Anda di halaman 1dari 19

BAB I

TELAAH JURNAL

Judul :
Family caregiver burden in mental illnesses : the cases of affective disorders and
schizophrenia - a qualitative exploratory study

Penulis :
Ernst von Kardorff, Ali Soltaninejad, Mohammad Kamali, Mahin Eslami
Shahrbabaki.

Penerbit :
Nordic Journal Of Psychiatry

Tahun Terbit Jurnal :


2015

Ringkasan Jurnal :

Population/Problem/Patient
Populasi yang dimaksud di dalam artikel jurnal ini terdiri atas 45 pengasuh pasien
dengan schizophrenia dan gangguan afektif rawat inap di Rumah Sakir Jiwa Shahid
Beheshti, Iran. Jumlah ini diambil dari populasi aslinya yaitu sekitar 200 pengasuh pasien
dengan gangguan jiwa di Rumah Sakir Jiwa Shahid Beheshti, Iran.

Intervention

1
Beban yang dialami pengasuh pasien dengan schizophrenia dan gangguan afektif.

Comparison
Tidak terdapat perbandingan dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya
mendeskripsikan beban apa saja yang dialami pengasuh pasien dengan schizophrenia
dan gangguan afektif.

Outcome
Dari 816 pernyataan yang dibuat oleh pengasuh dalam 45 kategori dan 11 tema,
didapatkan Bahwa merawat pasien dengan penyakit mental sangat memberatkan di
berbagai bidang kehidupan dan berdampak pada kesejahteraan dan kualitas hidup perawat
dan sering disertai dengan pembatasan dalam rutinitas sehari-hari dan hubungan sosial.
Terdapat beberapa perbedaan antara pengasuh pasien dengan skizofrenia dan gangguan
afektif dalam hal peringkat dan prioritas beban yang dirasakan, namun jenis beban yang
dirasakan antar semua pengasuh hampir sama

2
BAB II
TELAAH KRITIS

Penulisan Judul
Pada judul dari penelitian ini dapat ditelaah bahwa judul penelitian ini sudah
jelas yang bertujuan untuk mengetahui beban yang dialami oleh pengasuh pasien
dengan skizofrenia dan gangguan afektif, secara umum judul memuat isi
keseluruhan jurnal dan dapat mewakilkan isi jurnal, namum judul dari penelitian ini
kurang spesifik karena tidak mencantumkan keterangan waktu (bulan dan tahun)
dilakukannya penelitian. Jika dilihat dari kesesuaian judul dengan isi, terdapat poin
yang membingungkan dimana pada judul disebutkan seolah-olah penelitian ini
dilakukan pada keluarga pasien dengan gangguan jiwa yang merawat pasien
dirumah sendiri, sedangkan pada penelitian ini, sampel diambil dari pengasuh yang
mengunjungi pasien rawat inap di Rumah Sakit Shahid Behesti Psychiatric.

Nama Penulis
Informasi mengenai penulis pada jurnal ini sudah jelas karena mencamtumkan
nama, institut asal penulis, dan bidang para penulis yang mengerjakan penelitian ini.

Pendahuluan
Didalam pendahuluan sudah dijelaskan secara detail tujuan dari penulisan jurnal
ini yaitu untuk mengeksplorasi beban yang dialami pengasuh pasien dengan
skizofrenia dan gangguan afektif. Dijelaskan pula konteks beban pada penelitian ini
mengacu pada keadaan sosial, psikologis, perilaku, fungsional, medis, dan
konsekuensi ekonomi dari pengasuh.

3
Jurnal ini juga telah memiliki dasar yang jelas kenapa penelitian ini perlu
diangkat dikarenakan diperkirakan 50-90% pasien dengan penyakit kejiwaan kronis
hidup bersama keluarga atau teman mereka. Penyakit mental yang parah seperti
skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi berat sering kali memberatkan baik
pasien maupun keluarganya. Penelitian terdahulu mengenai beban pengasuh dan
mengatasi keluarga atau kerabat dengan gangguan jiwa mengungkapkan terdapat
berbagai masalah termasuk beban emosional, fisik, dan keuangan, waktu luang dan
hubungan sosial, stigma, sistem kesehatan dan dukungan pemerintah. Untuk itu kita
perlu lebih memperhatikan beban dan kesulitan pengasuh.

Metode
Metode penelitian ini sesuai dengan desain penelitian yaitu qualitative
ekploratori studi. Pengambilan data dilakukan dengan melaksanakan wawancara
semi-terstruktur dengan 45 kategori dan 11 tema yaitu ketidakpastian,
ketidaktahuan, beban emosional, stigma, beban keuangan, beban fisik, pembatasan
dalam rutinitas, gangguan dalam rutinitas, ketidakpuasan dengan keluarga, masalah
dengan kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan masalah dengan layanan
kesehatan dan dukungan pemerintah.
Analisis deduktif dan induktif digunakan untuk menganalisis data. Untuk
analisis data kualitatif, pendekatan induktif menggunakan grounded theory (GT).
Hasil wawancara diterjemahkan menjadi kode. Untuk menentukan validitas hasil,
wawancara dibaca berulang kalo sehingga para peneliti dapat menempatkan ide-ide
mereka di tempat yang diperlukan. Seorang pembuat kode tambahan yang tidak
terlibat dalam proses wawancara dilatih dan mengkodekan lima wawancara secara
independen yang dipilih secara acak dari set 45 transkrip. Akhirnya, pengkodean
penilai tambahan dibandingkan dengan hasil penilai utama menggunakan Cohen-
kappa.

4
Hasil
Pada bagian hasil di penelitian ini sudah sejalan dengan tujuan penelitian yaitu
mengeksplorasi beban yang dialami pengasuh pasien dengan skizofrenia dan
gangguan afektif.
Pada tema beban emosional, kategori kesedihan, ketegangan mental, dan
perasaan kehilangan dirasakan pada 97.8% sampel (N=44), perasaan malu dirasakan
pada % sampel (N=36); kemarahan pada perilaku pasien dirasakan pada 44.4%
sampel (N=20); perasaan bersalah dirasakan pada 42.2% sampel (N=19); perasaan
takut, cemas dan gelisah dirasakan pada 20% sampel (N=9); kehidupan yang
membosankan dan monoton dirasakan pada 13.3% sampel (N=6); kurangnya
perasaan bahagia, vitalitas, dan senang dirasakan pada 17.8% sampel (N=8); dan
kurangnya perasaan damai dan aman dirasakan pada 20% sampel (N=9).
Pada tema ketidaktahuan, kategori kurang memahami perilaku pasien dan cara
mengatasi perilaku aneh dan mengganggu dirasakan pada 88,9% sampel (N=40);
kurangnya informasi yang cukup tentang penyakit dan proses perawatan dirasakan
pada 82,2% sampel (N=37); dan ketidakpuasan dengan informasi yang diberikan
oleh dokter dan perawat dirasakan pada 22,2% sampel (N=10).
Pada tema ketidakpastian, kategori kekhawatiran tentang masa depan dan
kehidupan mandiri pasien dirasakan pada 84,4% sampel (N=38); kekhawatiran
tentang masa depan diri sendiri dirasakan pada 46,7% sampel (N=21); kekhawatiran
tentang masa depan anggota keluarga lainnya dirasakan pada 77,8% sampel (N=35);
khawatir pasien akan bunuh diri dirasakan pada 24,4% sampel (N=11);
kekhawatiran tentang pasien melukai dirinya sendiri dirasakan pada 13,3% sampel
(N=6); kekhawatiran tentang pasien menyakiti orang lain dirasakan pada 20%
sampel (N=9); kekhawatiran tentang pasien menyakitinya dirasakan pada 20%
sampel (N=9).

5
Pada tema stigma, kategori kesedihan karena stigma dirasakan pada 80%
sampel (N=36) dan kesulitan terkait dengan penggunaan bantuan professional
dirasakan pada 46,7% sampel (N=20).
Pada tema beban finansial, kategori masalah keuangan dirasakan pada 84,4%
sampel (N=38) dan masalah penempatan dirasakan pada 20% sampel (N=9).
Pada tema beban fisik, kategori masalah fisik karena penyakit pasien dirasakan
pada 33,3% sampel (N=15); perasaan lelah dirasakan pada 37,8% sampel (N=17);
kurang energi dan kemampuan yang cukup dirasakan pada 22,2% sampel (N=10);
dan ketidakpuasan dengan tidur dirasakan pada 17,8% sampel (N=8).
Pada tema hambatan dalam kegiatan, kategori batasan dalam kehidupan sehari-
hari dirasakan pada 55,6% sampel (N=25); meninggalkan hal-hal yang dicintai dan
gangguan di waktu senggang dirasakan pada 28,9% sampel (N=13); berkurangnya
waktu dengan keluarga, teman, dan kenalan dirasakan pada 66,7% sampel (N=30).
Pada tema gangguan dalam kegiatan, kategori gangguan dalam kehidupan
keluarga dan rutinitas dirasakan pada 37,8% sampel (N=17); peningkatan beban
kerja karena mengasuh dirasakan pada 24,4% sampel (N=11); masalah dalam
pembagian kerja dan tanggung jawab dalam pekerjaan keluarga sehari-hari
dirasakan pada 24,4% sampel (N=11); dan mengabaikan anggota keluarga sendiri
dan anggota keluarga lainnya karena penyakit pasien dirasakan pada 13,3% sampel
(N=6).
Pada tema ketidakpuasan dengan keluarga, kerabat dan kenalan, kategori
kurangnya bantuan dan dukungan oleh keluarga besar, teman dan kenalan dirasakan
pada 71,1% sampel (N=32); kurangnya pemahaman pengasuh oleh keluarga dan
kenalan dirasakan pada 55,6% sampel (N=25); konflik dalam kehidupan sehari-hari
dirasakan pada 60% sampel (N=27); kurangnya melakukan peran pengasuhan oleh
orang lain dirasakan pada 11,1% sampel (N=5); ketidakpuasan dengan kehidupan
emosional dan seksual dirasakan pada 44,4% sampel (N=20).

6
Pada tema beban terkait pengobatan, kategori kesulitan atas kepatuhan pasien
dalam meminum obat dan minum obat tepat waktu dirasakan pada 42,2% sampel
(N=19) dan kesulitan dalam pemberian obat dirasakan pada 13,3% sampel (N=6)
Pada tema masalah yang terkait dengan layanan kesehatan dan dukungan
pemerintah, kategori kurangnya dukungan oleh organisasi pemerintah dirasakan
pada 17,8% sampel (N=8); ketidakpuasan dengan layanan rumah sakit dirasakan
pada 22,2% sampel (N=10); masalah asuransi dirasakan pada 26,7% sampel
(N=12); kesulitan transportasi dirasakan pada 17,8% sampel (N=8); dan masalah
layanan perawatan kesehatan yang tersedia dirasakan pada 22,2% sampel (N=10).

Tabel
Penyajian tabel pada penelitian ini sudah sesuai, lengkap, dan menggambarkan
hasil penelitian dengan jelas.

Diskusi
Pada diskusi penelitian ini telah dijelaskan dengan baik pembahasan hasil
temuan mereka menjelaskan data-data penelitian lain yang mendukung hasil
penelitian berupa hasil eksplorasi beban apa saja yang dirasakan pengasuh pasien
dengan schizophrenia dan gangguan afektif. Penelitian ini dilaksanakan oleh
peneleti terlatih yang sebelumnya sudah dilatih terlebih dahulu. Peran penulis
juga dibedakan, pemilihan pasien dilakukan oleh staf medis, pewawancara juga
tidak terlibat dalam proses terapi. Para peneliti tidak terlibat baik dalam terapi
pasien atau dalam konseling pengasuh. Kontak lapangan selama penelitian adalah
salah satu penulis Bersama.
Pada diskusi juga dijelaskan batasan dalam penelitian ini, yaitu sampel pada
penelitian ini merukapakan pasien rawat inap. Selain itu, karena hasil penelitian ini
didasarkan pada sampel kecil, generalisasi pada penelitian terbatas.

7
Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini menjawab tujuan penelitian untuk mengetahui
beban apa saja yang dialami pengasuh pasien dengn skizofrenia dan gangguan
afektif. Bahwa merawat pasien dengan penyakit mental sangat memberatkan di
berbagai bidang kehidupan dan berdampak pada kesejahteraan dan kualitas hidup
perawat dan sering disertai dengan pembatasan dalam rutinitas sehari-hari dan
hubungan sosial.
Terdapat beberapa perbedaan antara pengasuh pasien dengan skizofrenia dan
gangguan afektif dalam hal peringkat dan prioritas beban yang dilaporkan, pola
beban di antara semua pengasuh hampir sama; oleh karena itu pihak otoritas harus
memberikan dukungan keuangan, pendidikan, dan psikososial yang memadai untuk
pengasuh pasien dengan penyakit mental. Selain itu, komunitas masyarakat yg
berwenang harus menyediakan program pendidikan dan informasi tentang sifat
penyakit mental untuk mengurangi stigma dan diskriminasi.
Dan diperlukan penelitian berkelanjutan untuk mengembangkan bentuk-bentuk
dukungan yang memadai untuk keluarga dengan saudara yang sakit jiwa yang
disesuaikan dengan kondisi spesifik di negara masing-masing pengasuh.

Daftar Pustaka
Daftar pustaka sudah dicantumkan dengan jelas dan lengkap (pengarang, judul,
tahun, nomor jurnal dan halaman, penerbit/publikasi).

8
Isi
VALIDITY
Recruitment
 Apakah semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel?
Tidak. Pada penelitian ini, hanya mewawancarai keluarga pengasuh yang berusia
setidaknya 18 tahun, untuk pasien dengan gangguan afektif dan skizofrenia menurut
DSM-IV yang berusia 15-65 tahun, dengan durasi penyakit minimal 1 tahun.

Adjustment atau Allocation


 Apa yang dilakukan supaya populasi “homogen”?
Pada penelitian ini, populasi ini ditentukan dengan hanya memilih keluarga
pengasuh yang sedang hadir di rawat inap pada saat itu, yang berusia setidaknya 18
tahun.

Maintenance
 Apakah statusnya dipertahankan tetap sama atau dibiarkan saja?
Dipertahankan tetap sama. Dalam penelitian ini, semua sampel penelitian
diperlakukan sama. Wawancara dilakukan di klinik setelah pengasuh mengunjungi
pasien. Setiap wawancara dimulai dengan pertanyaan yang menghasilkan narasi
terbuka dan semua wawancara direkam dengan audio dan ditranskripsi. Wawancara
berlangsung dari 18 hingga 50 menit. Dengan rata-rata durasi 30,2 menit.

Measurement
 Apakah alat ukur yang digunakan sudah terstandarisasi?

9
Ya, metode yang penelitian ini sesuai dengan desain penelitian yaitu qualitative
studi. Pengambilan data dilakukan dengan melaksanakan wawancara semi-
terstruktur dengan 45 kategori dan 11 tema.
Analisis deduktif dan induktif digunakan untuk menganalisis data. Untuk
analisis data kualitatif, pendekatan induktif menggunakan grounded theory (GT).
Hasil wawancara diterjemahkan menjadi kode. Untuk menentukan validitas hasil,
wawancara dibaca berulang kali sehingga para peneliti dapat menempatkan ide-ide
mereka di tempat yang diperlukan. Seorang pembuat kode tambahan yang tidak
terlibat dalam proses wawancara dilatih dan mengkodekan lima wawancara secara
independen yang dipilih secara acak dari set 45 transkrip. Akhirnya, pengkodean
penilai tambahan dibandingkan dengan hasil penilai utama menggunakan Cohen-
kappa.

Blinding atau random


 Bagaimana sampel penelitian dipilih?
Sampel penelitian dipilih secara purposif di antara pengasuh rawat inap saat itu,
yang berusia setidaknya 18 tahun, untuk pasien dengan gangguan afektif dan
skizofrenia menurut DSM-IV yang berusia 15-65 tahun, dengan durasi penyakit
minimal 1 tahun.

Outcome
 Apakah outcome dari pengukurannya objektif?
Tidak. Karena pada penelitian ini dilakukan pengambilan data dengan
menggunakan wawancara. Pelaksanaan wawancara dinilai bergantung pada sampel
penelitian itu sendiri, apakah sampel jujur dalam menjawab pertanyaan wawancara
ataukah tidak, sehingga kami menilai outcome dari pengukuran ini tidak
sepenuhnya objektif.

10
IMPORTANCE
 Apakah penelitian ini penting?
Ya, penelitian ini penting karena dengan mengetahui beban dari keluarga pengasuh
orang dengan gangguan mental, kita dapat mengurangi beban para pengasuh orang
dengan gangguan mental tersebut, dengan cara memaksimalkan bantuan dan
dukungan dari keluarga besar dan teman-teman, layanan kesehatan, dan dukungan
pemerintah.

 Apakah penggunaan metode uji statistik pada penelitian ini sudah tepat?
Ya, metode penelitian ini sudah tepat dengan design penelitian yaitu qualitative
ekploratori studi. Pengambilan data dilakukan dengan melaksanakan wawancara
semi terstruktur. Untuk analisis data kualitatif, pendekatan induktif menggunakan
grounded theory (GT). Hasil wawancara diterjemahkan menjadi kode. Untuk
pengkodean penilai tambahan dibandingkan dengan hasil penilai utama
menggunakan Cohen-kappa.

APPLICABILITY
 Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan?
Ya, penelitian ini bisa diaplikasikan di Indonesia karena mungkin masih jarang
dilakukan penelitian seperti ini di Indonesia dan masih banyak kurangnya informasi
dan bantuan terhadap penderita gangguan mental maupun orang terdekatnya.

11
12
13
14
15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai