Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH KEPERWATAN TENTANG CARING

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 :

1. ANIF MAGHFIROH
2. ANDRIANINGSIH
3. ALIZZA QATHRUNNADA
4. FERA ARDELIA
5. DEWI NOVIA NINGRUM
6. IRFAN SAHZURI
7. NOOR EFA YUMAEDA
8. KARINA PURNAMA SAVITRI
9. HENDRI MURDIYASTUTI
10. SITI KHOFIFATUD DAIMAH
11. RIZKA AMALIA
12. TASYA ALFIONITA
pertanyaan

 1. moh.
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
DIINDONESIA

1. PADA MASA KEMERDEKAAN


Usaha-usaha dibidang kesehatan tahun 1949 mulai di bangun
rumah sakit dan balai kesehatan. Tahun 1952 mulai didirikan sekolah
perawatn yaitu, sekolah guru perawat dan sekolah perawat setingkat
SLTP. Tahun 1962 mulai didirikan pendidikan keperawatan
professional.
2. SETELAH KEMERDEKAAN
a. Periode 1945-1962
pada periode ini, tenaga keperawatan masih menggunakan sistem
pendidikan, yaitu perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3
tahun pendidikan) untuk ijazah A atau perawat umum dan ijazah B
untuk perawat jiwa. Pada tahun 1992 dibuka akademi keperawatan
dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertepat di Jakarta,
dirumah sakit Cipto Mangun Kusumo yang sekarang terkenal dengan
nama Akper Depkes dijalan kimia no.17 Jakarta Pusat.
b. Periode 1963-1983
Periode ini belum banyak perkembangan dalam keperawatan. Tahun 1972
tanggal 17 April lahirlah organisasi PPNI di Jakarta. Tahun1983 organisasi ini
terlibat dalam pmbenahan melalui kerjasama dengan CHS Depkes.

c. Periode 1984-Sekarang
Tahun 1985 resmi dibuka pendidikan S1 Keperawatan di Fakultas
Kedokteran Indonesia di Jakarta saat itulah menghasilkan tenaga keperawatan
tingkat sarjana. Tahun 1992 dikeluarka UU no.23 tentang kesehatan yang
mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi. Tahun 1996 dibuka S1
keperawatan di Universitas Padjadjaran Bandung. Tahun 1998 pendidikan Ners
digunakan dan diresmikan selanjutnya tahun 1999 D3 Keperawatan mulai
digunakan pada tahun 2000 sampai sekarang.

d. Perkembangan Keperawatan Jiwa Di Indonesia


tahun 1800 pasien jiwa dikumpulkan di bangsa-bangsa dan perawatanya
bersifat perawatan. Rumah sakit jiwa didirikan pertama kali tahun 1875 di
Bogor. Rumah sakit jiwa kedua di Lawang Kota, tahun 1894 rumah sakit jiwa
ketiga Prof. Dr Soeroyo di Magelang tahun 1923. saat ini perawtan jiwa
diseenggarakan secara modern misalnya pengobatan dengan shock Therapy,
mendengarkan musik, olahraga, dan rekreasi. Perkembangan teknologi kesehatan
da informatika kesehatan agar tetap mengenang dan meneladani sejarah
perkembangan keperawatan dimulai oleh Rufaidah binti Sa’ad.
B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PELAYANAN
KEPERAWATAN DENGAN KONSEP CARING
Sikap pelayanan yang dinilai pasien terdiri dari bagaimana perawat
menjadikan pertemuan yang bermakna bagi pasien, menjaga
kebersamaan, dan memberikan perhatian penuh.
Contoh :
1. Perawat masuk kekamar pasien memberi salam dan senyuman
2. Melakukan contact mata
3. Menyentuh pasien dan bertanya tentang apa yang dikeluhkan pasien,
lalu mendengarkannya
4. Memeriksa cairan intravena, mengkaji dan memeriksa rangkuman
tanda vital pasien sebelum meninggalkan ruangan.
Penelitian terhadap persepsi pasien sangat penting karena
pelayanan merupakan fokus terbesar dari tingkat kepuasan pasien.
Kepuasan tersebut dapat dinilai dari pasien menggunakan sistem
pelayanan kesehatan. Jika perawat memiliki sikap sensitif, simpatik,
melindungi pasien, memberi kenyamanan, menunjukan kemampuan,
maka pasien akan lebih dekat serta mudah berbagi perasaan yang
dimilikinya, sehingga pasien semakin puas saat perawat melakukan
tindakan caring.
C. SEJARAH KEPERAWATAN CARING OLEH JEAN WASTON

Dikutip dari Kozier 2010 meyakini praktek caring sebagai pusat


keperawatan dan juga menggambarkan caring sebagai dasar dalam
persatuan nilai-nilai kemanusiaan yang universal kebaikan,
kepedulian, dan cinta terhadap diri sendiri serta orang lain.
Caring digambarkan sebagai moral ideal keperawatan, yaitu
meliputi keinginan untuk perawat, kesungguhan untuk merawat dan
tindakan merawat (caring). Tindakan caring, yaitu komunikasi
tanggapan positif dukungan atau intervensi fisik oleh perawat.
D. CARING DAN CARRATIVE

Caring occation : tindakan kepedulian pada pasien


Meliputi :
1. Asumsi dasar
 Asuhan keperawatan dapat dilakukan secara interpersonal
 Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor carrative
 Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan

2. Kebutuhan yang harus dikaji perawat


 Biophsical needs : kebutuhan agar tetap hidup, contoh : nutrisi,
cairan, eliminasi
 Psychophysical needs: kebutuhan untuk berfungsi, contoh : nyaman,
aman, seksualitas
Carrative factor

Menurut Watson adalah mencoba menghargai


dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-
pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.
Elemen-elemen yang terdapat dalam carrative factor
adalah:
1. Membentuk sistem nilai humanistic alturistik.
2. Menanamkan keyakinan dan harapan ( faith-hope).
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan
orang lain.
4. Membina hubungan saling percaya dan membantu.
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif
dan negatif.
6. Mengunakan metode pemecahan masalah yang
sistematis dalam pengambilan keputusan.
7. Meningkatkan proses belajar mengajar
interpersonal.
8. Menyediakan lingkungan mendukung, melindungi,
dan memperbaiki mental, sosial kultural, serta
spiritual.
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia.
10. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-
fenomenologis.
Transpersonal caring dan waktu caring
1. Tranpersonal Caring Relationship
Menurut Watson 1999 hubungan perawatan transpersonal
mencirikan jenis hubungan perawatan spesial,yang
tergantung pada :
1. Komitmen moral perawat dalam melindungi dan
meningkatkan harga diri manusia yang setinggi-
tingginya.
2. Kesadaran perawat dalam berkomunikasi untuk
memelihara dan menghargai jiwa seseorang. Sehingga
tidak menyamakan status sesorang terebut dengan
obyek(benda).
3. Kesadaran perawat dalam memberikan perawatan
berpotensi menyembuhkan,sehubungan dengan
pengalaman,persepsi, dan hubungan yang intensif
berperan dalam penyembuhan.
WAKTU CARING

Menurut watson (1999) dalam cara (2003) waktu perawatan


adalah saat dimana ( terbatas pada waktu & tempat ). Perawat dan
orang-orang yang diberi perawatan bersama-sama dalam suatu
kondisi pemberian perawatan. Dengan pandangan memungkinkan
untuk saling tukar menukar perasaan dan pemahaman.
Pandangan seorang didasarkan pada pengalamanya meliputi :
- Emosi
- Sensasi tubuh
- Pemikiran
- Kepercayaan
- Tujuan
- Pengharapan
- Kondisi lingkungan
- Presepsi seseorang terhadap pengalaman masa lalu
Menurut Watson (1999) perawat juga perlu
untuk menyadari pemahaman dan pengertian tentang
bagaimana harus bersikap selama memberikan
perawatan. Perawat yang memberi perawatan
dipengaruhi oleh waktu perawatan melalui pilihan-
pilihan dan perilaku yang diputuskan ketika hubungan
berlangsung yang dapat menjadi bagian dari cerita
kehidupan mereka
TERIMAKASIH
 1. moh alvian
 Maksud mengembangkan faktor pengembangan
eksistensial-fenomenologis
 2. khoirun nisa
 Maksud Sistem nilai humanistik
 3. kelvina
 Apa yang dimaksud pengobatan syokterapy
 4. wahyu
 Apa yang dimaksud cairan intrafena
 5. Desi
 Maksud pembebasan sensasi tubuh

Anda mungkin juga menyukai