Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Kode Etik Keperawatan Dalam Merawat Pasien

Sesuai Dengan Nilai-Nilai Pancasila

Dosen Pengampu : Sri Wahyu Dini Astari, M.Pd

Disusun Oleh :
MIFTAHUL JANNAH

P1337420417001

POLTEKES KEMENKES SEMARANG

DIII KEPERAWATAN BLORA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Perawat merupakan unsur penting guna mewujudkan masyarakat sehat, baik secara
fisik maupun psikis. Tugas utama perawat adalah melakukan perawatan terhadap orang
yang membutuhkan sehingga orang tersebut dapat memperoleh derajat kesehatan yang
diinginkan. Dengan tugas berat tersebut, seorang perawat dituntut memilki kompetensi
yang baik dalam praktek keperawatan. Perawat harus mampu menyesuaikan dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Kenyataan di lapangan masih banyak keluhan dari masyarakat atau pasien terhadap
kualitas pelayanan perawat di rumah sakit.Salah satu hal yang banyak disorot adalah
kemampuan perawat dalam menangani pasien secara cepat dan tepat tanpa memandang
status sosial ekonomi pasien.Hal ini penting karena perawat terkadang terlalu prosedural
sehingga pasien tidak tertangani secara baik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sikap
yang profesional dalam diri perawat .
Untuk melahirkan perawat-perawat profesional diperlukan suatu sistem pendidikan
yang bemutu, yang berorentasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
masyarakat. Sistem pendidikan sebaiknya dapat melahirkan perawat-perawat profesional,
yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan
dalam hal emosional, spritual dan psikomotor (skill). Oleh karena itu dalam proses
pendidikan keperawatan harus memperhatikan input, proses, output/outcome dari proses
pendidikan.
Dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan dapat terinternalisasi dalam
diri mahasiswa keperawatan . Mahasiswa keperawatan (calon perawat) tentunya
menyadari bahwa menjadi seorang perawat merupakan cita-cita yang memiliki banyak
manfaat khususnya bagi masyarakat. Niat tulus tersebut sangat penting karena profesi
perawat merupakan profesi yang berorentasi sosial (pelayanan). Pemahaman dalam
memaknai profesi perawat menjadi salah satu kekuatan mahasiswa keperawatan untuk
menjadi perawat yang professional.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan kode etik keperawatan?
2. Apa Pengamalan Butir-Butir Pancasila Dalam Merawat Pasien?

1.3 TUJUAN
Agar mengetahui kode etik Keperawatan dan cara menegakkan kode etik
Keperawatan dalam merawat pasien sesuai dengan nilai-nilai Pancasil.

1.4 MANFAAT
1. Dapat mengerti, memahami, menerapkan kode etik keperawatan.
2. Dapat memahami cara menegakkan kode etik keperawatan dalam merawat pasien
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

BAB II

PEMBAHASAN
A. KODE ETIK KEPERAWATAN
Dalam ilmu keperawatan terdapat suatu standar yang akan menjadi pedoman bagi
perawat dalam melakukan tindakan atau praktik keperawatan profesional. Standar
tersebut adalah kode etik keperawatan. Dengan kode etik tersebut, perawat dapat
bertindak sesuai hukum atau aspek legal perawat. Selain itu, kode etik juga dapat
membantu perawat ketika mengalami masalah yang tidak adil. Karena kode etik adalah
pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku yang menjadi
kerangka kerja dalam membuat keputusan. Kode Etik juga memberikan pemahaman
kepada perawat untuk melakukan tindakan sesuai etika dan moral serta akan
menghindarkan dari tindakan kelalaian yang akan menyebabkan klien tidak nyaman atau
bahkan menyebabkan nyawa klien terancam.

 Fungsi Kode Etik Perawat


Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan atau pedoman
bagi status perawat profesional yaitu dengan cara :
1. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan memahami dan
menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat oleh
masyarakat.
2. Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan
keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal.
3. Menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu hubungan
perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga profesional
kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang
kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
4. Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

 Tujuan Kode Etik Keperawatan Adalah Sebagai Berikut(Kozier, Erb. 1990):


1. Sebagai aturan dasar terhadap hubungan perawat dengan perawat, pasien, dan anggota
tenaga kesehatan lainnya.
2. Sebagai standar dasar untuk mengeluarkan perawat jika terdapat perawat yang
melakukan pelanggaran berkaitan kode etik dan untuk membantu perawat yang
tertuduh suatu permasalahan secara tidak adil.
3. Sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan dan untuk
mengorientasikan lulusan keperawatan dalam memasuki jajaran praktik keperawatan
profesional.
4. Membantu masyarakat dalam memahami perilaku keperawatan profesional.

 Perilaku Etik Dalam Tindakan Keperawatan Professional


1. Perilaku Etik
Dua perilaku etik yang harus dimiliki oleh perawat profesional yaitu:
a. Etik yang Berorientasi pada Kewajiban
Dalam hal ini, pedoman perawat adalah apa saja yang harus wajib dilakukan
dan kewajibannya dalam bertindak.
b. Etik yang Berorientasi pada Larangan
Pedoman yang digunakan adalah apa saja yang dilarang yang tidak boleh
dilakukan oleh perawat sesuai kewajiban dan kebajikan.
1. Asas Etik dalam Keperawatan
2. Asas menghormati otonomy klien( autonomy)
3. Asas manfaat( beneficence)
4. Asas tidak merugikan (non –maleficence)
5. Asas kejujuran( veracity)
6. Asas kerahasiaan ( confidentiality)
7. Asas keadilan( justice)
8. Autonomy yaitu klien memiliki hak untuk memutuskan sesuatu dalam
pengambilan tindakan terhadapnya. Seorang perawat tidak boleh memaksakan
suatu tindakan pengobatan kepada klien.
9. Beneficence yaitu semua tindakan dan pengobatan harus bermanfaat bagi klien.
Oleh karena itu, perlu kesadaran perawat dalam bertindak agar tindakannya
dapat bermanfaat dalam menolong klien.
10. Non- maleficence yaitu setiap tindakan harus berpedoman pada prinsip primum
non nocere ( yang paling utama jangan merugikan). Resiko fisik, psikologis,
dan sosial hendaknya diminimalisir semaksimal mungkin.

11. Veracity yaitu dokter maupun perawat hendaknya mengatakan sejujur-jujurnya


tentang apa yang dialami klien serta akibat yang akan dirasakan oleh klien.
Informasi yang diberikan hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan klien
agar klien mudah memahaminya.

12. Confidentiality yaitu perawat maupun dokter harus mampu menjaga privasi
klien meskipun klien telah meninggal dunia.

13. Justice yaitu seorang perawat profesional maupun dokter harus mampu berlaku
adil terhadap klien meskipun dari segi status sosial, fisik, budaya, dan lain
sebagainya.

2. Tindakan Perawat Profesional


Tindakan praktik keperawatan profesional adalah suatu proses ketika perawat
berkaitan langsung dengan klien dan dalam tindakan ini masalah klien dapat di
identifikasi dan di atasi. Karakteristik Perawat Profesional
a. Otoriter yaitu memiliki kewenangan sesuai keahliannya yang akan mempengaruhi proses
asuhan melalui peran professional.
b. Accountability yaitu tanggung gugat terhadap apa yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku dan bertanggung jawab terhadap klien, diri
sendiri, dan profesi serta mengambil keputusan sesuai dengan asuhan. Jika
perawat profesional dalam melakukan tindakan atau praktik keperawatan tidak
sesuai etik, maka kita dapat menyelesaikannya dengan:
a) D= Define the problem
b) E= Ethical review
c) C= Consider the option
d) I= Investigate outcome
e) D= Decide on action
f) E= Evaluate result

B. Pengamalan Butir-Butir Pancasila Dalam Merawat Pasien


Menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan bahwa pelayanan
perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek-aspek tersebut
meliputi:
1. Aspek penerimaan
Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu
tersenyum, menyapa semua pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar
belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain
dan memiliki wawasan yang luas.
2. Aspek perhatian
Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu bersikap sadar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki
sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap
kecemasan dan ketakutan pasien.
3. Aspek komunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang
baik dengan pasien dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi
antara pasien dengan perawat dan adanya hubungan baik dengan keluarga pasien.
4. Aspek kerjasama
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
5. Aspek tanggung jawab
Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam
bertindak.

Untuk memberikan pelayanan perawatan yang berkualitas baik sesuai dengan aspek-
aspek dasar perawatan maka seorang perawat dalam melaksanakan profesinya harus
mampu mengamalkan sila-sila Pancasila secara tulus dan iklas. Bentuk pengamalan dari
sila-sila Pancasila dalam perawatan pasien, sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


a. Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sembahyang sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah melakukan
tindakan keperawatan.
c. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
masing-masing jika antara perawat maupun dokter berbeda keyakinan dengan
pasien.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
a. Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya
sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
b. Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian
dengan tidak memperlakukan pasien dengan semena-mena.
c. Merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap tenggang rasa dan tepa
selira.
d. Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-hak pasien,
sehingga pasien merasa aman dan nyaman.
e. Perawat memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap empati
yaitu turut merasakan apa yang dialami oleh pasien
f. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasan positif dan negatif pasien dengan
memberikan waktu untuk mendengarkan semua keluhan dan perasaan pasien.
3. Persatuan Indonesia
a. Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.
b. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan
pribadi.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
a. Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien perawat hendaknya
mengutamakan musyawarah dengan pasien dan keluarga pasien dalam
mengambil keputusan.

b. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur serta dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh RakyatIndonesia
a. Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban terhadap semua pasien.
b. Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong-royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter serta tim
paramedis dan medis lainnya.

 Sikap Perawat Yang Harus Dimiliki dalam Merawat Pasien


Perawat harus memiliki sifat memberi kasih sayang terhadap sesama, terutama
bagi orang yang membutuhkan , misalnya pada pasien yang dirawatnya.
Setiap perawat harus memiliki sikap prihatin terhadap kebutuhan yang
diperlukan pasien,memberikan rasa aman pada pasien, bukan malah menimbulkan
kecemasan, kegelisahan, dan rasa takut. Perawat harus ramah,suara lembut, murah
senyum terhadap semua orang, paling tidak pasien yang sedang sakit akan merasa
senang, simpati,dan tidak menilai perwat itu judes atau mahal senyum dan juga
menghindar ucapan kasar yang dapat menyinggung perasaan pasien.
Setiap perawat memiliki harus dapat dipercaya karena dengan kepercayaanlah
harga diri dan kepribadian seseorang dapat dinilai serta memiliki sikap percaya diri,
jangan minder.Oleh karena itu,perawat perlu banyak belajar , serta menambah dan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang keperawatan.perawat harus
memiliki sikap menahan diri , jangan sampai menyalahkan, menyudutkan ,
mempermalukan, dan mengkritik pasien dan keluarganya yang dapat menambah berat
penyakitnya dan perawat harus memiliki sifat memandirikan pasien agar pasien tidak
bergantung pada perawat.
Setiap perawat harus memiliki sikap penuh pengertian dan pengabdian
Serta harus memiliki sikap yang riang gembira , tidak cemberut didepan
pasien dan perawat harus memiliki sikap kooperatif atau mudah diajak kerja sama
dengan pasien dan tim kesehatan lain demi kesembuhan pasien yang dirawatnya.
Kemudian perawat harus memiliki sikap yang dapat membantu dalam
mengatasi kesulitan pasien dan keluarganya serta sikap humoris, sesuai situasi dan
kondisi pasien sekedar untuk menghibur.

 Senyum tulus perawat juga merupakan pengamalan dari Pancasila


1. Makna Senyuman
Senyum merupana sikap yang mudah, ceria, ringan dan sederhana untuk
dilakukan. Tanadi Santoso menyebutkan keluarbiasaan senyuman sebagai sebuah
kekuatan universal yang menarik sekali. Disebutnya demikian, karena ia
berpandangan bahwa senyuman akan menunjukkan hal yang positif. Senyum yang
tulus dengan hati terbuka akan memancarkan sikap mental yang positif dan akan
memancarkan kehangatan dari orang tersebut. Sebuah perasaan yang mudah
menular. Juga Menunjukan keterbukaan dengan orang lain. Terasa sebuah
perasaan keyakinan akan hidup dan yang terasa lainnya, apapun yang dikatakan
akan terasa lebih manis, enak didengar dan menyenangkan bagi orang lain.
Soejitno Irmin dan Abdul Rochim dalam bukunya “Penampilan Pribadi Yang
Simpatik” menyatakan bahwa disamping senyum itu murah, tidak usah membeli
dan persediaanya luar biasa banyaknya, senyum ternyata memiliki daya ajaib
seperti senyum dapat membangkitkan jiwa-jiwa yang lemah dan semangat yang
terkoyak-koyak. Senyum dapat mengubah impian menjadi kenyataan.
2. Senyum tulus perawat untuk penyembuhan pasien.
Seorang perawat hendaknya memiliki senyuman yang tulus yang mampu
momotifasi pasien-pasien yang ditanganinya. Selain itu senyuman merupakan
modal utama bagi seorang perawat dalam bersosialisai dengan lingkungan rumah
sakit atau lingkungan kerja. Senyuman seorang perawat terhadap pasiennya sangat
penting karena senyum perawat membuat pasien nyaman dalam menjalani
pengobatan. Senyuman yang dimaksud adalah senyuman yang murni dan tulus
dari dalam lubuk hati, bukan senyuman yang dibuat-buat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawat adalah tenaga professional di bidang kesehatan yang merupakan
lulusan dari sekolah ilmu kesehatan dan merawat pasien sakit maupun tidak sakit
terutama di rumah sakit. Sedangkan keperawatan. Ada beberapa karakteristik untuk
menjadi perawat yang baik yaitu kognitif (berpengetahuan), emosi, psikomotorik, fisik,
spiritual, dapat berkomunikasi dengan baik, disiplin, ramah, sabar, baik, memiliki sifat
caring, dan menerapkan nilai-nilai esensial perawatdalam keperawatan. Untuk
menumbuhkan sikap-sikap tersebut perawat harus menyadari bahwa tugas perawat
adalah tugas yang mulia. dan harus ikhlas dalam mengemban tugas yang telah menjadi
tanggung jawabnya.
B. SARAN
Sebaiknya, dalam praktiknya perawat tidak hanya mampu dalam hal softskill
saja tetapi mampu menerapkan sikap-sikap yang mencerminkan jati diri seorang
perawat yang professional.

DAFTAR PUSTAKA

https://zulaikaharissya.wordpress.com/kode-etik-dalam-keperawatan/

http://nurse-yusnil.blogspot.com/2014/12/makalah-sikap-yang-harus-dimiliki-
oleh.html
https://tedjho.wordpress.com/2012/04/15/ketulusan-perawat-sesuai-dengan-sila-
pancasila-dapat-mempercepat-kesembuhan-pasien/

Anda mungkin juga menyukai