Anda di halaman 1dari 8

Aktualisasi Pancasila dalam Pelayanan Keperawatan

Dosen Pengampu : Sri Wahyuni Dini Astari, M.Pd

Disusun Oleh :
Risma Dwi Rahayu
P1337420417049/IIA

D III KEPERAWATAN BLORA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat di era modernisasi dengan keterbukaan dan arus globalisasi, pasar
bebas dunia, perubahan suhu politik dalam maupun luar negeri, kemajuan informasi
dan teknoligi, peningkatan akses terhadap media menyebabkan masyarakat dapat
memperluas wawasan dan persepsi mereka tentang pelayanan kesehatan. Menuculnya
kebijakan-kebijakan pembiayaan kesehatan membuat kemampuan masyarakat
mengakses fasilitas pelayanan kesehatan semakin meningkat. Tenaga kesehatan
merasakan tuntutan yang semakin besar terhadap profesionalisme profesinya ketika
masyarakat menggunakan dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam menjalankan peran dan kewajibannya, perawat dituntut untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia. Manusia sendiri merupakan mahkluk unik yang terdiri atas
bio-fisio-psiko-sosio dan spiritual yang memiliki perbedaan dalam setiap
kebutuhannya. Seiring berjalannya waktu, saat ini banyak perawat yang lalai dalam
menjalankan perannya. Hal itu disebabkan karena perkembangan teknologi yang
membuat mereka terkadang acuh tak acuh atau kurang peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Etika dalam hal pemberian pelayanan keperawatan sangat diperlukan bagi
perawat untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan
yang komprehensif membantu klien dalam pemenuhan kebutuhannya selama sehat atau
sakit.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan merupakan pedoman dalam
bertingkah laku bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus diterapkan pada
kehidupan sehari-hari. Setiap perbuatan yang dilandasi etika akan berdampak baik
terhadap masyarakat, terutama dalam pemberian asuhan keperawatan. Berbagai kasus
keperawatan yang terjadi akan lebih mudah diselesaikan dengan tetap menjadikan
pancasila sebagai landasan dalam mengambil keputusan. Bidang kesehatan perlu untuk
selalu dibenahi sesuai perkembangan kondisi sehat-sakit. Selain menyesuaikan dengan
perkembangan kesehatan masyarakat, bidang kesehatan juga menyesuaikan dengan
nilai-nilai pancasila yang bersifat fleksibel sesuai kondisi masyarakat dengan
keterbukaan modernisasi terutama dalam hal pemanfaatan berbagai fasilitas kesehatan
dan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang paripurna.
Untuk mempertahankan nilai-nilai pancasila dalam bidang keperawatan, pihak
tenaga kesehatan terutama perawat yang memberikan asuhan selama 24 jam dituntut
untuk mengktualisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan sesuai dengan etika atau kode etik yang telah ditetapkan berdasarkan
pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila ?
2. Apa yang dimaksud dengan pelayanan keperawatan ?
3. Bagaimana aktualisasi nilai-nilai pancasila dalam pelayanan keperawatan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pancasila
2. Mengetahui gambaran pelayanan keperawatan
3. Mengetahui gambaran aktualisasi pancasila dalam bidang pelayanan keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pancasila
Pancasila merupakan ideologi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang menjadi acuan bagi segala bentuk aspek-aspek kehidupan bangsa dan negara
Indonesia. Makna pancasila sebagai dasar negara adalah pancasila berperan sebagai
landasan bagi pelaksanaan pemerintahan, membentuk peraturan, dan mengatur
penyelenggaraan negara.
Sebagai dasar negara, pancasila memegang peran yang sangat penting. Beberapa
peran itu adalah :
1. Pancasila sebagai pedoman hidup
Pancasila sebagai pedoman hidup berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di
Indonesia dan menjadi pedoman dalam mengambil keputusan. Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari dan juga merupakan satu kesatuan
yang tidak bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain.
2. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Pancasila yang merupakan jiwa bangsa harus terwujud dalam setiap lembaga
maupun organisasi dan insan yang ada di Indonesia.
3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia menjadi identitas sebuah bangsa Indonesia. identitas
nasional merupakan manifestasi nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan berbagai ciri khas. Dan dalam hal
ini, pancasila menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Menurut Dewan Perancang
Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-
ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-
bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan
dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.
4. Pancasila sebagai cita-cita bangsa
Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat menjadi tujuan dan cita-cita
negara Indonesia. Menjadi bangsa yang memiliki Tuhan Yang Maha Esa, selalu
bermusyawarah, bermartabat dan menjunjung tinggi nilai keadilan tentunya
didambakan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa
Indonesia. Cita-cita luhur Negara Indonesia tegas dimuat dalam pembukaan
Undang-undang Dasar 1945. Karena pembukaan Undang-undang Dasar 1945
merupakan penuangan jiwa proklamasi yaitu jiwa Pancasila, sehingga Pancasila
merupakan cita-cita dan tujuan bangsa indonesia. Cita-cita luhur inilah yang akan
disapai oleh Bangsa Indonesia.
5. Pancasila sebagai sumber hukum
Dalam menentukan peraturan yang berkaitan dengan hukum, pancasila selalu
dijadikan dasar atau sumber dari segala sumber hukum. Artinya, tidak ada hukum
yang bertentangan dengan pancasila.
Dari beberapa fungsi yang telah dijelaskan diatas dapat kita terapkan dalam
kehidupan, terutama dalam bahasan keperawatan. Pemberian pelayanan
keperawatan pun tidak lepas dari fungsi pancasila. Seperti yang tertuang dalam kode
etik keperawatan, bahwa setiap tindakan yang dilakukan perawat harus sesuai dan
tidak boleh bertentangan dengan kode etik.
Kode etik keperawatan disusun dengan menjadikan pancasila sebagai pedoman
dalam menentukan etika-etika dan aturan-aturan dalam pemberian pelayanan
keperawatan. Dalam hal ini, aktualisasi pancasila sudah diterapkan dalam berbagai
aspek kehidupan. Salah satunya dibidang keperawatan. Nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila akan dijadikan konsep dasar, pikiran dan gagasan sehingga dapat
menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.
Aktualisasi pancasila adalah bagaimana nilai-nilai pancasila benar-benar dapat
tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara, baik dari lembaga-
lembaga negara hingga setiap penduduk atau individu.
B. Pelayanan Keperawatan
Undang-undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, menyatakan bahwa
pelayanan keperawattan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat, baik
sehat maupun sakit.
Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah bentuk
implementasi praktik keperawatan yang ditujukan kepada pasien/klien baik kepada
individu, keluarga dan msyarakat dengan tujuan upaya peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan guna mempertahankan dan memelihara kesehatan serta menyembuhkan
dari sakit, dengan kata lain upaya praktik keperawatan berupa promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. (Craven & Hirnle, 2000). Keberadaan perawat dalam
pelayanan kesehatan merupakan kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60%
pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan keperawtan dan hampir semua pelayanan
promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan
pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat.
Dalam proses pengembangan budaya pelayanan keperawatan prima, Gultom
(2006) mengembangkan pelayanan keperawatan prima dengan menyelaraskan faktor-
faktor. Ability (kemampuan), Attitude (sikap), Appearance (penampilan), Attention
(perhatian), Action (tindakan), Accountability (tenggung jawab).
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan
untuk menunjang program layanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang
keperawatan yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif,
mengembangkan motivasi, membina hubungan dengan tenaga kesehatan lain.
Perawat harus mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas terlebih lagi pada
saat ini ketika perawat dituntut untuk menjadi seorang profesional.
2. Sikap (Attitude)
Sikap adalah perilaku yang harus ditonjolkan perawat ketika menghadapi
pasien. Pada proses memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan
keahlian, kata-kata yang lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada di
samping pasien dan bersikap sebagai media pemberi asuhan.
3. Penampilan (Appearance)
Penampilan perawat baik berupa fisik maupun nonfisik yang mampu
merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain. Penampilan
seseorang merupakan slaah satu hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi
interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama. 84%
dari kesan terhadap seseorang berdasarkan penampilannya. (Lalli Ascosi, 1990
dalam Potter dan Perry, 1993).
4. Perhatian (Attention)
Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pasien, baik yang berkaitan dengan
perhatian akan kebutuhan dan keinginan pasien maupun pemahaman atas saran dan
kritik. Perhatian yang diberikan perawat, terutama ketika pasien sendiri dan merasa
menjadi beban bagi orang lain, adalah sangat berguan untuk mempercepat proses
penyembuhan.

5. Tindakan (Action)
Tindakan adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam
memberikan layanan kepada pasien. Layanan ini seyogyanya berlandaskan ilmu
pengetahuan, prinsip dan teori keperawatan serta penampilan dan sikap serta sesuai
dengan kompetensi dan kewenangan yang diemban kepada perawat tersebut.
Apabila perawat terampil dalam memberikan tindakan keperawatan, maka secara
otomatis pasien juga akan merasakan kepuasan dari tindakan yang diberikan
perawat tersebut.
6. Tanggung jawab (Accountability)
Tanggung jawab adalah suatu sikap keberpihakan kepada pasien sebgaia wijud
kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan
pasien. Perawat merupakan salah satu profesi yang berhubungan dan berinteraksi
langsung dengan pasien, baik itu klien sebagai individu, keluarga maupun
masyarakat, oleh karena itu dalam memberikan asuhan keperawatannya perawat
dituntut utuk memahami dan berperilaku sesuai dengan etika keperawatan.
C. Aktualisasi Pancasila dalam Pelayanan Keperawatan
Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara
pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Sedangkan aktualisasi pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai
pancasila dalam bentuk norma-norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Realisasinya diakitkan dengan tingkah laku semua warga
negra dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta seluruh aspek
penyelenggaraan negara.
Pemberian pelayanan keperawatan kepada masyarakat dibidang kesehatan
membutuhkan dasar dan panduan dalam memberikan tindakannya. Selain kode etik
keperawatan, hukum keperawatan juga berlaku dalam memberikan aturan-aturan
kepada perawat supaya tidak terjadi malpraktik dalam memberikan asuhan
keperawatan.
Aktualisasi nilai-nilai pancasila perlu diterapkan pada pelayanan keperawatan.
Hal ini erat hubungannya dengan sikap masyarakat saat ini yang semakin terbuka
terhadap media, sehingga akan banyak kritik apabila tindakan yang diberikan tidak
sesuai dan dianggap tidak beretika. Pancasila sebagai dasar negara akan menjadi
patokan dalam menyusun dan melaksanakan aturan. Untuk itu, perawat dituntut supaya
memegang prinsip kode etik dengan tidak meninggalkan nilai-nilai pancasila yang ada
di dalamnya.
Aktualisasi yang dapat diterapkan dalam pelayanan keperawatan adalah sebagai
berikut :
1. Pancasila sebagai pedoman hidup
Berbagai kasus keperawatan yang terjadi membuat tenaga kesehatan terutama
perawat harus kritis dalam menyelesaikan permasalahan. Tentunya dalam
menyelesaikan masalah keperawatan perlu pengambilan keputusan dengan
menjadikan kode etik serta nilai-nilai pancasila sebagai penuntun. Selain itu, perawat
juga bertindak melindungi klien dan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan legal.

2. Pancasila sebagai jiwa bangsa


Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. diwujudkan dalam sikap
mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah
laku mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa lain. Ciri Khas
inilah yang dimaksud dengan kepribadian.
Pelayanan keperawatan yang diberikan harus berdasar pada nilai yang luhur,
niat yang murni dalam menjiwai pancasila untuk keselamatan dan kesejahteraan
umat tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
Pancasila sebagai kepribadian bangsa berarti menjadi sebuah identitas dengan
ciri khas. Pelayanan keperawatan memiliki ciri khas yaitu pemberian asuhan
keperawatan dengan beberapa faktor pendukung seperti kepedulian, perhatian,
sentuhan serta tindakan, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila.
4. Pancasila sebagai cita-cita bangsa
Bangsa yang sehat akan mempermudah dalam mewujudkan cita-cita serta
tujuan yang diinginkan bangsa tersebut. Pelayanan keperawatan yang bertujuan
mengangkat derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dengan upaya promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, dan pengobatan yang diberikan membantu negara
dalam mencapai tujuannya, yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-
4.
5. Pancasila sebagai sumber hukum
Kode etik keperawatan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku
seorang perawat yang berkaitan dengan tindakan baik dan buruk, mengadopsi nilai
dan norma dari pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum.
Sehingga menjadi suatu kewajiban bagi perawat untuk selalu menjunjung tinggi
etika-etika yang diadopsi dari pancasila.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Perawat profesional dalam memberikan pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan
pasien, selalu bertindak secara komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-spiritual dan
berdasarkan standar serta kode etik keperawatan. Keterbukaan masyarakat terhadap media
dan persepsi terhadap kesehatan membuat mereka semakin ingin menuntut profesionalitas
dalam pelayanan keperawatan.
Pancasila yang merupakan dasar negara dijadikan patokan dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan terutama dibidang keperawatan, dijadikan dasar dalam bertingkah
laku dan melakukan tindakan asuhan keperawatan supaya tidak terjadi malpraktik dalam
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu/11858212/STANDAR_MUTU_PELAYANAN_KEPERAWATAN_Seti
awan_2015_
http://indrie7.blogspot.com/2013/04/aktualisasi-pancasila-dan-aktualisasi.

Anda mungkin juga menyukai