Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS I

TREND DAN ISU PELAYANAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

KELOMPOK 4

I GUSTI AGUNG DIANA RATRI ASTUTI 18.321.2832


I MADE AGUNG SURYA DIYASA 18.321.2834
NI LUH PUTU WIDI WULANDARI 18.321.2843
NI MADE VINA WIDYA YANTI 18.321.2849
NI PUTU ARI ADNYANI 18.321.2852
PUTU DIAH WULANDARI 18.321.2862

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan rahmat-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Trend dan Isu Pelayanan
Keperawatan Komunitas” dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas I.
Disamping itu makalah ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuannya
tentang Puskesmas. Tidak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang membantu penulisan makalah ini.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama mahasiswa keperawatan.

Denpasar, 19 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trend dan Issue dalam Keperawatan……………………………3

2.2 Issue dan Trend dalam Pendidikan Keperawatan Komunitas.......................4

2.3Issue dan Trend dalam Penelitian Keperawatan Komunitas......................... 6

2.4 Issue dan Trend dalam Profesi Keperawatan Komunitas .............................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................8

3.2 Saran .............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan
masalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan
masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi - segi
yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.

Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan
yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari –
hari secara mandiri. Kegiatan pelayanan diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), serta pemeliharaan
kesehatan (rehabilitative).

Upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer (Primary Health
Care/ PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga
setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif.

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud


kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan
preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan
dituntut untuk peka terhadap perubahan – perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan komunitas sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya
berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik
intervensi keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan trend dan issue dalam pendidikan keperawatan?
2. Apakah yang dimaksud dengan trend dan issue dalam penelitian keperawatan komunitas?
3. Apakah yang dimaksud dengan trend dan issue dalam profesi keperawatan komunitas?

1
1.3 Tujuan

1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan trend dan issue dalam pendidikan keperawatan
2. Agar mahasiswa mampu menjelaskan trend dan issue dalam penelutian keperawatan
3. Agar mahasiswa mampu menjelaskan trend dan issuen dalam profesi keperawatan
komunitas

1.4 Manfaat

Agar mampu menguraikan keperawatan kelompok khusus pada Lansia dan memenuhi tugas
komunitas I

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trend dan Issue dalam Keperawatan

1. Trend
Trend adalah sesuatu yang sedang “menjamur” atau sedang disukai dan digandrungi oleh
orang banyak dan sesuai dengan fakta.Trend merupakan suatu alur yang menuju ke arah
mana pasar bergerak dan suatu pola dari peristiwa-peristiwa atau perilaku yang sama-sama
dialami oleh semakin banyak orang. Trend juga merupakan hal yang sangat mendasar
dalam pendekatan analisa dan merupakan salah satu gambaran ataupun informasi yang
terjadi saat ini yang biasanya sedang populer di kalangan masyarakat.
2. Issue
Issue adalah suatu peristiwa atau kejadiaan yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang dan merupakan sesuatu yang sedang di bicarakan banyak
orang tetapi masih belum jelas fakta atau buktinya.

Dari pengertian diatas dapat ditarik garis besar untuk trend dan isue keperawatan merupakan
sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang peraktek ataupun mengenai
keperawatan baik itu berdasarkan fakta atau tidak, trend dan isue keperawatan tentunya
menyangkut aspek legal dan etis dalam dunia keperawatan. (Nasir, 2009)

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan
terlibatdalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan
kesehatanberubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikanperubahan tersebut.

Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan keperawatan
bidang lainmeluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah peserta
keperawatan yangmenerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3 keperawatan,
S1 keperawatan ataukesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau
kesehatan.

3
2.2 Issue dan Trend dalam Pendidikan Keperawatan Komunitas

1. Jenis Jenjang Pendidikan Keperawatan


a. Pendidikan Vokasi adalah suatu program diploma yang menerapkan pelayanan atau
tindakan kesehatan. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun 2014 tentang Keperawatan
pada pasal 6 (1) tingkat vokasi yang paling rendah adalah diploma (D3)
keperawatan.
b. Pendidikan akademik adalah pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang
menjerumus pada penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan
secara mendalam. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun 2014 tentang Keperawatan
pada pasal 7, pendidikan akademik terdiri atas program sarjana keperawatan,
program megister keperawatan, dan program doktor keperawatan.. (S2) dengan
peminatan Keperawatan Komunitas sudah banyak beredar pada Universitas Negeri
diantaranya UI, UGM, Universitas Brawijaya dan UNDIP. Doktor Keperawatan
Komunitas (S3) sudah diterapkan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
c. Pendidikan profesi adalah jenjang pendidikan tinggi setelah program sarjana
dimana mahasiswa memiliki skill dalam pekerjaan dengan keahlian khusus dalam
bidang profesi dan spesialis tertentu. Dimana peserta didik Jenjang pendidikan
profesi Ners Komunitas dan Spesialis Komunitas sudah diterapkan pada
Universitas Indonesia Pendidikan profesi menurut UU NO 34 tahun 2014 tentang
Keperawatan pada pasal 8 terdiri atas program profesi keperawatan dan program
spesialis keperawatan.
2. Kewenangan Pendidikan dan Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada keperawatan komunitas sudah ditetapkan oleh PBP-PPNI 2007 bahwa
kualifikasi Perawat Kesehatan Komunitas berdasarkan jenjang pendidikan perawat. PK I
dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada klien
dan keluarga klien dengan tingkat pendidikan minimal adalah D3 Keperawatan dengan
memmiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar berdasarkan ilmu dasar
keperawatan komunitas.

4
PK II dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada
klien¸keluarga klien dan kelompok dengan masalah kesehatan tertentu, dengan tingkat
pendidikan minimal adalah S1 Keperawatan dan Ners Komunitas, dimana untuk S1 harus
memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan
komunitas yang masih dalam pengawasan bimbingan dari perawat senior dengan
bimbingan yang terbatas. Sedangkan untuk Ners Komunitas harus memiliki kompetensi
memberikan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas dalam pengawasan
bimbingan dari perawat senior yang sepenuhnya sudah dilimpahkan atau diberikan
kepercayaan oleh perawat senior.

PK III dalam ruang lingkup ini perawat mampu mengelola dalam penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat, dengan tingkat pendidikan minimal adalah Magister (S2)
Keperawatan Komunitas dengan memiliki kompetensi melakukan tindakan keperawatan
khusus dengan keputusan mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan
keperawatan yang diberikan.

PK IV dalam ruang lingkup ini perawat mampu dalam mengembangkan penanggulangan


masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang komplek, dengan tingkat pendidikan
minimal adalah Spesialis Komunitas. Pada tingkat pendidikan ini perawat harus memiliki
kompetensi melakukan tindakan keperawatan khusus atau subspesialis dengan keputusan
mandiri, memberikan keperawatan dasar pada klien dalam lingkup keperawatan komunitas
dengan menyeluruh/utuh dan melakukan rujukan keperawatan.

PK V dalam ruang lingkup ini perawat mampu melakukan konsultasi dan pengembangan
pelayanan, dengan tingkat pendidikan Doktor dan paling rendah adalah Magister. Doktor
dalam tingkatan ini memiliki kompetensi yang tinggi yaitu melakukan tindakan dan asuhan
secara keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan sebagai konsultan dalam
lingkup komunitas.

5
2.3 Issue dan Trend dalam Penelitian Keperawatan Komunitas

Issue dan Trend dalam penelitian keperawatan komunitas sudah banyak sekali topik/judul yang
digunakan oleh para peneliti keperawatan komunitas seperti Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kepatuhan Lansia Berkunjung Ke Kelompok Binaan Khusus Lansia Di Puskesmas
Global Limboto Kabupaten Gorontalo dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan
Kejadian Diare Pada Anak Sekolah Dasar (SD).

Denurut Depkes 2014 angka kejadian diare sangat tinggi, banyak peneliti yang melakukan
penelitian terhadap PHBS pada anak usia sekolah karena anak usia sekolah lebih aktif dan rasa
keingin tahuan yang tinggi terhadap benda asing sehingga rentan sekali utuk terkena penyakit
daire dan kurangnya suatu penerapan tersebut dari orang tua dan pihak sekolah. Dengan
dilakukannya tindakan PHBS maka anak, dan orang tua mengetahui bahwa pentingnya
melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
makan.

Trend dan issue saat ini juga adalah kurangnya dukungan keluarga terhadap lansia, sehingga
para lansia memiliki harga diri rendah seperti merasa sudah tidak berdaya didalam
keluarganya. Dukungan keluarga kepada lansia sangat di butuhkan agar lansia merasa bahagia
dan berguna, dengan cara memberikan motivasi kepada lansia dalam mengikuti suatu kegiatan
di lingkungan sekitar rumah.

2.4 Issue dan Trend dalam Profesi Keperawatan Komunitas

Issue dan trend dalam profesi keperawatan komunitas sama seperti jenjang pendidikan
keperawatan. Yang dominan dalam keprofesian keperawatan komunitas adalah pada program
akademik dan program profesi dalam program tersebut sudah banyak dibuka peminatan pada
Keperawatan Komunitas seperti Ners, S2, S3 dan Spesialis. Bagi jurusan S3 Keperawatan
Komunitas hanya berada di Universitas Indonesia saja.

Bidang keorganisasian atau kolegium keperawatan menurut UU No 38 thn 2014 BAB VII
tentang Kolegium Keperawatan adalah suatu organisasi yang bertanggung jawab pada profesi
keperawatan, salah satu organisasi dalam keperawatan yang sudah tidak asing adalah Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang merupakan suatu organisasi sebagai wadah bidang
keperawatan, seiring dengan bertambahnya jenjang pendidikan keperawatan PPNI

6
membangun suatu organisasi untuk Keperawatan Komunitas, yaitu Ikatan Perawat Kesehatan
Komunitas Indonesia (IPKKI) yang telah dikelola pada masing-masing Provinsi di Indonesia.

Trend lebih sering dan banyak di bicarakan adalah tentang gaij perawat. Banyak perawat
mengeluh tentang penerimaan gaji yang kecil dan berbeda dibandingkan institusi lainnya,
sedangkan pekerjaan yang mereka lakukan sama beratnya. Sehingga mereka terkadang merasa
iri dengan gaji perawat lain yang memiliki gaji lebih besar. Dengan adanya aturan dari Menteri
Kesehatan Republik Indonesia gaji perawat diberikan berdasarkan jenjang pendidikannya,
pada setiap Provinsi dan institusi kesehatan/Rumah Sakit berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat
jenjang pendidikan maka semakin besar gaji yang mereka peroleh. Tunjangan pada PNS lebih
besar daripada gaji pokok. Pemberian gaji juga berdasarkan pada lamanya pengalaman
pekerjaan seorang perawat.

Perkembangan/pelatihan pada keperawatan komunitas dapat dikatakan masih jarang dan masih
minim, tetapi pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang masalah penyakit serta meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas. Maka dalam
komunitas diperlukan suatu pelatihan pada Puskesmas tentang peningkatan pelayanan
kesehatan dan pemberian konseling kepada Kader dan masyarakat tentang masalah kesehatan
yang sering terjadi pada lingkup masyarakat.

Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat dan Puskemas karena meningkatkan
wawasan bagi masyarakat serta mampu menurunkan morbiditas dan mortalitas pada desa yang
memiliki angka kejadian tinggi. Sebaliknya untuk desa yang memiliki angka kejadian rendah
dapat mempertahankannya agar tidak memiliki kurva morbiditas dan mortalitas yang
meningkat.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan,
terutama sekali untuk selfmanagement pada penyakit kronis. Hal itu memungkinkan perawat
untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan memberikan dukungan secara
langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi kesempatan
kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga
merek Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak Negara

Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik dimana
perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus meningkatkan
otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat
dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi
meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan
sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.

3.2 Saran
Bagi perawat Indonesia dapat meningkatkan lagi kualitasnya sebagai perawat dan
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan agar tidak
terjadinya kelalaian atau malpraktek.

8
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/Downloads/374783405-330292470-Issue-Dan-Trend-Keperawatan-
Komunitas-pdf.pdf

Efendi, Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dalam Keperawatan.Salemba Medika : Jakarta.

Nasir, Abdul.2009. Pengantar komunikasi bagi siswa perawat. Penerbit : Salemba Medika.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai