Anda di halaman 1dari 15

Konsep Dasar Keperawatan

Komunitas
Pada Tatanan Pelayanan Keperawatan Di Masyarakat

Ahmad Yusuf
Keperawatan Balikpapan
Definisi Kep. Komunitas
• Menurut WHO (1974) keperawatan komunitas mencakup perawatan
kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat
mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta memecahkan
masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada
pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain.
Tujuan Keperawatan Komunitas
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan
atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga,
individu dan kelompok
Sasaran Keperawatan Komunitas
• Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat
untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat
sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad
kesehatannya.
Prinsip Kesehatan Komunitas
1. insiden atau prevalen tinggi;
2. risiko kematian tinggi;
3. penyelesaian mengikutsertakan peran serta masyarakat;
4. lebih mengutamakan tindakan promotif dan/atau preventif dari
pada kuratif dan/atau rehabilitatif;
5. tanggung jawab pemerintah lebih besar dari pada
masyarakat/swasta;
6. aspek efektivitas dan efisien tinggi.
Peran Perawat Komunitas Dan Fungsi
Perawat Komunitas
PERAN
1. Pelaksana Pelayanan Keperawatan ( Provider o Nursing Care )
2. Sebagai Pendidik ( Health Educator )
3. Sebagai Pengamat Kesehatan ( Health Monitor )
4. Koordinator Yankes ( Coordinator of Servises )
FUNGSI
5. Sebagai Pembaharu ( Inovator )
1. Fungsi independent
6. Pengorganisir Pelayanan Kesehatan
2. Fungsi dependent
7. Sebagai Panutan ( Role Model )
8. Sebagai Tempat Bertanya ( Fasilitator ). 3. Fungsi interdependent

9. Sebagai Pengelola ( Manager )


Tingkat Pencegahan Pada Praktik
Keperawatan Komunitas
Upaya Pencegahan (Preventive) Menurut Leavel And Clark
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang Cepat dan Tepat)
4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Strategi Intervensi Keperawatan
Komunitas
1. Proses kelompok ( group process)
2. Pendidikan kesehatan (health promotion)
3. Kerja Sama (Partner Ship)
Asumsi dan Kepercayaan Terhadap
Perawatan Kesehatan Komunitas
• Asumsi
1. Sistem pemeliharaan yang kompleks.
2. Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
3. Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar praktek
penelitian.
4. Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.
5. Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer
• Kepercayaan
1. Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.
2. Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
3. Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
5. Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
6. Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama.
7. Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan. h. Individu dalam sistem
kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan aktif berpartisipasi
dalam pemeliharaan kesehatan.
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Komunitas
• Di Dunia
• Spradley ( 1985 ) membagi perkembangan keperawatan komunitas ( CHN )
menjadi 3 periode, yaitu :
• Tahun 1860-1900
• Direct Nursing, fokusnya adalah orang sakit yang dalam hal ekonomi rendah ( miskin ).
• Tahun 1900-1970
• Public Health Nursing, fokusnya adalah masyarakat
• Tahun 1970-Sekarang
• Community Health Nursing, fokusnya adalah seluruh komunitas
• Di Indonesia
• Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia Abad Ke-16 – Pemerintahan
Belanda mengadakan upaya pemberantasan cacar dan kolera dengan melakukan
upaya-upaya kesehatan masyarakat.
• Tahun 1807
• Pemerintahan Jendral Daendels, melakukan pelatihan dukun bayi dalam praktek persalinan.
• Tahun 1850
• Diadakan pelatihan dibidang kebidanan pertama oleh RS. Militer Batavia
• Tahun 1882
• Dimulainya usaha kesehatan oleh Belanda, yaitu Millitair Geness Kundege Dienst (MDG) &
Burgelyke Geness Kudige Dienst (BGD)
• Tahun 1888
• Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung, kemudian berkembang pada tahun-tahun
berikutnya di Medan, Semarang, surabaya, dan Yogyakarta.
• Tahun 1925
• Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda mengembangkan daerah
percontohan
• Tahun 1927
• STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi) berubah menjadi sekolah kedokteran
dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI
• Tahun 1930
• Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan Tahun 1935
• Tahun 1951
• Diperkenalkannya konsep Bandung Plan oleh Dr.Y. Leimena dan dr. Patah (yang kemudian
dikenal dengan Patah-Leimena),
• Tahun 1952
• Pelatihan intensif dukun bayi
• Tahun 1956
• Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek percontohan/model pelayanan
• Tahun 1967
• Seminar membahas dan merumuskan program kesehatan masyarakat terpadu sesuai
dengan masyarakat Indonesia
• Tahun 1968
• Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas adalah sistem pelayanan
kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah (Depkes) menjadi
Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
• Tahun 1969
• Sistem Puskesmas disepakati dua saja, yaitu tipe A (dikepalai dokter) dan tipe B (dikelola
paramedis).
• Tahun 1979 - 1982
• Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B, hanya ada satu tipe Puskesmas saja, yang
dikepalai seorang dokter dengan stratifikasi puskesmas ada 3 (sangat baik, rata-rata dan
standard).
• Tahun 1984
• Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di Puskesmas
(KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare, Immunisasi).
• Awal tahun 1990-an
• Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan peran serta
masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai