan (openess).
b. Empati (empathy).
lain.
c. Dukungan (supportiveness).
e. Kesetaraan(equality).
antarpribadi.
komunikasi.
dirinya.
sendiri.
a. Kelayakan (decentering)
masyarakat.
budaya.
3. Tingkatan psikologis (psycological level),
dirinya.
f. Memberi bantuan
pribadi yaitu:
yang diperlukan.
Komunikasi dengan pasien pada umumnya diawali sosial
terapeutik adalah :
egonya.
sendiri.
2.2.5.1 Kesejatian
Kesejatian adalah pengiriman pesan pada orang lain
pasien.
2.2.5.2 Empati
2.2.5.4 Konkret
lain :
2.2.6.1 Perkembangan
2.2.6.2 Emosi
yang tinggi.
berbeda.
2.2.6.5 Lingkungan
2.2.6.6 Jarak
anut.
yang di hadapi.
mempertahankan konsistensinya.
terapeutik.
hubungan terapeutik.
menganggu.
kesejahteraan manusia.
klien.
terapeutik.
tetap berkomunikasi.
berkomunikasi.
adalah :
a Evaluasi diri
c Rencana interaksi
dengan klien.
a Memberi salam
e Menghadapi kontrak
h Mengakhiri perkenalan
e Melaksanakan kolaborasi.
Gambar 2.1
Komunikasi Terapeutik
Kesejatian
Empati
Motivasi sembuh pada
Respek/Hormat pasien
Konkret
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
gunakan (Sugiyono,2006)
membutuhkan banyak dukungan dan bantuan dari diri orang lain yang
(Munandar 2007).
Gambar 3.1
Komunikasi
Terapeutik
RSUD Sumedang”
3.1.4.1 Variabel
inap”.
3.1.4.2 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Sub Variabel
a. Kesejatian Sikap perawat Kuesioner 0. Kurang, Ordinal
dalam jika <
menyampaikan median
pesan tindakan 1 Tinggi, jika
untuk motivasi > median
kesembuhan (Setiadi, 2008)
pasien
3.2.1 Populasi
April 2016.
3.2.2 Sampel
(Arikunto, 2006).
saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka orang
n=
Keterangan:
n : besarnya sampel
N : besarnya populasi
inginkan
n=
,
n=
,
217
n = 3,17
n = 68.45
n = 68
adalah 68 responden.
(sehari semalam).
penelitian.
(sehari semalam).
dilakukan:
penelitian tersebut.
tepat.
tanda checklist (√) pada kolom yang di sediakan. Skala ini terdiri dari
validitas.
yaitu: Sangat Sesuai (SS),Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat
Tidak Sesuai (STS). Untuk pernyataan positif SS=4, S=3, TS=2 dan
point yang digunakan adalah median karena apabila nilai dari hasil uji
Bentuk skala yang dibuat dalam penelitian ini adalah tertutup, dimana
checklist (√) pada kolom yang di sediakan. Skala ini terdiri dari 20
validitas.
yaitu: Sangat Sesuai (SS),Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat
Tidak Sesuai (STS). Untuk pernyataan positif SS=4, S=3, TS=2 dan
bahwa 0 = kurang (bila < median) dan 1= tinggi (bila > median).
Cut of point yang digunakan adalah median karena apabila nilai dari
(∑ )− ∑ .( ∑ )
rhitung=
2 2
.∑ 2− ( ∑ ) . .∑ 2− ( ∑ )
Keterangan:
N = jumlah responden
rumus:
∑
r= { } {1- }
Keterangan:
b) Jika r alpha tidak positif, serta r < 0,60 maka factor atau
agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan baik, sistematis dan efektif.
3.5.1.1 Editing
3.5.1.2 Coding
kode ini sangat penting bila pengolahan data dan analisis data
kode 0.
3.5.1.3 Data entry
3.5.1.4 Cleaning
3.5.1.5 Tabulating
hak subjek.
3.6.2 Anonimity (tanpa nama)
3.6.3 Confidentiality
penelitian.
3.6.4 Privacy
oleh orang lain dan bahkan mungkin oleh peneliti itu sendiri,
membahayakan.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kesejatian Perawat pada
Pasien Rawat Inap di Ruang Anggrek RSUD
sumedang
Tahun 2016
Interprestasi Data:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Empati Perawat pada Pasien Rawat
Inap di Ruang Anggrek RSUD Sumedang
Tahun 2016
Interprestasi Data:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Respek/Hormat Perawat pada Pasien
Rawat Inap di Ruang Anggrek RSUD Sumedang
Tahun 2016
Interprestasi Data:
yaitu (61,8%).
4.1.1.4 Distribusi Frekuensi Konkret Perawat pada Pasien
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Konkret Perawat pada Pasien Rawat
Inap di Ruang Anggrek RSUD Sumedang
Tahun 2016
Interprestasi Data:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Motivasi Sembuh pada Pasien Rawat
Inap di Ruang Anggrek RSUD Sumedang
Tahun 2016
Interprestasi Data:
Tabel 4.6
Tabulasi Silang
Hubungan Kesejatian Perawat dengan Motivasi
Sembuh Pasien Rawat Inap di Ruang Anggrek RSUD
Sumedang Tahun 2016
Motivasi Sembuh
P-
Kurang Tinggi
Kesejatian Jumlah Value
f % f % F %
Kurang 14 58,3 10 41,7 24 100
0,008
Tinggi 10 22,7 34 77,3 44 100
Tabel 4.7
Tabulasi Silang
Hubungan Empati Perawat dengan Motivasi Sembuh
pada Pasien Rawat Inap di Ruang Anggrek RSUD
Sumedang Tahun 2016
Motivasi Sembuh
P-
Kurang Tinggi
Empati Jumlah Value
f % F % F %
Kurang 12 57.1 9 42,9 21 100
0,025
Tinggi 12 25,5 35 74,5 47 100
Sembuh
Tabel 4.8
Tabulasi Silang
Hubungan Respek/Hormat Perawat dengan Motivasi
Sembuh pada Pasien Rawat Inap di Ruang Anggrek
RSUD Sumedang Tahun 2016
Motivasi Sembuh
P-
Kurang Tinggi
Respek/Hor Jumlah Value
mat f % f % f %
Kurang 15 57,7 11 42,3 26 100
0,005
Tinggi 9 21,4 33 78,6 42 100
Tabel 4.9
Tabulasi Silang
Hubungan Konkret Perawat dengan Motivasi Sembuh
pada Pasien Rawat Inap di Ruang Anggrek RSUD
Sumedang Tahun 2016
Motivasi Sembuh
P-
Kurang Tinggi
Konkret Jumlah Value
f % f % f %
Kurang 15 53,6 13 46,4 28 100
0,017
Tinggi 9 22,5 31 77,5 40 100
konkret.
tertinggi adalah aspek empati yaitu yaitu sebesar 69,1% . Hal ini
berasal dari dalam diri individu atau penderita suatu penyakit yang
membentuk suatu keadaan yang lebih baik dari dalam badan, jiwa
tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Karena itu, bisa juga
berpikir positif maka pasien akan terjauh dari hal-hal negatif yang
Kekuatan dari dalam dan luar diri pasien akan sangat berpengaruh
dalam dan luar diri pasien tersebut, dari dalam dirinya sendiri yang
dilakukan dalam satu hari saja, sehingga hasil yang didapat saat
bagaimana perasaan orang lain dalam hal ini adalah pasien dan apa
yang menyebabkan reaksi pasien tanpa emosi perawat larut dalam
kesembuhannya .
searah. Hal ini berarti jika variabel X-nya tinggi maka variabel Y-
nya juga ikut tinggi, dalam hal ini jika tingkat komunikasi
(Sugiyo, 2011)
sangat menolong tidak saja bagi pasien tapi juga untuk staf medis.
2008).
selalu berfikir bahwa dia akan segera sembuh dari penyakitnya dan
sudah rendah dan tidak ada lagi yang patut untuk diperjuangkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
respek atau hormat perawat tinggi yaitu 61,8 % dan Aspek konkret
5.1.5 Ada hubungan yang signifikan antara respek atau hormat perawat
5.2 Saran
dapat berkembang.
membantu pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Istiyanto, S.B dan Syafei M. 2008. Jurnal : Studi Komparatif Strategi Komunikasi
Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dan Rumah Sakit Margono
Soekarjo Purwokerto Terhadap Penyembuhan Pasien.
Cipta
NPM : 1210105073
Peneliti
Lampiran 2
Responden
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
(………………….....)
Lampiran 3
Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
No. Responden :
Jawablah pernyataan berikut dengan member tanda (√) sesuai yang dirasakan
oleh saudara
No Pernyataan SS S TS STS
Jawablah pernyataan berikut dengan member tanda (√) sesuai yang dirasakan
oleh saudara
No Pernyataan SS S TS STS
3
Saya merasa kuat menghadapi penyakit ini.
TERIMA KASIH
Lampiran 4
Uji Validitas dan
Reliabilitas
Hasil Uji Validitas Kuesioner Komunikasi Terapeutik
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,954 31
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
p1 2,37 ,929 20
p2 2,38 ,931 20
p3 2,59 ,966 20
p4 2,60 ,949 20
p5 2,38 ,931 20
p6 2,29 ,882 20
p7 2,60 ,949 20
p8 2,37 ,929 20
p9 2,38 ,931 20
p10 2,37 ,879 20
p11 2,38 ,931 20
p12 2,62 ,947 20
p13 2,47 ,889 20
p14 2,37 ,879 20
p15 2,54 ,905 20
p16 2,60 ,949 20
p17 2,32 ,800 20
p18 2,34 ,956 20
p19 2,47 ,889 20
p20 2,62 ,792 20
p21 2,47 ,889 20
p22 2,37 ,929 20
p23 2,38 ,898 20
p24 2,62 ,947 20
p25 2,65 ,943 20
p26 2,62 ,947 20
p27 2,41 ,629 20
p28 2,43 ,967 20
p29 2,62 ,947 20
p30 2,54 ,905 20
p31 2,32 ,871 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
p1 74,13 313,818 ,498 ,953
p2 74,12 307,090 ,708 ,951
p3 73,91 303,216 ,800 ,950
p4 73,90 302,870 ,827 ,950
p5 74,12 307,090 ,708 ,951
p6 74,21 312,405 ,573 ,952
p7 73,90 302,482 ,839 ,950
p8 74,13 313,818 ,498 ,953
p9 74,12 307,090 ,708 ,951
p10 74,13 311,997 ,589 ,952
p11 74,12 307,090 ,708 ,951
p12 73,88 302,553 ,838 ,950
p13 74,03 307,253 ,739 ,951
p14 74,13 311,997 ,589 ,952
p15 73,96 310,491 ,619 ,952
p16 73,90 302,482 ,839 ,950
p17 74,18 345,491 -,507 ,960
p18 74,16 307,391 ,679 ,952
p19 74,03 307,253 ,739 ,951
p20 73,88 330,852 -,015 ,956
p21 74,03 307,253 ,739 ,951
p22 74,13 313,818 ,498 ,953
p23 74,12 311,717 ,584 ,952
p24 73,88 302,553 ,838 ,950
p25 73,85 305,291 ,755 ,951
p26 73,88 302,553 ,838 ,950
p27 74,09 335,992 -,231 ,957
p28 74,07 307,233 ,675 ,952
p29 73,88 302,553 ,838 ,950
p30 73,96 310,491 ,619 ,952
p31 74,18 312,118 ,591 ,952
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
76,50 331,060 18,195 31
Hasil Uji Validitas Kuesioner Motivasi Sembuh
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,918 22
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
p32 2,37 ,879 20
p33 2,56 ,780 20
p34 2,49 ,837 20
p35 2,49 ,837 20
p36 2,71 ,931 20
p37 2,65 ,806 20
p38 2,56 ,904 20
p39 2,40 1,161 20
p40 2,49 ,837 20
p41 2,22 1,183 20
p42 2,71 ,931 20
p43 2,68 ,818 20
p44 2,71 ,931 20
p45 2,56 ,904 20
p46 2,59 1,096 20
p47 2,35 1,089 20
p48 2,35 1,089 20
p49 2,47 ,855 20
p50 2,71 ,931 20
p51 2,34 1,101 20
p52 2,47 ,855 20
p53 2,56 ,904 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
p32 53,03 144,626 ,640 ,912
p33 52,84 144,884 ,716 ,911
p34 52,91 144,858 ,663 ,912
p35 52,91 144,858 ,663 ,912
p36 52,69 143,858 ,636 ,912
p37 52,75 148,011 ,524 ,915
p38 52,84 145,302 ,588 ,913
p39 53,00 144,866 ,455 ,917
p40 52,91 144,858 ,663 ,912
p41 53,18 143,401 -,499 ,916
p42 52,69 143,858 ,636 ,912
p43 52,72 148,085 ,511 ,915
p44 52,69 143,858 ,636 ,912
p45 52,84 145,302 ,588 ,913
p46 52,81 161,232 -,126 ,929
p47 53,04 142,610 ,582 ,914
p48 53,04 142,610 ,582 ,914
p49 52,93 143,353 ,725 ,911
p50 52,69 143,858 ,636 ,912
p51 53,06 145,370 ,465 ,916
p52 52,93 143,353 ,725 ,911
p53 52,84 145,302 ,588 ,913
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
55,40 158,930 12,607 22
Lampiran 5
Analisis Univariat dan
Bivariat
Hasil Analisis univariat
Frequencies Kesejatian
Kesejatian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 21 30,9 30,9 30,9
Valid Tinggi 47 69,1 69,1 100,0
Total 68 100,0 100,0
Frequencies Empati
Empati
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 21 30,9 30,9 30,9
Valid Tinggi 47 69,1 69,1 100,0
Total 68 100,0 100,0
Frequencies Konkret
Konkret
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 28 41,2 41,2 41,2
Valid Tinggi 40 58,8 58,8 100,0
Total 68 100,0 100,0
Frequencies Motivasi Sembuh
Motivasi Sembuh
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 24 35,3 35,3 35,3
Valid Tinggi 44 64,7 64,7 100,0
Total 68 100,0 100,0
HASIL ANALISIS BIVARIAT
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kesejatian * MotivasiSembuh 68 100.0% 0 .0% 68 100.0%
MotivasiSembuh
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 8.621 1 .003
b
Continuity Correction 7.132 1 .008
Likelihood Ratio 8.532 1 .003
Fisher's Exact Test .007 .004
Linear-by-Linear Association 8.494 1 .004
N of Valid Cases 68
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,47.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Empati * Motivasi Sembuh 68 100.0% 0 .0% 68 100.0%
MotivasiSembuh
Risk Estimate
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
RespekAtauHormat * 68 100.0% 0 .0% 68 100.0%
MotivasiSembuh
RespekAtauHormat * MotivasiSembuh Crosstabulation
MotivasiSembuh
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 9.247 1 .002
b
Continuity Correction 7.728 1 .005
Likelihood Ratio 9.227 1 .002
Fisher's Exact Test .004 .003
Linear-by-Linear Association 9.111 1 .003
N of Valid Cases 68
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,18.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Konkret * Motivasi Sembuh 68 100.0% 0 .0% 68 100.0%
MotivasiSembuh
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 6.963 1 .008
b
Continuity Correction 5.669 1 .017
Likelihood Ratio 6.971 1 .008
Fisher's Exact Test .011 .009
Linear-by-Linear Association 6.860 1 .009
N of Valid Cases 68
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,88.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate