Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ISU & TREND DALAM KEPROFESIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas komunitas

Disusun Oleh :
NURBIANTI
BQ IRMAWATI

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM


PROGRAM KHUSUS
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha esa, sang pencipta
alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karna berkat
limpahan rahmat, taufiq, hadayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang sederhana ini tidak kurang dari pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah
satu dari sekian kewajiban mata kuliah keperawatan komunitas serta mampu memahami
tentang issue dan trend dalama keprofesinal keperawatan komunitas.
Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulispun sadar
bahwasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik tuhan azza wa’jala hingga dalam
penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu, kritik dan saran
yang konstruktif akan senantiasa penulis nanti dalam upaya evaluasi diri
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan
dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau
bahkan hikmah bagi penulis atau pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari
adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis
penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi
akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas
Trend dan Isu Keperawatan Komunitas serta Implikasinya terhadap Perawat di
Indonesia. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat dan mendesak, perlu mendapatkan perhatian yang serius bagi semua
kalangan yang berkompeten, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)
Nomor: 81/1995, yang menyebutkan bahwa layanan prima adalah layanan yang
memberikan kepuasan pelanggan, maka untuk menghadapai tuntutan masyarakat,
harapan Kepala Puskesmas serta mengacu pada visi Pemerintah Kabupaten
Klungkung tersebut diatas, Dinas Kesehatan merespon tuntutan dan harapan
masyarakat tersebut dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
melalui strategi “Puskesmas Idaman”, yaitu Puskesmas yang fokus pada pelanggan,
baik pelanggan internal maupun eksternal.

B. TUJUAN
 Mahasiswa mampu memahami issue dan trend dalam profesi keperawatan
komunitas
 Mahasiswa mampu memahami beberapa trend dan isssue keprofesian
keperawatan komunitas.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. TREND DAN ISSUE KEPROFESIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-


menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan
metode keperawatan kesehatan beruºh, karena gaya hidup masyarakat berubah dan
perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan
keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah
berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan,
baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat
sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan.
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran
perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan,
otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend an praktik keperawatan.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan
“ sehat untuk semua pada tahun 2010 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1. Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan
perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi
dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan
pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang
keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar,
lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.

2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional


Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi
dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik
keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di
lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan
dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi
kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang
dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan
pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu
menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan
masa depan yang lebih baik serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik
secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat
penting dalam terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Nilai professional yang
melandasi praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan
kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional
terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
a. Beneficience
selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan melakukan
yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya,
keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu
yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu
berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral
serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan
secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang
berarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan
kemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat
terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau
seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan
praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi.
Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang
dilakukannya terhadap klien.
B. BEBERAPA TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN PADA SAAT INI :

a. Trend Dan Issue Dalam Profesi Keperawatan Komunitas


Issue dan trend dalam profesi keperawatan komunitas sama
sepertijenjang pendidikan k e p e r a w a t a n . Ya n g dominan dalam
k e p r o f e s i a n k e p e r a w a t a n k o m u n i t a s a d a l a h p a d a program akademik
dan program profesi dalam program tersebut sudah banyak dibuka peminatan pada
Keperawatan Komunitas seperti Ners, S2, S3 dan spesialis. Bagi jurusan S3
Keperawatan Komunitas hanya berada di Universitas indonesia saja.
Bidang keorganisasian atau kolegium keperawatan menurut UU No 38
thn 2014 BABVII tentang Kolegium Keperawatan
a d a l a h s u a t u o rg a n i s a s i y a n g b e r t a n g g u n g j a w a b p a d a profesi
keperawatan, salah satu organisasi dalam keperawatan yang sudah tidak asing
adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
yang merupakan suatu organisasi sebagai wadah bidang keperawatan,
seiring dengan bertambahnya jenjang pendidikan keperawatan PPNI
membangun suatu organisasi untuk Keperawatan Komunitas, yaitu
ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) yang telah dikelola
pada masing-masing Provinsi di Indonesia. trend lebih sering dan banyak di
bicarakan adalah tentang gaji perawat. Banyak perawat mengeluh tentang
penerimaan gaji yang kecil dan berbeda dibandingkan institusi lainnya,
sedangkan pekerjaan yang mereka lakukan sama beratnya.
s e h i n g g a m e r e k a t e r k a d a n g merasa iri dengan gaji perawat lain yang
memiliki gaji lebih besar. dengan adanya aturan dari menteri Kesehatan
republik Indonesia gaji perawat diberikan berdasarkan jenjang
pendidikannya, pada setiap Provinsi
dan institusi kesehatan/rumah sakit berbeda-beda. semakin tinggi tingkat
jenjang pendidikan maka semakin besar gaji yang mereka peroleh.
Tunjangan pada PNS lebih b esar daripada gaji pokok. Pemberian gaji juga
berdasarkan padalamanya pengalaman pekerjaan seorang perawat. Perkembangan
dan pelatihan pada keperawatan komunitas dapat dikatakan masih jarang dan
masih
minim, tetapi pelatihan sangat diperlukan untuk meningk
a t k a n p e n g e t a h u a n masyarakat tentang masalah penyakit serta
meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas. 0aka dalam komunitas diperlukan suatu
pelatihan pada Puskesmas tentang peningkatan pelayanan kesehatan
dan pemberian konseling kepada Kader dan masyarakat t
entang masalah kesehatan yang sering terjadi pada lingkup
masyarakat.K e g i a t a n t e r s e b u t s a n g a t b e r m a n f a a t
b a g i m a s y a r a k a t d a n P u s k e m a s k a r e n a meningkatkan
wawasan bagi masyarakat serta mampu menurunkan morbidita
s d a n mortalitas pada desa yang memiliki angka kejadian tinggi.
sebaliknya untuk desa yang memiliki angka kejadian rendah dapat
mempertahankannya agar tidak memiliki kurva morbiditas dan mortalitas
yang meningkat.

b. Pengaruh Politik Terhadap Keperawatan Professional.


Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara
individu ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger,
dan Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang
nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah
memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau
meyakinkan seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan
bahwa kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan
(Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah
wanita dan politik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990).
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam
kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan
professional.
Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada
Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-council,1991).
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan,
sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan
praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai