Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya
kami dapat menyelesaikan makalah KOMUNITAS dengan judul ”Trend Dan Isue
Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Keperawatan Komunitas dalam pendidikan
keperawatan”, dengan baik dan tepat waktu.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mahasiswa dalam


memahami Asuhan Keperawatan Komunitas Dalam Kesehatan Masyarakat. Isi dari
makalah ini, terdapat uraian dan penjelasan tentang trend dan issue keperawatan di
Indonesia yang akan kami uraikan dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas kesempatan dan masukan positif
yang diberikan oleh dosen Asuhan Keperawatan Komunitas bagi kesempurnaan
makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman yang
telah bekerja sama dan terima kasih atas kritik dan saran yang telah diberikan.

Kami sebagai penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
digunakan sebagai tambahan pengetahuan bagi kita semua. Aamiin.

Padang, 6 agustus 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara


terus-menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga
pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup
masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan
keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah
berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan,
baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat
sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2.
Trend paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan.
Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan
yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend dan praktik keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.

B. Rumusan masalah
1. Apa Definisi Trend Dan Issue ?
2. Apa Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue dalam pendidikan keperawatan
komunitas ?
3. Apa Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
5. Apa Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Definisi Trend Dan Issue
2. Mengetahui Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam pendidikan keperawatan.
3. Mengetahui Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
5. Mengetahui Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi trend dan issue

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,
tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi
pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Pada
masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat
lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana
masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh
tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga
kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional
dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan
professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social
budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan
masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya :
a. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun
1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di
negara barat pada tahun 1869.
b. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
c. Keterlambatan system pelayanan keperawatan ( standart, bentuk praktik
keperawatan, lisensi )
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan
akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya
tujuan kesehatan “ sehat untuk semua pada tahun 2020 “, maka solusi yang harus
ditempuh adalah :
1) Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan
perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi
dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan
pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional
dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal
SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.
2) Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik
keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di
lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.
3) Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis
serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi
kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan
yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan
merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri
dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan
harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik
secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
sangat penting dalam terwujudnya pelayanan keperawatan professional. Nilai
professional yang melandasi praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
a) Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
b) Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan
kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan
professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan
tanggung jawab etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
a. Beneficience : Selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan
melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair : Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya,
keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu
yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity : Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu),
selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen
moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
c) Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara
mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang
berarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi
melibatkan kemandirian, kesedian mengambil resiko dan tanggung jawab serta
tanggung gugat terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur dan
penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau
seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan
praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota profesi. Tanggung
gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang
dilakukannya terhadap klien
2. Definisi Issue
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun
tentang krisis. Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun
belum jelas faktannya atau buktinya

B. Issue dan Trend dalam Pendidikan Keperawatan Komunitas


1. Jenis Jenjang Pendidikan Keperawatan
a. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi adalah suatu program diploma yang menerapkan
pelayanan atau tindakan kesehatan. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun
2014 tentang Keperawatan pada pasal 6 (1) tingkat vokasi yang paling
rendah adalah diploma (D3) keperawatan.

b. Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik adalah pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang
menjerumus pada penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan
keperawatan secara mendalam. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun 2014
tentang Keperawatan pada pasal 7, pendidikan akademik terdiri atas
program sarjana keperawatan, program megister keperawatan, dan
program doktor keperawatan.. (S2) dengan peminatan Keperawatan
Komunitas sudah banyak beredar pada Universitas Negeri diantaranya
UI, UGM, Universitas Brawijaya dan UNDIP. Doktor Keperawatan
Komunitas (S3) sudah diterapkan di Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.

c. Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi adalah jenjang pendidikan tinggi setelah program
sarjana dimana mahasiswa memiliki skill dalam pekerjaan dengan
keahlian khusus dalam bidang profesi dan spesialis tertentu. Dimana
peserta didik Jenjang pendidikan profesi Ners

Komunitas dan Spesialis Komunitas sudah diterapkan pada Universitas


Indonesia Pendidikan profesi menurut UU NO 34 tahun 2014 tentang
Keperawatan pada pasal 8 terdiri atas program profesi keperawatan dan
program spesialis keperawatan.

2. Kewenangan Pendidikan dan Ruang Lingkup


Ruang lingkup pada keperawatan komunitas sudah ditetapkan oleh
PBP-PPNI 2007 bahwa kualifikasi Perawat Kesehatan Komunitas
berdasarkan jenjang pendidikan perawat. PK I dalam ruang lingkup ini
perawat mampu memberikan pelayanan keperawatan pada klien dan keluarga
klien dengan tingkat pendidikan minimal adalah D3 Keperawatan dengan
memmiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar berdasarkan ilmu
dasar keperawatan komunitas. PK II dalam ruang lingkup ini perawat mampu
memberikan pelayanan keperawatan

pada klien¸keluarga klien dan kelompok dengan masalah kesehatan tertentu,


dengan tingkat pendidikan minimal adalah S1 Keperawatan dan Ners
Komunitas, dimana untuk S1 harus memiliki kompetensi memberikan
keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas yang masih dalam
pengawasan bimbingan dari perawat senior dengan bimbingan yang terbatas.
Sedangkan untuk Ners Komunitas harus memiliki kompetensi memberikan
keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas dalam pengawasan
bimbingan dari perawat senior yang sepenuhnya sudah dilimpahkan atau
diberikan kepercayaan oleh perawat senior. PK III dalam ruang lingkup ini
perawat mampu mengelola dalam penanggulangan

masalah kesehatan masyarakat, dengan tingkat pendidikan minimal adalah


Magister (S2) Keperawatan Komunitas dengan memiliki kompetensi
melakukan tindakan keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas tindakan keperawatan yang diberikan. PK
IV dalam ruang lingkup ini perawat mampu dalam mengembangkan

penanggulangan masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang komplek,


dengan tingkat pendidikan minimal adalah Spesialis Komunitas. Pada tingkat
pendidikan ini perawat harus memiliki kompetensi melakukan tindakan
keperawatan khusus atau sub- spesialis dengan keputusan mandiri,
memberikan keperawatan dasar pada klien dalam lingkup keperawatan
komunitas dengan menyeluruh/utuh dan melakukan rujukan keperawatan.

PK V dalam ruang lingkup ini perawat mampu melakukan konsultasi dan

pengembangan pelayanan, dengan tingkat pendidikan Doktor dan paling


rendah adalah Magister. Doktor dalam tingkatan ini memiliki kompetensi
yang tinggi yaitu melakukan tindakan dan asuhan secara keperawatan khusus
dengan keputusan mandiri dan sebagai konsultan dalam lingkup komunitas.

1) C. Bentuk-Bentuk Trend dan Issue


Tren yang sedang dibicarakan adalah:
a. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia
Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya
perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan
inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan
seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa
kekuatan dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah
wanita dan poolitik merupakan dominasi laki-laki (Marson,1990) . Keterlibatan
perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum
keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan professional.
Organisasi keperawatan mampu memgabungkan semua upaya seperti pada
Nursing Agenda For Healt Care Reform (Tri-council,1991).
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan,
sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan
praktik klinik, dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan.
b. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin
berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah.
Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai
masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti
perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh
pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat
diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian,
ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
Komponen–komponen perubahan dalam masyarakat
1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan
perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisi
usia, penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu
perubahan penyakit menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung,
kanker, depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme,
dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.
c. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social. Perkembangan
industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan di sertai
perubahan-perubahan sikap, niali, gaya hidup, kondisi lingkungan,
kelompok-kelompok masyarakat baru, masalh individu, dan masyarakat.
d. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan akan
meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dan
kesehatanpola pelayanan kesehatan yang baru akan meningkatkan pencpaian
kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
e. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang
pada perawat.
f. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya
pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.

D. Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan


Pemanfaatan teknologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan keuntungan
bagi berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan pemerintah. Aspek
kemudahan dan peningkatan jangkauan serta pengurangan biaya menjadi keuntungan
yang bisa terlihat secara langsung Dengan adanya kontribusi telehealth dalam
pelayanan keperawatan di rumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang
dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan
termasuk juga pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan. Namun
demikian untuk bisa mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak
sakali tantangan dan hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia,
kebijakan dan perilaku.

F. Peran Perawat Terhadap Trend Issue

Peran perawat dalam peerapan trend issue pada yaitu dapat melakukan perannya
sebagai pembari asuhan keperawatan (Care giver) dengan lebih baik. Pemberian
asuhan keperawatan akan lebih baik dengan adanya Telehealth atau Telenursing yang
berbasis teknologi. Dengan adanya telnologi telenursing ini perawat hendaknya dapat
melakukan tindakan keperawatan dengan lebih efisien dan tepat. Dengan demikian
Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan dengan asuhan keperawatannya
dituntut semakin profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi kesehat
andalan memberi pelayanan kesehtan. Dengan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi,
asuhan keperawatan tersebut bisa diberikan hasil yang lebih baik. Perawat juga dapat
melakukan perannya sebagai kolaborator dengan tim kesehatan lain dengan
memanfaatkan komunikasi pada telenursing sehingga pelayanan kepada pasien lebih
meningkat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Trend paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik


dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan.
Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan
yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend dan praktik keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.
B. Saran

Diharapkan sebagai mahasiswa nantinya yang akan menjadi tenaga kesehatan


masyarakat dapat mengetahui trend dan issue keperawatan dan dapat memberikan
pengetahuan tersebut terhadap masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/374783405/330292470-Issue-Dan-Trend-Kepe
rawatan-Komunitas-pdf

http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-keperawatan-komunita
s.html
KOMUNITAS

TREND DAN ISSUE DALAM PENDIDIKAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN

OLEH KELOMPOK : 1

1. ANNISA ZAHRA

2. ELFIRA YUNITA

3. HESTI WULANDARI

4. IBNU ANSYAR

5. KARMILA

6. LARASATI AKJULIMA

7. MARTINA WISDAYANTI

8. MONICA AULIANDA

9. NUSRAT AHMATUL ISRA

10. RATI AZARI

11. RESSY RAHMADANI


12. SHAFIRA HASANAH

TINGKAT : IIIA

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2019/2020

Anda mungkin juga menyukai